Perang Tiga Puluh Tahun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adeninasn (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Adeninasn (bicara | kontrib)
Baris 30:
==Permulaan perang (1618-1625)==
===Pemberontakan di Bohemia===
[[File:Map_Thirty_Years_War-en.svg|lang=id|jmpl|{{anchor|Wilayah Eropa ketika Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648).}}]]
Di Bohemia, [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] memberlakukan pembatasan signifikan kepada pemeluk [[Protestanisme|Protestan]]. Pemeluk [[Calvinisme|Kalvinisme]] dan [[Lutheranisme]] di [[Praha]] mulai melihat pemerintahan di luar [[Bohemia]], untuk mendapatkan dukungan potensial dari para pangeran Protestan. Kemudian para pemimpin Protestan mengadakan pertemuan dengan [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci]] dan Raja Bohemia, dalam pertemuan tersebut–yang juga dihadiri oleh pemilik tanah di Bohemia–mengutip hak-hak yang telah disepakati bersama [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Rudolf II]] dalam ''Letter of Majesty'' di tahun 1609.<ref name=":1" /> Kemudian [[Ferdinand II]] memerintahkan untuk segera membubarkan majelis tersebut. Peristiwa ini berlanjut dengan [[Pelemparan di Praha#Pelemparan di Praha kedua|Pelemparan di Praha]] di tahun 1618, di mana bangsawan Protestan membentuk pemerintahan sementara di [[Bohemia]]. "Pekerjaan Bohemia ini sangat luhur, yaitu membuat semua umat Kristen dalam pembakaran," begitulah prediksi duta besar Inggris untuk Belanda di Amsterdam. Memang, perang tersebut sangat destruktif khusunya antara Pasukan Katolik dan Protestan yang berlangsung tiga puluh tahun terakhir, yang membuang sia-sia banyak negara bagian di Jerman, yang berakhir dengan perjanjian religius dan teritorial yang berlangsung selama dua abad.<ref name=":1" />
 
Bohemia bangkit dengan pemberontakan penuh yang tidak hanya melawan [[Gereja Katolik Roma|Gereja]], tetapi juga [[wangsa Habsburg]]. Karena hampir tidak ada bantuan dari para bangsawan, para pemberontak beralih ke [[Serikat Protestan]], yang menjanjikan mahkota Bohemia bagi Friedrich V, seorang Elektor Kalvinis muda dari Palatinate dan pangeran [[Protestanisme|Protestan]] yang paling penting di Eropa Tengah. Pada tahun 1619, pemilik tanah menawari Friedrich V mahkota tersebut, dan dia menerimanya.<ref name=":1" /> Persoalan yang dialami pihak Protestan, dialami juga oleh pihak Katolik, dengan semakin terinternasionalisasinya pihak-pihak yang terlibat, yang juga terkait dengan pertimbangan dinasti Habsburg ([[#Wilayah Eropa ketika Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648).|Lihat peta]]"<!--links to top (lead image)-->
). [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci]] mengetahui bahwa para pemberontak Protestan menolak mengakui otoritasnya di Bohemia dan telah menawarkan tahtanya kepada Friederich V. Dia bertekad mengusir orang-orang Protestan dari wilayahnya, walaupun tidak memiliki tentara. Kemudian [[Ferdinand II, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand II]] meminta bantuan pihak luar. Raja Katolik [[Spanyol]] setuju akan mengirim pasukan yang tidak mampu dia bayar; dengan balasan kawasan negara [[Rheinland|Rhineland]] di Palatinate hilir berada di bawah kekuasaan Spanyol. [[Maximilian I, Elektor dari Bavaria|Maximilian I]] dari Bavaria juga mengirim tentara, dengan harapan mendapat balasan atas masalahnya di wilayah Palatinate hulu, juga dengan jabatan Friedrich V yang menjadi Elektor di [[Kekaisaran Romawi Suci]].<ref name=":1" />
 
=== Intervensi Katolik ===