Pradaksina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Gunkarta (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 4:
Dalam ajaran Buddha, istilah ini secara khusus lebih merujuk kepada jalur lintasan ritual ini.<ref name="Bowker">{{cite book | last=Bowker | first=John | title=The Oxford Dictionary of World Religions | publisher=Oxford University Press | year=1999 | location=New York | isbn=0-19-866242-4 | page=224 }}</ref> Pada ajaran Buddha pradaksina dilakukan dengan mengelilingi [[stupa]], [[Bodhi (pohon)|pohon Bodhi]], atau Pratima [[Buddha]] sebanyak tiga kali. Penghormatan dilakukan bersamaan dengan [[Semadi|meditasi]] sambil berjalan searah jarum jam. Dalam melakukan pradaksina, peserta harus dijaga oleh orang lain agar posisinya selalu berada di sisi kanan objek pemujaan.<ref>{{Cite book|last=Khairiah|date=2018|url=http://repository.uin-suska.ac.id/16977/1/Agama%20Budha.pdf|title=Agama Budha|location=Pekanbaru|publisher=Kalimedia|isbn=978-602-6827-86-9|pages=83-84|url-status=live}}</ref>
 
Biasanya dalam ajaran dharma, parikrama atau pradaksina dilakukan setelah menyelesaikan puja atau ''[[Bakti Buddhis|bhakti]]'', dan setelah dilakukannya ''[[Sad Darshana|darhasna]]'' (penghormatan kepada dewa). Parikrama harus dilakukan dengan ''dhyana'' (kontemplasi spiritual atau meditasi).
 
== Referensi ==