Collaborative software (juga disebut sebagai groupware) adalah perangkat lunak komputer yang dirancang untuk membantu orang yang terlibat dalam suatu tugas bersama agar mencapai tujuannya. Salah satu definisi paling awal tentang "collaborative sofware" adalah definsi yang diberikan oleh Peter dan Trudy Johnson-Lenz sebagai, "proses-proses kelompok secara sengaja ditambah perangkat lunak untuk mendukungnya"[1].

Maksud rancangan dari collaborative software (groupware) adalah mengubah cara berbagi dokumen dan rich media untuk memungkinkan terjadinya kolaborasi tim yang lebih efektif. Kolaborasi hubungannya dengan teknologi informasi, terlihat memiliki beberapa definisi. Beberapa definisi diantaranya dapat dipertahankan maknanya namun definisi-definisi lainnya memiliki makna yang begitu luas sehingga kehilangan maknanya yang berarti. Memahami perbedaan pada interaksi manusia diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi yang digunakan telah tepat memenuhi kebutuhan interaksi.

Kolaborasi membutuhkan beberapa individu yang bekerjasama secara terkoordinasi, menuju satu tujuan bersama. Penyelesaian tujuan tersebut adalah tujuan utama agar menjadikan tim bekerjasama. Perangkat lunak kolaboratif membantu memfasilitasi tim yang berorientasikan-tindakan bekerjasama melalui jarak geografis dengan menyediakan perkakas yang membantu komunikasi, kolaborasi dan proses penyelesaian masalah. Selain itu, perangkat lunak kolaboratif juga dapat mendukung fungsi manajeman proyek, seperti penugasan pekerjaan, mengatur tenggat waktu, dan kalendar bersama. Artifak, bukti yang nyata dari proses penyelesaian masalah, dan hasil akhir dari usaha kolaboratif, membutuhkan dokumentasi dan mungkin melibatkan pengarsipan rencana proyek, tenggat waktu dan produk yang dikirimkan


Gambaran Umum

Perangkat lunak kolaboratif merupakan konsep yang luas yang sangat tumpang tindih dengan konsep Computer-supported cooperative work (CSCW). Beberapa penulis berpendapat keduanya merupakan hal yang sama. Menurut Carstensen dan Schmidt (1999) groupware merupakan bagian dari CSCW. Para peneliti menilai bahwa CSCW dan groupware membahas tentang "bagaimana aktivitas-aktivitas yang saling berkolaborasi dan koordinasi antar akvitivas tersebut dapat didukung dengan menggunaan sistem komputer". Produk perangkat lunak seperti surel, kalender, percakapan teks, wiki dan kegiatan bookmarking masuk dalam kategori ini, ketika digunakan untuk kerja kelompok, sementara itu istilah yang lebih umum berlaku untuk sistem yang digunakan di luar tempat kerja, contohnya, layanan kencan online dan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Friendster. Diusulkan bahwa hukum Metcalfe - semakin banyak orang yang menggunakan sesuatu, semakin berharga barang tersebut - berlaku untuk perangkat lunak jenis ini.

Penggunaan perangkat lunak kolaboratif pada tempat kerja menciptakan suatu lingkungan kerja kolaboratif (CWE). CWE atau collaborative working environment mendukung orang-orang baik dalam perkerjaan individu maupun pekerjaan mereka yang sifatnya kerja sama, sehingga menghasilkan suatu kelas profesional yang baru, e-profesional, yang dapat bekerja sama tanpa memperhatikan lokasi geografis mereka.

Pada akhirnya, perangkat lunak kolaboratif berkaitan dengan gagasan tentang sistem kerja kolaboratif yang dipahami sebagai segala bentuk organisasi manusia yang muncul kapanpun suatu kolaborasi terjadi, apakah itu dalam bentuk formal maupun informal, disengaja ataupun tidak disengaja. [2] Walaupun groupware atau perangkat lunak kolaboratif berhubungan dengan elemen-elemen teknologi CSCW, sistem-sistem kerja kolaboratif menjadi alat analisis yang berguna untuk memahami variabel perilaku dan organisasi yang berkaitan dengan konsep yang lebih luas dari CSCW.[3]

Groupware

Perangkat lunak kolaboratif pada awalnya ditetapkan sebagai groupware dan istilah ini dapat muncul sejak 1980-an, ketika Richman dan Slovakia (1987) [4] menulis:

"Seperti sebuah otot elektronis yang mengikat tim bersama-sama, groupware baru ini bertujuan untuk menempatkan komputer tepat di tengah-tengah komunikasi antara manajer, teknisi, dan siapa saja yang berinteraksi dalam kelompok, merevolusi cara mereka bekerja"

Bahkan lebih jauh lagi, pada tahun 1978 Peter dan Trudy Johnson-Lenz menemukan istilah groupware; di awal 1978 definisi groupware adalah, "proses-proses group yang disengaja ditambah perangkat lunak yang mendukungnya." Kemudian di dalam artikel yang mereka tulis, Peter dan Trudy kemudian menjelaskan groupware sebagai budaya yang dimediasikan dengan "komputer"... perwujudan dari organisasi sosial pada hyperspace. "Groupware mengintegrasikan sistem manusia yang membantu pengembangan dan sistem alat bantu, tapi dalam satu bentuk yang sederhana. [1]

Di awal 1990-an produk groupware komersial pertama diluncurkan untuk memenuhi janjinya, perusahaan besar seperti Boeing dan IBM mulai menggunakan sistem pertemuan elektronik untuk memanfaatkan di proyek internal utama kampus. [Lotus Notes]]" tampil sebagai contoh kategori produk tersebut, mengizinkan kolaborasi kelompok terpencil ketika Internet masih baru tumbuh. Kirkpatrick and Losee [5] menulis:

"JIka groupware benar-benar membuat perubahan produktivitas dalam jangka panjang, definisi dari kantor bisa jadi berubah. Anda dapat bekerja secara efisien sebagai seorang anggota dari suatu kelompok dimanapun Anda memiliki komputer. Karena komputer menjadi lebih kecil dan lebih powerful, itu berarti dimana saja.""

Seiring dengan perangkat lunak kolaboratif yang berkembang dan bermigrasi menjadi Internet itu sendiri, perangkat lunak kolaboratif berkontribusi untuk pengembangan dari yang disebut dengan Web 2.0 yang membawa sejumlah fitur kolaboratif yang awalnya dipahami untuk jaringan perusahaan. Perangkat-perangkat ini termasuk fungsi seperti berbagi dokumen (termasuk editing group), kalender kelompok dan instant messaging serta web conferencing diantaranya.

Lihat pula


Referensi

  1. ^ a b Peter dan Trudy Johnson-Lenz. 1990. OpenDocument "Rhythms, Boundaries, and Containers: Creative Dynamics of Asynchronous Group Life", Awakening Technology Research Report #4. April 1990. Diakses pada 12 Maret 2012.
  2. ^ Beyerlein, M.; Freedman, S.; McGee, G.; Moran, L.. 2002. Beyond Teams: Building the Collaborative Organization. The Collaborative Work Systems series, Wiley.
  3. ^ Wilson, P. 1991. Computer Supported Cooperative Work: An Introduction. Kluwer Academic Pub.
  4. ^ Richman, Louis S.; Slovak, Julianne. 1987. SOFTWARE CATCHES THE TEAM SPIRIT New computer programs may soon change the way groups of people work together -- and start delivering the long-awaited payoff from office automation. FORTUNE. 8 Juni 1987. Diakses pada 20 Maret 2012.
  5. ^ Kirkpatrick, D.; Losee, S. 1992. SOFTWARE HERE COMES THE PAYOFF FROM PCs New network software lets brainstormers around a table all talk at once on their keyboards. The result: measurable productivity gains from desktop computing.. 23 Maret 1992. Diakses pada 21 Maret 2012.

Pranala Luar