Portland, Oregon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AldianzaFatria (bicara | kontrib)
→‎Pra-sejarah: Menambahkan konten.
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
AldianzaFatria (bicara | kontrib)
→‎Pembentukan: Menambahkan konten.
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 18:
Pada tahun 1845, Overton menjual setengah sisa klaimnya kepada [[Francis Pettygrove|Francis W. Pettygrove]] dari [[Portland, Maine]]. Baik Pettygrove dan Lovejoy ingin mengganti nama "The Clearing" demi kampung halaman mereka masing-masing (Lovejoy mengubahnya menjadi Boston, dan Pettygrove menjadi Portland). Kontroversi ini diselesaikan dengan [[Melempar koin|lemparan koin]] yang dimenangkan Pettygrove dalam serangkaian dua dari tiga lemparan, sehingga mereka sama-sama setuju untuk memberikan nama Portland. Koin yang digunakan untuk keputusan ini, sekarang dikenal sebagai [[Portland Penny]], dipajang di kantor pusat [[Oregon Historical Society]]. Pada saat pendiriannya pada 8 Februari 1851, Portland memiliki lebih dari 800 penduduk, penggergajian uap, hotel [[Pondok dari batang kayu|kabin kayu]], dan surat kabar ''[[The Oregonian|Weekly Oregonian]]''. [[Kebakaran besar melanda pusat kota pada Agustus 1873]], menghancurkan dua puluh blok di sisi barat Willamette di sepanjang Yamhill dan Morrison Streets, dan menyebabkan kerusakan materil sebesar $1,3 juta, kira-kira setara dengan $29,4 juta pada hari ini. Pada tahun 1879, populasi Portland telah tumbuh menjadi 17.500 jiwa dan pada tahun 1890 telah berkembang menjadi 46.385. Pada tahun 1888, terdapat jembatan baja (Steel Bridge) pertama di Pantai Barat dibuka di Portland, pendahulu dari West Coast dengan nama yang sama ([[Steel Bridge]]) yang dibuka pada tahun 1912 yang bertahan sampai sekarang. Pada tahun 1889, istri Henry Pittock, Georgiana, mendirikan Portland Rose Society. Gerakan untuk menjadikan Portland sebagai "Kota Mawar" dimulai ketika kota itu sedang mempersiapkan Pameran Centennial Lewis and Clark 1905.
 
Akses Portland ke [[Samudra Pasifik]] melalui sungai Willamette dan Columbia, serta akses mudah ke pertanian di [[Tualatin Valley|Lembah Tualatin]] melalui "[[Canyon Road|Great Plank Road]]" ( [[U.S. Route 26 di Oregon|U.S. Route 26]] saat ini), memberikan keuntungan bagi kota perintis atas pelabuhan terdekat lainnya, dan membuat kota berkembang sangat cepat.<ref>"City keeps lively pulse". (Spencer Heinz, ''The Oregonian'', January 23, 2001)</ref> Portland tetap menjadi pelabuhan utama di Pacific Northwest untuk pada sebagian besar abad ke-19, sampai tahun 1890-an, ketika pelabuhan laut dalam Seattle terhubung ke seluruh daratan dengan kereta api, membuat dampak pada rute pedalaman yang jika tanpa navigasi bisa berbahaya jika dari Sungai Columbia. Kota Portland memiliki Japantown sendiri,<ref>{{cite web|title=Portland's Japantown|url=http://www.discovernikkei.org/en/nikkeialbum/albums/44/slide/}}</ref> untuk satu hal, [[industri kayu]] juga membuat kehadiran ekonomi yang mencolok, karena populasi yang besar dari pohon [[Douglas fir]], [[Tsuga heterophylla|western hemlock]], [[Thuja plicata|cedar merah]], dan [[Acer macrophyllum|big leaf maple]].<ref name="anderson3" />
 
Portland mengembangkan reputasi di awal sejarahnya sebagai [[Pelabuhan|kota pelabuhan]] yang keras dan berpasir. Beberapa sejarawan telah menggambarkan pendirian awal kota sebagai "[[Keturunan linier|keturunan]] [[New England]]; sebuah tempat di ujung bumi untuk bibit yang diasingkan dari elit mapan dari timur." Pada tahun 1889,{{sfn|John|2012|p=10}} ''[[The Oregonian]]'' menyebut Portland "yang paling kota kotor di Negara Bagian Utara", karena selokan dan parit yang tidak sehat,<ref name="mac1885">{{cite book|last=MacColl|first=E. Kimbark|date=November 1976|title=The Shaping of a City: Business and Politics in Portland, Oregon 1885 to 1915|location=Portland, Oregon|publisher=The Georgian Press Company|oclc=2645815}}</ref> dan, pada pergantian abad ke-20, kota Portland dianggap sebagai salah satu kota pelabuhan paling berbahaya di dunia.<ref name="kennedy">{{cite news|author=Kennedy, Sarah|title=The Shanghai Tunnels|url=https://www.nytimes.com/fodors/top/features/travel/destinations/unitedstates/oregon/portland/fdrs_feat_121_5.html?n=Top%2FFeatures%2FTravel%2FDestinations%2FUnited+States%2FOregon%2FPortland|work=The New York Times|access-date=September 26, 2014}}</ref> Kota Portland menampung sejumlah besar warung minum, [[Bordil|rumah bordil]], sarang perjudian, dan rumah kos yang dihuni oleh para penambang setelah Demam Emas California, serta menampung banyak pelaut yang melewati pelabuhan.{{sfn|John|2012|p=16}} Pada awal abad ke-20, kota Poerland telah kehilangan reputasinya sebagai "kota perbatasan yang tenang" dan mendapatkan reputasi sebagai kota yang kejam dan berbahaya.{{sfn|John|2012|p=16}}{{sfn|Chandler|2013}}
 
== Tokoh ==