Pertempuran Cartagena (209 SM): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 53:
 
==Pertempuran==
[[File:Siege of Cartagena 209 BC.svg|thumb|{{center|Cartagena Baru dan berbagai serangan dan serbuan Romawi}}]]
Scipio mengisolasi kota di sisi daratan semenanjung dengan mendirikan kamp di tanah genting yang sempit dengan kekuatan 27.500 pasukan, bersama dengan armada maritim Romawi yang dipimpin oleh Gaius Laelius untuk memblokade kota dari arah teluk sehingga kota tersebut terisolasi dari bantuan luar. Bangsa Romawi tidak membuat garis blokade, karena berniat untuk melakukan gempuran serangan sebelum datangnya bantuan dari lawan-lawannya yang berjarak 10 hari perjalanan.{{Sfn|Goldsworthy|2000|p=273}}{{Sfn|Goldsworthy|2000|p=274}}
 
=== Serangan pertama ===
2.000 orang warga sipil Kartago yang bersenjata, melancarkan aksi serangan mendadak melalui gerbang sempit di sebelah timur kota.{{Sfn|Goldsworthy|2000|p=273}} Tujuan mereka adalah untuk menunda progres pekerjaan pengepungan atau serangan Romawi.{{Sfn|Goldsworthy|2000|p=273}} Scipio telah mengantisipasi serangan tersebut, ketika penduduk bergerak mendekati kamp.{{Sfn|Goldsworthy|2000|p=273}} Meskipun Romawi memiliki keunggulan dalam jumlah pasukan, pelatihan, senjata dan kepemimpinan, Romawi tetap harus berjuang keras untuk waktu yang lama dalam menghadapi milisi yang terlatih.{{Sfn|Goldsworthy|2000|p=273}} Dalam pertempuran, Scipio mengerahkan lebih banyak [[manipulus]] dari pasukan cadangannya yang membuat orang-orang Kartago tercerai-berai, lalu melarikan diri kembali ke kota.{{Sfn|Goldsworthy|2000|pp=273–274}}
 
Datang ke Cartagena Baru setelah pengerahan cepat, Romawi mendirikan kemah di atas bukit di tengah-tengah tanah genting yang menghubungkan kota tersebut dengan darata utama, berseberangan dengan gerbang utama. Benteng dan parit melindungi bagian belakang (timur) kemah tersebut, namun ini tidak diulang pada sisi yang menghadap gerbang.{{sfn|Lazenby|1998|pp=135–136}} Mago mengerahkan pasukan regulernya dalam rangka berjaga di [[citadel]], yang berada di barat kota, dan penyeimbangan dikerahkan di atau dekat tembok selatan. 2.000 militia dikerahkan di dekat gerbang timur dan bagian lain dari ktoa tersebut dikerahkan dengan misil dan ditempatkan di seluruh keliling perimeter. Scipio membuat pidato pengerahan. Keesokan paginya, Romawi berniat untuk menyerbu kota tersebut: galley-galley Romawi menyerang tembok selatan dari pelabuhan sementara 2.000 [[legiuner]] terpilih disipakan untuk menyerang gerbang timur dan tembok di setiap sisi.{{sfn|Goldsworthy|2004|p=61}} Keduanya disuplai dengan tangga yang ditujukan untuk menaiki tembok tersebut.{{sfn|Bagnall|1999|p=208}}
Scipio melancarkan serangannya atas tanah genting yang menghubungkan daratan dengan semenanjung, sementara armada maritim Romawi menyerang dari sisi selatan. Kartago memukul mundur setiap serangan Romawi dengan menghujani pasukannya menggunakan [[Ballista|misil]] (kuno) dan menelan banyak korban.{{Sfn|Goldsworthy|2000|p=274}} Scipio kemudian memperbarui serangannya pada hari berikutnya dengan tambahan kelompok pasukan yang menyerang melalui laguna di sisi utara.{{Sfn|Goldsworthy|2000|p=273}} Cuaca yang mendukung karena adanya badai angin, (yang mengalirkan sebagian arus laguna ke Mediterania, mengurangi kedalaman laguna sehingga pasukan Romawi dapat dengan mudah melintasinya) rombongan berhasil menaiki tembok bagian utara yang tidak dijaga, lalu menyerbu bagian belakang pasukan yang menjaga tanah genting tersebut. Pada saat yang bersamaan, pasukan maritim Romawi juga berhasil menembus kota dari selatan.<ref>Livy 26.45</ref>
 
Pada Peperangan Pubik, tindakan tersebut biasanya dilakukan garisun kota yang dikepung untuk mengawali pertempuran di luar tembok mereka, tanpa memandang ukuran yang layak untuk pasukan serang dan pertahanan. Kegagalan untuk melakukannya diambil sebagai indikasi kelemahan pertahanan dan kekurangan kepercayaan diri oleh kedua belah pihak.{{sfn|Goldsworthy|2006|p=77}} Cartagena Baru bukanlah pengecualian dan 2.000 militia bergerak dari gerbang timur untuk membalas serangan kubu penyerang Romawi. Romawi menyerang balik, menyebabkan pertikaian awal berkembang di dekat kemah mereka ketimbang di kota, mungkin berjarak {{convert|400|m}} dari gerbang. Sehingga, dengan memakai kesempitan tanah genting, tak memungkinkan bagi Romawi untuk bersiap mengirim sejumlah petinggi mereka untuk menghadapi atau mengalahkan Cartagena.{{sfn|Goldsworthy|2004|p=61}} Mula-mula, militia Cartagena dikerahkan dengan baik. Namun, kala pertikaian berlanjut, Romawi dapat mengganti pasukan yang terluka dan kelelahan dengan pengerahan besar mereka di kemah mereka. Cartagena tak menghimpun pengerahan semacam itu. Cartagena mulai terpukul mundur dan kemudian terpencar dan melarikan diri.{{sfn|Goldsworthy|2004|pp=61–62}}
[[Polibios]] memberikan uraian tentang bagaimana Scipio Africanus menyerbu Kartago Baru:
 
{{Blockquote|text=''"...mengarahkan [para prajuritnya], menurut kebiasaan Romawi, menentang orang-orang di kota, mengatakan kepada mereka untuk membunuh setiap orang yang ditemui dan tak mengampuni siapa pun, serta tidak mengawali penjarahan sebelum mereka mendapat perintah. Maksud dari kebiasaan tersebut adalah untuk melancarkan aksi teror. Dengan demikian, orang dapat melihat kota-kota yang diduduki oleh Romawi tidak hanya manusia yang dibantai, bahkan anjing pun dibelah menjadi dua dan anggota badan hewan lain pun disembelih. Dalam situasi tersebut, jumlah pembantaian sangatlah besar."''|author=[[Polibios]]|source={{sfn|Keegan|1993|p=265}}}}
Romawi mengejar, menimbulkan jumlah korban yang banyak pada pihak Cartagena kala mereka berjuang untuk menarik diri melalui gerbang timur.{{sfn|Lowe|2000|p=41}}{{sfn|Goldsworthy|2004|pp=61–62}} Romawi berniat untuk bergerak pada jalan mereka melewati gerbang sebelum dapat ditutup namun gagal.{{sfn|Lowe|2000|pp=41, 43}}{{sfn|Lazenby|1998|p=138}} Mereka kemudian terdorong untuk menyerbu tembok pada setiap sisi gerbang sebelum pasukan pertahanan dapat dihimpun ulang. Tindakan tersebut melibatkan para penyerang yang memanjati tangga yang menertai mereka di tengah-tengah penembakan misil dari pasukan pertahanan, kemudian berniat untuk menyerang perjalanan mereka di tembok. Kala legiuner berniat untuk melakukannya, [[marinir]] dari armada Romawi mengupayakan hal yang sama melawan tembok selatan. Pasukan pertahanan Cartagena awalnya dapat menangkis serangan tersebut. Kala para penyintas kelompok militia mengerahkan ulang pasukan mereka di tembok, jumlah korban di pihak Romawi terus bertambah dan keberhasilan nampak tak mungkin tercapai. Kemudian, Scipio menyerukan serangan.{{sfn|Goldsworthy|2004|pp=62–63}}
Aksi pembantaian tersebut dihentikan ketika Mago menyatakan setuju untuk menyerah, kemudian setelah itu orang-orang Romawi mulai menjarah kota.
 
==Akibat==