Pertempuran Cartagena (209 SM): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 65:
=== Serangan kedua ===
 
Biasanya, usai serangan gagal pada benteng, pasukan penyerang bertahan selama beberapa hari sebelum menghimpun ulang serangan mereka.{{sfn|Goldsworthy|2006|p=274}} Untuk mengejutkan Cartagena, Romawi merombak upaya mereka pada siang hari, dengan pasukan segar dan suplai segar dari tangga yang dinaikkan. Galley-galley di bawah kepemimpinan Laelius kembali menyerang tembok selatan, pasukan infanteri lain dikerahkan di wilayah saluran ke barat kota{{snd}}walaupun tindakan tersebut bersifat coba-coba{{snd}}dan upaya utama kembali melawan gerbang timur dan tembok terdekatnya. Memakai banyak amunisi mereka kala serangan fajar, Cartagena tak mampu menanggapi seefektif tersebut. Dengan sultisulit, Cartagena dapat mempertahankan tembok. Kemudian, Mago mengerahkan pengerahan ke wilayah-wilayah terrancam yang ditimbulkan di tembok utara yang tak terancam menjadi tak dipertahankan pasukan pertahanan.{{sfn|Goldsworthy|2006|p=274}}{{sfn|Lowe|2000|p=42}} Scipio mengerahkan reserce 500 pasukan kerahan dan memerintahkan mereka untuk siap bergerak melawan tembok utara, mengantisipasi serangan dari tiga arah mata angin lainnya akan membuat pertahanannya melemah. Untuk mencapai tujuan tersebut, pasukan perlu melintasi laguna besar.{{sfn|Goldsworthy|2006|p=274}}{{sfn|Lazenby|1998|p=138}}
 
Sejarawan Yunani yang biasanya terandalkan dan nyaris sezaman{{sfn|Champion|2015|pp=96, 98, 102}}{{sfn|Goldsworthy|2006|pp=20–21}}{{sfn|Miles|2011|pp=16, 510}} [[Polibius]] menulis catatan soal pertempuran tersebut. Menurut terjemahan tradisional dari catatan tersebut, ia menyatakan bahwa setiap sore, pasang menyebabkan tinggi air di laguna utara Cartagena Baru menyurut sehingga dapat dilalui. Ia menyatakan bahwa Scipio mempelajarinya pada pertemuan intelijensinya di Terraco dan sehingga serangannya menjadikannya memungkinkan agar tembok yang berbatasan dengan laguna dengan mudah direbut pada waktu yang diharapkan olehnya untuk mengirim pasukan untuk melalui laguna dan menaiki tembok. Sejarawan Romawi kuno [[Livy]], yang menulis dua abad kemudian, bertutur sebaliknya{{snd}}mungkin menyadari bahwa pasang tak dapat beroperasi sepanjang 24 jam{{snd}}dengan berujar bahwa dampak tersebut adalh karena angin utara reguler menyurutkan air laguna tersebut pada setiap sore. Kedua catatan tersebut memicu masalah, setidaknya bukan soal kenapa Cartagena tak menyadari perubahan apa yang terjadi dan kegagalan untuk mengambil tindakan dini.{{sfn|Lowe|2000|pp=43–44}}