Perang Salib Kedua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
65434fedcd (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k Hungaria
Baris 94:
 
== Perang Salib di Timur ==
[[Joscelin II|Joscelin]] mencoba merebut kembali Edessa setelah pembunuhan Zengi, tetapi Nuruddin menaklukannya pada November 1146. Pada [[16 Februari]] [[1147]], tentara salib Prancis bertemu di [[Étampes]] untuk mendiskusikan rute mereka. Jerman memilih untuk melewati [[HongariaHungaria]] karena [[Roger II]], Raja Sisilia, adalah musuh Conrad dan rute laut secara politis tidak praktis. Banyak bangsawan Prancis tidak mempercayai jalur yang akan membawa mereka melalui Kekaisaran Romawi Timur tersebut, yang memiliki sejarah buruk pada masa Perang Salib Pertama. Meskipun demikian, akhirnya mereka memutuskan untuk mengikuti Conrad, dan direncanakan berangkat pada 15 Juni. Roger II merasa tersinggung dan menolak berpartisipasi lebih lanjut. Di Prancis, [[Kepala Biara Suger]] dan [[William II dari Nevers]] terpilih sebagai wali raja sementara raja pergi mengikuti perang salib. Di Jerman, pengkhotbahan lebih lanjut dikumandangkan oleh [[Adam dari Ebrach]] dan [[Otto dari Freising]]. Pada 13 Maret di [[Frankfurt]], putra Conrad, [[Frederick IV, Adipati Swabia|Frederick]], terpilih sebagai raja dibawah perwakilan [[Henry, Uskup kepala Mainz]]. Jerman berencana pergi ke Tanah Suci pada hari [[Paskah]], tetapi mereka tidak berangkat sampai bulan Mei.<ref>Runciman (1952) hal.257,259.</ref>
 
=== Rute Jerman ===
Tentara salib Jerman, tediri dari [[Franconia]], [[Bayern]], dan [[Swabia]], meninggalkan tanah air mereka pada Mei 1147. [[Ottokar III dari Styria]] bergabung dengan Conrad di [[Wina]], dan musuh Conrad, [[Geza II dari HongariaHungaria]], akhirnya membiarkan mereka lewat. Ketika 20.000 pasukan Jerman tiba di wilayah [[Bizantium]], Manuel takut mereka akan menyerang Bizantium, dan pasukan Romawi Timur ditugaskan untuk memastikan agar tidak terjadi masalah apapun. Pertempuran-pertempuran kecil dengan beberapa orang Jerman yang tidak mau menurut meletus di dekat [[Philippopolis]] dan di [[Adrianopel]], tempat jendral Bizantium, Prosouch, bertempur dengan keponakan Conrad, yang nantinya akan menjadi kaisar, [[Frederick I, Kaisar Romawi Suci|Frederick]]. Lebih buruk lagi, beberapa pasukan Jerman tewas karena banjir pada awal bulan September. Pada 10 September, mereka tiba di Konstantinopel. Hubungan dengan Manuel kurang baik dan orang Jerman diminta untuk menyeberang ke [[Asia Kecil]] secepat mungkin. Manuel ingin Conrad meninggalkan beberapa pasukannya di belakang untuk membantunya bertahan melawan serangan Roger II, yang telah mengambil kesempatan untuk untuk merebut kota-kota di [[Yunani]], tetapi Conrad menolak, walaupun ia adalah musuh dari Roger.<ref>Runciman (1952) hal.259-267.</ref>
[[Berkas:Barbarossa.jpg|jmpl|kiri|150px|Kaisar Frederick I, adipati Swabia selama Perang Salib Kedua]]
 
Baris 106:
=== Rute Prancis ===
[[Berkas:manuelcomnenus.jpg|jmpl|Lukisan Dinding Kaisar Manuel I]]
Tentara salib Prancis berangkat dari [[Metz]] pada bulan Juni 1147, dipimpin oleh Louis, Thierry dari Elsas, [[Renaut I dari Bar]], [[Amadeus III dari Savoy]] dan saudaranya [[William V dari Montferrat]], William VII dari [[Auvergne]], dan lain-lain, bersama dengan pasukan [[Lorraine]], [[Bretagne]], [[Burgundi]], dan [[Aquitaine]]. Pasukan dari [[Provence]], dipimpin oleh Alphonse dari Tolosa, memilih untuk menunggu sampai bulan Agustus. Di [[Worms]], Louis bergabung dengan tentara salib dari [[Normandia]] dan Inggris. Mereka mengikuti rute Conrad dengan damai, meskipun Louis datang dalam konflik dengan Geza dari HongariaHungaria sat Geza menemukan Louis telah mempersilakan orang HongariaHungaria untuk bergabung dengan pasukannya.<ref>Runciman (1952) 259-263.</ref>
 
Sejak negosiasi awal di antara Louis dan Manuel, Manuel telah menghentikan kampanye militer melawan [[Kesultanan Rüm]] dan menandatangani gencatan senjata dengan [[Mas'ud dari Rüm|Mas'ud]]. Hal ini dilakukan sehingga Manuel dapat memusatkan perhatiannya pada pertahanan kekaisarannya dari tentara salib, yang memiliki reputasi buruk akibat pencurian dan pengkhianatan sejak [[Perang Salib Pertama]]. Mereka dituduh melakukan hal yang jahat di [[Konstantinopel]]. Hubungan Manuel dengan pasukan Prancis lebih baik daripada dengan orang Jerman. Beberapa orang Prancis marah karena gencatan senjata Manuel dengan Seljuk dan melakukan penyerangan di Konstantinopel, tetapi mereka dapat dikendalikan oleh Louis.<ref>Runciman (1952) hal.268-269.</ref>