Perantau Minang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Baris 9:
 
=== Masa lalu ===
Saat ini diperkirakan lebih dari setengah [[populasi]] orang Minangkabau hidup dan berkembang di wilayah perantauan baik di Indonesia maupun mancanegara, perkiraan itu pun tidak memasukkan keturunan perantau Minang yang telah merantau dan berkembang sejak sekurangnya 1000 tahun yang lalu di berbagai wilayah di nusantara atau bahkan dunia pada masa modern ini. Banyak di antara keturunan perantau Minang telah ber''transformasi'' menjadi orang "Minang Baru" atau bahkan suku-suku baru seperti [[Aneuk Jamee]] di pantai barat [[Aceh]], [[Suku Pesisir]] di pantai barat [[Sumatera Utara]], masyarakat [[Negeri Sembilan]], di [[Semenanjung Malaya]], dan entah apa lagi namanya di wilayah-wilayah lain yang sudah lama terputus tali sejarah dan persaudaraannya dengan Minangkabau.
 
Banyak di antara keturunan perantau Minang telah ber''transformasi'' menjadi orang "Minang Baru" atau bahkan suku-suku baru seperti [[Aneuk Jamee]] di pantai barat [[Aceh]], [[Suku Pesisir]] di pantai barat [[Sumatera Utara]], masyarakat [[Negeri Sembilan]], di [[Semenanjung Malaya]], dan entah apa lagi namanya di wilayah-wilayah lain yang sudah lama terputus tali sejarah dan persaudaraannya dengan Minangkabau.
 
[[Legenda]] dan [[mitos]] serta ingatan kolektif dan [[tradisi lisan]] yang ada di berbagai kelompok masyarakat tertentu di [[Nusantara]] menceritakan tentang [[nenek moyang]] mereka yang berasal dari Minangkabau sejak berabad-abad yang lalu. Beberapa kelompok masyarakat yang telah tercatat dalam sejarah, di antaranya komunitas tertentu di [[Meulaboh]] dan [[Tapak Tuan]] ([[Aceh Barat|Aceh bagian barat]]), komunitas tertentu di [[Tanah Karo]] ([[Sumatera Utara]]), [[Siak Sri Indrapura]] dan Muara Takus ([[Riau]]), [[Pangkalan Jambu, Merangin|Pangkalan Jambu]] dan [[Tungkal Ulu, Tanjung Jabung Barat|Tungkal Ulu]] ([[Jambi]]), komunitas tertentu di [[Rejang]] ([[Bengkulu]]), [[Sekala Brak]] dan Paminggir ([[Lampung]]),<ref name="Adat Minangkabau dan Merantau"/> serta Negeri Sembilan Malaysia yang populasinya cukup besar sehingga kemudian menjelma menjadi sebuah kerajaan, komunitas di [[Sulu]] ([[Filipina|Filipina Selatan]]), komunitas di [[Sulawesi Selatan]], [[Kutai]], dan [[Palu]], serta di [[Nusa Tenggara]], yaitu komunitas tertentu di [[Bima]] dan [[Manggarai]] ([[Pulau Flores|Flores]]).<ref name="Sengketa Tiada Putus">Hadler, Jeffrey (2010). [http://sseas.berkeley.edu/sites/default/files/faculty/files/hadlersengketa.pdf "Sengketa Tiada Putus"] ''Freedom Institute''. ISBN 978-979-19466-5-0.</ref>