Pertempuran Surabaya (1677): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Melindungi "Pertempuran Surabaya (1677)": Perlindungan sebagian bawaan untuk semua AB. ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya))
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 4:
| width =
| partof = [[Pemberontakan Trunajaya]]
| image = [[Berkas:Battle of Surabaya 1677 campaign map(id).pngsvg|270px]]
| caption = Kampanye militer yang dilakukan oleh VOC dalam Pertempuran Surabaya, diikuti dengan mundurnya pasukan Trunajaya ke Kediri
| caption = Sebuah peta Jawa Timur, menggambarkan Surabaya dan tempat lainnya yang menjadi perhatian dalam kampanye militer
| date = 4–13 Mei 1677
| place = [[Surabaya]] ([[Jawa Timur]] kini, Indonesia)
Baris 57:
 
=== Tindak lanjut ===
Pasukan VOC mulai membersihkan para pemberontak dari daerah sekitar Surabaya.{{sfn|Pigeaud|1976|p=72}} Dua detasemen VOC—perusahaan Indonesia yang dipimpin oleh kapten Belanda—dikirim ke barat laut di sepanjang pantai, membersihkan para pemberontak di daerah sekitar [[Sidayu, Gresik|Sidayu]], [[Tuban]], dan [[Pegunungan Kendeng]] tanpa kekalahan.{{sfn|Ricklefs|1993|p=39}}{{sfn|Ricklefs|1993|p=402}} Speelman juga mengirim utusan, termasuk saudagar India, kepada Kraeng Galesong di [[Pasuruan]].{{sfn|Pigeaud|1976|p=73}} Galesong adalah mantan sekutu Trunajaya yang berselisih dengannya dan tetap bersikap netral selama pertempuran di Surabaya.{{sfn|Pigeaud|1976|pp=72–73}} Negosiasi ini gagal pada awal Mei, dan Galesong menolak untuk tunduk bahkan setelah kekalahan Trunajaya di Surabaya.{{sfn|Pigeaud|1976|p=73}}{{sfn|Ricklefs|1993|p=39}} VOC juga mencoba untuk mendapatkan loyalitas dari para penguasa Madura, pulau asal Trunajaya di seberang selat dari Surabaya.{{sfn|Ricklefs|1993|p=39}} Beberapa penguasa Madura diajukan ke laksamana sebagai wakil raja Mataram pada akhir Mei, dan Speelman mencoba untuk melantik salah satu dari mereka, [[Raden Martapati]], sebagai seorang wakil.{{sfn|Ricklefs|1993|p=39}} Namun, kewibawaan Martapati ambruk saat menghadapi para loyalis Trunajaya begitu pengawal VOC dia meninggalkan Madura, dan dia terpaksa melarikan diri ke Surabaya.{{sfn|Ricklefs|1993|p=39}} Selanjutnya, Speelman sendiri berlayar ke Madura, mengalahkan para sekutu Trunajaya di sana, dan menghancurkan kediamannya, "[[Maduretna]]".{{sfn|Ricklefs|1993|p=39}}{{sfn|Pigeaud|1976|p=73}} Namun, pada akhir Juni, keraton Mataram sendiri [[Jatuhnya Plered|jatuh ke tangan pasukan Trunajaya]], dan raja tersebut melarikan diri.{{sfn|Pigeaud|1976|p=73}} Setelah menerima berita ini, Speelman memutuskan berlayar segera untuk mempertahankan titik strategis Jepara dan bergabung dengan pasukan kerajaan yang mundur.{{sfn|Ricklefs|1993|p=40}}
 
== Kesudahan ==
Baris 73:
* {{cite book|ref=harv|last=Andaya|first=Leonard Y.|authorlink=Leonard Y. Andaya|title=The Heritage of Arung Palakka: A History of South Sulawesi (Celebes) in the Seventeenth Century|url=http://booksandjournals.brillonline.com/content/books/9789004287228|date=1981|publisher=Martinus Nijhoff|location=The Hague|isbn=9789004287228|doi=10.1163/9789004287228}}
* {{cite book|ref=harv|authorlink=M. C. Ricklefs|last=Ricklefs|first=M.C.|title=War, Culture and Economy in Java, 1677–1726: Asian and European Imperialism in the Early Kartasura Period|url=https://books.google.com/books?id=Dj5yQgAACAAJ|date=1993|publisher=Asian Studies Association of Australia|location=Sydney|isbn=978-1-86373-380-9}}
* {{cite book|last=Ricklefs|first=M.C.|title=A History of Modern Indonesia Since C.1200|url=https://books.google.com/books?id=0AAdBQAAQBAJ|date=2008-09-11|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-1-137-05201-8|ref=harv}}{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{cite book|ref=harv|last=Pigeaud|first=Theodore Gauthier Thomas|authorlink=Theodoor Gautier Thomas Pigeaud|title=Islamic States in Java 1500–1700: Eight Dutch Books and Articles by Dr H.J. de Graaf|url=https://books.google.com/books?id=_BVJCAAAQBAJ|date=1976|publisher=Martinus Nijhoff|location=The Hague|isbn=90-247-1876-7}}
{{artikel bagus}}