Prabowo Subianto: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 114:
Investigasi yang dilakukan selanjutnya terhadap kerusuhan bulan Mei mengungkapkan bahwa kekerasan di Jakarta adalah hasil pergulatan internal elit militer untuk menjadi penerus Suharto.<ref>{{Harvnb|Purdey|2006|p=106}}</ref> Banyak yang percaya bahwa Prabowo Subianto, sebagai Panglima Cadangan Strategis, berusaha menjadi penerus ayah mertuanya dan mendambakan posisi Panglima Angkatan Bersenjata yang dijabat oleh Jenderal Wiranto, yang diunggulkan untuk menggantikan Suharto. Bersama Panglima Komando Operasi Jakarta Raya (Pangkoops Jaya) Mayjen [[Sjafrie Sjamsoeddin]], Prabowo Subianto bertujuan untuk meneror penentang pemerintah dan menunjukkan bahwa Wiranto adalah "seorang komandan yang tidak kompeten dan tidak dapat mengendalikan kekacauan".<ref name="JP2">{{cite news | last = Sijabat | first = Ridwan Max | title = Six years after, May 1998 tragedy still unresolved | url = http://www.thejakartapost.com/news/2004/05/13/six-years-after-may-1998-tragedy-still-unresolved.html | work = The Jakarta Post | date = 13 May 2004 | access-date = 8 June 2011 | url-status = dead | archive-url = https://web.archive.org/web/20120310123501/http://www.thejakartapost.com/news/2004/05/13/six-years-after-may-1998-tragedy-still-unresolved.html | archive-date = 10 March 2012 | df = dmy-all }}</ref><ref name="Purdey 107">{{Harvnb|Purdey|2006|p=107}}</ref> Selama bulan Agustus dan September, tim pencari fakta mewawancarai Prabowo Subianto, Sjafrie, dan komandan militer lainnya mengenai pergerakan mereka selama kerusuhan Jakarta. Prabowo Subianto menegaskan bahwa dia tidak yakin dengan persisnya pergerakan pasukan militer di ibu kota dan menyerahkan hal tersebut kepada Sjafrie.<ref>{{Harvnb|Purdey|2006|pp=150–151}}</ref> Dalam laporan akhirnya, tim pencari fakta menduga bahwa, pada malam tanggal 14 Mei, Prabowo Subianto bertemu dengan beberapa tokoh TNI dan tokoh sipil di Markas Kostrad untuk membahas pengorganisasian kekerasan.<ref name="Purdey 148">{{Harvnb|Purdey|2006|p=148}}</ref> Namun hal ini kemudian dibantah oleh beberapa orang yang hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk pengacara hak asasi manusia terkemuka [[Adnan Buyung Nasution]] dan anggota Tim Gabungan Pencari Fakta [[Bambang Widjojanto]].<ref>{{Harvnb|Purdey|2006|p=153}}</ref> Kesaksian selanjutnya dari Prabowo Subianto<ref>{{cite web|url=http://www.etan.org/et2009/03march/22/19prabw.htm|title=Prabowo, Gerindra Fight Accusations of Past Rights Abuses|work=etan.org|access-date=24 August 2012|archive-url=https://web.archive.org/web/20120620075940/http://www.etan.org/et2009/03march/22/19prabw.htm|archive-date=20 June 2012|url-status=live}}</ref> pada tahun-tahun setelah penyelidikan bertentangan dengan laporan tim dan menimbulkan skeptisisme terhadap tuduhan tim.<ref>{{Harvnb|Purdey|2006|p=154}}</ref>
 
==== Pemberhentian dari militer ====
Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan dan Wakil Presiden [[B.J. Habibie]] mengambil alih jabatan presiden. Sore hari setelah pelantikan Habibie sebagai presiden, Prabowo Subianto meminta Habibie agar ia diangkat menjadi pimpinan Angkatan Darat menggantikan Wiranto. Namun, Habibie dan Wiranto justru memberhentikan Prabowo dari jabatannya sebagai Pangkostrad, dan keesokan harinya, mengumumkan pengangkatan Wiranto menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan sekaligus Panglima [[Tentara Nasional Indonesia]] yang berujung pada pemberhentian Prabowo. Ada dua versi bagaimana ini terjadi: versi pertama menyatakan bahwa Prabowo Subianto yang geram pergi ke Istana Kepresidenan sambil membawa pistol dan truk pasukan Kostradnya. Karena dihalangi masuk ke kantor Habibie, ia mendatangi Soeharto yang malah justru menegurnya.<ref>{{Cite book |last=van Dijk |first=Cornelis Pieter |url=https://www.worldcat.org/oclc/1276859752 |title=A Country in Despair Indonesia Between 1997 And 2000. |date=2001 |publisher=BRILL |isbn=978-90-04-43487-5 |location=Boston |pages=209–210 |oclc=1276859752 |author-link=Kees van Dijk |access-date=23 March 2023 |archive-date=14 February 2024 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240214180011/https://search.worldcat.org/title/1276859752 |url-status=live }}</ref><ref>{{Cite journal |last=Emmerson |first=Donald K. |date=2015-05-20 |title=Indonesia Beyond Suharto |url=http://dx.doi.org/10.4324/9781315703510 |journal=Gramedia Pustaka Utama |location=Jakarta |pages=309 |doi=10.4324/9781315703510 |isbn=978-1-317-46808-0 |access-date=23 March 2023 |archive-date=14 February 2024 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240214180013/https://www.taylorfrancis.com/books/mono/10.4324/9781315703510/indonesia-beyond-suharto-donald-emmerson |url-status=live }}</ref><ref>{{Cite book |last=Schwarz |first=Adam |url=http://worldcat.org/oclc/30356852 |title=A nation in waiting : Indonesia in the 1990s |date=1994 |publisher=Westview Press |isbn=0-8133-8881-3 |location=Boulder |pages=367–369 |oclc=30356852 |access-date=23 March 2023 |archive-date=14 February 2024 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240214180022/https://search.worldcat.org/title/30356852 |url-status=live }}</ref> Sementara itu, versi lain menyebutkan bahwa Prabowo diberhentikan dari jabatannya karena ia dicurigai akan melakukan kudeta terhadap Habibie.<ref>{{Cite book |last=Habibie |first=Bacharuddin Jusuf |url=https://www.worldcat.org/oclc/71779429 |title=Detik-detik yang menentukan : jalan panjang Indonesia menuju demokrasi |date=2006 |publisher=THC Mandiri |isbn=979-99386-6-X |edition=1st |location=Jakarta, Indonesia |oclc=71779429 |author-link=B. J. Habibie |access-date=23 March 2023 |archive-date=14 February 2024 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240214180011/https://search.worldcat.org/title/71779429 |url-status=live }}</ref> Dikatakan bahwa setelah pelantikan Habibie, Wiranto melaporkan bahwa terdapat pergerakan dari pasukan Kostrad yang terkonsentrasi di sekitar kediaman Habibie. Habibie kemudian memerintahkan untuk memberhentikan Prabowo dari jabatannya tepat sebelum matahari terbenam pada hari itu juga.<ref>{{cite book|last=Subroto|first=Hendro|date=2009|title=Sintong Panjaitan, perjalanan seorang prajurit para komando|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|pages=11-14|isbn=9789797094089}}</ref><ref>{{Cite web|last=Agus|first=Feri|date=2018|title=Beda Nasib Wiranto dan Prabowo Usai Soeharto Tumbang|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180516093007-20-298555/beda-nasib-wiranto-dan-prabowo-usai-soeharto-tumbang|website=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2024-03-01}}</ref><ref>{{Cite web|last=Musthafa|first=Siti Aisah Nurhalida|title='Anda Ini Presiden Naif!', Dialog Utuh Prabowo pada Habibie yang Ramai Tahun 1998|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-017772096/anda-ini-presiden-naif-dialog-utuh-prabowo-pada-habibie-yang-ramai-tahun-1998?page=all|website=[[Pikiran Rakyat]]|language=id|access-date=2024-03-01}}</ref> Bagaimanapun, Prabowo kemudian dikunjungi oleh Wiranto di rumahnya pada akhir pekan tanggal 23 atau 24 Mei dan kemudian ditugaskan kembali ke peran non-tempur di Sekolah Staf Umum dan Komando Angkatan Bersenjata di [[Bandung]].<ref>{{cite news |last=McBeth |first=John |author-link=John McBeth |date=4 June 1998 |title=Soldiering On: Military chief faces down one threat but others loom |newspaper=Far Eastern Economic Review |url=http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/05/29/0083.html |url-status=dead |access-date=25 February 2014 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140228122813/http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/05/29/0083.html |archive-date=28 February 2014}}</ref>