Periode tabel periodik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 33:
|}
Periode pertama paling sedikit anggotanya, dengan hanya dua unsur, [[hidrogen]] dan [[helium]]. Oleh karena itu, mereka tidak mengikuti [[kaidah oktet]]. Secara kimia, helium berperilaku sebagai gas mulia, dan oleh karenanya dimasukkan sebagai bagian dari [[unsur golongan 18]]. Namun, dalam hal struktur intinya, helium masuk ke dalam [[Blok-s|blok s]], dan oleh karena itu kadang-kadang diklasifikasikan ke dalam [[unsur golongan 2]], atau secara simultan masuk ke dua golongan sekaligus golongan 2 dan 18. Hidrogen sangat mudah kehilangan dan menangkap sebuah elektron, dan oleh karena itu secara kimia masuk ke dalam dua golongan sekaligus yaitu [[unsur golongan 1]] dan [[Unsur golongan 17|17]].
* [[Hidrogen]] (H) merupakan unsur paling [[Kelimpahan alami unsur|melimpah]], perhitungan kasar sekitar 75% dari massa unsur jagat raya.<ref>{{Cite|authors = Palmer, David|date = November 13, 1997|title = Hydrogen in the Universe|publisher = NASA|accessdate = 2008-02-05|url = http://imagine.gsfc.nasa.gov/docs/ask_astro/answers/971113i.html}}</ref> Ion hidrogen hanyalah sebuah proton. Bintang dalam urutan utama sebagian besar tersusun dari hidrogen pada tingkat plasmanya. Unsur hidrogen relatif jarang di Bumi, dan secara industri diproduksi dari hidrokarbon seperti metana. Hidrogen dapat membentuk senyawa-senyawa dengan sebagian besar unsur dan terdapat dalam air serta sebagian besar senyawa organik.[2]<ref>{{Cite|title = hydrogen|website = Encyclopædia Britannica|year = 2008|url = https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Encyclop%C3%A6dia_Britannica}}</ref>
* Helium (He) hanya hadir dalam kondisi gas kecuali dalam kondisi ekstrem.[3]<ref>{{Cite|title = Helium: physical properties|website = WebElements|accessdate = 2008-07-15.|url = http://www.webelements.com/helium/physics.html}}</ref> Ia merupakan unsur kedua terringan dan juga kedua yang paling melimpah di alam semesta.[4]<ref>{{Cite|title = Helium: geological information|website = WebElements|accessdate = 2008-07-15|url = http://www.webelements.com/helium/geology.html}}</ref> Sebagian besar helium terbentuk selama Ledakan Dahsyat, tetapi helium baru tercipta melalui fusi nuklir hidrogen dalam bintang.[5]<ref>{{Cite|authors = Cox, Tony|date = 1990-02-03|title = Origin of the chemical elements|journal = New Scientist|accessdate = 2008-07-15|url = http://www.newscientist.com/article/mg12517027.000-origin-of-the-chemical-elements.html}}</ref> Di Bumi, helium relatif jarang, hanya muncul sebagai produk samping peluruhan alami beberapa unsur radioaktif.[6] Helium 'radiogenik' terperangkan di dalam gas alam dengan konsentrasi sampai dengan tujuh persen dari volume.[7]
{{Portalkimia}}