Perang Tiongkok-Jepang Pertama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan perlu dirapikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan
Baris 86:
 
Pada tanggal 2 Juni, kabinet Jepang memutuskan untuk mengirim pasukan ke Korea jika Tiongkok melakukan hal yang sama. Pada bulan Mei, Tiongkok telah mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan mobilisasi pasukan mereka di [[Zhili|Provinsi Zhili]], [[Shandong]] dan Manchuria sebagai akibat dari situasi tegang di Semenanjung Korea.{{sfn|Olender|2014|p=42}} Namun, aksi tersebut lebih direncanakan sebagai demonstrasi bersenjata untuk memperkuat posisi Tiongkok di Korea daripada sebagai persiapan perang melawan Jepang. Pada tanggal 3 Juni, Raja Gojong, atas rekomendasi klan Min dan atas desakan Yuan Shikai, meminta bantuan dari pemerintah Tiongkok dalam menumpas Pemberontakan Donghak. Meskipun pemberontakan tersebut tidak seserius yang terlihat pada awalnya sehingga pasukan Tiongkok tidak diperlukan, akhirnya diputuskan untuk mengirim 2.500 orang di bawah komando Jenderal [[Ye Zhichao]] ke pelabuhan Asan, sekitar 70 km (43 mil) dari seoul. Pasukan yang menuju Korea berlayar dengan tiga kapal uap milik Inggris yang disewa oleh pemerintah Tiongkok, tiba di Asan pada tanggal 9 Juni. Pada tanggal 25 Juni, 400 tentara lainnya telah tiba. Akhirnya, pada akhir Juni, Ye Zhichao memiliki sekitar 2.800-2.900 tentara di bawah komandonya di Asan.{{sfn|Olender|2014|p=42}}<ref>James Z. Gao, "Historical Dictionary of Modern China (1800–1949)", 120</ref>
 
Dengan mengamati dengan cermat kejadian-kejadian di semenanjung tersebut, pemerintah Jepang dengan cepat menjadi yakin bahwa pemberontakan tersebut akan menyebabkan intervensi Tiongkok di Korea. Akibatnya, segera setelah mengetahui permintaan bantuan militer Tiongkok dari pemerintah Korea, seluruh kapal perang Jepang di sekitarnya segera diperintahkan ke [[Pusan]] ​​dan Chemulpo.{{sfn|Olender|2014|p=42}} Pada tanggal 9 Juni, kapal perang Jepang berturut-turut singgah di Chemulpo dan Pusan.{{sfn|Olender|2014|pp=42-43}} Formasi yang terdiri dari 420 pelaut, dipilih dari awak kapal perang yang berlabuh di Chempulo, segera dikirim ke Seoul, di mana mereka bertugas sebagai penyeimbang sementara pasukan Tiongkok yang berkemah di Asan.{{sfn|Olender|2014|p=44}} Pada saat yang sama, brigade yang diperkuat yang terdiri dari sekitar 8.000 tentara (Brigade Komposit Oshima), di bawah komando Jenderal [[Oshima Yoshimasa|Ōshima Yoshimasa]], juga dikirim ke Chemulpo pada tanggal 27 Juni.{{sfn|Olender|2014|p=44}}
 
Menurut Jepang, pemerintah Tiongkok telah melanggar Konvensi Tientsin dengan tidak memberi tahu pemerintah Jepang tentang keputusannya mengirim pasukan, namun Tiongkok menyatakan bahwa Jepang telah menyetujui keputusan tersebut.[43] Jepang membalas dengan mengirimkan pasukan ekspedisi ke Korea. Sekitar 400 tentara pertama tiba pada 9 Juni dalam perjalanan ke Seoul, dan 3.000 mendarat di Incheon pada 12 Juni.<ref name="Seth 2010 225">{{cite book|last=Seth|first=Michael J|title=A History of Korea: From Antiquity to the Present|year=2010|publisher=Rowman & Littlefield Publishers|isbn=978-0-7425-6716-0|page=225|url=https://books.google.com/books?id=WJtMGXyGlUEC}}</ref>
 
Namun, para pejabat Jepang membantah adanya niat untuk campur tangan. Akibatnya, raja muda Qing, Li Hongzhang, "terbujuk untuk percaya bahwa Jepang tidak akan berperang, namun Jepang sepenuhnya siap untuk bertindak". Pemerintah Qing menolak saran Jepang agar Jepang dan Tiongkok bekerja sama dalam mereformasi pemerintahan Korea. Ketika Korea menuntut Jepang menarik pasukannya dari Korea, Jepang menolak.
 
Pada bulan Juli 1894, 8.000 tentara Jepang menangkap Raja Korea Gojong dan menduduki [[Gyeongbokgung]] di Seoul. Pada tanggal 25 Juli, mereka telah menggantikan pemerintahan Korea yang ada dengan anggota faksi pro-Jepang. Meskipun pasukan Qing sudah meninggalkan Korea setelah mereka merasa tidak dibutuhkan di sana, pemerintah baru Korea yang pro-Jepang memberi Jepang hak untuk mengusir pasukan Qing, dan Jepang mengirimkan lebih banyak pasukan ke Korea. Kekaisaran Qing menolak pemerintahan baru Korea karena dianggap tidak sah.
 
== Lihat pula ==