Perjanjian Roem-Roijen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(22 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Permulaan1 zoom.jpg|ka|jmpl|Suasana Konferensi Permulaan Meja Bundar. Tampak: Prof. Dr. [[Soepomo|Supomo]], [[Ali Sastroamidjojo]], [[Mohammad Roem]], [[Johannes Leimena|Leimena]], [[A.K. Pringgodigdo]], [[Latuharhary]], 17 April 1949]]
[[Berkas:Dr. Van Royen over de Indonesische kwestie Weeknummer 49-01 - Open Beelden - 17278.ogv|jmpl|ka|Menteri Luar Negeri Belanda [[Jan Herman van Roijen|van Roijen]] (rekaman [[Desember]] [[1948]], sebelum berangkat ke [[New York]] dalam perjalanan dari negosiasi [[Resolusi 67 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Resolusi 67 Dewan Keamanan PBB]] yang akan memaksa Belanda untuk mengakui kemerdekaan Indonesia).]]
{{Sejarah Indonesia}}
'''Perjanjian Roem-Roijen''' (juga disebutdieja '''Perjanjian Roem-Van RoijenRoyen''') adalah sebuah perjanjian antara [[Indonesia]] dengan [[Belanda]] yang dimulai pada tanggal [[14 April|17 April]] [[1949]] dan akhirnya ditandatangani pada tanggal [[7 Mei]] [[1949]] di Hotel Des Indes, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Namanya diambil dari kedua pemimpin [[delegasi]], [[Mohammad Roem]] dan [[Herman van Roijen]]. Maksud pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum [[Konferensi Meja Bundar]] di [[Den Haag]] pada tahun yang sama.
Perjanjian ini sangat alot sehingga memerlukan kehadiran [[Mohammad Hatta]] dari pengasingan di Bangka, juga Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] untuk mempertegas sikapnya terhadap Pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta, di mana Sultan Hamengku Buwono IX mengatakan “Jogjakarta is de Republiek Indonesie” (Yogyakarta adalah Republik Indonesia).<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/alotnya-perundingan-roem-royen-menuju-kedaulatan-ri-cJXj|title=Alotnya Perundingan Roem-Royen Menuju Kedaulatan RI|website=tirto.id|language=id|access-date=2019-09-22}}</ref>
 
Pada perjanjian ini delegasi Indonesia diwakili oleh [[Mohammad Roem]]. Sementara delegasi Belanda diwakili [[Herman van Roijen]].<ref> {{citeCite webnews|title= Perjanjian Roem-Royen: Latar Belakang, Isi, dan Dampaknya|author= Nibras Nada Nailufar|year= 2020|accessdate= 11 Januari 2021|websitework= [[Kompas.com]]|url= https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/10/200000469/perjanjian-roem-royen-latar-belakang-isi-dan-dampaknya?page=all|editor-last= Nailufar|editor-first= Nibras Nada|first= Nibras Nada|last= Nailufar}} </ref>
 
== Kesepakatan ==
Baris 19:
# Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai oleh Republik Indonesia sebelum 19 Desember 1949, dan tidak akan meluaskan negara atau daerah dengan merugikan Republik.
# Menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
# Berusaha dengan sesungguh-sugguhnyasungguhnya supaya KMB segera diadakan setelah pemerintah Republik kembali ke Yogyakarta.
 
Pada tanggal [[22 Juni]], sebuah pertemuan lain diadakan dan menghasilkan keputusan:
Baris 29:
Pada [[6 Juli]], [[Sukarno]] dan [[Hatta]] kembali dari pengasingan ke [[Yogyakarta]], ibu kota sementara Republik Indonesia. Pada [[13 Juli]], kabinet Hatta mengesahkan perjanjian Roem-van Roijen dan [[Sjafruddin Prawiranegara]] yang menjabat presiden [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] (PDRI) dari tanggal [[22 Desember]] [[1948]] menyerahkan kembali mandatnya kepada Soekarno dan secara resmi mengakhiri keberadaan PDRI pada tanggal [[13 Juli]] [[1949]].<ref>{{Cite web|url=https://seputarilmu.com/2019/01/perjanjian-roem-royen.html|title=√ Perjanjian Roem Royen : Latar Belakang, Tujuan, Isi, Hasil & Dampaknya Lengkap|last=Pendidikan|first=Guru|date=2019-01-30|website=SeputarIlmu.Com|language=id-ID|access-date=2019-09-22}}</ref>
 
Pada [[3 Agustus]], gencatan senjata antara Belanda dan Indonesia dimulai di [[Jawa]] ([[11 Agustus]]) dan [[Sumatra]] ([[15 Agustus]]). [[Konferensi Meja Bundar]] mencapai persetujuan tentang semua masalah dalam agenda pertemuan, kecuali dengan masalah [[Papua bagian barat|Papua Belanda]].<ref>{{Cite web|url=https://www.zonareferensi.com/perjanjian-roem-royen/|title=Perjanjian Roem Royen {{!}} Latar Belakang, Sejarah, Hasil, Isi & Dampaknya|last=Zakky|first=Oleh|date=2018-01-30|website=ZonaReferensi.com|language=id-ID|access-date=2019-09-22}}</ref>
 
== Referensi ==