Perang Salib Kedua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 118:
[[Bernard dari Clairvaux]] juga dipermalukan oleh kekalahan ini. Bernard meminta maaf kepada Paus. Menurutnya, dosa tentara salib adalah akibat dari ketidakberuntungan dan kegagalan mereka. Ketika usahanya untuk memanggil perang salib baru gagal, ia mencoba memisahkan dirinya dari kegagalan Perang Salib Kedua.<ref>Runciman (1952) hal. 232-234 dan hal. 277.</ref> Ia meninggal dunia pada tahun [[1153]].
 
Perang Salib Wend mencapai beberapa hasil. Sementara Sachsen menyatakan Wagria dan Polabia sebagai jajahan mereka, pagan menguasai wilayah Obodrit di sebelah timur Lübeck. Sachsen juga menerima upeti dari Niklot, memungkinkan kolonisasi [[Keuskupan Havelberg]], dan membebaskanpembebasan beberapa tahanan Denmark. Namun, pemimpin Kristen yang berbeda memperlakukan pemimpin Kristen lain dengan kecurigaan dan saling menuduh telah mensabotase kampanye. Di Iberia, kampanye di Spanyol, bersama dengan pengepungan Lisbon, merupakan satu-satunya kemenangan Kristen dalam Perang Salib Kedua. Kampanye tersebut dianggap sebagai pertempuran penting dalam [[Reconquista]], yang akan selesai pada tahun 1492.<ref name="rs126" />
 
Serangan terhadap [[Damaskus]] membawa malapetaka kepada Yerusalem: Damaskus tidak lagi percaya kepada Kerajaan Tentara Salib, dan kota itu diberikan kepada [[Nuruddin]] tahun [[1154]]. Baldwin III akhirnya [[Pengepungan Ascalon|mengepung Ascalon]] pada tahun [[1153]], yang membawa [[Mesir]] kedalam konflik ini. Yerusalem mampu memasuki Mesir dan merebut [[Kairo]] pada tahun [[1160]].<ref>Riley-Smith (1991) hal.56.</ref> Namun, bantuan dari Eropa jarang datang setelah bencana dari Perang Salib Kedua. Raja [[Amalric I]] dari Yerusalem bersekutu dengan Bizantium dan berpartisipasi dalam invasi Mesir tahun [[1169]], tapi ekspedisi ini gagal. Pada tahun [[1171]], [[Salahuddin Ayyubi]], keponakan dari salah satu jendral Nuruddin, menjadi Sultan Mesir, mempersatukan Mesir dan Suriah, lalu mengepung kerajaan tentara Salib. Sementara itu, aliansi dengan Bizantium berakhir dengan kematian kaisar [[Manuel I Comneus|Manuel I]] pada tahun 1180, dan pada tahun [[1187]], [[Pengepungan Yerusalem (1187)|Yerusalem diserang dan direbut oleh Salahuddin]]. Pasukannya lalu menyebar ke utara dan merebut semua ibukota dari negara-negara tentara salib, menyebabkan terjadinya [[Perang Salib Ketiga]].<ref>Riley-Smith (1991) hal.60.</ref>