Pertempuran Laut Karang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cenya95 (bicara | kontrib)
k Pertempuran_Laut_Karang
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(31 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 18:
{{Campaignbox Solomons}}
{{Kotak Kampanye Nugini}}
'''Pertempuran Laut Karang''' atau '''Pertempuran Laut Koral''' 4 Mei-8 Mei 1942 adalah [[perang laut|pertempuran laut]] besar di [[Operasi Medan Perang Pasifik|medan Perang Pasifik]] antara [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] melawan angkatan laut dan angkatan udara [[Pihak Sekutu di Perang Dunia II|Sekutu]] dari [[Amerika Serikat]] dan [[Australia]]. Pertempuran ini merupakan pertempuran laut pertama antara dua armada yang melibatkan [[kapal induk]], dan dicatat sebagai pertempuran laut pertama dalam sejarah yang melibatkan kapal-kapal perang kedua belah pihak yang tidak saling menembak secara langsung dari kapal ke kapal.
 
Dalam usaha memperkuat posisi defensif wilayah Kekaisaran Jepang di Pasifik Selatan, Kekaisaran Jepang memutuskan untuk menginvasi dan menduduki [[Port Moresby]] di [[Nugini]] dan [[Tulagi]] di tenggara [[Kepulauan Solomon]]. Rencana operasi ini disebut [[Operasi Mo|Operasi ''MO'']] yang melibatkan beberapa unit utama dari [[Armada Gabungan]] Jepang, termasuk pesawat-pesawat dari dua [[kapal induk]] dan sebuah [[kapal induk ringan]] sebagai perlindungan udara armada invasi. Sebagai panglima tertinggi Jepang adalah [[Shigeyoshi Inoue]]. Amerika Serikat mengendus rencana Jepang lewat [[intelijen sinyal|intersepsi radio]] dan mengerahkan dua gugus tugas kapal induk [[Angkatan Laut Amerika Serikat]] dan kekuatan gabungan kapal-kapal penjelajah [[Angkatan Laut Diraja Australia]] dan Amerika Serikat.
Baris 26:
Mulai 7 Juni, kapal induk dari kedua belah pihak saling melancarkan serangan udara selama dua hari berturut-turut. Pada hari pertama, Amerika Serikat menenggelamkan kapal induk ringan Jepang [[Kapal induk Jepang Shōhō|''Shōhō'']]. Sebaliknya serangan Jepang menenggelamkan [[kapal perusak]] Amerika Serikat dan mengakibatkan sebuah tanker rusak berat hingga harus ditenggelamkan. Pada hari berikutnya, kapal induk Jepang [[Kapal induk Jepang Shōkaku|''Shōkaku'']] rusak parah, sementara kapal induk Amerika Amerika Serikat [[USS Lexington (CV-2)|''Lexington'']] harus ditenggelamkan setelah rusak berat, dan ''Yorktown'' mengalami kerusakan. Armada kedua belah pihak mengundurkan diri dari kawasan pertempuran setelah kedua belah pihak mengalami kerugian besar. Pesawat-pesawat hancur dan kapal induk tenggelam atau rusak. Setelah kehilangan perlindungan udara dari kapal induk, Inoue menarik mundur armada invasi Port Moresby dengan maksud mencoba kembali di lain hari.
 
Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan taktis pihak Jepang dalam hal jumlah kapal-kapal musuh yang berhasil ditenggelamkan. Namun sebaliknya, pertempuran ini berarti kemenangan strategis bagi pihak Sekutu berdasarkan beberapa alasan. Ekspansi wilayah Jepang yang sebelumnya tidak tertahankan, untuk pertama kalinya berhasil ditahan dalam Pertempuran Laut Koral. Jepang juga mengalami kerugian besar. Kapal induk ''Shōkaku'' rusak berat sementara [[Kapal induk Jepang Zuikaku|''Zuikaku'']] kehabisan pesawat sehingga tidak dapat turut serta dalam [[Pertempuran Midway]] yang berlangsung bulan berikutnya. Hal tersebut mengakibatkan kekuatan udara Amerika Serikat dan Jepang menjadi berimbang hingga pertempuran laut di Midway berakhir dengan kemenangan Amerika Serikat. Empat kapal induk Jepang tenggelam di Midway sehingga usaha Jepang untuk kembali menginvasi Port Moresby dari laut terhenti. Dua bulan kemudian, Sekutu memanfaatkan kelemahan strategis Jepang di Pasifik Selatan untuk melancarkan [[Kampanye Militer Guadalkanal]]. Bersama dengan dilakukannya [[Kampanye Militer Nugini]], Amerika Serikat akhirnya membobol pertahanan Jepang di Pasifik Selatan, dan akhirnya menjadi salah satu faktor penyebab kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.
 
== Latar belakang ==
=== Ekspansi Kekaisaran Jepang ===
Pada 7 Desember 1941, kapal-kapal induk Jepang menyerang [[Armada Pasifik Amerika Serikat]] di [[Pengeboman Pearl Harbor|Pearl Harbor]], [[Hawaii]]. Serangan tersebut menghancurkan atau melumpuhkan sebagian besar kapal-kapal tempur Armada Pasifik Amerika Serikat, sekaligus mengawali [[deklarasi perang|perang terbuka]] antara kedua negara. Dalam perang ini, pemimpin-pemimpin perang Jepang berusaha melenyapkan ancaman dari armada Amerika, merampas wilayah-wilayah jajahan Sekutu yang kaya sumber alam, dan menguasai pangkalan militer strategis untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Jepang yang semakin besar. Pada saat yang hampir bersamaan dengan Pengeboman Pearl Harbor, Jepang menyerang [[Malaya Britania|Malaya]] hingga menyebabkan [[KerajaanBritania BersatuRaya]], [[Australia]], dan [[Selandia Baru]] bergabung dengan Amerika Serikat sebagai Sekutu dalam perang melawan Jepang. Sesuai dengan "Perintah Rahasia Nomor Satu" tertanggal 1 November 1941 yang dikeluarkan Armada Gabungan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, tujuan awal Jepang dalam perang adalah "(melumpuhkan) kekuatan Inggris dan Amerika dari Hindia Belanda dan [[Filipina]], (serta) menetapkan kebijakan kemerdekaan ekonomi dan swasembada secara otonom."<ref>Parker, p. 3, Millot, pp. 12–13.</ref>
 
[[Berkas:Pacific War Japanese Advances.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Gerak maju invasi Jepang di Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya mulai Desember 1941 hingga April 1942]]
Dalam usaha mencapai tujuan akhir perang, dalam beberapa bulan pertama tahun 1942, tentara Jepang menyerang dan berhasil mengambil alih [[Filipina]], [[Thailand]], [[Singapura]], [[Hindia Belanda]], [[Kepulauan Wake]], [[Britania Baru]], serta [[Kepulauan Gilbert]] dan [[Guam]]. Dalam proses pengambilalihan wilayah-wilayah tersebut, Jepang mengakibatkan kerugian besar bagi kekuatan darat, laut dan udara pihak Sekutu. Negara-negara taklukan Jepang menurut rencana akan dipakai sebagai pertahanan garis luar bagi Kekaisaran Jepang, sekaligus melancarkan taktik perang [[menghabiskan tenaga lawan]] dalam usahanya mengalahkan atau menghabisi serangan balasan Sekutu.<ref>Murray, pp. 169–195; Willmott (1982), p. 435; Willmott (2002), pp. 3–8; Millot, pp. 12–13; Henry, p. 14; Morison, p. 6.</ref>
 
Baris 39:
Pada April 1942, angkatan laut dan angkatan darat menyusun rencana yang diberi nama [[Operasi Mo|Operasi ''MO'']]. Menurut rencana ini, Port Moresby akan diserang dari laut dan harus dapat diamankan sebelum 10 Mei 1942. Rencana yang sama juga mencantumkan pengambilalihan Tulagi pada 2-3 Mei 1942. Angkatan Laut akan menjadikan Tulagi sebagai pangkalan bagi pesawat amfibi yang akan menyerang teritori dan tentara Sekutu di Pasifik Selatan. Setelah Operasi ''MO'' selesai disusun, angkatan laut menyusun rencana lain untuk [[Operasi RY|Operasi ''RY'']] yang bertujuan merebut [[Nauru]] dan [[Kepulauan Banaba]] yang kaya dengan [[fosfat]] pada 15 Mei 1942. Operasi ''RY'' akan dilancarkan memakai kapal-kapal yang berpangkalan di lokasi yang telah direbut dalam operasi ''MO''. Operasi militer berikutnya yang disebut [[Operasi FS|Operasi ''FS'']] bertujuan merebut Fiji, Samoa, dan Kaledonia Baru, dan akan disusun setelah operasi ''MO'' dan ''RY'' selesai. Pada Maret 1942 pesawat-pesawat Sekutu yang berpangkalan di kapal induk dan di darat menyerang kapal-kapal perang Jepang yang melakukan [[Invasi Lae-Salamaua|invasi ke kawasan Lae-Salamaua]] dan mengakibatkan kerugian bagi Jepang. Oleh karena itu, Inoue meminta Armada Gabungan untuk mengirimkan kapal induk sebagai perlindungan dari udara bagi kekuatan militer Jepang dalam Operasi ''MO''. Inoue terutama menyatakan kecemasannya terhadap pesawat pengebom Sekutu yang berpangkalan di [[Townsville]] dan [[Cooktown]], Australia. Kedua pangkalam militer Sekutu tersebut berada di luar jangkauan pesawat pengebom Jepang yang berpangkalan di Rabaul dan Lae.<ref>Gill, p. 39, Hoyt, pp. 8–9; Willmott (2002), pp. 12–13 & 16–17; Hayashi, pp. 42–43 & 50–51; Dull, pp. 122–125; Millot, pp. 27–31; Lundstrom (2006), p. 138; Bullard, p. 50; Parshall, pp. 27–29 & 31–32. Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang sepakat untuk menunggu hingga operasi militer menduduki Midway dan Kepulauan Aleut selesai sebelum mulai menyerang Fiji dan Samoa (Hayashi, p. 50). Dalam ''Senshi Sōshō'' ditulis bahwa pasukan Angkatan Laut Jepang akan merebut Kepulauan [[Samarai]] untuk mengamankan Selat Cina hingga ke Louisiade (Bullard, p. 56).</ref>
 
[[Berkas:Inoue Shigeyoshi.jpg|thumbjmpl|rightka|uprightlurus|Shigeyoshi Inoue, komandan Armada IV Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]]Komandan [[Armada Gabungan]] Jepang, Laksamana [[Isoroku Yamamoto]] secara bersamaan menyusun operasi militer untuk bulan Juni 1942 yang dimaksudkan agar kapal-kapal induk Amerika Serikat yang belum hancur di Pearl Harbor masuk perangkap dan bertemu dengan armadanya dalam pertempuran menentukan di Samudra Pasifik dekat [[Atol Midway]]. Sebagai dukungannya terhadap Operasi ''MO'', Yamamoto mengerahkan beberapa kapal perang besar, termasuk dua kapal induk, satu kapal induk ringan, sebuah divisi kapal penjelajah, dan dua divisi kapal penjelajah, serta menunjuk Inoue sebagai komandan armada.<ref>Jersey, p. 57, Willmott (2002), pp. 16–17, Dull, pp. 122–124; Lundstrom (2006), pp. 121–122; D'Albas, p. 94; Morison, p. 11; Parshall, pp. 57–59. Kapal induk [[Kapal induk Jepang Kaga|''Kaga'']] awalnya dikerahkan untuk membantu Operasi ''MO'', namuntetapi digantikan oleh Divisi Kapal Induk V pada 12 April setelah Inoue mengeluh bahwa satu kapal induk tidak cukup (Lundstrom and Parshall).</ref>
 
=== Reaksi Sekutu ===
Baris 48:
Komandan baru [[Komando Kawasan Samudra Pasifik|Sekutu di Pasifik]] yang baru diangkat, Laksamana [[Chester W. Nimitz|Chester Nimitz]] dan para staf membahas tentang pesan Jepang yang bocor dan sepakat pihak Jepang mungkin sedang memulai operasi besar-besaran di Pasifik Barat Daya pada awal Mei dan kemungkinan Port Moresby merupakan target. Sekutu menganggap Port Moresby sebagai pangkalan kunci untuk serangan balasan yang dipimpin [[Douglas MacArthur]] terhadap kekuatan militer Jepang di kawasan Pasifik. Staf Laksamana Nimitz juga menyimpulkan kemungkinan operasi militer Jepang mencakup serangan udara dari kapal induk terhadap pangkalan Sekutu di [[Samoa]] dan [[Suva]]. Setelah berkonsultasi dengan Panglima Tertinggi [[Armada Amerika Serikat]] Laksamana [[Ernest King]], Nimitz memutuskan untuk melawan Jepang dengan cara mengerahkan seluruh kapal induk (empat kapal induk) armada Pasifik ke [[Laut Koral]]. Pada 27 April, pesan-pesan Jepang yang berhasil ditangkap pihak intelijen Amerika Serikat memastikan sebagian besar rincian dan target Operasi ''MO'' and ''RY''.<ref>Parker, p. 24; Prados, pp. 302–303; Hoyt, p. 7; Willmott (2002), pp. 22–25; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 167; Cressman, p. 83; Millot, pp. 31–32; Lundstrom (2006), pp. 121–122, 125, & 128–129; Henry, pp. 14–15; Holmes, pp. 69–72; Morison, pp. 11–13; Parshall, pp. 60–61; Crave, p. 447. Stasiun penangkapan radio Inggris berada di [[Colombo]], [[Sri Lanka]] (Lundstrom). Intelijen Amerika Serikat salah memahami pesan (sebagian karena kesalahan transliterasi aksara untuk nama kapal induk), kapal induk ''Shōhō'' yang membawa 84 pesawat dikira sebagai kapal induk baru, ''Ryūkaku'' yang tidak diketahui sebelumnya (Holmes, p. 70). Prajurit Jepang yang dijadikan tawanan perang setelah tertangkap di Pertempuran Midway memberi tahu Amerika Serikat cara yang benar membaca aksara kanji untuk nama kapal induk tersebut, dan mengidentifikasi kapal tersebut sebagai kapal induk ringan (Lundstrom and Morison, p. 11). Jepang juga sepertinya belum menyusun sandi untuk beberapa kepulauan di [[Gugusan Kepulauan Louisiade]]. Oleh karena itu, nama-nama pulau ditransmisikan dalam [[katakana]] tanpa disandikan, sehingga pihak Amerika Serikat makin mudah mengerti maksud pesan rahasia tersebut (Holmes, p. 65). Menurut Parker (pp. 22–23), MacArthur menolak untuk percaya siaran radio intelijen tentang Operasi ''MO'' dan tidak mengakui Jepang sedang berusaha menginvasi Port Moresby hingga pesawat pengintainya benar-benar melihat kapal-kapal Jepang sedang menuju Louisiade dan Papua Nugini pada minggu pertama Mei 1942.</ref>
 
[[Berkas:Frank Jack Fletcher-g14193.jpg|thumbjmpl|rightka|uprightlurus|Frank Jack Fletcher, komandan Gugus Tugas 17 Amerika Serikat.]]
Pada 29 April 1942, Nimitz mengeluarkan perintah memberangkatkan empat kapal induk bersama kapal-kapal perang pendukung menuju Laut Koral. Di bawah komando Laksamana Muda Fletcher, [[Gugus Tugas 17]] (TF17) terdiri dari kapal induk [[USS Yorktown (CV-5)|''Yorktown'']] dengan kawalan tiga kapal penjelajah dan empat kapal perusak, serta dukungan logistik dari dua kapal tanker sudah berada di Pasifik Selatan. Dukungan logistik diberangkatkan dari [[Tongatabu]] pada 27 April, dan sudah menuju ke Laut Koral. [[Gugus Tugas 11]] (TF11) di bawah komando Laksamana Muda [[Aubrey Fitch]] terdiri dari kapal induk [[USS Lexington (CV-2)|''Lexington'']] yang dikawal dua kapal penjelajah dan lima kapal perusak sudah berada di antara Fiji dan Kaledonia Baru. [[Gugus Tugas 16]] (TF16) terdiri dari dua kapal induk, [[USS Enterprise (CV-6)|''Enterprise'']] dan [[USS Hornet (CV-8)|''Hornet'']] berada di bawah komando Laksamana Madya [[William F. Halsey]]. Mereka baru tiba di Pearl Harbor setelah dipakai dalam [[Serangan Doolittle]] di Pasifik tengah sehingga tidak diberangkatkan karena tidak akan sampai tepat waktu di Pasifik Selatan untuk turut serta dalam pertempuran. Nimitz menunjuk Fletcher sebagai komandan armada laut Sekutu di kawasan Pasifik Selatan hingga Halsey tiba bersama TF16.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 135–153, 163–167, Willmott (2002), pp. 25–26; Hoyt, pp. 15–19; Cressman, pp. 83–84; Millot, pp. 32–34; Lundstrom (2006), pp. 126–127; Henry, p. 15. ''Lexington'' tiba kembali di Pearl Harbor pada 26 Maret 1942 setelah beroperasi di Laut Koral bersama ''Yorktown'', dan diberangkatkan pada 15 April untuk mengangkut 14 pesawat tempur [[Brewster Buffalo]] milik [[United States Marine Corps]] bersama para pilotnya ke [[Atol Palmyra]]. Setelah muatan diantar, TF11 pada 18 April diperintahkan untuk menuju Fiji dan kemudian ke Kaledonia Baru untuk bertemu dengan TF17 (Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 135 & 163–166). Setibanya TF16 di kawasan Laut Koral, Halsey akan mengambil alih komando ketiga gugus tugas. (Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 167). TF17 terdiri dari kapal induk ''Yorktown'', kapal penjelajah [[USS Astoria (CA-34)|''Astoria'']], [[USS Chester (CA-27)|''Chester'']], dan [[USS Portland (CA-33)|''Portland'']], ditambah kapal perusak [[USS Hammann (DD-412)|''Hammann'']], [[USS Anderson (DD-411)|''Anderson'']], [[USS Perkins (DD-377)|''Perkins'']], [[USS Morris (DD-417)|''Morris'']], [[USS Russell (DD-414)|''Russell'']], dan [[USS Sims (DD-409)|''Sims'']], serta kapal tanker ''Neosho'' dan ''Tippecanoe''. Nakhoda ''Yorktown'' bernama [[Elliott Buckmaster]]. TF11 terdiri dari kapal penjelajah [[USS Minneapolis (CA-36)|''Minneapolis'']] dan [[USS New Orleans (CA-32)|''New Orleans'']], serta kapal perusak [[USS Phelps (DD-360)|''Phelps'']], [[USS Dewey (DD-349)|''Dewey'']], [[USS Aylwin (DD-355)|''Aylwin'']], dan [[USS Monaghan (DD-354)|''Monaghan'']] (Wilmott 1983, p. 189). TF16 berangkat dari Pearl Harbor pada 30 April (Lundstrom).</ref> Walaupun kawasan Laut Koral masih di bawah komando MacArthur, Fletcher dan Halsey sewaktu berada di kawasan Laut Koral diperintahkan untuk langsung melapor ke Nimitz, dan bukan ke MacArthur.<ref>Willmott (1983), pp. 185–186.</ref>
 
Berdasarkan lalu lintas radio dari TF16 yang berhasil ditangkap ketika mereka sedang kembali ke Pearl Harbor, Jepang mengasumsikan semua kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat sedang berada di Pasifik tengah, kecuali satu kapal induk yang sedang berada di Pearl Harbor. Jepang tidak tahu lokasi kapal-kapal induk sisanya, namuntetapi tidak mengharapkan kedatangan kapal induk Amerika Serikat hingga Operasi ''MO'' mulai berlangsung.<ref>Willmott (2002), pp. 25–26; Lundstrom (2006), p. 139; Spector, p. 157.</ref>
 
== Pertempuran ==
Baris 58:
Sepanjang akhir April, kapal selam Jepang [[Kapal selam Jepang RO-33|''RO-33'']] dan [[Kapal selam Jepang RO-34|''RO-34'']] memata-matai kawasan yang akan dijadikan tempat pendaratan tentara Jepang. Kapal-kapal selam Jepang juga memeriksa [[Kepulauan Rossel (Yela)|Kepulauan Rossel]] dan teluk-teluk di Kepulauan Deboyne yang berada di [[Gugus Kepulauan Louisiade]], [[Selat Jomard]], dan jalur pelayaran ke Port Moresby dari sebelah timur. Setelah tidak menemui satu pun kapal Sekutu, mereka kembali ke Rabaul pada 23 April dan 24 April.<ref>Hashimoto (1954), p. 54; Hackett dan Kingsepp "RO-33" and "RO-34".</ref>
 
Laksamana Muda [[Kōsō Abe]] memimpin invasi Jepang ke Port Moresby dengan mengerahkan 12 kapal angkut yang membawa sekitar 5.000 prajurit dari [[Detasemen Laut Selatan]] Angkatan Darat Jepang, ditambah sekitar 500 prajurit dari [[Pasukan Khusus Pendaratan Angkatan Laut|Pasukan Khusus Pendaratan Angkatan Laut III Kure]]. Kapal angkut Jepang dikawal Kesatuan Serang Port Moresby yang terdiri dari satu kapal penjelajah ringan dan enam kapal perusak di bawah komando Laksamana Muda [[Sadamichi Kajioka]]. Kapal-kapal Abe berangkat dari Rabaul menempuh perjalanan sejauh 840 mil laut (1.556&nbsp;km) dengan kecepatan {{convert|8|kn|km/h|0}} menuju Port Moresby pada 4 Mei. Pada hari berikutnya, kapal-kapal Abe bergabung dengan kapal-kapal pengawal di bawah komando Kajioka. Armada Jepang melaju dengan kecepatan {{convert|8|kn|km/h|0}} dengan rencana transit di Selat Jomard di Louisiade, dan melewati sekitar ujung selatan Pulau Nugini sebelum tiba di Port Moresby pada 10 Mei.<ref>Bullard, p. 65, Hoyt, p. 8, Dull, pp. 124–125; D'Albas, p. 110; Gill, p. 42; Jersey, p. 58; Hayashi, pp. 50–51; Lundstrom (2006), p. 138; Cressman, p. 93; D'Albas, p. 94; Bullard, p. 147. Detasemen Laut Selatan berada di bawah komando [[Mayor Jenderal]] [[Tomitarō Horii]] (Pusat Sejarah Angkatan Darat Amerika Serikat (USACMH) (Vol 1), p. 47). ''Senshi Sōshō'' hanya mencantumkan sembilan kapal angkut berikut nama-nama kapal (Bullard, pp. 56–57). Konvoi yang berangkat dari Rabaul terdiri dari 11 kapal angkut, namuntetapi bertambah pada hari berikutnya dengan bergabungnya sebuah kapal angkut yang secara khusus dilengkapi senjata antipesawat untuk melindungi diri dari serangan udara. (Bullard).</ref> Garnisun Sekutu di Port Moresby berjumlah sekitar 5.333 prajurit, namuntetapi jumlah pasukan [[infanteri]] hanya setengah dari jumlah total, dan semuanya dilengkapi persenjataan yang buruk dan kurang latihan.<ref>McCarthy, pp. 82, 112; Willmott (1983), p. 143. McCarthy tidak mencantumkan jumlah secara persis, tapitetapi mengatakan 1.000 prajurit, termasuk satu batalion infanteri berada di Port Moresby pada Desember 1941, dan dua batalion tambahan tiba pada bulan berikutnya. Willmott (p. 143) menyatakan tambahan 4.250 prajurit tiba pada 3 Januari 1942, dan membuat kekuatan garnisun Port Moresby menjadi tiga batalion infanteri, satu batalion artileri medan, dan meriam-meriam antipesawat.</ref>
 
[[Berkas:Coral sea.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Peta pertempuran 3 Mei-9 Mei, menunjukan pergerakan kesatuan tempur kedua belah pihak<ref>USACMH (Vol 1), p. 48.</ref>]]
Ujung tombak invasi ke Tulagi adalah Kesatuan Invasi Tulagi di bawah komando Laksamana Muda [[Kiyohide Shima]]. Kesatuan ini terdiri dari dua kapal penyebar ranjau, dua kapal perusak, enam kapal penyapu ranjau, dua kapal pemburu selam, dan satu kapal angkut yang membawa sekitar 400 prajurit dari Pasukan Khusus Pendaratan Angkatan Laut III Kure. Kesatuan Invasi Tulagi didukung oleh Grup Perlindungan yang terdiri dari kapal induk ringan [[Kapal induk Jepang Shōhō|''Shōhō'']], empat kapal penjelajah berat, dan satu kapal perusak di bawah komando Laksamana Muda [[Aritomo Gotō]]. Selain itu masih terdapat Kesatuan Perlindungan terpisah (kadang-kadang disebut Grup Pendukung) yang berada di bawah komando Laksamana Muda [[Kuninori Marumo]]. Kesatuan Perlindungan terdiri dari dua kapal penjelajah ringan, kapal induk pesawat amfibi [[Kapal induk pesawat amfibi Jepang Kamikawa Maru|''Kamikawa Maru'']], dan tiga kapal meriam yang bergabung dengan Grup Perlindungan untuk memberikan dukungan proteksi jarak jauh bagi tentara yang menyerbu Tulagi. Setelah Tulagi jatuh pada 3 Mei atau 4 Mei, Grup Perlindungan dan Grup Pendukung diposisikan kembali untuk melindungi invasi Port Moresby.<ref>Jersey, pp. 58–60; Dull, p. 124.</ref> Inoue mengatur jalannya Operasi ''MO'' dari atas kapal penjelajah [[Kapal penjelajah Jepang Kashima|''Kashima'']] yang juga dinaikinya ketika tiba di Rabaul dari Truk pada 4 Mei.<ref>Millot, p. 37; Lundstrom (2006), p. 147.</ref>
 
Kapal-kapal dalam Grup Perlindungan yang dipimpin Gotō diberangkatkan dari Truk pada 28 April, berlayar melalui Kepulauan Solomon antara [[Kepulauan Bougainville]] dan [[Kepulauan Choiseul]] sebelum diposkan dekat Kepulauan [[New Georgia]]. Kapal-kapal dalam Kesatuan Perlindungan yang dipimpin Marumo diberangkatkan dari [[Irlandia Baru (pulau)|Irlandia Baru]] pada 29 April menuju [[Teluk Thousand Ships]], [[Kepulauan Santa Isabel]], sebelum diposkan sebagai pangkalan pesawat amfibi pendukung invasi Tulagi pada 2 Mei. Kesatuan invasi di bawah komando Shima diberangkatkan dari Rabaul pada 30 April.<ref>Hoyt, p. 7, Dull, pp. 124–125; Wilmott (2002), p. 38; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 188; Lundstrom (2006), p. 143. Satu pesawat Zero yang berpangkalan di kapal induk ''Shōhō'' mendarat darurat di laut pada 2 Mei dan Tamura Shunichi pilotnya tewas. Lundstrom (2006) menyatakan pangkalan pesawat amfibi Jepang di Santa Isabel berada di Teluk Thousand Ships, dan bukan di [[Teluk Rekata]] (p. 138) seperti dilaporkan oleh sumber-sumber lain.</ref>
 
Kesatuan Serbu Kapal Induk Jepang berintikan kapal induk ''Zuikaku'' dan ''Shōkaku'', serta dua kapal penjelajah berat dan enam kapal perusak yang diberangkatkan dari Truk pada 1 Mei. Kesatuan Serbu ini berada di bawah komando Laksamana Madya [[Takeo Takagi]] (sebagai kapal komando adalah kapal penjelajah [[kapal penjelajah Jepang Myoko|''Myōkō'']]) bersama Laksamana Muda [[Chūichi Hara]] yang berkedudukan di atas ''Zuikaku'' sebagai komandan taktis pesawat kapal induk. Mereka berlayar melewati sisi timur Kepulauan Solomon dan memasuki Laut Koral dari selatan Guadalkanal. Setelah berada di Laut Koral, kapal-kapal induk ditugaskan untuk memberi perlindungan udara bagi pasukan Jepang yang melakukan invasi, menghancurkan kekuatan udara Sekutu di Port Moresby, dan mencegat serta menghancurkan semua kekuatan angkatan laut Sekutu yang memasuki Laut Koral untuk melakukan serangan balasan.<ref>Tully, "IJN Shokaku"; Gill, pp. 40–41; Dull, pp. 124–125; Millot, pp. 31 & 150; Lundstrom (2006), p. 138 & 145; D'Albas, p. 94; Gillison, p. 526; Willmott (1983), pp. 210–211. Kesatuan Serbu Kapal Induk mulanya dikerahkan untuk melakukan serangan udara mendadak ke pangkalan-pangkalan udara Sekutu di [[Coen, Queensland|Coen]], Cooktown, dan Townsville, Australia, namuntetapi serangan-serangan udara ini kemudian dibatalkan oleh Inoue setelah kapal-kapal induk Takagi memasuki Kepulauan Solomon (Lundstrom).</ref>
 
Dalam perjalanan menuju Laut Koral, kapal-kapal induk Takagi ditugaskan untuk mengantar sembilan pesawat tempur [[A6M Zero|Zero]] ke Rabaul. Namun cuaca buruk selama dua kali usaha mengantarkan pesawat Zero pada 2 Mei dan 3 Mei memaksa pesawat-pesawat tersebut kembali ke kapal induk yang berada di posisi {{convert|240|nmi|km|0}} dari Rabaul. Salah satu pesawat Zero bahkan terpaksa mendarat di laut. Setelah dua kali usaha pengantaran gagal, Takagi dalam usaha menjaga jadwal Operasi ''MO'', terpaksa membatalkan usaha pengantaran pesawat Zero. Kapal-kapal diperintahkannya menuju ke Kepulauan Solomon untuk mengisi bahan bakar.<ref>Wilmott (2002), p. 38–39; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 187; Lundstrom (2006), pp. 140–145. Sembilan pesawat Zero tersebut dimaksudkan untuk [[Skuadron Udara Tainan]] yang berpangkalan di [[Lapangan Udara Vunakanau]]. Tujuh pesawat pengebom torpedo Nakajima B5N memandu pilot-pilot Zero ketika kembali ke kapal induk. Sumber-sumber tidak menyebutkan apakah pilot Zero yang mendarat di laut dapat ditemukan.</ref>
 
Sebagai pemberi peringatan dini, Jepang telah mengerahkan kapal selam [[Kapal selam Jepang I-22|''I-22'']], [[Kapal selam Jepang I-24|''I-24'']], [[Kapal selam Jepang I-28|''I-28'']], dan [[Kapal selam Jepang I-29|''I-29'']] yang membentuk jaringan pengintai sekitar {{convert|450|nmi|km|0}} barat daya Guadalkanal. Namun armada Fletcher sudah lewat lebih dulu dan memasuki Laut Koral sebelum kapal-kapal selam Jepang berada di pos masing-masing. Hal ini menyebabkan Jepang tidak tahu akan keberadaan armada Sekutu di bawah komando Fletcher. Satu kapal selam Jepang, [[Kapal selam Jepang I-21|''I-21'']] yang dikirim untuk mengintai sekitar Nouméa diserang oleh pesawat-pesawat dari ''Yorktown'' pada 2 Mei. ''I-21'' tidak mengalami kerusakan, namuntetapi sepertinya tidak sadar bahwa serangan berasal dari pesawat yang berpangkalan di kapal induk. Kapal selam ''RO-33'' dan ''RO-34'' juga dikerahkan sebagai usaha Jepang memblokade Port Moresby, dan tiba di lepas pantai pada 5 Mei. Keduanya tidak bertemu dengan kapal-kapal Sekutu selama pertempuran berlangsung.<ref>Gill, p. 40; Wilmott (2002), p. 39; Cressman, pp. 84–86; Lundstrom (2006), pp. 139 & 144; Hashimoto (1954), p. 54; Morison, p. 22; Hackett and Kingsepp "RO-33" and "RO-34". Fletcher mengerahkan kapal perusak [[USS Anderson (DD-411)|''Anderson'']] dan [[USS Sims (DD-409)|''Sims'']] untuk mencari kapal selam Jepang. Keduanya kembali pada pagi berikutnya (3 Mei) tanpa menemukan kapal selam (Lundstrom 2006, p. 144). [[Kapal selam Jepang I-27|''I-27'']] bersama ''I-21'' ditugaskan mengintai laut di sekitar Nouméa sepanjang Operasi ''MO'' berlangsung (Hackett, "IJN Submarine I-28").</ref>
 
[[Berkas:USS Yorktown (CV-5) during the Battle of the Coral Sea, April 1942.jpg|thumbjmpl|rightka|Kapal induk ''Yorktown'' sedang beroperasi di Samudra Pasifik. Foto diambil sebelum Pertempuran Laut Koral dari pesawat TBD1 yang lepas landas dari ''Yorktown''. Sebuah kapal tanker terlihat di latar belakang.]]
Pagi 1 Mei 1942, Gugus Tugas 17 (TF17) dan Gugus Tugas 11 (TF11) bertemu sekitar {{convert|300|nmi|km|0}} barat laut Kaledonia Baru ({{coord|16|16|S|162|20|E}}).<ref>Morison, p. 20.</ref> Fletcher dengan segera memerintahkan TF11 untuk mengisi bahan bakar dari tanker [[USS Tippecanoe (AO-21)|''Tippecanoe'']] sementara TF17 mengisi bahan bakar dari [[USS Neosho (AO-23)|''Neosho'']]. TF17 selesai mengisi bahan bakar pada hari berikutnya, namuntetapi TF11 melapor bahwa pengisian bahan bakar tidak akan selesai hingga 4 Mei. Fletcher memilih untuk melayarkan TF17 ke barat laut menuju [[Gugus Kepulauan Louisiade]]. Setelah pengisian bahan bakar selesai, TF11 diperintahkan untuk bergabung pada 4 Mei dengan [[Gugus Tugas 44]] (TF44) yang diberangkatkan dari Sydney dan Nouméa. TF44 adalah armada kapal perang gabungan Australia-Amerika Serikat di bawah komando MacArthur, dipimpin oleh Laksamana Muda [[John Gregory Crace|John Crace]] dari Australia. Armada gabungan Australia-Amerika Serikat terdiri dari kapal penjelajah [[HMAS Australia (1927)|HMAS ''Australia'']], [[HMAS Hobart (1939)|HMAS ''Hobart'']], dan [[USS Chicago (CA-29)|USS ''Chicago'']], serta tiga kapal perusak. Setelah selesai mengisi bahan bakar TF11, tanker ''Tippecanoe'' berangkat menuju Laut Koral untuk mengantarkan sisa bahan bakar kepada kapal-kapal Sekutu yang ada di [[Efate]].<ref>Office of Naval Intelligence (ONL), p. 3; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 167; Cressman, p. 84; Woolridge, p. 37; Millot, pp. 41–43; Pelvin; Dull, p. 126; Lundstrom (2006), pp. 141–144. Kapal perusak dalam TF44 terdiri dari [[USS Perkins (DD-377)|USS ''Perkins'']], [[USS Walke (DD-416)|USS ''Walke'']], dan [[USS Farragut (DD-348)|USS ''Farragut'']]. ''Chicago'' dan ''Perkins'' diberangkatkan dari Nouméa sementara kapal-kapal lainnya diberangkatkan dari Australia. TF44 dulunya dikenal sebagai [[Skuadrom ANZAC]] dan dulunya berada di bawah komando MacArthur dan dipimpin oleh Laksamana Muda [[Herbert Fairfax Leary]] dari Amerika Serikat. (Lundstrom (2006), p. 133; Morison, p. 15; Gill, p. 34). Laksamana Muda Crace lebih senior dibandingkan Fletcher (lebih dulu menjabat Laksamana Muda), namuntetapi [[Dewan Angkatan Laut Persemakmuran Australia]] sepakat untuk memenuhi permintaan Raja bahwa armada kapal induk Sekutu harus beroperasi di bawah komando perwira Amerika Serikat. (Lundstrom (2006), p. 133). Kedua kapal tanker membawa total 153.000 barel. TF11 dan TF17 menghabiskan sekitar 11.400 barel per hari dalam kecepatan jelajah normal ({{convert|15|kn|km/h|0}}) (Lundstrom (2006), p. 135). Kapal perusak [[USS Worden (DD-352)|''Worden'']] menemani ''Tippecanoe'' hingga Efate (ONI, p. 11).</ref>
 
=== Tulagi ===
Baris 80:
Pukul 17.00 tanggal 3 Mei, Fletcher diberi tahu bahwa armada invasi Jepang ke Tulagi sudah terlihat sehari sebelumnya ketika mendekati selatan Kepulauan Solomon. Tanpa diketahui Fletcher, TF11 telah selesai mengisi bahan bakar pada pagi 3 Mei jauh lebih awal dari jadwal semula, dan hanya terpisah sejauh {{convert|60|nmi|km|0}} di sebelah timur TF17. Walaupun demikian, TF11 tidak dapat melaporkan statusnya karena Fletcher memerintahkan periode pengheningan radio. TF17 mengubah arah dan melaju dengan kecepatan 27 knot menuju [[Guadalkanal]] sebelum melancarkan serangan udara terhadap pasukan Jepang di Tulagi pada pagi berikutnya.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 168; Dull, pp. 126–127; Jersey, p. 62; Cressman, p. 86; Gill, p. 43; Hoyt, p. 20; Parker, p. 27; Millot, pp. 43–45; Lundstrom (2006), pp. 144–146. Perintah pendiaman radio dilakukan untuk membantu menutupi keberadaan pasukan dari pengetahuan musuh. Cressman menyatakan keberadaan armada Shima sudah diketahui pesawat Angkatan Darat Amerika Serikat yang berpangkalan di Australia dari [[Darwin, Northern Territory|Darwin]], Glencurry, dan Townsville (Cressman, p. 84). namun Lundstrom mengatakan keberadaan armada Jepang pertama kali dilaporkan intelijen [[coastwatchers]] di Kepulauan Solomon. Morison (p. 24) berspekulasi bahwa Fitch seharusnya berusaha memberi tahu statusnya kepada Fletcher dengan memakai pesan yang diantar pesawat terbang.</ref>
 
[[Berkas:YorktownTulagiSBD.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Pesawat-pesawat SBD dari ''Yorktown'' kembali ke kapal induk setelah menyerang armada Jepang di pelabuhan Tulagi.]]
Pada 4 Mei 1942, dari posisi {{convert|100|nmi|km|0}} di selatan Guadalkanal ({{coord|11|10|S|158|49|E}}), total 60 pesawat dari Gugus Tugas 17 (TF17) melancarkan tiga serangan udara berturut-turut ke armada Shima di lepas pantai Tulagi. Pesawat-pesawat yang berpangkalan di ''Yorktown'' mengejutkan kapal-kapal Shima dan menenggelamkan kapal perusak ''Kikuzuki'' ({{coord|09|07|S|160|12|E}}) dan tiga kapal penyapu ranjau, merusakkan empat kapal-kapal lainnya, serta menghancurkan empat kapal amfibi yang memberi perlindungan bagi pendaratan pasukan. Pihak Amerika Serikat kehilangan satu pesawat pengebom tukik dan dua pesawat tempur, namuntetapi semua awak pesawat akhirnya diselamatkan. Setelah pesawat-pesawatnya kembali pada senja 4 Mei, TF17 mengundurkan diri ke selatan. Walaupun mengalami kerusakan akibat serangan pesawat-pesawat dari kapal induk, pembangunan pangkalan pesawat amfibi diteruskan oleh Jepang dan misi-misi pesawat pengintai diberangkatkan dari Tulagi pada 6 Mei.<ref>Lundstrom (2006), pp. 146–149; Brown, p. 62, Hoyt, pp. 21–31; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 168–178; Jersey, p. 63; Cressman, p. 87–94; Millot, pp. 45–51; Dull, pp. 127–128; Morison, pp. 25–28; Nevitt, "IJN Kikuzuki"; Hackett, "IJN Seaplane Tender Kiyokawa Maru". Pesawat-pesawat yang dioperasikan ''Yorktown'' pada waktu itu terdiri dari 18 pesawat tempur F4F-3 Wildcat, pesawat pengebom tukik 30 SBD-3, dan 12 pesawat torpedo TBD-1 (Lundstrom and Cressman).</ref>
 
Armada Serbu Kapal Induk Jepang di bawah komando Takagi sedang mengisi bahan bakar di {{convert|350|nmi|km|0}} utara Tulagi ketika menerima berita adanya serangan dari armada Fletcher pada 4 Mei. Takagi memerintahkan pengisian bahan bakar dihentikan, dan mengubah haluan ke tenggara. Ia juga mengerahkan pesawat-pesawat pengintai untuk mencari kapal-kapal induk Amerika Serikat di sebelah timur Solomon. Kapal-kapal pengintai tidak menemukan apa-apa karena memang kapal-kapal Sekutu tidak berada di kawasan tersebut.<ref>Lundstrom (2006), p. 147; D'Albas, p. 96. Pesawat Angkatan Darat Amerika Serikat dan RAAF melihat armada Gotō beberapa kali pada 4 Mei. Gillison (p. 518) mengatakan bahwa satu pesawat RAAF PBY yang dipiloti Perwira Penerbang Nomran melapor diserang ketika ketika sedang membayang-bayangi armada Gotō dan pesawat tersebut hilang.</ref>
 
=== Pencarian lewat udara dan keputusan penting ===
Pukul 08.16 tanggal 5 Mei, TF17 bertemu dengan TF11 dan TF44 di titik pertemuan yang sudah ditentukan sebelumnya, {{convert|320|nmi|km|0}} selatan Guadalkanal ({{coord|15|S|160|E |scale:3000000}}). Pada kira-kira saat yang bersamaan, empat pesawat tempur [[F4F Wildcat]] dari ''Yorktown'' mencegat pesawat pengintai [[Kawanishi H6K|Kawanishi Tipe 97]] dari [[Skuadron Udara Yokohama]] yang bergabung dengan [[Skuadron Tempur 25]] (''Dai Nijūgo Kōkū Sentai'') di [[Kepulauan Shortland]]. Pesawat Kawanishi Tipe 97 tersebut ditembak jatuh {{convert|11|nmi|km|0}} dari Gugus Tugas 11. Pesawat tersebut tidak mengirimkan pesan radio sebelum jatuh, namuntetapi tidak pernah kembali ke pangkalan udara Jepang sehingga diperkirakan jatuh akibat tembakan pesawat Amerika yang berasal dari kapal induk.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 178–179; Wilmott (2002), pp. 40–41; Hoyt, p. 33; Cressman, pp. 93–94; Woolridge, p. 37; Millot, pp. 51–52; Dull, p. 128; Lundstrom (2006), p. 150; D'Albas, p. 96; Morison, pp. 28–29. Cressman menyatakan Kawanishi diberangkatkan dari Tulagi, tapitetapi Lundstrom mengatakan pesawat tersebut adalah salah satu dari tiga pesawat yang diberangkatkan dari Kepulauan Shortlands bersama enam pesawat lainnya dari Tulagi (Lundstrom 2006, p. 150). D'Albas mengatakan pesawat itu berasal dari Rabaul.</ref>
 
Sebuah pesan dari Pearl Harbor memberi tahu Fletcher bahwa intelijen radio telah menguraikan sandi Jepang tentang rencana mereka mendaratkan pasukan di Port Moresby pada 10 Mei, dan kapal-kapal induk Jepang kemungkinan akan berada di dekat konvoi yang melakukan invasi. Berbekal informasi tersebut, Fletcher memerintahkan TF17 untuk mengisi bahan bakar dari tanker ''Neosho''. Setelah selesai mengisi bahan bakar pada 6 Mei, Fletcher berencana melayarkan armadanya ke utara ke arah Gugus Kepulauan Louisiade untuk bertempur pada 7 Mei.<ref>Wilmott (2002), pp. 40–41; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 178–179; Hoyt, p. 34; Cressman, pp. 94–95; Hoehling, p. 39; Millot, pp. 52–53; Lundstrom (2006), pp. 150–153. Ketika mengisi bahan bakar, ''Yorktown'' mengirinkan 7 awak kapal berikut perintah penugasan kembali di ''Neosho''. Empat di antaranya hilang ketika tanker tersebut diserang (Cressman, p. 94–95).</ref>
 
[[Berkas:Zuikaku air raid.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Awak darat pesawat di atas dek landasan kapal induk ''Zuikaku'' pada 5 Mei.]]
Sementara itu, armada kapal induk Takagi berlayar ke sisi timur Kepulauan Solomon sepanjang hari tanggal 5 Mei, berganti haluan ke barat untuk melewati selatan [[Makira|San Cristobal]] (Makira), dan memasuki Laut Koral setelah melewati antara Guadalkanal dan [[Kepulauan Rennell]] pada dini hari 6 Mei. Takagi mulai mengisi bahan bakar untuk kapal-kapalnya di {{convert|180|nmi|km|0}} barat Tulagi untuk mempersiapkan pertempuran antarkapal induk yang ia perkirakan bakal terjadi hari berikutnya.<ref>Wilmott (2002), pp. 41–42; Hoyt, pp. 33–34; Lundstrom (2006), p. 139; Dull, pp. 127–128; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 181; Cressman, p. 93; Millot, pp. 51–53; Lundstrom (2006), pp. 147 & 152–153; D'Albas, p. 96; Morison, p. 29. Gotō mengisi bahan bakar kapal penjelajahnya dari tanker [[Kapal tanker Jepang Irō|''Irō'']] di dekat Kepulauan Shortland pada 5 Mei (Morison, p. 29). Pada hari yang sama, Inoue memindahkan empat kapal selam kelas ''I'' dari posisi sebelumnya di Laut Koral ke posisi baru {{convert|150|nmi|km|0}} timur laut Australia. Tidak satu pun dari keempat kapal selam tersebut ambil bagian dalam pertempuran (Lundstrom 2006, p. 150). Takagi melewati Kepulauan Solomon pada malam hari sehingga patroli pesawat PBY Angkatan Laut Amerika Serikat tidak melihat mereka (Lundstrom). Tanker yang dipakai Takagi adalah [[Kapal tanker Jepang Tōhō Maru|''Tōhō Maru'']] (Lundstrom).</ref>
 
Baris 97:
Pukul 10.00 tanggal 6 Mei, kapal pengintai amfibi Kawanishi dari Tulagi melihat armada TF17 dan melapor ke markas. Laporan diterima Takagi pada pukul 10.50. Ketika itu, armada Takagi berada kira-kira {{convert|300|nmi|km|0}} di utara armada Fletcher, hampir di luar jarak jangkauan maksimum pesawat-pesawat di kapal induk. Kapal-kapal Takagi masih mengisi bahan bakar dan belum siap tempur. Takagi mengambil kesimpulan berdasarkan laporan pesawat pengintai bahwa TF17 sedang menuju ke selatan dan makin menjauh dari armada Jepang. Selain itu, armada Fletcher dinaungi awan tebal sehingga Takagi dan Hara memperkirakan pesawatnya akan sulit menemukan kapal-kapal induk Amerika Serikat. Takagi mengerahkan dua kapal induk dengan kawalan dua kapal penjelajah di bawah komando Hara untuk berlayar menuju armada TF17 dengan kecepatan {{convert|20|kn|mph km/h|0}} agar dapat berada di posisi serang ketika ufuk mulai terang pada hari berikutnya, dan kapal-kapal Jepang yang lain sudah selesai mengisi bahan bakar.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 181–182; Hoyt, p. 35; Dull, p. 130; Lundstrom (2006), pp. 155–156.</ref>
 
Pesawat pengebom [[Boeing B-17 Flying Fortress|B-17]] Amerika Serikat yang berpangkalan di Australia beberapa kali diberangkatkan ke Port Moresby untuk menyerang pasukan invasi Jepang, termasuk kapal-kapal perang Gotō sepanjang hari 6 Mei, namuntetapi tidak berhasil mengenai sasaran. Melalui radio, markas MacArthur memberitakan kepada Fletcher hasil serangan pesawat pengebom dan lokasi-lokasi pasukan invasi Jepang. Laporan pilot pesawat di bawah komando MacArthur yang melihat sebuah kapal induk (''Shōhō'') sekitar {{convert|425|nmi|km|0}} barat laut armada TF17 meyakinkan Fletcher tentang keberadaan armada kapal induk Jepang yang membantu kesatuan invasi Jepang.<ref>Hoyt, p. 35; Millot, p. 55; Dull, p. 130; Lundstrom (2006), pp. 155–157; D'Albas, p. 97; Morison, pp. 31–32; Gillison, p. 519. Tiga B-17 dari Port Moresby menyerang kapal-kapal Gōto pada pukul 10.30 (Dull and Lundstrom, 2006). Kapal-kapal Gotō berada di lokasi {{convert|90|nmi|km|0}} barat laut Deboyne (D'Albas) untuk melindungi sayap kiri kapal-kapal Abe dan Kajioka. Hackett ("HIJMS Furutaka") menyatakan empat B-17 menyerang kapal penjelajah Gotō ketika sedang mengisi bahan bakar di [[Kepulauan Shortland]], tapitetapi tidak menimbulkan kerusakan apa-apa. Dari ''Shōhō'' diberangkatkan patroli udara bersenjata sebagai perlindungan konvoi invasi hingga matahari tenggelam (Morison, p. 32). Pesawat B-17 berasal dari [[Grup Bombardemen 19]] (Morison, p. 31). Crave (p. 448) dan Gillison (p. 523) menyatakan pesawat pengintai B-17 dan B-25 dari [[Skuadron Pesawat Tempur 90|Skuadron Bombardemen 90]] memberi tahu Fletcher tentang adanya armada invasi Jepang, termasuk kapal-kapal perang Gotō pada 4 Mei dan 5 Mei, namuntetapi Angkatan Laut Amerika Serikat, untuk alasan yang tidak diketahui, tidak memiliki catatan telah menerima laporan penglihatan tersebut. Gillison menyatakan pesawat pengintai PBY dari RAAF di bawah Pimpinan Skuadron G. E. Hemsworth hilang setelah ditembak musuh dekat Louisiade pada 6 Mei.</ref>
 
[[Berkas:Csani.gif|thumbjmpl|rightka|Peta animasi Pertempuran Laut Koral 6-8 Mei 1942.]]
Pukul 18.00 tanggal 6 Mei, Gugus Tugas 17 (TF17) selesai mengisi bahan bakar. Fletcher memerintahkan tanker ''Neosho'' yang dikawal kapal perusak [[USS Sims (DD-409)|''Sims'']] untuk pindah ke pos lain jauh ke selatan di ({{coord|16|S|158|E|scale:3000000}}). TF17 kemudian mengubah haluan ke barat laut menuju [[Kepulauan Rossel (Yela)|Kepulauan Rossel]] di Louisiade. Tanpa diketahui kedua belah pihak, kapal-kapal induk mereka hanya terpisahkan {{convert|70|nmi|km|0}} satu sama lainnya pada pukul 20.00 malam itu. Pada pukul 20.00 ({{coord|13|20|S|157|40|E|scale:3000000}}), armada di bawah pimpinan Hara mengubah haluan untuk bertemu dengan armada Takagi yang sudah selesai mengisi bahan bakar dan sedang menuju ke arah armada Hara.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 181–182; Hoyt, p. 37; Cressman, pp. 94–95; Millot, p 56. ''Neosho'' direncanakan untuk bolak-balik antara dua titik pertemuan yang disebut "Rye" ({{coord|16|S|158|E|scale:3000000}}) dan "Corn" ({{coord|15|S|160|E|scale:3000000}}), agar dapat terus memberi tambahan bahan bakar bagi armada TF17 bila diperlukan (Cressman, p. 94 dan Morison, p. 33).</ref>
 
Larut malam 6 Mei atau dini hari 7 Mei, ''Kamikawa Maru'' selesai menyiapkan pangkalan kapal amfibi di Kepulauan Deboyne yang dimaksudkan untuk memberi perlindungan udara bagi pasukan invasi Jepang ketika mereka mendekati Port Moresby. Sisa Kesatuan Perlindungan di bawah pimpinan Marumo berada di pos dekat [[Kepulauan D'Entrecasteaux]] dengan maksud melindungi konvoi kapal-kapal Abe yang segera tiba.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 181; Hoyt, p. 35; Millot, p. 57; Dull, p. 130; Lundstrom (2006), pp. 154 & 157; Bullard, p. 62; Morison, pp. 31–32. Lundstrom menyatakan ada sebuah kapal lain yang membantu ''Kamikawa Maru'' menyiapkan pangkalan Deboyne, tapitetapi nama kapal tersebut tidak diberikan (Lundstrom 2006, p. 154).</ref>
 
=== Pertempuran kapal induk, hari pertama ===
Baris 110:
Fletcher memperkirakan armada kapal induk Takagi berada di suatu lokasi dekat Kepulauan Louisiade, di sebelah utara dari tempatnya berada. ''Yorktown'' diperintahkannya untuk mengerahkan 10 [[SBD Dauntless|pesawat pengebom tukik SBD]] mulai pukul 06.19 pagi untuk mencari kapal-kapal Jepang. Sementara itu, Takagi yang berada kira-kira {{convert|300|nmi|km|0}} sebelah timur Fletcher ({{coord|13|12|S|158|05|E|scale:3000000}}) memberangkatkan 12 [[Nakajima B5N|pesawat pengebom Tipe 97]] pada pukul 06.00 sebagai pesawat pencari kapal-kapal TF17. Hara memperkirakan kapal-kapal Fletcher berada di selatan dan menyarankan Takagi untuk mengerahkan pesawat pencari ke kawasan tersebut. Hampir pada saat yang bersamaan, kapal-kapal penjelajah Gotō yang terdiri dari [[Kapal penjelajah Jepang Kinugasa|''Kinugasa'']] dan [[Kapal penjelajaj Jepang Furutaka|''Furutaka'']] memberangkatkan empat pesawat amfibi [[Kawanishi E7K|Kawanishi E7K2 Tipe 94]] sebagai pesawat pencari di kapal-kapal Amerika Serikat di tenggara Kepulauan Louisiade. Beberapa pesawat pencari lainnya diberangkatkan Jepang dari Deboyne, empat Kawanishi Tipe 97 dari Tulagi, dan tiga pesawat pengebom [[Mitsubishi G4M|Mitsubishi Tipe 1]] dari Rabaul. Kedua belah pihak mempersiapkan pesawat-pesawat di kapal induk masing-masing untuk segera bisa diberangkatkan bila musuh ditemukan.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 189–190; Hoyt, pp. 37–38 & 53; Millot, pp. 57–58 & 63; Lundstrom (2006), pp. 159 & 165–166; Morison, pp. 33–34. Ketika itu TF17 memiliki 128 pesawat, sementara Takagi memiliki 111 pesawat yang operasional (Lundstrom 2006, p. 159). Pada hari itu juga, Inoue memerintahkan empat kapal selam kelas ''I'' untuk pergi jauh ke selatan dengan maksud mencegat kapal-kapal Sekutu yang berusaha kembali ke Australia seusai pertempuran (Lundstrom 2006, p. 159).</ref>
 
[[Berkas:Coral Sea Japanese Type 99.jpg|thumbjmpl|rightka|Pesawat pengebom tukik Jepang terbang menuju posisi kapal-kapal induk Amerika Serikat pada 7 Mei.]]
Pukul 07.22, sebuah pesawat pencari dari kapal induk ''Shōkaku'' melapor keberadaan kapal-kapal Amerika Serikat pada 182 derajat {{convert|163|nmi|km|0}} dari Takagi. Pukul 07.45, pesawat pencari memberi konfirmasi telah menemukan "satu kapal induk, satu kapal penjelajah, dan tiga kapal perusak." Sebuah pesawat pencari lainnya dari ''Shōkaku'' ikut memperkuat laporan sebelumnya.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 190; Cressman, p. 95; Dull, p. 130; Lundstrom (2006), p. 166.</ref> Pesawat-pesawat dari kapal induk ''Shōkaku'' sebetulnya telah salah lihat. Mereka mengira kapal tanker ''Neosho'' dan kapal perusak ''Sims'' sebagai dua kapal induk. Berbekal laporan telah ditemukannya kapal-kapal induk Amerika Serikat, Hara atas persetujuan Takagi, segara meluncurkan semua pesawat-pesawat yang tersedia. Sejumlah 79 pesawat yang terdiri dari 18 pesawat tempur Zero, 36 pengebom tukik [[Aichi D3A|Tipe 99]], dan 24 pesawat torpedo diberangkatkan dari ''Shōkaku'' dan ''Zuikaku'' pada pukul 08.00. Pada pukul 08.15 mereka sudah terbang dalam formasi menuju lokasi yang menurut laporan penglihatan ada "kapal induk" Amerika Serikat.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 190–191; Hoyt, p. 38; Cressman, p. 95; Millot, pp. 58–59; Lundstrom (2006), p. 166. Dalam serangan ini, [[Shigekazu Shimazaki]] memimpin armada pesawat pengebom torpedo dari ''Zuikaku''.</ref>
 
Pukul 08.20, salah satu pesawat pengintai dari ''Furutaka'' menemukan kapal induk Fletcher, dan segera melaporkannya ke markas Inoue di Rabaul yang kemudian diteruskan ke Takagi. Laporan penglihatan adanya kapal induk Amerika Serikat dikonfirmasi oleh pesawat amfibi dari ''Kinugasa'' pada pukul 08.30. Takagi dan Hara keduanya dibingungkan oleh laporan penglihatan yang saling bertentangan. Mereka memutuskan untuk terus menyerang kapal-kapal yang berada di selatan, sementara mengubah haluan kapal-kapal induk mereka ke arah barat laut mendekati lokasi yang dilaporkan pesawat pengintai dari ''Furutaka''.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 192–193; Cressman, p. 95; Millot, p. 59; Lundstrom (2006), pp. 166–167; Werneth, p. 67. Cressman melaporkan bahwa pesawat pengintai SBD yang diterbangkan John L. Nielsen menembak jatuh pesawat Aichi E13A dari Deboyne dan menewaskan semua awak pesawat termasuk komandan pesawat Eiichi Ogata. Satu pesawat SBD lainnya yang diterbangkan Lavell M. Bigelow menghancurkan sebuah pesawat E13 dari ''Furutaka'' dengan komandan Chuichi Matsumoto.</ref> Dari laporan yang saling bertentangan, Takagi dan Hara berkesimpulan ada dua gugus kapal induk Amerika Serikat yang terpisah.<ref>Bullard, p. 63.</ref>
 
Pukul 08.15, pesawat SBD dari ''Yorktown'' dengan pilot John L. Nielsen melihat armada Gotō membayang-bayangi konvoi invasi. Nielsen membuat kesalahan dalam pesan tersandi, dan mengatakan penglihatannya sebagai "dua kapal induk dan empat kapal penjelajah berat" di {{coord|10|3|S|152|27|E}}, {{convert|225|nmi|km|0}} sebelah barat laut armada TF17.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 193; Hoyt, p. 53; Cressman, p. 95; Dull, p. 131; Millot, pp. 66–69; Lundstrom (2006), pp. 163–164; Henry, p. 54; Morison, p. 40. Sistem sandi SBD terdiri dari sebuah papan yang memiliki pasak dan lubang untuk mengirimkan kode berupa tipe kapal secara cepat. Dalam kasus pesawat Nielsen, papan ternyata tidak dipasang dengan pas (Cressman). Sebagian besar sumber tidak menjelaskan apa yang sebenarnya dilihat oleh Nielsen. Dull mengatakan Nielsen melihat "Armada Pelindung Dekat". Unit kapal-kapal Gotō disebut "Armada Pelindung Jauh" atau "Grup Pelindung", sementara armada Marumo diesebut "Armada Pelindung" or "Grup Pendukung". Millot dan Morison menyatakan Nielsen melihat kapal penjelajah dari armada "Marushige" dan bukan dari armada Gotō. Marushige yang dimaksud mungkin adalah kapal penjelajah dari armada Marumo. Lundstrom (2006) mengatakan Nielsen melihat armada Gotō.</ref> Fletcher berkesimpulan armada kapal induk utama Jepang sudah ditemukan. Semua pesawat yang ada diberangkatkan dari kapal induk untuk menyerang. Pukul 10.13, sejumlah 93 pesawat Amerika Serikat sudah berada di udara untuk memulai serangan ke armada Jepang. Mereka terdiri dari 18 pesawat tempur [[F4F Wildcat|Wildcat]], 53 pesawat pengebom tukik SBD, dan 22 pesawat pengebom torpedo [[TBD Devastator]]. Pukul 10.19, Nielsen mendarat dan menyadari kesalahan kode pesan yang dikirimkannya. Walaupun ''Shōhō'' ada di dalam armada Gotō, Nielsen mengira dia hanya melihat dua kapal penjelajah dan empat kapal perusak. Namun pada pukul 10.12, Fletcher menerima laporan dari tiga B-17 [[Angkatan Darat Amerika Serikat]] tentang adanya 10 kapal angkut dan 16 kapal perang di {{coord|10|35|S|152|36|E}}, tepatnya di {{convert|30|nmi|km|0}} sebelah selatan lokasi penglihatan yang dilaporkan oleh Nielsen. Pesawat-pesawat B-17 sebenarnya melihat kapal-kapal yang sama seperti dilihat Nielsen, kapal induk ''Shōhō'', kapal-kapal penjelajah Gotō, ditambah pasukan invasi ke Port Moresby. Percaya dengan penglihatan awak B-17 yang telah menemukan armada kapal induk Jepang, Fletcher mengarahkan serangan udaranya menuju target.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 193–196; Hoyt, pp. 53–54; Cressman, pp. 95–96; Millot, pp. 66–69; Dull, pp. 131–132; Lundstrom (2006), pp. 165–167; Henry, p. 54; Morison, pp. 40–41. Lundstrom mengatakan penglihatan B-17 berada di lokasi {{convert|30|mi|km|0}} dari kapal-kapal penjelajah, tapitetapi Cressman mengatakan {{convert|60|nmi|km|0}}. USACMH (Vol 1) (p. 47) mengatakan ada 10 pesawat B-17 yang diterbangkan. Pada pukul 11:00, [[patroli udara bersenjata]] dari armada TF17 menembak jatuh sebuah Kawanishi Tipe 97 dari Tulagi (Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 196–197, Lundstrom 2006, p. 168). Sepuluh F4F, 28 SBD, dan 12 TBD diberangkatkan dari ''Lexington'' sementara delapan F4F, 25 SBD, dan 10 TBD berasal dari ''Yorktown'' (Cressman and Lundstrom 2006). Pesawat amfibi dari ''Kinugasa'' melaporkan telah melihat pemberangkatan serangan udara pesawat-pesawat Amerika Serikat (Lundstrom 2006, p. 167). Setelah melapor tentang apa yang dilihat mereka, tiga pesawat B-17 mengebom ''Kamikawa Maru'' di Deboyne tapitetapi hanya menyebabkan kerusakan kecil (Lundstrom 2006, p. 166).</ref>
 
[[Berkas:Coral Sea Neosho Burning.jpg|thumbjmpl|leftkiri|''Neosho'' (tengah atas) dibiarkan terbakar dan tenggelam perlahan-lahan setelah diserang pesawat-pesawat pengebom tukik Jepang.]]
Pukul 09.15, pesawat-pesawat Takagi yang sampai di lokasi hanya melihat ''Neosho'' dan ''Sims'', dan mencari-cari kapal induk Amerika Serikat. Akhirnya pada pukul 10.51, pesawat pencari dari ''Shōkaku'' sadar telah salah mengenali tanker dan kapal perusak sebagai kapal induk. Takagi sekarang sadar kapal-kapal induk Amerika sudah berada di tengah-tengah antara armadanya dan konvoi invasi. Pasukan invasi Jepang berada dalam bahaya. Takagi memerintahkan pesawat-pesawatnya segera menyerang ''Neosho'' dan ''Sims'' lalu pulang ke kapal induk secepat mungkin. Pukul 11.15, pengebom torpedo dan pesawat tempur membatalkan misi, dan kembali ke kapal-kapal induk mereka sementara 36 pesawat pengembom tukik menyerang dua kapal Amerika Serikat.<ref>[[Berkas:Kate Shokaku crashed.jpg|thumbjmpl|rightka|Pesawat torpedo dari ''Shōkaku'' mendarat darurat di laut Karang Indispensible pada 7 Mei 1942, dipotret 9 Juni.]] Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 205–206; Hoyt, pp. 38–39; Cressman, p. 95; Millot, pp. 60–61; Dull, pp. 130–131; Lundstrom (2006), p. 167. Dua pesawat pencari dari ''Shōkaku'' yang bertahan lebih lama di atas lokasi target tidak memiliki cukup bahan bakar untuk kembali ke kapal induk dan mendarat di [[Karang Indispensable]]. Dua awak pesawat diselamatkan oleh kapal penjelajah Jepang, kemungkinan [[Kapal penjelajah Jepang Ariake|''Ariake'']] (Cressman, p. 92) pada 7 Mei. ''Ariake'' melihat dua awak pesawat dari pesawat ''Yorktown'' yang menyerang Tulagi sedang terapung-apung di lepas pantai Guadalcanal, tapitetapi tidak berusaha menangkap mereka (Cressman, p. 92).</ref>
 
Empat pengebom tukik menyerang ''Sims'' dan sisanya menjadikan ''Neosho'' sebagai sasaran. Tiga buah bom tepat mengenai kapal perusak ''Sims'' yang pecah jadi dua, dan langsung tenggelam dengan menewaskan semua awak. Dari 192 awak hanya 14 yang selamat. ''Neosho'' terkenal 7 bom. Salah satu pengebom tukik terkena tembakan antipesawat dan menghujam ke tanker ''Neosho''. Setelah rusak berat dan mesin mati, ''Neosho'' dibiarkan terapung-apung dan tenggelam perlahan di ({{coord|16|09|S|158|03|E}}). Sebelum semua sistem mati, ''Neosho'' masih sempat memberitahukan telah diserang kepada Fletcher lewat radio, dan berada dalam keadaan gawat. Namun rincian selanjutnya tentang siapa dan apa yang menyerang ''Neosho'' tidak diterima karena terganggunya transmisi radio. ''Neosho'' juga salah memberikan koordinat posisinya ({{coord|16|25|S|157|31|E}}).<ref>ONI, p. 19; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 205–206; Hoyt, pp. 38–50, 71, 218 & 221; Cressman, p. 95; Hoehling, p. 43; Millot, pp. 60–62 & 71; Dull, pp. 130–131; Lundstrom (2006), pp. 164–167; Morison, pp. 34–35. Beberapa sumber, termasuk Hoyt, Millot, dan Morison menyatakan ''Neosho'' diserang oleh satu pesawat, lalu tiga atau lebih pengebom horizontal sekitar pukul 09.05 sebelum serangan utama Jepang. Peristiwa yang sebenarnya terjadi, beberapa pesawat torpedo Jepang menjatuhkan pemandu target di dekat tanker sementara armada penyerang terbang mendekat (Lundstrom 2006, p. 167). Pesawat pengebom tukik yang menghujamkan diri ke ''Neosho'' dipiloti oleh Sersan II Shigeo Ishizuka dengan Sersan III Masayoshi Kawazoe sebagai penembak belakang/pengamat (Werneth, p. 66). Keduanya tewas. Enam belas awak kapal ''Sims'' yang selamat diangkat ke ''Neosho'', namuntetapi satu di antaranya tewas tak lama kemudian, dan seorang lagi tewas setelah diselamatkan empat hari kemudian. Nakhoda ''Sims'' [[Willford Hyman]] tewas dalam serangan. Salah seorang awak kapal ''Neosho'', [[Oscar V. Peterson]] mendapat anugerah [[Medal of Honor]] secara anumerta atas usahanya menyelamatkan kapal walaupun telah menderita luka parah dan fatal. Pada saat terjadi serangan, awal kapal ''Neosho'' berjumlah 288 orang. Dua puluh awal diketahui tewas akibat serangan. Setelah serangan, anak buah kapal menghitung ada 110 awak selamat. Sejumlah 158 awak kapal (termasuk empat perwira) panik dan meninggalkan kapal selama atau beberapa saat setelah serangan dimulai. Di antara para awak ''Neosho'' yang terjun ke laut, hanya empat awak yang akhirnya ditemukan kembali, sisanya tewas atau hilang (ONI, pp. 48–53; Phillips, Hoyt, p. 130 & 192–193; Morison, pp. 35–37).</ref>
 
Pesawat penyerang Amerika Serikat melihat kapal induk ''Shōhō'' dalam jarak dekat di timur laut [[Kepulauan Misima]] pada pukul 10.40 dan mulai menyerang. Kapal induk Jepang dilindungi oleh enam pesawat tempur Zero dan dua pesawat tempur [[Mitsubishi A5M|Tipe 96]] yang terbang sebagai [[patroli udara bersenjata]], sementara pesawat-pesawat lainnya sedang disiapkan di dekat bawah untuk menyerang kapal induk Amerika Serikat. Kapal induk Shōhō dikelilingi kapal-kapal penjelajah dalam formasi berlian, masing-masing dengan jarak {{convert|3000|yd|m|0}} hingga {{convert|5000|yd|m|0}}.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 197–198 (mengatakan jarak kapal penjelajah hanya {{convert|1500|yd|m|0}} dari ''Shōhō''); Hoyt, pp. 54–55; Cressman, pp. 96–97; Millot, p. 69; Dull, p. 132; Lundstrom (2006), pp. 168–169; Henry, pp. 54–56. ''Shōhō'' sedang menyiapkan serangan yang terdiri dari lima pesawat pengebom torpedo dan tiga pesawat Zero di dek bawah ketika diserang pesawat Amerika. Tiga pesawat Zero diterbangkan di awal serangan, dan tiga pesawat lainnya diberangkatkan setelah serangan dimulai. ''[[Senshi Sōshō]]'', sejarah resmi Kementerian Perang Jepang sepertinya memberi rincian kapal penjelajah Gotō berada {{convert|3000|yd|m|0}} hingga {{convert|5000|yd|m|0}} jauhnya dari ''Shōhō'' untuk memberi peringatan ke kapal induk bila ada pesawat-pesawat yang datang menyerang, dan bukan untuk memberi dukungan antipesawat (Lundstrom 2006, p. 169 dan [http://dreadnoughtproject.org/friends/dickson/IJN%201942%20Carrier%20Formations.pdf formasi kapal-kapal perang Jepang, sketsa pribadi yang dibuat berdasarkan ''Senshi Sōsho''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160919051134/http://dreadnoughtproject.org/friends/dickson/IJN%201942%20Carrier%20Formations.pdf |date=2016-09-19 }}). Doktrin pertahanan kapal induk Jepang pada saat itu mengandalkan pada manuver dan pertahanan dari pesawat-pesawat tempur untuk menghindari serangan udara dan bukan berkonsentrasi kepada tembakan senjata antipesawat dari kapal-kapal pengawal (Lundstrom).</ref>
 
[[Berkas:Shoho g17026.jpg|thumbjmpl|rightka|''Shōhō'' sedang dibom dan ditorpedo oleh pesawat-pesawat kapal induk Amerika Serikat.]]
Penyerang pertama, skuadron ''Lexington'' yang dipimpin Letnan Kolonel [[William B. Ault]] menghantam ''Shōhō'' dengan dua bom seberat {{convert|1000|lb|kg|0|adj=on}} dan lima torpedo hingga menyebabkan kerusakan parah. Pada pukul 11.00 skuadron ''Yorktown'' menyerang ''Shōhō'' yang sudah terbakar dan hampir tidak bergerak lagi. Mereka menjatuhkan 11 bom atau lebih seberat {{convert|1000|lb|kg|0|adj=on}} dan paling sedikit dua torpedo lagi. ''Shōhō'' hancur dan tenggelam pada pukul 11.35 ({{coord|10|29|S|152|55|E}}). Cemas akan kedatangan serangan udara lainnya, Gotō menarik mundur kapal-kapalnya ke arah utara, namuntetapi memerintahkan kapal perusak [[Kapal perusak Jepang Sazanami|''Sazanami'']] untuk kembali memunguti awak yang selamat. Hanya 203 dari 834 awak kapal induk ''Shōhō'' yang selamat. Tiga pesawat Amerika Serikat jatuh dalam serangan, termasuk dua SBD dari ''Lexington'' dan satu dari ''Yorktown''. Total 18 pesawat yang dibawa ''Shōhō'' hilang tetapi tiga pesawat tempur patroli udara bersenjata berhasil mendarat darurat di laut dekat Deboyne dan selamat. Pukul 12.10, pesan dikirim ke TF17 tentang keberhasilan misi, pilot SBD dari ''Lexington'' dan komandan skuadron Robert E. Dixon mengatakan "''Scratch one flat top! Signed Bob.''"<ref>[[Berkas:Shoho damage.jpg|thumbjmpl|rightka|Denah kapal induk ''Shōhō'' dan tempat-tempat terkena bom dan torpedo]] Brown, p. 62, Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 198–206; Hoyt, pp. 55–61; Tully, "IJN Shoho"; Cressman, pp. 96–98; Millot, pp. 69–71; Dull, p. 132; Lundstrom (2006), pp. 168–169; Hata, p. 59; Morison, pp. 41–42; Willmott (2002), p. 43; United States Strategic Bombing Survey, p. 57. Seorang dari awak SBD dari ''Yorktown'' yang ditembak jatuh berhasil diselamatkan. Kalimat yang diucapkan Dixon seperti dikutip oleh harian [[koresponden perang]] ''[[Chicago Tribune]]'' Stanley Johnston dalam artikel yang terbit bulan Juni 1942, dan selanjutnya dikutip ulang dalam semua catatan tentang Perang Pasifik. Perwira komando ''Lexington'', Kapten [[Frederick C. Sherman]] mengatakan bahwa kata ''flattop'' yang menjadi bahasa slang untuk ''kapal induk'' pertama kali diciptakan oleh Dixon, perwira komando skuadron VS-2. Dari 203 awak ''Shōhō'' yang diselamatkan, 72 di antaranya luka. Izawa Ishinosuke, nakhoda ''Shōhō'' selamat. ''Sazanami'' adalah kapal perusak [[pelindung pesawat]] untuk kapal induk ''Shōhō''. Empat pesawat tempur Zero dan satu pesawat tempur Tioe 96 ditembak jatuh dalam serangan. Dua Zero sisanya dan satu Tipe 96 mendarat darurat di laut dekat Deboyne. Shiro Ishikawa adalah pilot Tipe 96 yang selamat. Salah seorang pilot Zero yang selamat adalah Kenjiro Nōtomi, konadan skuadron tempur ''Shōhō'' (Lundstrom).</ref>
 
==== Operasi siang hari ====
Pesawat-pesawat Amerika Serikat pulang dan sudah mendarat di kapal induk masing-masing pada pukul 13.38. Pada pukul 14.20, pesawat-pesawat tadi sudah dipersenjatai kembali dan siap diberangkatkan untuk menyerbu Kesatuan Invasi Jepang ke Port Moresby atau kapal-kapal penjelajah Gotō. Walaupun demikian, Fletcher masih cemas tentang keberadaan kapal-kapal induk Jepang yang lainnya. Ia mendapat berita bahwa sumber-sumber intelijen Sekutu memperkirakan paling sedikit ada empat kapal induk Jepang yang dikerahkan dalam Operasi ''MO''. Fletcher berkesimpulan hari akan mulai gelap untuk memulai serangan pada saat kapal-kapal pengintainya dapat menemukan kapal-kapal induk Jepang yang lain. Oleh karena itu, serangan lain untuk hari itu diputuskannya untuk ditunda. Ia memutuskan terus berlayar di bawah lindungan awan tebal sementara pesawat-pesawat tempur terus dipersiapkan untuk bertahan. Fletcher mengubah haluan TF17 ke barat daya.<ref>ONI, p. 17; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 206–207; Hoyt, p. 61; Cressman, pp. 96–97; Millot, pp. 71–72; Lundstrom (2006), p. 170. Personel intelijen Amerika Serikat di Pearl Harbor dan di atas TF17 yakin kapal induk Jepang [[Kapal induk Jepang Kaga|''Kaga'']] dan ''Kasuga Maru'' ([[Kapal induk Jepang Taiyō|''Taiyō'']]) kemungkinan juga terlibat dalam Operasi ''MO'' (Lundstrom 2006, pp. 196–197). Menurut Prados (p. 309), sinyal paran dari pesawat kapal induk Jepang dideteksi oleh unit intelijen radio ''Yorktown'' dengan Kapten Forrest R. Baird sebagai pimpinan. Baird kemudian menyatakan dirinya menunjukkan dengan tepat lokasi kapal induk Takagi. Namun Fletcher tidak percaya dengan intelijen setelah diberi tahu unit ''Lexington'' di bawah Mayor Ransom Fullinwider tidak mendeteksi adanya sinyal paran Jepang. (Prados).</ref>
 
Setelah menerima berita tentang karamnya ''Shōhō'', Inoue memerintahkan konvoi invasi untuk mengundurkan diri sementara ke utara. Takagi yang pada saat itu berlokasi di {{convert|225|nmi|km|0}} timur TF17 diperintahkannya untuk menghancurkan kapal induk Amerika Serikat. Ketika konvoi invasi sedang mengubah haluan, delapan pesawat B-17 Angkatan Darat Amerika Serikat datang menjatuhkan bom-bom, namuntetapi tidak mengenai sasaran. Gotō dan Kajioka diperintahkan untuk menyiapkan kapal-kapal mereka di selatan Kepulauan Rossel untuk pertempuran laut malam hari bila kapal-kapal Amerika Serikat muncul dalam jarak tempur.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 207–208; Dull, p. 132; Lundstrom (2006), p. 169; Gillison, p. 519.</ref>
 
Pukul 12.40, pesawat amfibi Jepang yang berpangkalan di Deboyne melihat dan melaporkan armada Crace berada di posisi 175 derajat, {{convert|78|nmi|km|0}} dari Deboyne. Pukul 13.15, sebuah pesawat Jepang dari Rabaul melihat armada Crace, namuntetapi menyampaikan laporan yang salah. Menurut pesawat dari Rabaul, armada Crace terdiri dari dua kapal induk dan berada di posisi 205 derajat, {{convert|115|nmi|km|0}} dari Deboyne. Berbekal laporan tersebut, Takagi yang masih menunggu kembalinya pesawat-pesawat yang menyerang ''Neosho'', mengubah haluan kapal ke barat pada pukul 13.30. Takagi memberitakan Inoue pada pukul 15.00 bahwa kapal-kapal induk Amerika Serikat berada paling tidak {{convert|430|nmi|km|0}} di sebelah barat posisinya, dan armadanya tidak dapat menyerang pada hari itu.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 207–208; Hoyt, p. 65; Lundstrom (2006), p. 175. Kapten Hideo Minematsu, komandan pangkalan pesawat amfibi di Deboyne mempelajari semua laporan penglihatan pada hari itu, dan menelaah posisi sebenarnya dari kapal-kapal Crace dan Fletcher. Laporan dikirimnya ke markas pada pukul 14.49. Staf Inoue sepertinya mengabaikan laporan Minematsu (Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 208).</ref>
 
[[Berkas:TG17.3 and HMAS Australia under attack Coral Sea.jpg|thumbjmpl|rightka|HMAS ''Australia'' (tengah) dan TG17.3 sedang bertahan dari serangan udara, 7 Mei 1942.]]
Dua kelompok pesawat penyerang dari Rabaul yang sudah mengudara sejak pagi hari itu dikerahkan staf Inoue untuk menuju ke posisi kapal-kapal Crace dilaporkan berada. Kelompok pertama terdiri dari 12 pengebom Tipe 1 dilengkapi torpedo. Kelompok kedua terdiri dari 19 pesawat serang darat [[Mitsubishi G3M|Mitsubishi Tipe 96]] yang dipersenjatai dengan bom. Kedua kelompok pesawat tersebut menemukan dan mulai menyerang kapal-kapal Crace pada pukul 14.30. Dalam laporan, mereka mengklaim telah menenggelamkan kapal tempur kelas "[[USS California (BB-44)|''California'']]" serta merusakkan sebuah kapal tempur dan sebuah kapal penjelajah. Pada kenyataannya, kapal-kapal Crace tidak ada yang rusak, dan empat pesawat Tipe 1 ditembak jatuh. Beberapa saat kemudian, tiga pesawat B-17 dari Angkatan Darat Amerika Serikat secara tidak sengaja mengebom kapal-kapal Crace, namuntetapi tidak menimbulkan kerusakan.<ref>Gill, pp. 49–50; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 208–209; Hoyt, pp. 66–69; Tagaya, pp. 40–41; Millot, pp. 63–66; Pelvin; Lundstrom (2006), pp. 159 & 171–174; Morison, pp. 38–39. Pesawat Tipe 1 dipersenjatai dengan [[torpedo]] [[Torpedo Tipe 91|Tipe 91]], dan berasal dari [[Skuadron Udara IV (Angkatan Laut Kekaisaran Jepang)]]. Mereka diberangkatkan dari Lapangan Udara Vunakanau pada pukul 09.15 dengan pengawalan 11 pesawat Zero dari Skuadron Udara Tainan yang berpangkalan di Lae, New Guinea (Lundstrom 2006, p. 171). Kemungkinan setelah bahan bakar menipis, pesawat-pesawat Zero berbalik arah dan kembali ke Lae tidak beberapa lama setelah pesawat-pesawat pengebom menyerang kapal-kapal Crace. Pesawat Tipe 96 masing-masing dipersenjatai oleh sepasang bom seberat {{convert|250|kg|lb|0|adj=on}}. Mereka berasal dari [[Skuadron Udara Genzan]] Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dan mulanya ditugaskan untuk mengebom Port Moresby. Keseluruhan pesawat-pesawat tersebut dioperasikan sebagai bagian dari Skuadron Tempur 25 di bawah komando [[Sadayoshi Yamada]] di Rabaul (Millot). Salah satu pesawat Tipe 1 yang dihancurkan dipiloti oleh pimpinan formasi, Kapten Kuniharu Kobayashi yang juga tewas. Selain empat pesawat ditembak jatuh di laut, satu pesawat Tipe 1 mendarat darurat di Lae dengan kerusakan serius, dan satu lagi mendarat darurat di air di Deboyne hingga satu awal pesawat tewas (Tagaya). Dua awak kapal ''Chicago'' tewas dan lima terluka dalam serangan udara Jepang (Hoyt, p. 68). Menurut Hoyt (p. 69) dan Morison (pp. 20 & 39), komandan udara MacArthur, Letnan Jenderal [[George Brett]], di kemudian hari membantah ada pesawat B-17 dari kesatuannya yang menyerang armada Crace dan melarang ada pembicaraan lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Millot dan Gill membuat kesalahan dengan menyatakan pesawat-pesawat tersebut adalah [[B-26 Marauder|B-26]] dari [[19th Airlift Wing|Skuadron Bom 19]] yang berbasis di Townsville, Australia. Ketiga B-17 berada di bawah komando Kapten John A. Roberts (Lundstrom 2006, p. 172). Gillison (p. 520) menyatakan pilot-pilot MacArthur tidak diberi tahu tentang keberadaan kapal-kapal Sekutu yang beroperasi di kawasan Laut Koral hingga berakhirnya pertempuran.</ref>
 
Crace pada pukul 15.26 berbicara melalui radio dengan Fletcher bahwa dirinya tidak dapat menyelesaikan misi tanpa dukungan udara. Crace mengundurkan diri ke arah selatan ke posisi sekitar {{convert|220|nmi|km|0}} tenggara Port Moresby agar makin jauh dari jarak jangkauan pesawat Jepang dari darat atau kapal induk, sambil tetap cukup dekat untuk mengadang armada Jepang bergerak meninggalkan Louisiade lewat Selat Jomard atau Selat Cina. Persediaan bahan bakar di kapal-kapal Crace sudah menipis. Setelah Fletcher memerintahkan pengheningan radio, Crace sama sekali tidak tahu posisi, situasi, atau rencana Fletcher.<ref>Gill, pp. 50–51; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 208–209; Hoyt, pp. 66–69; Tagaya, pp. 40–41; Millot, pp. 63–66; Pelvin; Lundstrom (2006), pp. 159 & 171–174; Morison, pp. 38–39. Crace kemudian berkata mengenai situasinya pada saat matahari tenggelam 7 Mei, "Saya tidak menerima informasi apa pun dari [Fletcher] tentang posisi, rencana, maupun apa yang telah dicapainya selama hari itu." (Lundstrom 2006, p. 174; Gill, p. 50)</ref>
Baris 141:
Tidak lama selepas pukul 15.00, ''Zuikaku'' menangkap pesan (yang tidak benar) dari pesawat pengintai yang berpangkalan di Deboyne. Menurut berita, armada Crace telah mengubah haluan ke tenggara. Staf Takagi berasumsi pesawat pengintainya sedang membayang-bayangi armada Fletcher dan merasa pasti bila kapal-kapal Sekutu tetap melaju ke tenggara, mereka akan berada di dalam jangkauan pesawat-pesawat Jepang beberapa saat sebelum malam tiba. Takagi dan Hara memutuskan untuk segera menyerang memakai kelompok pesawat terpilih, tanpa kawalan pesawat tempur, walaupun berarti pesawat-pesawatnya baru akan kembali setelah gelap.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 209; Hoyt, pp. 61–62; Millot, p. 74; Lundstrom (2006), p. 175. Pesawat pengintai yang melapor kemungkinan adalah pesawat amfibi dari [[Kapal penjelajah Jepang Aoba|''Aoba'']] yang bergabung setelah melalui Deboyne. Laporan tersebut tidak benar, armada Crace atau Fletcher tidak sedang melaju ke arah tenggara ketika itu (Lundstrom 2006, p. 175).</ref>
 
Hara berusaha mengonfirmasikan lokasi kapal-kapal induk Amerika Serikat. Pukul 15.15, Hara memberangkatkan delapan pengebom torpedo sebagai pesawat pencari yang menyapu {{convert|200|nmi|km|0}} ke arah barat. Sementara itu, pesawat pengebom tukik yang menyerang ''Neosho'' mendarat kembali di kapal induk. Enam pilot pengebom tukik yang baru saja tiba diberi tahu bahwa mereka akan segera diberangkatkan kembali untuk misi lain. Hara hanya memilih awak pesawat yang paling berpengalaman. Pukul 16.15, Hara memberangkatkan 12 pengebom tukik dan 15 pesawat torpedo dengan instruksi terbang 277 derajat hingga {{convert|280|nmi|km|0}}. Kedelapan pesawat pencari terbang hingga {{convert|200|nmi|km|0|adj=on}} dan berbalik tanpa melihat adanya kapal-kapal Fletcher.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 209; Hoyt, pp. 61–62; Millot, pp. 74–75; Lundstrom (2006), pp. 175–176. Dua pengebom tukik yang kembali setelah menyerang ''Neosho'' mengalami kecelakaan ketika mendarat, namuntetapi para awak kemungkinan selamat. Letnan Tamotsu Ema, komandan skadron pengebom tukik ''Zuikaku'' termasuk salah seorang pilot yang terpilih untuk misi serangan malam.</ref>
 
[[Berkas:James Henry Flatley.jpg|thumbjmpl|leftkiri|James H. Flatley]]
Pada pukul 17:47, armada TF17 dilindungi naungan awan tebal di posisi {{convert|200|nmi|km|0}} sebelah barat armada Takagi mendeteksi pesawat-pesawat Jepang di radar sedang menuju ke arah mereka. Kapal-kapal TF17 mengubah haluan ke tenggara, dan memberangkatkan 11 patroli udara bersenjata Wildcat, termasuk satu pesawat yang diterbangkan oleh [[James H. Flatley]] sebagai pencegat. Pesawat-pesawat Jepang begitu terkejut dicegat oleh Wildcat, tujuh pengebom torpedo dan satu pengebom tukik ditembak jatuh. Satu pengebom torpedo rusak berat (dan kemudian jatuh). Sebaliknya hanya tiga Wildcat yang ditembak jatuh.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 209–212; Hoyt, pp. 62–63; Cressman, pp. 99–100; Woolridge, pp. 38–39; Millot, p. 75; Lundstrom (2006), pp. 176–177. Lima pengebom torpedo yang ditembak jatuh berasal dari ''Zuikaku'', dan dua lainnya berasal dari ''Shōkaku'' (begitu pula pengebom torpedo yang rusak). Pengebom tukik yang jatuh berasal dari ''Zuikaku''. Awak pesawat Jepang yang tewas termasuk perwira komando skadron pengebom torpedo ''Zuikaku'', Letnan Tsubota Yoshiaki dan deputinya yang bernama Letnan Murakami Yoshito. Pilot dari pengebom torpedo yang rusak juga tewas. Awak pengamat yang duduk di kursi tengah mengambil alih kemudi dan mendarat darurat di laut dekat ''Shōkaku''. Bersama penembak belakang, ia juga tewas setelah mendarat. Dua pilot Wildcat, Letnan Dua [[John Drayton Baker]] dari skuadron VF2 di ''Lexington'' dan Leslie L. Knox dari skuadron VF42 di ''Yorktown'' tewas. Satu Wildcat yang diterbangkan John Baker dari skuadron VF42 ''Yorktown'' kemungkinan tidak berhasil menemukan lokasi armada TF17 karena hari sudah gelap dan hilang tanpa jejak (Lundstrom and Cressman). [[William Wolfe Wileman]] adalah salah seorang pilot Wildcat yang selamat.</ref>
 
Setelah menderita kerugian besar akibat serangan Sekutu yang juga mengacaukan formasi kapal-kapal mereka, pimpinan perang Jepang membatalkan misi setelah berunding lewat radio. Pesawat-pesawat Jepang segera membuang persenjataan mereka, dan berbalik arah kembali ke kapal induk. Matahari tenggelam pukul 18.30. Beberapa pengebom tukik Jepang bertemu dengan kapal induk Amerika Serikat di dalam kegelapan sekitar pukul 19.00. Kegelapan membuat mereka tidak sadar sedang mendekati kapal induk musuh. Mereka sempat berputar hendak bersiap untuk mendarat, namuntetapi dihalau tembakan antipesawat dari kapal perusak armada TF17. Pada pukul 20.00 armada TF17 dan armada Takagi sudah terpisah sekitar {{convert|100|nmi|km|0}}. Takagi menyalakan lampu sorot di kapal-kapal perangnya untuk membantu pendaratan 18 pesawat yang selamat. Pada pukul 22.00 semua pesawat telah mendarat dengan selamat.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 214–218; Hoyt, pp. 63–64; Cressman, pp. 100–101; Woolridge, p. 39; Hoehling, pp. 45–47; Millot, pp. 75–76; Lundstrom (2006), pp. 176–180. Cressman mengatakan beberapa pesawat kapal induk Jepang tidak mendarat hingga selepas pukul 23.00. Hoehling dan Woolridge melaporkan bahwa ada delapan pesawat Jepang yang berjajar siap mendarat di kapal induk Amerika Serikat setelah matahari terbenam. Namun Lundstrom and Cressman menjelaskan jumlah sebenarnya mungkin lebih sedikit dari delapan. Millot menyatakan 11 atau lebih pesawat Jepang hancur ketika mendarat di kapal-kapal induk mereka, namuntetapi pernyataan ini tidak disetujui Lundstrom. Selain menyalakan lampu-lampu sorot kapal induk, kapal penjelajah dan kapal perusak Takagi menerangi dua kapal induk dengan lampu-lampu sorot mereka (Lundstrom 2006, p. 178).</ref>
 
Sementara itu, ''Neosho'' pada pukul 15.18 dan 17.18 masih dapat meradiokan ke TF17 bahwa sedang terbawa arus ke arah barat laut dalam kondisi mulai tenggelam. Koordinat yang diberikan sewaktu ''Neosho'' melapor pada pukul 17.18 ternyata salah sehingga menyulitkan usaha penyelamatan. Fletcher lalu diberi tahu satu-satunya pasokan bahan bakar yang terdekat dengannya sudah tamat.<ref>Lundstrom (2006), pp. 173–174. ''Tippecanoe'' sudah dikirim ke Efate untuk memberikan bahan bakar yang tersisa ke kapal-kapal konvoi logistik. Satu kapal tanker lainnya, ''E. J. Henry'' sedang berada di Suva yang beberapa hari jauhnya dari kawasan Nouméa (Lundstrom 2006, p. 173).</ref>
Baris 152:
Setelah kegelapan malam mengakhiri operasi pesawat-pesawat pada hari itu, Fletcher memerintahkan TF17 untuk melaju ke barat dan bersiap-siap untuk melancarkan pencarian 360 derajat ketika ufuk mulai terang. Armada Crace juga mengubah haluan ke barat agar berada dalam jangkauan tempur dari Louisiade. Inoue mengontak Takagi dengan perintah agar benar-benar menghancurkan kapal-kapal induk Amerika Serikat pada hari berikutnya, dan menunda pendaratan Port Moresby hingga 12 Mei. Takagi memilih untuk sepanjang malam membawa kapal-kapal induknya {{convert|120|nmi|km|0}} ke utara agar dirinya dapat berkonsentrasi pada pagi harinya untuk mencari ke arah barat dan selatan. Selain itu, ia ingin memastikan kapal-kapal induknya dapat memberi dukungan perlindungan bagi konvoi invasi. Gotō dan Kajioka tidak dapat mengirimkan posisi dan koordinat kapal-kapal mereka tepat waktu sehingga tidak dapat melakukan serangan malam ke kapal-kapal perang Sekutu.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 219–220; Hoyt, pp. 64 & 77; Cressman, p. 101; Hoehling, p. 47; Millot, pp. 78–79; Dull, p. 132; Lundstrom (2006), pp. 171 & 180–182.</ref>
 
Kedua belah pihak berharap untuk dapat bertemu satu sama lainnya pada dini hari berikutnya. Sepanjang malam, para awak mempersiapkan pesawat-pesawat penyerang untuk pertempuran keesokan harinya. Sementara itu, awak pesawat yang kelelahan berusaha untuk tidur beberapa jam. Setelah membaca dokumen Jepang tentang Pertempuran Laut Koral, Laksamana Madya H. S. Duckworth dari Amerika Serikat pada tahun 1972 berkomentar, "Tidak diragukan lagi, 4 Mei 1942 di sekitar Laut Koral, adalah kawasan pertempuran paling membingungkan dalam sejarah dunia."<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 219–220; Cressman, p. 101; Lundstrom (2006), pp. 180–182. Fletcher menimbang-nimbang untuk melancarkan serangan kapal induk pada malam hari. Pilihan lain yang dipertimbangkan adalah mengirimkan kapal-kapal penjelajah dan kapal perusaknya untuk mengejar kapal-kapal Takagi di waktu malam. Namun akhirnya Fletcher memutuskan untuk lebih baik menyimpan kekuatan untuk pertempuran hari berikutnya (ONI, p. 19; Cressman, p. 101 and Lundstrom 2006, pp. 179–180). Pada malam itu, tiga pesawat Jepang Tipe 97 yang dipersenjatai dengan torpedo sempat memburu armada Crace, tapitetapi gagal menemukan mereka (Lundstrom 2006, p. 182).</ref> Hara di kemudian hari berkata kepada Panglima Tertinggi Yamamoto, Laksamana [[Matome Ugaki]] bahwa dirinya begitu frustrasi dengan "nasib buruk" yang dialami Jepang pada 7 Mei hingga ia merasa ingin berhenti dari angkatan laut.<ref>Chihaya, p. 128.</ref>
 
=== Pertempuran antarkapal induk, hari kedua ===
Baris 158:
Pukul 06.15 tanggal 8 Mei, dari posisi di {{convert|100|mi|km|0}} tenggara Kepulauan Rossel ({{coord|10|25|S|154|5|E}}), Hara memberangkatkan tujuh pengebom torpedo untuk mencari kapal-kapal Sekutu di posisi 140 hingga 230 derajat di selatan dan diterbangkan hingga {{convert|250|nmi|km|0}} dari kapal-kapal induk Jepang. Ikut membantu dalam pencarian, tiga pesawat Kawanishi Tipe 97 dari Tulagi dan empat pengebom Tipe 1 dari Rabaul. Tepat pukul 07.00, armada kapal induk Jepang mengubah haluan ke barat daya untuk bergabung dengan dua kapal penjelajah Gotō, [[Kapal penjelajah Jepang Kinugasa|''Kinugasa'']] dan [[Kapal penjelajah Jepang Furutaka|''Furutaka'']] sebagai tambahan perlindungan. Kapal-kapal konvoi invasi, kapal-kapal Gotō, dan kapal-kapal Kajioka melaju menuju titik pertemuan di {{convert|40|nmi|km|0}} sebelah timur [[Kepulauan Woodlark]] untuk menunggu hasil pertempuran antarkapal induk. Malam itu, zona frontal hangat berikut awan rendah menggantung yang pada 7 Mei ikut menyembunyikan kapal-kapal perang Amerika Serikat, sudah pergi ke utara dan timur untuk memayungi kapal-kapal induk Jepang. Visibilitas di lokasi kapal-kapal induk Jepang antara {{convert|2|mi|km|0}} dan {{convert|15|mi|km|0}}.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 219–221; Millot, pp. 72 & 80; Dull, p. 132; Lundstrom (2006), pp. 181 & 186; Morison, p. 46. Pesawat Jepang pencari kapal induk terdiri dari empat pesawat dari ''Shōkaku'' dan tiga dari ''Zuikaku''. Kapal amfibi di Deboyne melakukan patroli kawasan di selatan Louisiade. ''Furutaka'' dan ''Kinugasa'' bergabung dengan armada penyerang pada pukul 07.50. Setelah banyak pesawat jatuh pada hari sebelumnya, ada 96 pesawat Jepang yang operasional: 38 pesawat tempur, 33 pengebom tukik, dan 25 pengebom torpedo (Lundstrom 2006, p. 186).</ref>
 
[[Berkas:USS Lexington (CV-2) and USS Yorktown (CV-5) prepare to launch planes during the Battle of the Coral Sea, 8 May early1942 morning(80-G-16569).jpg|thumbjmpl|leftkiri|''Yorktown'' (tampak depan) dan ''Lexington'' sedang menyiapkan pemberangkatan pesawat ketika matahari terbit 8 Mei.]]
Pada pukul 06.35, armada TF17 di bawah kendali taktis Laksamana Muda Fitch sedang berada di posisi {{convert|180|nmi|km|0}} tenggara Lousiade ketika memberangkatkan 18 pesawat SBD untuk melakukan pencarian 360 derajat hingga jarak {{convert|200|nmi|km|0}}. Langit sebagian besar cerah di atas kapal-kapal induk Amerika dengan visibilitas {{convert|17|nmi|km|0}}.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 221–222; Hoyt, p. 75; Cressman, p. 103; Woolridge, p. 48; Millot, pp. 82–83 & 87; Dull, p. 132; Lundstrom (2006), pp. 181–184. Dua belas SBD dikerahkan ke kawasan pencarian di sebelah utara yang diperkirakan ada kapal-kapal Jepang. Enam SBD yang diberangkatkan ke sektor selatan hanya ditugaskan terbang sejauh {{convert|125|nmi|km|0}}, dan berfungsi sebagai patroli [[peperangan antikapal selam|antikapal selam]] dalam perjalanan pulang ke TF17. Pada saat itu, total pesawat TF17 yang masih operasional ada 117, termasuk 31 pesawat tempur, 65 pengebom tukik, dan 21 pesawat torpedo (Lundstrom 2006, p. 183). Delapan SBD ditugaskan sebagai patroli antikapal selam, sementara 16 pesawat tempur, delapan dari masing-masing kapal induk sebagai patroli udara bersenjata CAP (Lundstrom 2006, p. 183). Sekitar pukul 01:10, Fletcher melepas keberangkatan kapal perusak [[USS Monaghan (DD-354)|''Monaghan'']] untuk mencari tahu nasib sebenarnya ''Neosho''. ''Monaghan'' mencari sepanjang hari, tapitetapi pencarian didasarkan pada koordinat yang salah dari pesan terakhir ''Neosho''. Setelah tidak menemukan ''Neosho'', ''Monaghan'' kembali ke TF17 saat senja. Ketika sedang berada jauh dari TF17, ''Monaghan'' mengirimkan beberapa pesan ke Nimitz dan MacArthur, sementara TF17 tetap mempertahankan pengheningan radio (Cressman, p. 103; Hoyt, p. 127; Lundstrom 2006, p. 181). Hingga pukul 09.08, Fitch sebenarnya tidak diberi tahu oleh Fletcher bahwa dirinya sedang memegang kendali taktis kapal-kapal induk (Lundstrom 2006, p. 186). Menurut Parker (p. 29), Fletcher diberi tahu lebih dulu pada 8 Mei dari Unit Radio Armada (tim intelijen di atas kapal) yang telah menemukan kapal-kapal induk Jepang di arah timur laut posisinya.</ref>
 
Pukul 08.20, pesawat SBD yang diterbangkan Joseph G. Smith menemukan kapal-kapal induk Jepang melalui sebuah lubang di tengah awan dan menyampaikannya ke TF17. Dua menit kemudian, kapal pencari dari ''Shōkaku'' yang dikepalai Kenzō Kanno melihat TF17 dan memberi tahu Hara. Armada kedua belah pihak hanya terpisah sekitar {{convert|210|nmi|km|0}}. Kedua pihak berlomba memberangkatkan pesawat-pesawat penyerang.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 222–225; Hoyt, pp. 76–77; Cressman, p. 103; Woolridge, pp. 40–41; Hoehling, pp. 52–53; Millot, pp. 81–85; Dull, pp. 132–133; Lundstrom (2006), pp. 185–187; Morison, pp. 48–49. Kanno, berpangkat pembantu letnan, duduk di kursi tengah sebagai pengamat dalam pesawat yang diterbangkan Sersan Satu Tsuguo Gotō. Teknisi radio adalah Sersan Dua Seijirō Kishida (Werneth, p. 67). Analis intersepsi radio di TF17 menyalin pesan Kanno, dan memperingatkan Fletcher bahwa lokasi kapal induknya sudah diketahui Jepang. Laporan Smith pilot SBD salah menentukan posisi kapal induk Jepang menjadi {{convert|45|mi|km|0}} di sebelah selatan dari posisi sebenarnya. Satu pesawat SBD yang dipiloti Robert E. Dixon mengambil alih peran Smith dan terbang bertahan hingga pukul 10.45 di kawasan yang berdekatan kapal-kapal induk Jepang untuk membantu serangan Amerika Serikat.(Morison).</ref>
Baris 165:
Pukul 09.15, kapal-kapal induk Jepang melancarkan serangan gabungan yang terdiri dari 18 pesawat tempur, 33 pengebom tukik, 18 pesawat torpedo di bawah komando Mayor Kakuichi Takahashi. Kedua kapal induk Amerika masing-masing melancarkan serangan terpisah. Kelompok penyerang dari ''Yorktown'' yang terdiri dari enam pesawat tempur, 24 pengebom tukik, dan 9 pesawat torpedo sudah mengudara pada pukul 09.15. Kelompok penyerang dari ''Lexington'' terdiri dari sembilan pesawat tempur, 15 pengebom tukik, dan 12 pesawat torpedo yang lepas landas pukul 09.25. Kapal-kapal induk dari kedua belah pihak melaju dengan kecepatan penuh untuk memperpendek jarak terbang yang harus ditempuh pesawat-pesawat mereka ketika pulang.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 224–227 & 243–246; Hoyt, pp. 79 & 89; Cressman, p. 104; Millot, p. 85; Dull, pp. 132–133; Lundstrom (2006), pp. 186–187; Morison, p. 49. Pesawat tempur dari ''Lexington'' yang ambil bagian berjumlah ganjil karena satu Wildcat dari VF-2 yang dipiloti Doc Sellstrom rusak ketika sedang disiapkan untuk lepas landas dan terpasksa tidak terbang. TF17 menemukan kembali kapal pencarinya yang pulang antara 09.20 dan 10.50, serta memberangkatkan 10 SBD untuk patroli antikapal selam pada pukul 10.12. Kesatuan serang Jepang terdiri dari sembilan pesawat tempur, 19 pengebom tukik, dan 10 pesawat torpedo dari ''Shōkaku'', serta sembilan pesawat tempur, 14 pengebom tukik, dan 8 pesawat torpedo dari ''Zuikaku''. Pesawat-pesawat tempur Jepang adalah Tipe 0, sementara pengebom tukik adalah Tipe 99 ''kanbaku'', dan pesawat torpedo adalah Tipe 97 ''kankō''. Takahashi menerbangkan salah satu ''kanbaku'' dari ''Shōkaku''. Dengan berlayar ke selatan, Takagi tidak sadar telah membawa kapal-kapal induknya ke dalam jarak jangkauan pesawat torpedo TBD Amerika Serikat yang sebenarnya sudah dipulangkan tanpa ikut serta dalam serangan (Lunstrom 2006, p. 187). Beberapa menit setelah pukul 10.00, dua patroli udara bersenjata Wildcat dari ''Yorktown'' menembak jatuh pesawat pengintai Jepang Tipe 97 (Lundstrom 2006, p. 187).</ref>
 
Pesawat-pesawat pengebom tukik dari ''Yorktown'' di bawah pimpinan William O. Burch sampai di kapal-kapal induk Jepang pada pukul 10.32, namuntetapi melambatkan pesawat menanti kedatangan skuadron torpedo yang terbang lebih lambat. Mereka bermaksud melakukan serangan secara simultan. Pada waktu itu, ''Shōkaku'' dan ''Zuikaku'' terpisah kira-kira {{convert|10000|yd|m|0}}. Namun ''Zuikaku'' tersembunyi oleh hujan deras tiba-tiba yang dibawa awan rendah menggantung. Kedua kapal induk dilindungi oleh 16 pesawat tempur Zero yang bertugas sebagai patroli udara bersenjata. Pesawat-pesawat pengebom tukik dari ''Yorktown'' memulai serangan terhadap ''Shōkaku'' pada pukul 10.57. ''Shōkaku'' melakukan manuver drastis, namuntetapi dihantam dua bom {{convert|1000|lb|kg|0|adj=on}} yang merobekkan bangunan di atas dek bagian depan kapal dan menyebabkan kerusakan berat di dek hanggar dan dek landasan. Pesawat-pesawat torpedo dari ''Yorktown'' menembakkan semua torpedo yang dibawa namun tanpa hasil. Dua pengebom tukik Amerika Serikat dan dua Zero ditembak jatuh ketika serangan terjadi.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 228–231; Hoyt, pp. 79–84; Cressman, pp. 104–106; Hoehling, p. 62; Millot, pp. 87–88 & 91; Dull, p. 133; Lundstrom (2006), pp. 192–195; D'Albas, p. 105; Hata, pp. 42–43. Bom kedua dijatuhkan pilot SBD bernama [[John James Powers]] yang kemudian ditembak jatuh oleh pesawat Zero dan tewas sewaktu menukik. [[Tetsuzō Iwamoto]] aalah salah seorang pilot Zero yang mengudara waktu itu. Cressman menyatakan Iwamoto terbang dari ''Shōkaku'', namuntetapi Hata (p. 241) menyatakan ia berasal dari ''Zuikaku''. Satu pesawat SBD dari skuadron VS-5 yang diawaki Davis Chafee dan John A. Kasselman ditembak jatuh pesawat Zero dalam serangan itu. Ketika datang serangan dari ''Yorktown'', pesawat Zero dengan penerbang Takeo Miyazawa ditembak jatuh oleh Wildcat yang dipiloti William S. Woolen. Sebuah pesawat Zero yang diterbangkan Hisashi Ichinose ditembak jatuh oleh Wildcat yang dipiloti Elbert Scott McCuskey. Lundstrom mengatakan kedua pesawat Zero tersebut berasal dari ''Zuikaku''. Sebaliknya, Hata mengatakan Miyazawa adalah anggota kelompok tempur ''Shōkaku'' dan tewas setelah menembak jatuh sebuah pesawat torpedo Amerika Serikat, dan secara sengaja menabrakkan pesawatnya ke pesawat torpedo Amerika Serikat yang lain (Hata, p. 42). Penerbang-penerbang Zero lainnya adalah [[Yoshinao Kodaira]] dan [[Kenji Okabe]] yang nantinya menjadi [[penerbang jagoan]] (Hata, pp. 286 & 329). Penerbang jagoan [[Yoshimi Minami]] dan [[Sadamu Komachi]] adalah anggota kelompok tempur ''Shōkaku'' waktu itu (Hata, p. 265 & 281), namuntetapi Hata tidak mengatakan apakah mereka menerbangkan patroli udara bersenjata atau pesawat pengawal serangan.</ref>
 
[[Berkas:BattleCoralSea Shokaku g17031.jpg|rightka|thumbjmpl|Kapal induk ''Shōkaku'' sedang terbakar dan melakukan manuver mendadak untuk mengelak serangan udara. Foto diambil dari atas pesawat Amerika Serikat.]]
 
Pesawat-pesawat dari ''Lexington'' tiba dan menyerang pada pukul 11.30. Dua pengebom tukik menyerang ''Shōkaku'', menghantam kapal induk ini dengan {{convert|1000|lb|kg|0|adj=on}} dan makin memperparah kerusakan. Dua pengebom tukik mengincar ''Zuikaku'', namuntetapi luput. Pengebom tukik sisanya dari ''Lexington'' tidka berhasil menemukan kapal-kapal induk Jepang di bawah awan tebal. Pengebom torpedo dari ''Lexington'' melepaskan 11 buah torpedo yang tidak satu pun mengenai sasaran. Tiga belas pesawat Zero yang sedang berpatroli menembak jatuh tiga Wildcat.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 236–243; Hoyt, pp. 84–85; Cressman, p. 106; Hoehling, pp. 63–65; Millot, pp. 88–92; Dull, p. 133; Lundstrom (2006), pp. 195 & 559; D'Albas, p. 106. Salah seorang pilot pengebom dari ''Lexington'' adalah [[Harry Brinkley Bass]]. Tiga pilot Wildcat tewas, dari skadron VF-2: John B. "Bull" Bain, Dale W. Peterson, dan Richard M. Rowell (Lundstrom). Pesawat Zero mengklaim telah menembak jatuh 24 pesawat Amerika Serikat (Hata, p. 48).</ref>
 
Setelah dek landasan rusak berat serta 233 awak tewas dan luka, ''Shōkaku'' tidak lagi dapat beroperasi. Nakhoda Takaji Joshima meminta izin dari Takagi dan Hara untuk meninggalkan pertempuran, dan Takagi setuju. Pukul 12.10, ''Shōkaku'' dikawal dua kapal perusak menarik diri ke arah timur laut.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 242–243; Hoyt, p. 86; Cressman, p. 106; Millot, pp. 91–92; Parshall, p. 63; Dull, p. 133; Lundstrom (2006), p. 195; Tully, "IJN Shokaku" (Tully mencatat hanya 40 luka). Kerugian total ''Shōkaku'': 108 tewas dan 114 luka. Pilot pesawat patroli bersenjata Jepang mengklaim telah menembak jatuh 39 pesawat Amerika Serikat yang dibayar dengan dua Zero hancur dan dua rusak. Kerugian sebenarnya di pihak Amerika Serikat adalah dua SBD (dari ''Yorktown'') dan tiga Wildcat (dari ''Lexington''). Masih ada lagi pesawat Amerika Serikat yang hilang ketika berusaha kembali ke kapal induk. Kapal penjelajah yang mengawal mundurnya ''Shōkaku'' adalah [[Kapal perusak Jepang Ushio|''Ushio'']] dan [[Kapal perusak Jepang Yugure|''Yugure'']] (Tully).</ref>
Baris 176:
Pukul 10.55. [[radar]] [[CXAM radar|CXAM]]-1 di ''Lexington'' mendeteksi pesawat-pesawat Jepang dalam jarak {{convert|68|nmi|km|0}}, dan mengutus sembilan Wildcat untuk mencegat. Setelah memperkirakan pengebom torpedo Jepang terbang di ketinggian rendah, enam Wildcat terbang menjadi terbang terlalu rendah hingga tidak menemukan pesawat-pesawat Jepang yang terbang di atas mereka.<ref>Macintyre, Donald, Captain, RN. "Shipborne Radar", dalam ''United States Naval Institute Proceedings'', September 1967, p.73; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 245–246; Hoyt, p. 92; Cressman, pp. 107–108; Millot, pp. 93–94; Lundstrom (2006), pp. 188–189. Lima Wildcat berasal dari ''Lexington'' dan empat dari ''Yorktown''. Wildcat berada di ketinggian antara {{convert|2500|ft|m|0}} dan {{convert|8000|ft|m|0}}, sementara pesawat Jepang berada dalam ketinggian {{convert|10000|ft|m|0}} dan {{convert|13000|ft|m|0}}. Dalam perjalanan pulang ke ''Shōkaku'', Kanno menanti rekan-rekannya agar ia bisa memimpin formasi serangan Jepang hingga ke sekitar {{convert|35|nmi|km|0}} dari kapal-kapal induk Amerika walaupun persedian bahan bakar sudah menipis.</ref> Akibat pesawatnya banyak yang jatuh pada malam sebelumnya, Jepang tidak dapat melancarkan serangan torpedo secara penuh. Mayor Shigekazu Shimazaki, komandan pesawat torpedo, mengerahkan 14 pengebom torpedo untuk menyerang ''Lexington'' dan empat pesawat untuk menyerang ''Yorktown''. Satu pesawat Wildcat menembak jatuh satu pesawat torpedo Jepang, dan 8 pesawat SBD dari ''Yorktown'' menghancurkan tiga pesawat torpedo Jepang ketika sedang menurunkan ketinggian hingga posisi serang. Empat SBD ditembak jatuh oleh Zero yang mengawal pesawat torpedo.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 246–251; Hoyt, p. 93; Cressman, p. 108; Lundstrom (2006), p. 189. Delapan awak pesawat dari empat SBD semuanya tewas (Nama-nama awak pesawat diberikan oleh Cressman, p. 108. Salah satu awak yang tewas bernama [[Samuel Underhill]]. Empat pesawat torpedo yang dikirim untuk mengincar ''Yorktown'' berasal dari ''Zuikaku''. Dua pesawat Zero dari ''Shōkaku'' diterbangkan oleh [[penerbang jagoan]] [[Ichirō Yamamoto]] dan [[Masao Sasakibara]] (Hata, pp. 314, 317).</ref>
 
[[Berkas:USS Lexington (CV-2) under air attack atduring the Battle of the Coral Sea, 8 May 1942 (NH 95579).jpg|thumbjmpl|leftkiri|''Lexington'' (tengah kanan) terbakar ketika sedang diserang pesawat-pesawat Jepang. Dipotret dari pesawat Jepang.]]
Serangan Jepang ke kapal-kapal induk Amerika Serikat dimulai pukul 11.13. Kedua kapal induk terpisah {{convert|3000|yd|m|0}}. Kapal-kapal yang mengawal menembakkan meriam antipesawat. Empat pesawat torpedo menyerang ''Yorktown'' namun semuanya luput. Pesawat torpedo sisanya menerapkan taktik militer [[gerakan menjepit]] terhadap ''Lexington'' yang memiliki radius putar lebih besar dari ''Yorktown''. Pada pukul 11:20, ''Lexington'' terkena dua torpedo [[torpedo Tipe 91|Type 91]]. Torpedo pertama menghantam tanki penyimpanan [[avgas]] di lambung kiri. Tanpa dideteksi, uap avgas menyebar ke kompartemen sekelilingnya. Torpedo kedua melubangi sistem air utama di lambang kiri hingga mengurangi tekanan air di tiga ruang api depan dan menyebabkan masing-masing boiler mati. Walaupun demikian, ''Lexington'' masih dapat berlayar dengan kecepatan {{convert|24|kn|mph km/h|0}} menggunakan boiler yang tersisa. Empat pesawat torpedo Jepang ditembak jatuh oleh meriam antipesawat.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 251–254; Hoyt, pp. 93–98 & 113–117; Cressman, p. 109; Woolridge, p. 42; Hoehling, pp. 67–81 & 97–98; Millot, pp. 94–96; Dull, pp. 133–134; Lundstrom (2006), pp. 188–190. Pelindung ''Yorktown'' adalah kapal penjelajah [[USS Astoria (CA-34)|''Astoria'']], [[USS Portland (CA-33)|''Portland'']], dan [[USS Chester (CA-27)|''Chester'']], serta kapal perusak [[USS Russell (DD-414)|''Russell'']], [[USS Hammann (DD-412)|''Hammann'']], dan [[USS Aylwin (DD-355)|''Aylwin'']]. Pelindung ''Lexington'' adalah kapal penjelajah [[USS Minneapolis (CA-36)|''Minneapolis'']] dan [[USS New Orleans (CA-32)|''New Orleans'']], serta kapal perusak [[USS Dewey (DD-349)|''Dewey'']], [[USS Morris (DD-417)|''Morris'']], [[USS Anderson (DD-411)|''Anderson'']], dan [[USS Phelps (DD-360)|''Phelps'']]. ''Lexington'' diperkirakan dihantam paling sedikit lima torpedo (Woolridge, p. 42 and Lundstrom 2006, p. 191). Dua pesawat torpedo mengubah sasaran mereka dari ''Lexington'' ke ''Minneapolis'', namuntetapi akhirnya luput (Lundstrom 2006, p. 191).</ref>
 
Sejumlah 33 pengebom tukik Jepang memutar untuk menyerang dari arah angin bertiup, dan tidak mulai menukik dari ketinggian {{convert|14000|ft|m|0}} hingga tiga atau empat menit setelah pesawat torpedo membuka serangan. Sembilan belas pengebom tukik dari ''Shōkaku'' di bawah komando Takahashi mengincar ''Lexington'', sementara 14 pengebom tukik di bawah komando Tamotsu Ema mengincar ''Yorktown''. Pesawat-pesawat Zero melindungi pesawat-pesawat Takahashi dari serangan empat pesawat Wildcat dari ''Lexington''. Dua Wildcat yang terbang memutar di atas ''Yorktown'' dapat menggangu formasi pengebom tukik pimpinan Ema. Pesawat pengebom pimpinan Takahashi merusakkan ''Lexington'' dengan dua bom yang mengenai sasaran, serta beberapa lainnya yang hampir luput. Kebakaran terjadi di ''Lexington'', namuntetapi berhasil dikuasai pada pukul 12.33. Pada pukul 11.27, dek landasan ''Yorktown'' terkena satu bom seberat {{convert|250|kg|lb|0|adj=on}} yang merupakan bom penembus perisai. Bom menembus hingga empat lapis dek sebelum meledak dan menyebabkan kerusakan struktur serius di ruang penyimpanan pesawat. Total 66 awak tewas dan luka berat. Total hingga 12 bom yang hampir luput merusakkan lambung ''Yorktown'' di bawah air. Dua pengebom tukik ditembak jatuh oleh pesawat Wildcat ketika serangan berlangsung.<ref>[[Berkas:Damaged port forward gun gallery aboard USS Lexington (CV-2) Gunon Gallery8 May 1942 (80-G-16807).jpg|thumbjmpl|rightka|Kerusakan pada meriam 5 inci di ''Lexington'']]ONI, pp. 55–56; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 254–259; Hoyt, pp. 98–103 & 117–122; Cressman, pp. 110–114: Hoehling, pp. 81–95 & 110–116; Millot, pp. 97–98; Dull, p. 134; Lundstrom, pp. 189–191; D'Albas, p. 107. Empat pesawat Wildcat dari ''Lexington'' berasal dari Skuadron VF-2 Divisi II di bawah pimpinan Letnan Fred Borries, Jr. Dua pesawat Wildcat dari ''Yorktown'' diterbangkan oleh Vincent F. McCormack dan Walter A. Haas dari VF-42 Divisi III. Dua pengebom tukik dari ''Shōkaku'' beralih menyerang ''Yorktown'' pada menit-menit terakhir. Keduanya tertembak jatuh (Lundstrom 2006, p. 191). Hoyt mengatakan bom yang mengenai ''Yorktown'' melukai 26 awak, dan beberapa di antaranya (Hoyt tidak menyebutkan angka yang pasti) meninggal dunia akibat luka-luka yang diderita. Salah seorang awak yang tewas akibat bom di ''Yorktown'' adalah [[Milton Ernest Ricketts]]. Tiga boiler di ''Yorktown'' dimatikan karena ledakan gas (''flareback''), tapitetapi dihidupkan kembali 30 menit berikutnya (Cressman, p. 113). Satu bom yang menghantam ''Lexington'' menghancurkan semua senapan mesin antipesawat dari [[Korps Marinir Amerika Serikat]], enam awak tewas (Hoehling, p. 82). Sebuah bom lagi menyebabkan kerusakan parah pada meriam 5 inci dan menewaskan semua awaknya (Hoehling, pp. 90–92, lihat gambar di sebelah kanan, Lundstrom 2006, p. 191).</ref>
 
[[Berkas:Tamotsu Ema.jpg|thumbjmpl|rightka|uprightlurus|Tamotsu Ema, pemimpin pengebom tukik ''Zuikaku'' yang merusakkan ''Yorktown''.]]
 
Setelah pesawat-pesawat Jepang menyelesaikan serangan, mereka mulai ditarik mundur, dan yakin telah menyebabkan kerusakan fatal di kedua kapal induk. Dalam perjalanan pulang, mereka meladeki sekelompok pesawat Wildcat dan SBD. Dalam duel udara tersebut, tiga SBD dan tiga Wildcat ditembak jatuh, sementara Jepang kehilangan tiga pengebom torpedo, satu pengebom tukik, dan satu Zero. Pada pukul 12.00, pesawat-pesawat penyerang kedua belah pihak sudah dalam perjalanan pulang ke kapal induk masing-masing. Dalam perjalanan pulang, kedua belah pihak saling berpapasan. Duel udara kembali terjadi. Pesawat yang dipiloti Kanno dan Takahashi ditembak jatuh, dan keduanya tewas.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 259–271; Cressman, pp. 106 & 114–115; Hoehling, pp. 100–101, Dull, p. 134; Lundstrom (2006), p. 192. [[William E. Hall]] adalah salah seorang pilot SBD yang secara agresif mengejar pesawat-pesawat Jepang yang sedang pulang. Sebuah SBD yang rusak berusaha didaratkan oleh pilot Roy O. Hale di atas ''Lexington'', namuntetapi jatuh tertembak dari kapal induk sendiri dan kapal-kapal pengawalnya. Hale tewas bersama seorang penembak belakang. (Lundstrom and Hoehling). Satu SBD yang rusak meluncur jatuh ke laut dari dek landasan ''Lexington'', tapitetapi pilot Frank R. McDonald dan seorang penembak belakang selamat (Lundstrom and Hoehling). Satu SBD dari VS-2 dan dua dari VB-2 (''Lexington'') ditembak jatuh oleh tiga pesawat torpedo Jepang, dua dari ''Shōkaku''. Pengebom tukik Jepang ditembak jatuh oleh Walt Haas dari ''Yorktown'' VF-42. Dua Wildcat dari VF-2 (''Lexington'') yang dipiloti [[Clark Franklin Rinehart]] dan Newton H. Mason hilang dan nasib mereka tidak diketahui. Sebuah pesawat Wildcat dari VF-42 (''Yorktown'') yang dipiloti Richard G. Crommelin ditembak jatuh oleh sebuah pesawat Zero, namuntetapi Crommelin selamat dan diangkat dari laut oleh kapal perusak ''Phelps''. Pilot Shigeru Okura dari ''Zuikaku'' mendaratkan pesawat Zero yang rusak di Deboyne dan Okura selamat. Total tiga pesawat Wildcat (dua dari VF-2 dan satu dari VF-42), serta enam SBD hancur ketika mempertahankan TF17 dari serangan Jepang. Kanno tewas oleh pilot Bill Woolen dan John P. Adams dari VF-42. Takahashi tewas oleh pilot Bill Leonard dari VF-42 (Lundstrom). Pilot SBD dari ''Lexington'', [[Joshua G. Cantor-Stone]] juga tewas dalam pertempuran hari itu.</ref>
 
==== Akhir pertempuran ====
Pesawat-pesawat penyerang pulang dan mendarat di kapal induk masing-masing antara pukul 12.30 dan 14.30. Walaupun mengalami kerusakan, ''Yorktown'' dan ''Lexington'' keduanya masih dapat dipakai mendarat oleh pesawat-pesawat yang kembali. Selama pendaratan, karena berbagai alasan, pihak Amerika Serikat harus kehilangan lagi lima pesawat SBD, dua pesawat TBD, dan sebuah Wildcat. Sementara itu, Jepang kehilangan dua pesawat Zero, lima pengebom tukik, dan satu pesawat torpedo. Empat puluh enam dari 69 pesawat Jepang kembali dengan selamat, dan mendarat di ''Zuikaku''. Namun di antaranya, tiga pesawat Zero, empat pengebom tukik, dan lima pesawat torpedo dinyatakan rusak parah hingga tidak mungkin diperbaiki, dan segera dibuang ke laut.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 270–278; Cressman, pp. 115–117; Hoyt, pp. 144–147; Lundstrom (2006), pp. 193–195. Satu pesawat Wildcat dari VF-2 yang dipiloti Howard F. Clark tidak berhasil menemukan kapal-kapal armada TF17 dan hilang tanpa jejak. Satu pesawat TBD yang dipiloti [[Leonard W. Thornhill]] mendarat di laut sekitar {{convert|20|nmi|km|0}} dari TF17. Pilot dan penembak belakang terlihat sudah naik ke rakit penolong. Keduanya lenyap tanpa pernah ditemukan kembali, walaupun Fletcher mengirimkan kapal perusak ''Dewey'' untuk mencarinya. William B. Ault, pilot SBD dan komandan skuadron udara ''Lexington'', serta sebuah SBD lainnya dari ''Lexington'' yang dipiloti John D. Wingfield dari VS-2 juga tidak menemukan jalan pulang menuju TF17 dan hilang. Transmisi terakhir yang diterima dari Ault, "Dari CLAG. OK, selamat jalan Anda sekalian. Kita berhasil menghantamkan 1000 pon di atas kapal induk." (Lundstrom, p. 277). Satu SBD lain yang dipiloti Harry Wood mendarat darurat di Kepulauan Rossel Island. Pilot Harry Wood dan penembak belakang kemudian berhasil diselamatkan. Satu pesawat Zero dari ''Shōkaku'' yang diterbangkan Yukuo Hanzawa berhasil mendarat darurat di ''Shōkaku'' (Hata, pp. 42–43). Sembilan belas pesawat dari ''Lexington'' mendarat di ''Yorktown'' (Millot, p. 100). Parshall (p. 417) menyatakan pesawat-pesawat Jepang yang dibuang ke laut bukan karena tidak dapat diperbaiki lagi, melainkan harus dibuang untuk memberi tempat bagi pesawat yang tidak begitu rusak. Penyebabnya adalah kelambatan pengaturan dek dan keterampilan yang kurang dari awak ''Zuikaku''.</ref>
 
Setelah TF17 mendapatkan kembali semua pesawatnya, Fletcher menimbang-nimbang situasi. Pilot-pilot yang baru pulang melapor bahwa mereka telah membuat sebuah kapal induk Jepang rusak berat, namuntetapi satu kapal induk lainnya dapat menghindari dari kerusakan. Fletcher memahami bahwa kedua kapal induknya menderita kerugian besar. Skuadron-skuadron udara yang dimilikinya juga kehilangan banyak sekali pesawat. Bahan bakar juga menjadi masalah dengan tenggelamnya ''Neosho''. Pukul 14.22, Fitch memberi tahu Fletcher bahwa ia menerima laporan tentang ''dua'' kapal induk Jepang yang tidak rusak, dan fakta ini didukung oleh intersepsi radio. Percaya bahwa dirinya sedang menghadapi kapal-kapal induk Jepang yang lebih unggul, Fletcher memutuskan untuk menarik mundur TF17 dari pertempuran. Fletcher meradiokan ke MacArthur perkiraan posisi kapal-kapal induk Jepang. Ia juga menyarankan agar MacArthur menyerang kapal-kapal induk Jepang dengan pesawat pengebom yang berpangkalan di darat.<ref>ONI, p. 39; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 274–277; Cressman, p. 116; Hoyt, p. 133; Lundstrom (2006), pp. 193–196; Spector, p. 162. Fletcher awalnya bermaksud mengirimkan ''Lexington'' yang rusak ke pelabuhan untuk diperbaiki, dan pesawat-pesawat ''Lexington'' dialihkan ke ''Yorktown'' untuk meneruskan pertempuran. Namun setelah mendapat kabar dari Fitch pada pukul 14.22, Fletcher berubah pendapat. Kapal induk ''Zuikaku'' dilihat secara terpisah sebanyak dua kali oleh pesawat-pesawat Amerika Serikat yang diberangkatkan dari kapal induk atau dari darat. Mereka menyangka melihat dua kapal induk, dan tidak sadar sedang melihat kapal induk yang sama (Hoyt, p. 133).</ref>
 
Sekitar pukul 14.30, Hara memberi tahu Takagi bahwa hanya ada 24 pesawat Zero, delapan pengebom tukik, dan empat pesawat torpedo yang operasional. Takagi cemas bahan bakar kapal makin menipis. Bahan bakar kapal penjelajah tersisa 50%, sementara bahan bakar di kapal perusaknya hanya tersisa 20%. Pukul 15.00, Takagi memberitakan Inoue tentang keberhasilan pesawat-pesawat Jepang menenggelamkan dua kapal induk Amerika Serikat, ''Yorktown'' dan kapal induk kelas "[[USS Saratoga (CV-3)|''Saratoga'']]," tapitetapi kerugian besar dalam bentuk pesawat-pesawat yang hancur menyebabkan dirinya tidak dapat meneruskan memberi perlindungan udara untuk invasi. Inoue akhirnya memerintahkan konvoi invasi untuk kembali ke Rabaul karena sebelumnya pesawat pengintai Inoue juga sudah melihat kapal-kapal Crace pada hari itu. Operasi ''MO'' ditundanya hingga 3 Juli 1942, dan memerintahkan armadanya untuk berkumpul di timur laut Kepulauan Solomon untuk memulai Operasi ''RY''. ''Zuikaku'' dan kapal-kapal pengawalnya mengubah haluan ke arah Rabaul, sementara ''Shōkaku'' dipulangkan ke Jepang.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', p. 278; Hoyt, pp. 132–133; Millot, p. 106; Dull, p. 134; Lundstrom (2006), pp. 195–196; D'Albas, p. 108.</ref>
 
[[Berkas:USS Lexington brennt.jpg|thumbjmpl|leftkiri|''Lexington'' sedang terbakar dan ditinggalkan para awaknya.]]
Di atas ''Lexington'', semua api telah dipadamkan grup pengendali kerusakan, dan kapal induk ini kembali ke kondisi siap beroperasi. Namun pada pukul 12.47, percikan dari motor listrik yang tidak dijaga menyulut uap bensin di dekat pos kontrol pusat kapal. Ledakan yang terjadi menewaskan 25 orang awak, dan menimbulkan api besar. Sekitar pukul 14.42, sebuah ledakan besar lainnya terjadi, dan menimbulkan api kedua yang dahsyat. Ledakan ketiga terjadi pukul 15.25, dan pada pukul 15.38, awak kapal ''Lexington'' mulai meninggalkan kapal pada pukul 17.07. Setelah menyelamatkan para awak kapal, termasuk Fitch dan nakhoda kapal induk [[Frederick C. Sherman]], kapal perusak [[USS Phelps (DD-360)|''Phelps'']] pada pukul 19.15 menembakkan lima torpedo ke ''Lexington'' yang sedang terbakar untuk menghabisinya. ''Lexington'' tenggelam di kedalaman laut 2.400 [[fathom]] pada pukul 19.52 ({{coord|15|15|S|155|35|E}}). Dua ratus enam belas dari total 2.951 awak kapal induk ''Lexington'' tewas terbawa ke dasar samudra beserta 36 pesawat. ''Phelps'' dan kapal-kapal perang lain yang mengawal ''Lexington'' segera meninggalkan lokasi untuk bergabung dengan ''Yorktown'' dan kapal-kapal pengawalnya. Mereka berangkat pada pukul 16:01, dan TF17 mengundurkan diri ke barat daya. Pada malam itu, MacArthur memberitakan kepada Fletcher bahwa delapan dari pesawat B-17 miliknya telah menyerang konvoi invasi, dan sekarang sedang mengundurkan diri ke arah barat laut.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 273–282; Cressman, p. 117; Hoehling, pp. 121–197; Hoyt, pp. 134–150 & 153–168; Millot, pp. 99–103; Dull, p. 134; Lundstrom (2006), pp. 193 & 196–199; Morison pp. 57–60; Crave, pp. 449–450; Gillison, p. 519. Ketika kebakaran melanda ''Lexington'', beberapa awak pesawat meminta izin untuk menerbangkan pesawat-pesawat mereka dari ''Yorktown'', tapitetapi permintaan ini ditolak Sherman (Lundstrom 2006, p. 560). Nama-nama awak ''Lexington'' yang tewas, termasuk awak skuadron udara dicatat dalam buku Hoehling, pp. 201–205. Salah seorang awak yang tewas adalah [[Howard R. Healy]]. Hoyt, Millot, dan Morison mencantumkan koordinat tenggelamnya ''Lexington'' di {{coord|15|12|S|155|27|E}}. Kapal-kapal yang membantu ''Lexington'' sewaktu mendapat musibah adalah ''Minneapolis'', ''New Orleans'', ''Phelps'', ''Morris'', ''Hammann'', dan ''Anderson''. Di antaranya, ''Portland'', ''Morris'', dan ''Phelps'' adalah kapal-kapal terakhir yang berangkat dari lokasi terakhir ''Lexington'' (Lundstrom 2006, pp. 197, 204). Gillison (p. 519) mengatakan delapan pengebom B-26 dari Townsville diberangkatkan untuk menyerang kapal-kapal Inoue, tapitetapi tidak dapat menemukan kapal-kapal Jepang.</ref>
 
Pada malam itu, Crace membebastugaskan ''Hobart'' yang sudah dalam keadaan kritis bahan bakar. Bersama kapal perusak [[USS Walke (DD-416)|''Walke'']] yang memiliki masalah mesin, keduanya berlayar menuju Townsville. Crace tidak sengaja mendengar laporan radio bahwa konvoi invasi musuh telah dipulangkan kembali. Namun, Crace tidak mengetahui Fletcher sudah menarik mundur kapal-kapalnya, dan terus melakukan patroli bersama kapal-kapal TG17.3 di Laut Koral untuk mencegah pasukan invasi Jepang meneruskan rencana menyerbu ke Port Moresby.<ref>Gill, pp. 52–53; Pelvin; Lundstrom (2006), p. 198.</ref>
 
== Pascapertempuran ==
Pada 9 Mei, TF17 mengubah haluan ke timur dan keluar dari Laut Koral melalui rute selatan Kaledonia Baru. Nimitz memerintahkan Fletcher untuk mengembalikan ''Yorktown'' ke Pearl Harbor secepat mungkin setelah mengisi bahan bakar di Tongatabu. Sepanjang hari itu, pesawat pengebom Angkatan Darat Amerika Serikat menyerang Deboyne dan ''Kamikawa Maru'', namuntetapi kerusakan yang ditimbulkan tidak diketahui. Sementara itu, Crace yang tidak mendapat berita apa pun dari Fletcher menyimpulkan TF17 telah meninggalkan lokasi pertempuran. Pukul 01.00 tanggal 10 Mei, setelah tidak mendapat berita lebih lanjut tentang pergerakan kapal-kapal Jepang menuju Port Moresby, Crace berputar menuju Australia dan tiba di [[Whitsunday Islands|Cid Harbor]], {{convert|130|nmi|km|0}} utara Townsville pada 11 Mei.<ref>Gill, p. 53; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 283–284; Millot, p. 105; Cressman, pp. 117–118; Hoyt, pp. 170–173; Pelvin. Pada 9 Mei, ''Yorktown'' menghitung ada 35 pesawatnya yang operasional: 15 pesawat tempur, 16 pengebom tukik, dan 7 pesawat torpedo (Lundstrom 2006, pp. 200 & 204). Fletcher menempatkan ''Russell'' dan ''Aylwin'' 20 mil di belakang armadanya sebagai piket radar untuk memperingatkan adanya pengejaran dari kapal-kapal Jepang (Lundstrom 2006, p. 204). Pada 9 Mei, pesawat patroli SBD dari ''Yorktown'' melihat kapal yang diperkirakannya sebagai kapal induk Jepang pada posisi 175 mil dari TF17. ''Yorktown'' memberangkatkan empat SBD untuk menyerang, namuntetapi lokasi sasaran tidak ditemukan. Nantinya diketahui pesawat tersebut mungkin melihat [[Karang Lihou]] (Lundstrom 2006, pp. 205–206). Empat belas pesawat B-17 Angkatan Darat Amerika Serikat diberangkatkan berdasarkan laporan yang salah tersebut. Satu SBD mendarat darurat di laut, awaknya diselamatkan. Pada 11 Mei, Fletcher memberangkatkan kapal penjelajah ''Minneapolis'', ''New Orleans'', dan ''Astoria'', bersama tiga kapal perusak di bawah komando Kinkaid untuk bertemu dengan TF16 di bawah komando Halsey di dekat Efate setelah singgah sebentar di Nouméa (Lundstrom 2006, p. 205). Gillison (p. 527) melaporkan bahwa pesawat tempur amfibi Jepang dari Deboyne menyerang dan menimbulkan kerusakan serius terhadap pesawat pengintai PBY dari RAAF asal [[Skuadron No. 11 RAAF]] di bawah komando Letnan Miller pada 9 Mei.</ref>
 
Pada pukul 22.00 tanggal 8 Mei, Yamamoto memerintahkan kapal-kapal Inoue untuk berbalik, menghancurkan sisa kapal-kapal Sekutu, dan menyelesaikan invasi ke Port Moresby. Inoue tidak membatalkan penarikan mundur konvoi invasi, namuntetapi memerintahkan Takagi dan Gotō untuk mengejar sisa kapal-kapal Sekutu di Laut Koral. Persediaan bahan bakar kapal-kapal perang Takagi sudah kritis, dan menghabiskan hampir sepanjang hari 9 Mei mengisi bahan bakar dari tanker ''Tōhō Maru''. Larut malam 9 Mei, Takagi dan Gotō berlayar ke tenggara, dan lalu ke barat daya menuju Laut Koral. Pesawat-pesawat amfibi dari Deboyne membantu Takagi mencari armada TF17 pada pagi 10 Mei. Namun kapal-kapal Fletcher dan Crace sudah meninggalkan lokasi. Pukul 13.00 tanggal 10 Mei, Takagi berkesimpulan musuh sudah pergi dan memutuskan untuk kembali ke Rabaul. Yamamoto setuju dengan keputusan Takagi dan memerintahkan ''Zuikaku'' kembali ke Jepang untuk dilengkapi kembali dengan pesawat-pesawat. Pada saat yang bersamaan, ''Kamikawa Maru'' juga meninggalkan Deboyne.<ref>Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 284–290; Millot, pp. 106–107; Cressman, p. 118; Hoyt, p. 171; Dull, p. 134; Lundstrom (2006), pp. 200 & 206–207; Chihaya, pp. 124–125. Konvoi invasi kembali ke Rabaul pada 10 Mei. Takagi sebelumnya bermaksud menyelesaikan misi pengiriman pesawat Zero milik Skuadron Tainan ke Rabaul, dan lalu memberi perlindungan udara bagi Operasi ''RY'' sebelum Yamamoto memerintahkan kapal-kapalnya kembali ke Jepang. Setelah pesawat-pesawat yang rusak dalam pertempuran diperbaiki, ''Zuikaku'' pada 9 Mei memiliki 24 pesawat tempur, 13 pengebom tukik, dan 8 pesawat torpedo yang operasional. Pesawat pengintai Takagi melihat ''Neosho'' sedang terbawa arus pada 10 Mei, namuntetapi Takagi memutuskan kapal tanker tersebut tidak cukup berharga untuk diserang (Lundstrom 2006, p. 207). Takagi menyelesaikan misi pengantaran pesawat Zero ke Rabaul pada 10 Mei. Kepala staf Laksamana Yamamoto yang bernama [[Matome Ugaki]] menyatakan dirinya memberi perintah ke Takagi atas nama Yamamoto untuk mengejar kapal-kapal Sekutu (Chihaya, p. 124). Empat pengebom B-25 Angkatan Darat Amerika Serikat menyerang pesawat amfibi Jepang yang berpangkalan di Deboyne pada 10 Mei, namuntetapi kelihatannya tidak menimbulkan kerusakan. Pesawat-pesawat pengebom tidak melihat adanya ''Kamikawa Maru'' (Gillison, p. 527).</ref> Pada siang 11 Mei, satu pesawat [[PBY Catalina|PBY]] Angkatan Laut Amerika Serikat yang sedang berpatroli dari Nouméa melihat ''Neosho'' sedang terapung-apung di ({{coord|15|35|S|155|36|E}}). Pada hari itu juga, kapal perusak Amerika Serikat [[USS Henley (DD-391)|''Henley'']] bertindak dan menyelamatkan 109 awak ''Neosho'' dan 14 awak ''Sims'' yang selamat, dan lalu menenggelamkan ''Neosho'' dengan tembakan torpedo.<ref>ONI, p. 52; Millot, p. 108; Morison, pp. 35–37. Pesawat PBY yang menemukan ''Neosho'' berasal dari skuadron udara ''Tangier''. Kapal perusak Amerika Serikat [[USS Helm (DD-388)|''Helm'']] pada 14 Mei menyelamatkan empat awak kapal ''Neosho'' dari sebuah rakit terapung pada koordinat (Morison: {{coord|15|25|S|154|56|E}}; ONI: {{coord|15|16|S|155|07|E}}). Di antara awak kapal yang panik dan meninggalkan kapal ketika sedang diserang pada 7 Mei, hanya mereka berempat yang selamat (ONI, p. 53; Millot, p. 108 and Morison, p. 36). Hoyt membuat kesalahan dengan mengatakan kapal perusak ''Phelps'' sebagai kapal yang menolong empat awak ''Neosho'' yang selamat (Hoyt, pp. 192–193). Dua awak kapal ''Neosho'' lainnya meninggal dunia pada 13 Mei di atas kapal ''Henley'' akibat luka-luka yang diderita (Hoyt). Sementara itu, salah seorang dari empat awak yang ditemukan oleh kapal perusak ''Helm'' meninggal dunia setelah mendapat pertolongan (Morison, p. 36).</ref>
 
Pada 10 Mei, Operasi ''RY'' dinyatakan berakhir. Setelah kapal penyebar ranjau [[Kapal penyebar ranjau Jepang Okinoshima|''Okinoshima'']] yang dijadikan kapal komando ditenggelamkan oleh kapal selam Amerika Serikat [[USS S-42 (SS-153)|''S-42'']] pada 12 Mei ({{coord|05|06|S|153|48|E}}), pendaratan pasukan ditunda hingga 17 Mei. Sementara itu, armada TF16 di bawah pimpinan Halsey mencapai Pasifik Selatan dekat Efate, dan pada 13 Mei berlayar ke utara untuk mencegat kapal-kapal Jepang yang mendekati Nauru dan Kepulauan Ocean. Setelah mendapat laporan intelijen tentang operasi berikutnya Armada Gabungan Jepang ke Midway, Nimitz pada 14 Mei memerintahkan Halsey untuk memastikan pesawat pengintai Jepang dapat melihat kapal-kapal Halsey pada hari berikutnya. Nimitz setelah itu segera kembali ke Pearl Harbor. Pada 10.15 tanggal 15 Mei, pesawat pengintai Kawanishi dari Tulagi melihat TF16 di {{convert|445|nmi|km|0}} timur Kepulauan Solomon. Gerak tipu kapal-kapal Halsey berhasil. Setelah mencemaskan serangan udara kapal induk Amerika Serikat terhadap pasukan invasi Jepang, Inoue segera membatalkan Operasi ''RY''. Kapal-kapal diperintahkannya untuk kembali ke Rabaul dan Truk. Pada 19 Mei, TF16 yang kembali ke kawasan Efate untuk mengisi bahan bakar, dan berbelok menuju Pearl Harbor. TF16 tiba di Pearl Harbor pada 26 Mei, sementara ''Yorktown'' tiba pada hari berikutnya.<ref>Brown, p. 63, Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 285–296 & 313–315; Millot, p. 107; Cressman, p. 120; Lundstrom (2006), pp. 208–211 & 216; Chihaya, pp. 126–127; Morison, pp. 61–62. Armada invasi ''RY'' didukung oleh satu kapal penjelajah ringan, satu kapal penyebar ranjau, dua kapal perusak, dan dua kapal angkut (Lundstrom). Kapal penjelajah dan kapal perusak Takagi memberikan perlindungan dari jarak jauh di utara. Tanpa adanya perlawanan, Kepulauan Ocean dan Nauru diduduki Jepang pada 15 dan 26 Agustus, dan menjadi wilayah kekuasaan Jepang hingga berakhirnya perang (Millot and Morison). ''Yorktown'' mengisi bahan bakar dari kapal dagang Australia yang dipersenjatai, [[HMAS Kanimbla (1936)|HMAS ''Kanimbla'']] di Tongatabu pada 16 Mei. Dilindungi kapal-kapal pengawal, ''Yorktown'' mengisi bahan bakar dari tanker [[USS Kanawha (AO-1)|USS ''Kanawha'']] pada 18 Mei (Lundstrom 2006, pp. 207 & 216). Laporan intelijen Amerika Serikat mengenai operasi Yamamoto yang berikutnya mengisyaratkan serangan ke Oahu, tapitetapi sekitar 17 Mei, Midway muncul sebagai kemungkinan target Jepang (Lundstrom 2006, pp. 208 & 212).</ref>
 
[[Berkas:Shokaku Coral Sea battle damage 1.jpg|thumbjmpl|rightka|Kerusakan di haluan kapal ''Shōkaku'' dan dek landasan depan.]]
''Shōkaku'' tiba di Kure, Jepang, pada 17 Mei. Dalam perjalanan, kapal induk ini hampir terbalik akibat kerusakan yang diderita selama pertempuran. ''Zuikaku'' tiba di Kure pada 21 Mei, setelah berhenti sebentar di Truk pada 15 Mei. Berbekal sinyal intelijen, Amerika Serikat mengerahkan delapan kapal selam di sepanjang rute yang diperkirakan akan dilewati kapal-kapal induk Jepang sewaktu kembali ke Jepang. Namun, kapal-kapal selam tersebut tidak berhasil melakukan serangan. Staf Umum Angkatan Laut Kekaisaran Jepang memperkirakan perlu waktu dua hingga tiga bulan untuk memperbaiki ''Shōkaku'' dan melengkapi kembali skuadron udaranya. Oleh karena itu, ''Shōkaku'' dan ''Zuikaku'' keduanya tidak dapat ikut serta dalam operasi Yamamoto yang berikutnya di Midway. ''Shōkaku'' dan ''Zuikaku'' bergabung kembali dengan Armada Gabungan pada 14 Juli dan berperan utama dalam pertempuran antarkapal induk yang berikutnya melawan Amerika Serikat. Lima kapal selam kelas ''I'' yang mendukung Operasi ''MO'' dialihkan untuk mendukung [[penyerangan ke Pelabuhan Sydney]] tiga minggu kemudian sebagai bagian dari usaha mengganggu jalur logistik Sekutu. Dalam perjalanan ke Truk, ''I-28'' terkena tembakan torpedo dari kapal selam Amerika Serikat [[USS Tautog (SS-199)|''Tautog'']] dan tenggelam berikut semua awaknya.<ref>Tully, "IJN Shokaku"; Hackett, "HIJMS Submarine I-28"; Parshall, p. 10; Lundstrom, ''Pearl Harbor to Midway'', pp. 298–299; Blair, pp. 230–233; Tully, "Shōkaku" and "Zuikaku"; Pelvin; Gillison, p. 531. ''Shōkaku'' hampir terbalik karena kapal induk ini harus berlayar dalam kecepatan penuh dalam perjalanan kembali ke Jepang untuk menghindari serangan dari kapal seram Amerika Serikat. Kecepatan tinggi sewaktu berlayar mengakibatkannya kemasukan air melalui haluan yang rusak. Empat kapal selam Amerika Serikat: [[USS Gar (SS-206)|''Gar'']], [[USS Greenling (SS-213)|''Greenling'']], ''Tautog'', dan [[USS Grampus (SS-207)|''Grampus'']] diposkan di lepas pantai Truk, dan empat kapal selam lainnya [[USS Drum (SS-228)|''Drum'']], [[USS Grenadier (SS-210)|''Grenadier'']], [[USS Triton (SS-201)|''Triton'']], dan [[USS Pollack (SS-180)|''Pollack'']] diposkan antara Truk dan Jepang. ''Triton'' sempat melihat sebuah kapal induk yang diperkirakan sebagai ''Shōkaku'' dalam jarak {{convert|6700|yd|m|0}}, namuntetapi tidak dapat mendekat dan menyerang (Holmes, p. 74; Blair, pp. 230–233). Tully menyatakan ''Shōkaku'' dikawal oleh kapal perusak [[Kapal perusak Jepang Kuroshio|''Kuroshio'']], [[Kapal perusak Jepang Oyashio|''Oyashio'']], dan [[Kapal perusak Jepang Hayashio|''Hayashio'']] pada 12 Mei di [[Laut Filipina]], sementara ''Ushio'' dan ''Yugure'' ditugaskan untuk mengawal ''Zuikaku'' dari Truk.</ref>
 
== Catatan kaki ==
Baris 220:
|year = 1976
|title = Silent Victory: The U. S. Submarine War Against Japan
|url = https://archive.org/details/silentvictoryuss0000blai
|publisher = Bantam Books
|location = New York
Baris 242 ⟶ 243:
|chapter =
|title = Fading Victory: The Diary of Admiral Matome Ugaki, 1941–1945
|url = https://archive.org/details/fadingvictorydia00ugak
|publisher = University of Pittsburgh Press
|location = Pittsburgh, Pennsylvania
Baris 275 ⟶ 277:
|chapter =
|title = A Battle History of the Imperial Japanese Navy, 1941–1945
|url = https://archive.org/details/battlehistoryofi0000dull
|publisher = Naval Institute Press
|location =
|isbn = 0-87021-097-1
}}
* {{cite book|last=Frame|first=Tom|title=Pacific Partners. A History of Australian-American Naval Relations|url=https://archive.org/details/pacificpartnersh0000fram|publisher=Hodder & Stoughton|location=Sydney|date=1992|isbn=034045585X}}
* {{cite book
|last = Frank
Baris 286 ⟶ 289:
|year = 1990
|title = Guadalcanal: The Definitive Account of the Landmark Battle
|url = https://archive.org/details/guadalcanal00fran
|publisher = Random House
|location = New York
Baris 299 ⟶ 303:
|chapter =
|title = Japanese Naval Aces and Fighter Units in World War II
|url = https://archive.org/details/japanesenavalace00hata
|publisher = Naval Institute Press
|location = Annapolis, Maryland
Baris 335 ⟶ 340:
|chapter =
|title = The ''Lexington'' Goes Down
|url = https://archive.org/details/lexingtongoesdow0000hoeh
|publisher = Prentice-Hall, Inc.
|location = Englewood Cliffs, New Jersey
Baris 347 ⟶ 353:
|chapter =
|title = Double-edged Secrets: U.S. Naval Intelligence Operations in the Pacific During World War II
|url = https://archive.org/details/doubleedgedsecre0000holm
|publisher = Blue Jacket Books/Naval Institute Press
|location = Annapolis, Maryland
Baris 414 ⟶ 421:
|chapter =
|title = The First Team: Pacific Naval Air Combat from Pearl Harbor to Midway
|url = https://archive.org/details/firstteampacific0000lund
|publisher = Naval Institute Press
|location = Annapolis, Maryland
Baris 426 ⟶ 434:
|chapter =
|title = 200 Shots: Damien Parer and George Silk with the Australians at War in New Guinea
|url = https://archive.org/details/200shotsdamienpa0000mcdo
|publisher = Allen & Unwin Academic
|location =
Baris 461 ⟶ 470:
|year = 2005
|title = Shattered Sword: The Untold Story of the Battle of Midway
|url = https://archive.org/details/shatteredswordun0000pars
|publisher = Potomac Books
|location = Dulles, Virginia
Baris 481 ⟶ 491:
|year = 1995
|title = Combined Fleet Decoded: The Secret History of American Intelligence and the Japanese Navy in World War II
|url = https://archive.org/details/combinedfleetdec0000prad
|publisher = Random House
|location = New York
Baris 493 ⟶ 504:
|chapter =
|title = Eagle Against the Sun: The American War with Japan
|url = https://archive.org/details/unset0000unse_p8k8
|publisher = The Free Press
|location = New York
Baris 513 ⟶ 525:
|year = 2001
|title = Mitsubishi Type 1 ''Rikko'' 'Betty' Units of World War 2
|url = https://archive.org/details/mitsubishitype1r0000taga
|publisher = Osprey
|location = New York
Baris 535 ⟶ 548:
|chapter =
|title = Empires in the Balance: Japanese and Allied Pacific Strategies to April 1942
|url = https://archive.org/details/empiresinbalance00will
|publisher = Naval Institute Press
|location = Annapolis, Maryland
Baris 547 ⟶ 561:
|chapter =
|title = The Barrier and the Javelin: Japanese and Allied Pacific Strategies February to June 1942
|url = https://archive.org/details/empiresinbalance00will
|publisher = Naval Institute Press
|location = Annapolis, Maryland
Baris 571 ⟶ 586:
|chapter =
|title = Carrier Warfare in the Pacific: An Oral History Collection
|url = https://archive.org/details/isbn_9781560982647
|publisher = Smithsonian Institution Press
|location = Washington D.C. and London
Baris 583 ⟶ 599:
|first =Steven (penerjemah)
|title =Japanese army operations in the South Pacific Area New Britain and Papua campaigns, 1942–43
|series = ''[[Senshi Sōshō]]'' (rangkuman terjemahan)
|publisher =Australian War Memorial
|date =2007
|location =Canberra
|url =http://ajrp.awm.gov.au/ajrp/ajrp2.nsf/088031725e4569e4ca256f4f00126373/1fcb61d633972daaca257291000abf44?OpenDocument
|isbn = 9780975190487
|accessdate = May 1, 2009
|archive-date =2009-04-09
|archive-url =https://web.archive.org/web/20090409213439/http://ajrp.awm.gov.au/AJRP/AJRP2.nsf/088031725e4569e4ca256f4f00126373/1fcb61d633972daaca257291000abf44?OpenDocument
|dead-url =no
}}
* {{cite book
Baris 598 ⟶ 617:
|series = ''The Army Air Forces in World War II''
|publisher = [United States] Office of Air Force History
|date = 1947
|location = [[Washington DC]]
|url = http://www.ibiblio.org/hyperwar//AAF/I/index.html
|isbn =
|accessdate = May 1, 2009
|archive-date = 2009-04-21
|archive-url = https://web.archive.org/web/20090421172919/http://ibiblio.org/hyperwar/AAF/I/index.html
|dead-url = no
}}
* {{cite book
Baris 614 ⟶ 636:
|publisher = [[Australian War Memorial]]
|accessdate = November 20, 2006
|archive-date = 2013-09-27
|archive-url = https://web.archive.org/web/20130927112028/http://www.awm.gov.au/histories/second_world_war/volume.asp?levelID=67911
|dead-url = yes
}}
* {{cite book
Baris 626 ⟶ 651:
|publisher = [[Australian War Memorial]]
|accessdate = April 13, 2009
|archive-date = 2009-05-25
|archive-url = https://web.archive.org/web/20090525001456/http://www.awm.gov.au/histories/second_world_war/volume.asp?levelID=67912
|dead-url = yes
}}
* {{cite web|url=http://www.combinedfleet.com/furuta_t.htm|title=HIJMS Furutaka: Tabular Record of Movement|last=Hackett|first=Bob |coauthors=Sander Kingsepp|date=2003|work=Junyokan!|publisher=Combinedfleet.com|accessdate=May 10, 2009|archive-date=2009-05-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20090501182059/http://combinedfleet.com/furuta_t.htm|dead-url=no}}
* {{cite web|url=http://www.combinedfleet.com/I-28.htm|title=HIJMS Submarine I-28: Tabular Record of Movement|last=Hackett|first=Bob |coauthors=Sander Kingsepp|date=2003|work=Sensuikan!|publisher=Combinedfleet.com|accessdate=May 10, 2009|archive-date=2009-05-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20090513032422/http://www.combinedfleet.com/I-28.htm|dead-url=no}}
* {{cite web|url=http://www.combinedfleet.com/RO-33.htm|title=HIJMS Submarine RO-33: Tabular Record of Movement|last=Hackett|first=Bob |coauthors=Sander Kingsepp|date=2003|work=Sensuikan!|publisher=Combinedfleet.com|accessdate=May 10, 2009|archive-date=2009-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20090930180401/http://www.combinedfleet.com/RO-33.htm|dead-url=no}}
* {{cite web|url=http://www.combinedfleet.com/RO-34.htm|title=HIJMS Submarine RO-34: Tabular Record of Movement|last=Hackett|first=Bob |coauthors=Sander Kingsepp|date=2003|work=Sensuikan!|publisher=Combinedfleet.com|accessdate=May 10, 2009|archive-date=2010-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20100227040813/http://www.combinedfleet.com/RO-34.htm|dead-url=no}}
* {{cite web
| last = Hackett
Baris 641 ⟶ 669:
| publisher = Combinedfleet.com
| accessdate = February 20, 2009
| archive-date = 2009-03-10
| archive-url = https://web.archive.org/web/20090310060116/http://www.combinedfleet.com/Kiyokawa%20Maru_t.htm
| dead-url = no
}}
* {{cite book
Baris 647 ⟶ 678:
|year = 1959
|url = http://www.awm.gov.au/histories/second_world_war/volume.asp?levelID=67907
|title = Volume V – South–West Pacific Area – First Year: Kokoda to Wau
|series = ''[[Australia in the War of 1939–1945]]'', Series 1: Army
|location = Canberra
|publisher = [[Australian War Memorial]]
|accessdate = November 2, 2006
|archive-date = 2009-05-25
|archive-url = https://web.archive.org/web/20090525001451/http://www.awm.gov.au/histories/second_world_war/volume.asp?levelID=67907
|dead-url = yes
}}
* {{cite web
Baris 662 ⟶ 696:
| publisher = Combinedfleet.com
| accessdate = February 20, 2009
| archive-date = 2006-10-28
| archive-url = https://web.archive.org/web/20061028010152/http://www.combinedfleet.com/kikuzu_t.htm
| dead-url = no
}}
* {{cite web
Baris 671 ⟶ 708:
| publisher = Publications Branch, Office of Naval Intelligence, United States Navy
| accessdate = November 20, 2006
| archive-date = 2006-12-24
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20061224114131/http://www.ibiblio.org/hyperwar/USN/USN-CN-Coral/index.html
| dead-url = no
}}
* {{cite web
| last = Parker
Baris 679 ⟶ 719:
| work = A Priceless Advantage: U.S. Navy Communications Intelligence and the Battles of Coral Sea, Midway, and the Aleutians
| publisher = National Security Agency, Central Security Service
| dateformat = mdy
| accessdate = November 20, 2006
| archive-date = 2006-11-13
| archive-url = https://web.archive.org/web/20061113190827/http://www.ibiblio.org/hyperwar/PTO/Magic/COMINT-CoralSea/PartOne.html
| dead-url = no
}}
* {{cite web
Baris 689 ⟶ 732:
| work = Encyclopedia
| publisher = [[Australian War Memorial]]
| dateformat = mdy
| accessdate = November 20, 2006
| archive-date = 2006-10-19
| archive-url = https://web.archive.org/web/20061019091252/http://www.awm.gov.au/encyclopedia/coral_sea/doc.htm
| dead-url = yes
}}
* {{cite web
Baris 701 ⟶ 747:
| publisher = United States Navy
| accessdate = November 6, 2008
| archive-date = 2008-10-04
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081004152709/http://ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/AO/ao23-Coral.html
| dead-url = no
}}
* {{cite web
Baris 711 ⟶ 760:
| publisher = Combinedfleet.com
| accessdate = February 20, 2009
| archive-date = 2009-06-10
| archive-url = https://web.archive.org/web/20090610063207/http://www.combinedfleet.com/shoho.htm
| dead-url = no
}}
* {{cite web
Baris 722 ⟶ 774:
| dateformat = mdy
| accessdate = February 20, 2009
| archive-date = 2009-02-20
| archive-url = https://web.archive.org/web/20090220125007/http://www.combinedfleet.com/shokaku.htm
| dead-url = no
}}
* {{cite web
Baris 733 ⟶ 788:
| dateformat = mdy
| accessdate = February 20, 2009
| archive-date = 2009-02-21
| archive-url = https://web.archive.org/web/20090221033708/http://www.combinedfleet.com/cvlist.htm
| dead-url = no
}}
* {{cite web
Baris 740 ⟶ 798:
| work = Reports of General MacArthur
| accessdate = December 8, 2006
| archive-date = 2009-02-12
| archive-url = https://web.archive.org/web/20090212181053/http://www.history.army.mil/books/wwii/MacArthur%20Reports/MacArthur%20V1/index.htm
| dead-url = yes
}}
* {{cite web
Baris 747 ⟶ 808:
| work = Reports of General MacArthur
| accessdate = December 8, 2006
| archive-date = 2008-01-25
| archive-url = https://web.archive.org/web/20080125072601/http://www.history.army.mil/books/wwii/MacArthur%20Reports/MacArthur%20V2%20P1/macarthurv2.htm
| dead-url = yes
}}
* {{cite web
Baris 756 ⟶ 820:
| publisher = United States Government Printing Office
| accessdate = November 20, 2006
| archive-date = 2006-11-18
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20061118072420/http://www.ibiblio.org/hyperwar/AAF/USSBS/PTO-Campaigns/USSBS-PTO-4.html
| dead-url = no
}}
{{refend}}
 
Baris 768 ⟶ 835:
| date =
| year = 8 Juli 1942
| month =
| url = http://ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/DD/dd409-Coral-ComDesPac.html
| title = Destroyers, Pacific Fleet: Sinking of the U.S.S. SIMS (DD-409) by Japanese Bombers in the Coral Sea on May 7, 1942
| format = Memorandum
| work =
| pages =
| publisher = United States Navy
| language =
| accessdate = 2008-11-06
| accessyear =
| archive-date = 2008-10-04
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081004153133/http://ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/DD/dd409-Coral-ComDesPac.html
| dead-url = no
}}
* {{cite web
Baris 786 ⟶ 856:
| date =
| year = ?
| month =
| url = http://ajrp.awm.gov.au/ajrp/ajrp2.nsf/Web-DocSecondary/Area?OpenDocument&Start=2.5.22&Count=30&Expand=2.5.24
| title = Coral Sea
| format = Bibliography of Japanese-language sources
| work = Australia-Japan Research Project
| pages =
| publisher =
| language =
| accessdate = 2008-11-06
| accessyear =
| archive-date = 2012-02-14
| archive-url = https://web.archive.org/web/20120214114522/http://ajrp.awm.gov.au/ajrp/ajrp2.nsf/Web-DocSecondary/Area?OpenDocument&Start=2.5.22&Count=30&Expand=2.5.24
| dead-url = no
}}
* {{cite web
| last = Brett
| first = J. H., Jr.
| authorlink =
| coauthors =
| date =
| year = 10 Mei 1942
| month =
| url = http://www.ibiblio.org/hyperwar/USN/rep/Coral/TF11-Coral.html
| title = Task Force 11 Report
| format =
| work =
| pages =
| publisher = United States Navy
| language =
| accessdate = 2008-11-06
| accessyear =
| archive-date = 2008-10-04
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081004153428/http://ibiblio.org/hyperwar/USN/rep/Coral/TF11-Coral.html
| dead-url = no
}}
* {{cite web
Baris 822 ⟶ 898:
| date =
| year = May 16, 1942
| month =
| url = http://ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/CV/cv5-Coral-prelim.html
| title = U.S.S. Yorktown, Air Operations of Yorktown Air Group against Japanese Forces in the vicinity of the Louisiade Archipelago on May 8, 1942 (Preliminary)
| format = Memorandum
| work =
| pages =
| publisher = United States Navy
| language =
| accessdate = 2008-11-06
| accessyear =
| archive-date = 2008-10-04
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081004153150/http://ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/CV/cv5-Coral-prelim.html
| dead-url = no
}}
* {{cite web
Baris 840 ⟶ 919:
| date =
| year = May 25, 1942
| month =
| url = http://ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/CV/cv5-Coral.html
| title = Action Report: USS Yorktown (CV-5), Report of Action of Yorktown and Yorktown Air Group on May 8, 1942
| format = Memorandum
| work =
| pages =
| publisher = United States Navy
| language =
| accessdate = 2008-11-06
| accessyear =
| archive-date = 2008-10-04
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081004152714/http://ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/CV/cv5-Coral.html
| dead-url = no
}}
* {{cite web
| last = Cagney
| first = James
| authorlink =
| coauthors =
| date =
| year = 2005
| month =
| url = http://www.historyanimated.com/pacificwaranimated/index.php?option=com_content&view=article&id=27&Itemid=55
| title = The Battle of The Coral Sea, May 3–8, 1942
| format =
| work = Pacific War Animated
| pages =
| publisher =
| language =
| accessdate = 2009-04-04
| accessyear =
| archive-date = 2010-01-07
| archive-url = https://web.archive.org/web/20100107000119/http://www.historyanimated.com/pacificwaranimated/index.php?option=com_content&view=article&id=27&Itemid=55
| dead-url = yes
}}
* {{cite book
Baris 886 ⟶ 971:
| date =
| year = 18 Mei 1942
| month =
| url = http://ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/DD/dd409-Coral.html
| title = Personal observations of SIMS #409 disaster
| format = Memorandum
| work =
| pages =
| publisher = United States Navy
| language =
| accessdate = 2008-11-06
| accessyear =
| archive-date = 2008-10-04
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081004153152/http://ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/DD/dd409-Coral.html
| dead-url = no
}} ([[WP:PSTS|Primary source]])
* {{cite book
Baris 903 ⟶ 991:
|year = 1991
|title = MacArthur's Ultra: Codebreaking and the War Against Japan
|url = https://archive.org/details/macarthursultra00drea
|publisher = University of Kansas Press
|location = Lawrence, Kansas
Baris 921 ⟶ 1.010:
|authorlink =
|year = 1995
|title = The Midway Campaign
|url = https://archive.org/details/midwaycampaignde0000gree
|publisher = Combined Books
|location = Pennsylvania
Baris 962 ⟶ 1.052:
|year = 1977
|title = First South Pacific Campaign
|url = https://archive.org/details/firstsouthpacifi00john
|publisher = Naval Institute Press
|location = Annapolis, Maryland
Baris 969 ⟶ 1.060:
| last = Nelson
| first = Hank
| authorlink =
| coauthors =
| date =
| year =
| month =
| url = http://rspas.anu.edu.au/papers/sources.html
| title = Report on Historical Sources on Australia and Japan at war in Papua and New Guinea, 1942–45
| format =
| work =
| pages =
| publisher =
| language =
| accessdate = 2006-12-13
| accessyear =
| archive-date = 2012-02-04
| archive-url = https://web.archive.org/web/20120204071901/http://rspas.anu.edu.au/papers/sources.html
| dead-url = yes
}}
* {{cite web
| last = Nowack
| first = H. F.
| authorlink =
| coauthors =
| date =
| year = 15 Mei 1942
| month =
| url = http://www.ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/CV/cv2-Coral.html
| title = USS Lexington (CV2), Action Report
| format = Memorandum
| work =
| pages =
| publisher = United States Navy
| language =
| accessdate = 2008-11-06
| accessyear =
| archive-date = 2008-10-11
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081011092020/http://www.ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/CV/CV2-Coral.html
| dead-url = no
}}
* {{cite book
Baris 1.013 ⟶ 1.110:
|last = Smith
|first = Douglas V.
|authorlink =
|coauthors =
|year = 2006
|chapter =
|title = Carrier Battles: Command Decision in Harm's Way
|url = https://archive.org/details/carrierbattlesco0000smit
|publisher = US Naval Institute Press
|location =
Baris 1.025 ⟶ 1.123:
| last = Smith
| first = W. W.
| authorlink =
| coauthors =
| date =
| year = 17 Mei 1942
| month =
| url = http://ibiblio.org/hyperwar/USN/rep/Coral/TU17-2-2-Coral.html
| title = United States Pacific Fleet: Task Unit Seventeen Two Two, Action Report
| format = Memorandum
| work =
| pages =
| publisher = United States Navy
| language =
| accessdate = 2009-05-06
| accessyear =
| archive-date = 2008-10-04
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081004153235/http://ibiblio.org/hyperwar/USN/rep/Coral/TU17-2-2-Coral.html
| dead-url = no
}}
* {{cite web
| last = United States Naval Historical Center
| first =
| authorlink = Naval Historical Center
| coauthors =
| date =
| year = 2000
| month =
| url = http://www.history.navy.mil/photos/events/wwii-pac/coralsea/coralsea.htm
| title = Battle of the Coral Sea, 7–8 May 1942
| format =
| work = Online Library of Selected Images: EVENTS -- World War II in the Pacific
| pages =
| publisher =
| language =
| dateformat = mdy
| accessdate = November 20 2006
| archive-date = 2004-06-26
| archive-url = http://webarchive.loc.gov/all/20040626164242/http://history.navy.mil/photos/events/wwii-pac/coralsea/coralsea.htm
| dead-url = yes
}}
* {{cite web
| last = United States Navy
| first =
| authorlink =
| coauthors =
| date =
| year = 8 Mei 1942
| month =
| url = http://www.ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/CV/cv2-Coral-prelim.html
| title = Preliminary Report, U.S.S. ''Lexington'', Loss in Action
| format =
| work =
| pages =
| publisher = United States Navy
| language =
| accessdate = 2008-11-06
| accessyear =
| archive-date = 2008-10-04
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081004152711/http://ibiblio.org/hyperwar/USN/ships/logs/CV/cv2-Coral-prelim.html
| dead-url = no
}}
* {{cite web
| last = United States Navy
| first =
| authorlink =
| coauthors =
| date =
| year = Undated
| month =
| url = http://www.navy.mil/midway/coralsea.html
| title = The Course to Midway
| format =
| work =
| pages =
| publisher = United States Navy
| language =
| accessdate = 2008-11-06
| accessyear =
| archive-date = 2008-10-21
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081021050140/http://www.navy.mil/midway/coralsea.html
| dead-url = yes
}}
* {{cite web
| last = United States Strategic Bombing Survey (Pacific)
| first = Naval Analysis Division
| authorlink =
| coauthors =
| date =
| year = 19 Oktober 1945
| month =
| url = http://www.ibiblio.org/hyperwar//AAF/USSBS/IJO/IJO-10.html
| title = Interrogation Nav No. 10, USSBS No. 53: Solomon Islands Operations and Battle of Coral Sea (Interrogation of: Captain Yamaoka, M., IJN)
| format =
| work = Interrogations of Japanese Officials
| pages =
| publisher = United States
| language =
| accessdate = 2008-11-06
| accessyear =
| archive-date = 2007-08-16
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20070816153307/http://www.ibiblio.org/hyperwar/AAF/USSBS/IJO/IJO-10.html
| dead-url = no
}}
* {{cite web
| last = United States Strategic Bombing Survey (Pacific)
| first = Naval Analysis Division
| authorlink =
| coauthors =
| date =
| year = 17 Oktober 1945
| month =
| url = http://www.ibiblio.org/hyperwar//AAF/USSBS/IJO/IJO-8.html
| title = Interrogation Nav No. 8, USSBS No. 46: Coral Sea Battle, 7–8 May 1942, Battle of Eastern Solomons (Interrogations of: Commander Sekino, H., and Commander Okumiya, Masatake, IJN)
| format =
| work = Interrogations of Japanese Officials
| pages =
| publisher = United States
| language =
| accessdate = 2008-11-06
| accessyear =
| archive-date = 2007-08-20
| archive-url = https://web.archive.org/web/20070820224310/http://www.ibiblio.org/hyperwar/AAF/USSBS/IJO/IJO-8.html
| dead-url = no
}}
{{refend}}
 
{{artikel bagus}}
 
{{DEFAULTSORT:Laut Koral}}
[[Kategori:Teater Pasifik Barat Daya Perang Dunia II]]
[[Kategori:TeaterPalagan Samudra Pasifik dalam Perang Dunia II]]
[[Kategori:Pertempuran Perang Dunia II melibatkan Jepang]]
[[Kategori:Pertempuran Perang Dunia II melibatkan Australia]]
[[Kategori:Pertempuran Perang Dunia II melibatkan Amerika Serikat]]
[[Kategori:Konflik dalam tahun 1942]]