Prancis Vichy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
 
(19 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|Vichy FrancePrancis}}
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = Negara Prancis yang diduduki Jerman
| native_name = ''ÉtatAleemagne français''
| common_name = Prancis
| continent = Eropa
| region = Eropa Barat
| country = Prancis
| status = [[Negara pengekorboneka]] [[Jerman Nazi|Jerman]] <small>(1940–42)</small><br />[[Negara boneka]] [[Jerman Nazi|Jerman]] <small>(1942–44)</small><br />[[Pemerintahan dalam pengasingan]] <small>(1944–45)</small>
| p1 = Republik Prancis Ketiga
| flag_p1 = Flag of France.svg
| s1 = Pemerintahan Provisional Republik Prancis
| flag_s1 = Flag of Free France 1940-1944.svg <!-- FF flag to underline synchronous creation of GPRF by Arturo, and the FArturo overtaking of Vichy territory 40-43 -->
| flag = Flag of FrancePhillipe Petain
| flag_type = [[Bendera Prancis|Bendera]]
| image_flag = Flag of France (1794–1958).svg
| image_coat = Le cartouche de l'État Français.svg
| symbol = Lambang Nasional Prancis
| symbol_type = [[Lambang Prancis|Lambang]]
| national_motto = ''"[[Travail, Famille, Patrie]]"''<br/><small>"Kerja, Keluarga, Tanah Air"</small>
| national_anthem = {{lang|fr|''"[[La Marseillaise]]"''}} <small>(resmi)</small><br /><center>[[Berkas:La Marseillaise Rouget de Lisle Musique de la Garde Républicaine.ogg]]</center><br/>''"[[Maréchal, nous voilà !|Maréchal, nous voilà!]]"''&nbsp;<ref name=NDompnier>{{cite book|first=Nathalie|last=Dompnier|chapter=Entre ''La Marseillaise'' et ''Maréchal, nous voilà !'' quel hymne pour le régime de Vichy ?|editor-first=Myriam|editor-last=Chimènes|title=La vie musicale sous Vichy|location=Bruxelles|publisher=Éditions Complexe – IRPMF-CNRS, coll.|series=Histoire du temps présent|year=2001|page=71|isbn=2870278640|language=fr}}</ref><br/>''Marsekal, kami di sini!''{{nbsp|2}}<small>(tak resmi)</small>
</small><br /><center>[[Berkas:Vichy Franceanthem.mp3]]</center><br/>
 
| image_map = French State 1942.svg
| image_map_caption = Negara Prancis pada tahun 1942:
{{plainlist|style = padding-left: 0.6em; text-align: left;|
* {{Legend|#336733|Negara Prancis}}
Baris 28:
* {{Legend|#48a448|Protektorat Prancis}}
}}
| image_map2 = Vichy france map.png
| capital = [[Vichy]] <small>(''de facto'')</small><br/>[[Paris]] <small>(''[[de jure]]'')</small>
| capital_exile = Sigmaringen
| common_languages = Prancis
| government_type = [[Totaliterisme]]
| title_leader = [[Pemimpin Negara Prancis|Pemimpin Negara]]
| leader1 = Philippe Pétain
| year_leader1 = 1940–1944
| title_deputy = [[Perdana Menteri Prancis|Perdana Menteri]]
| deputy1 = Philippe Pétain
| year_deputy1 = 1940–1942
| deputy2 = Pierre Laval
| year_deputy2 = 1942–1944
| legislature = [[Majelis Nasional Prancis|Majelis Nasional]]
| era = Perang Dunia II
| event_pre = [[Gencatan senjata 22 Juni 1940]]
| date_pre = 22 Juni 1940
| event_start = [[Philippe Pétain|Pétain]] diberi [[Undang-Undang Konstitusional Prancis 1940|kekuasaan penuh]]
| date_start = 10 Juli
| year_start = 1940
| year_exile_start = 1944
| year_exile_end = 1945
| event1 = [[Operasi Torch|Operasi ''Torch'']]
| date_event1 = 8 November 1942
| event2 = [[Operasi Anton]]
| date_event2 = 11 November 1942
| event3 = [[Pergerakan Sekutu dari Paris ke Rhine|Kemunduran Jerman]]
| date_event3 = Musim panas 1944
| event_post = Penaklukan [[Kantong Sigmaringen]]
| date_post = 22 April 1945
| year_end = 1944
| stat_year1 = |stat_area1 = |stat_pop1 =
| stat_area1 =
|currency = [[Franc Prancis]]
| stat_pop1 =
|footnote_a = Paris tetap menjadi ibukota resmi Negara Prancis, meskipun pemerintah Vichy tidak pernah beroperasi dari sana.
| currency = [[Franc Prancis]]
|footnote_b = Meskipun lembaga-lembaga Republik Prancis secara resmi dipertahankan, kata "Republik" tidak pernah muncul dalam dokumen resmi pemerintah Vichy.
| footnote_a = Paris tetap menjadi ibukota resmi Negara Prancis, meskipun pemerintah Vichy tidak pernah beroperasi dari sana.
| footnote_b = Meskipun lembaga-lembaga Republik Prancis secara resmi dipertahankan, kata "Republik" tidak pernah muncul dalam dokumen resmi pemerintah Vichy.
| languages = Perancis,
Jerman
}}
{{Sejarah Prancis}}
Baris 110 ⟶ 114:
 
[[Berkas:Imagerie de la Révolution nationale.jpg|jmpl|Poster Propaganda Rezim Vichy Regime program ''[[Révolution nationale]]'', 1942]]
 
 
Pemerintah Vichy berusaha untuk menegaskan legitimasinya dengan secara simbolis menghubungkan dirinya dengan periode [[Budaya Galia-Romawi]] dalam sejarah Prancis, dan merayakan kepala suku [[Galia]] [[Vercingetorix]] sebagai "pendiri" bangsa.<ref name="karlsgodt">{{cite book|first=Elizabeth|last=Karlsgodt|title=Defending National Treasures: French Art and Heritage Under Vichy|url=|year=2011 |publisher=Stanford University Press|pages=126–128|isbn=978-0804770187}}</ref> Dikatakan bahwa sama seperti kekalahan Galia dalam [[Pertempuran Alesia]] 52 SM telah menjadi momen dalam sejarah Prancis ketika rasa kebangsaan yang sama lahir, [[Pertempuran Prancis|kekalahan pada tahun 1940]] akan kembali menyatukan bangsa.<ref name="karlsgodt"/> Lambang "Francisque" dari pemerintah Vichy menampilkan dua simbol dari periode Galia : [[Baton (militer)|baton]] dan kapak berkepala ganda ([[Lavrys]]) yang disusun sedemikian rupa sehingga menyerupai [[Fases]], simbol dari [[Partai Fasis Nasional|Fasis Italia]].<ref name="karlsgodt"/>
Baris 120 ⟶ 123:
Jeanne d'Arc menggantikan [[Marianne]] sebagai simbol nasional Prancis di bawah Vichy karena statusnya sebagai salah satu pahlawan wanita paling dicintai di Prancis, memberikan daya tariknya yang besar sementara pada saat yang sama citra Jeanne sebagai Katolik yang taat dan patriotik cocok dengan pesan tradisionalis Vichy.{{sfn|Jennings|1994|p=712-714}} Melalui Jeanne selalu menjadi pahlawan wanita yang populer, cara menggantikan Marianne sebagai simbol Prancis; memiliki seluruh buku teks sekolah, ''Miracle de Jeanne'' oleh René Jeanneret yang ditujukan kepadanya, yang merupakan bacaan wajib; dan peringatan kematiannya berubah menjadi kesempatan untuk pidato di sekolah-sekolah yang menekankan dia sebagai martir bagi Prancis tidak memiliki preseden dalam sejarah Prancis pasca-1789.{{sfn|Jennings|1994|p=716}} Ideologi Vichy secara luas membagi perempuan menjadi dua kategori, "perawan dan pelacur" dengan Jeanne digambarkan sebagai perawan ideal dan Marianne sebagai pelacur pola dasar.{{sfn|Jennings|1994|p=720}} Berbeda dengan sistem pendidikan sekuler di bawah Republik Ketiga, ajaran-ajaran Katolik diperkenalkan kembali ke dalam sistem pendidikan, dan suara-suara yang didengar Jeanne di kepalanya bahwa dia percaya bahwa malaikat yang mengatakan untuk menyelamatkan Prancis disajikan dalam buku teks sekolah seperti juga suara-suara dari malaikat.{{sfn|Jennings|1994|p=717}} ''Miracle de Jeanne'' menyatakan "Suara memang berbicara!" (Teks sekolah republik sangat menyiratkan Jeanne sakit mental).{{sfn|Jennings|1994|p=717}} Untuk mengakomodasi pesan tradisionalis untuk gadis-gadis sekolah dengan fakta bahwa Jeanne adalah seorang tentara memimpin buku-buku sekolah Vichy menyajikannya sebagai gadis "yang lemah lembut" yang hanya mampu mencapai prestasinya di medan perang karena intervensi ilahi melalui suara-suara di kepalanya, mengubahnya menjadi alat balas dendam Allah terhadap Inggris.{{sfn|Jennings|1994|p=723-724}} Karena jalan Jeanne mungkin bukan jalan yang Tuhan pilih untuk sebagian besar wanita Prancis, itu adalah Jeanne sebelum dia mulai mendengar suara-suara di kepalanya yang harus ditiru wanita Prancis, yaitu seorang gadis yang digambarkan sangat patuh dan lemah terhadap pria dan wewenang.{{sfn|Jennings|1994|p=723-724}} Fakta bahwa Jeanne menderita dan mati untuk Prancis digunakan untuk memperkuat pesan kepada para siswa bahwa Prancis harus sangat menderita untuk membersihkan diri dari "la décadence", karena proses penderitaan baru saja dimulai pada tahun 1940.{{sfn|Jennings|1994|p=716-718}} Satu surat kabar Vichy menyatakan: "Jeanne d'Arc mengingatkan kita betapa kita harus berkorban dan menderita karena, hari ini seperti saat itu, negara kita telah menyelinap di sepanjang jalan perpecahan dan keegoisan. Antusiasme dan iman tetap merupakan sifat-sifat baik yang diperlukan yang akan memunculkan moral dan kelahiran kembali sosial. Pemuda Prancis akan mendengar suara-suara suci. Jika tidak, kesempatan terakhir bangsa itu untuk keselamatan akan hilang selamanya."{{sfn|Jennings|1994|p=718}}
 
Bahwa Jeanne yang buta huruf mengantarnya untuk disajikan sebagai panutan bagi gadis-gadis Prancis yang menurut ideolog Vichy hanya membutuhkan pendidikan minimum dengan "penulis istana" [[René Benjamin]] mengatakan dalam sebuah pidato bahwa wanita dengan pendidikan tinggi selalu berubah menjadi pelacur.{{sfn|Jennings|1994|p=723}} Buku teks lain untuk anak perempuan menyatakan bahwa Jeanne harus menjadi model mereka dan kemudian bertanya apa yang dimaksudkan sebagai pertanyaan "num" : "Bisakah wanita sejati menjadi intelektual murni?"{{sfn|Jennings|1994|p=723}} Untuk menggarisbawahi hal ini, satu buku teks sekolah Vichy bersikeras bahwa Jeanne harus menjadi panutan mereka sementara pada saat yang sama menyimpulkan bahwa mereka tidak mengikuti teladannya secara harfiah, dengan mengatakan: "Beberapa pahlawan yang paling terkenal dalam sejarah kita adalah wanita. Namun demikian, anak perempuan lebih disukai menggunakan sifat kesabaran, ketekunan, dan pengunduran diri. Mereka ditakdirkan untuk cenderung menjalankan rumah tangga... Adalah cinta bahwa calon ibu kita akan menemukan kekuatan untuk mempraktikkan kebajikan-kebajikan yang paling sesuai dengan jenis kelamin dan kondisi mereka.""{{sfn|Jennings|1994|p=725}} Dalam hal ini, Jeanne Vichy tidak pernah digambarkan berkelahi, dan sebagai gantinya memainkan peran sebagai ibu pengganti bagi para pria di bawah pasukannya dengan buku pelajaran yang bersikeras bahwa dia suka memasak, mencuci pakaian mereka dan merapikan tempat tidur mereka.{{sfn|Jennings|1994|p=720-725}} Salah satu pembicara di sekolah Vichy untuk pelatihan calon elit di Uriage, Anne-Marie Hussenot, menyatakan: "seorang wanita harus ingat bahwa, dalam kasus Jeanne d'Arc, atau wanita terkenal lainnya di seluruh misi luar biasa yang dipercayakan kepada mereka, mereka pertama-tama melakukan peran wanita mereka dengan rendah hati dan sederhana mereka peran wanita".{{sfn|Jennings|1994|p=724}} Fakta bahwa Tentara Merah membuat para wanita bertarung dalam jajarannya disajikan dalam propaganda Vichy dengan horor sebagai contoh wanita" memusnahkan "jenis kelamin mereka dengan melakukan peran maskulin.{{sfn|Jennings|1994|p=720}} Akhirnya, fakta bahwa Jeanne telah berperang melawan Inggris, digambarkan sebagai negara yang agresif dan serakah yang menghabiskan Prancis dari kekayaannya, ditampilkan sebagai bagian dari perjuangan terus menerus hingga saat ini.{{sfn|Jennings|1994|p=719}} Kekejaman Inggris dalam menyiksa dan mengeksekusi Jeanne dimainkan. dalam buku-buku sekolah sebagai menunjukkan kontras antara kejahatan Inggris vs kebaikan Prancis.{{sfn|Jennings|1994|p=719}}
 
Komponen kunci ideologi Vichy adalah [[Anglofobia]].<ref>Cornick, Martyn "Fighting Myth with Reality: The Fall of France, Anglophobia, and the BBC" pages 65–87 from ''France At War In the Twentieth Century'' edited by Valerie Holman and Debra Kelly, Oxford: Berghahan Books, 2000 pages 69–74.</ref> Sebagian, Anglofobia yang ganas dari Vichy disebabkan oleh ketidaksukaan pribadi para pemimpinnya terhadap Inggris, karena Marsekal Pétain, [[Pierre Laval]] dan Laksamana [[Jean Louis Xavier Francois Darlan]] semuanya Anglofobia.{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=69-70}} Pada awal Februari 1936, Pétain mengatakan kepada Duta Besar Italia untuk Prancis bahwa "Inggris selalu menjadi musuh Prancis yang paling keras kepala"; ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Prancis memiliki "dua musuh turun-temurun", yaitu Jerman dan Inggris, dengan yang terakhir menjadi yang lebih berbahaya dari keduanya; dan dia menginginkan aliansi Franco-Jerman-Italia yang akan memecah belah [[Imperium Britania]], sebuah peristiwa yang dinyatakan Pétain akan menyelesaikan semua masalah ekonomi yang disebabkan [[Depresi Besar]].{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=69}} Selain itu, untuk membenarkan gencatan senjata dengan Jerman dan ''Révolution nationale'', VVichy perlu menggambarkan deklarasi perang Prancis terhadap Jerman sebagai kesalahan yang mengerikan, dan masyarakat Prancis di bawah Republik Ketiga merosot dan membusuk.{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=70}} ''Révolution nationale'' bersama-sama dengan kebijakan Pétain tentang ''la France seule'' ("Prancis sendiri") dimaksudkan untuk "meregenerasi" Prancis dari ''la décadence'' yang dikatakan telah menghancurkan masyarakat Prancis dan menyebabkan kekalahan pada tahun 1940. Kritik yang keras terhadap masyarakat Prancis hanya dapat menghasilkan begitu banyak dukungan, dan karena itu Vichy menyalahkan masalah Prancis pada berbagai "musuh" Prancis, yang kepala di antaranya adalah Inggris, "musuh abadi" yang diduga berkonspirasi melalui [[Pondok masonik]] pertama-tama untuk melemahkan Prancis dan kemudian menekan Prancis dalam menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun 1939.{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=70}}
 
Tidak ada bangsa lain yang diserang sesering dan sekeras Inggris dalam propaganda Vichy.{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=71-76}} Dalam pidato radio Pétain, Inggris selalu digambarkan sebagai "[[Liyan (filsafat)|Lainnya]]", sebuah negara yang merupakan antitesis lengkap dari segala hal baik di Prancis "[[Albion]] yang penuh darah" dan "musuh abadi" Prancis yang kejam yang tidak kenal batas.{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=97}} Jeanne d'Arc yang bertempur melawan Inggris dijadikan simbol Prancis sebagian karena alasan itu.{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=97}}Tema utama Vichy Anglofobia adalah "keegoisan" Inggris dalam menggunakan dan meninggalkan Prancis setelah memicu perang, "pengkhianatan" Inggris dan rencana Inggris untuk mengambil alih [[Imperium kolonial Prancis|koloni Prancis]].{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=72}} Tiga contoh yang digunakan untuk menggambarkan tema-tema ini adalah [[Evakuasi Dunkerque]] pada bulan Mei 1940, [[Serangan Mers-el-Kébir|serangan Angkatan Laut Kekaisaran di Mers-el-Kébir]] pada armada Mediterania Prancis yang menewaskan lebih dari 1.300 pelaut Prancis pada bulan Juli 1940, dan kegagalan [[Pertempuran Dakar|Anglo-Prancis Bebas untuk merebut Dakar]] pada bulan September 1940.{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=72-73}} Khas propaganda anti-Inggris Vichy adalah pamflet yang didistribusikan besar-besaran yang diterbitkan pada bulan Agustus 1940 dan ditulis oleh "Anglofobia profesional" [[Henri Béraud]] berjudul ''Faut-il réduire l'Angleterre en esclavage?'' ("Haruskah Inggris Dikurangi menjadi Perbudakandiperbudak?"); pertanyaan dalam judul itu hanyalah retorika.{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=75}} Selain itu, Vichy mencampurkan Anglofobia dengan rasisme dan [[antisemitism]] untuk menggambarkan Inggris sebagai "ras campuran" yang bekerja secara rasis untuk kaum kapitalis Yahudi, berbeda dengan orang-orang "ras murni" di benua Eropa yang membangun "Orde Baru".{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=75-76}} Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Béraud dengan Laksamana Darlan yang diterbitkan di surat kabar ''[[Gringoire (harian)|Gringoire]]'' pada tahun 1941, Darlan dikutip mengatakan bahwa jika "Orde Baru" gagal di Eropa itu berarti "... di sini di Prancis, kembalinya kekuasaan orang Yahudi dan Freemason tunduk pada kebijakan Anglo-Saxon".{{sfn|Holman|Kelly|2000|p=76}}
 
== Jatuhnya Prancis dan pendirian pemerintahan Vichy ==
Baris 171 ⟶ 174:
 
Pada tanggal 10 Juli 1940, Parlemen dan pemerintah berkumpul di [[kota spa]] [[Vichy]] yang tenang, ibukota sementara mereka di Prancis tengah. (Lyon, kota terbesar kedua Prancis, akan menjadi pilihan yang lebih logis tetapi [[Walikota]] [[Édouard Herriot]] terlalu dikaitkan dengan Republik Ketiga. Marseilles bereputasi sebagai "Chicago" Prancis yang berbahaya. Toulouse terlalu jauh dan bereputasi sayap kiri. Vichy terletak di pusat kota dan memiliki banyak hotel untuk digunakan para menteri.){{r|jackson2001}}{{rp|142}} [[Pierre Laval]] dan [[Raphaël Alibert]] memulai kampanye mereka untuk meyakinkan para Senator dan Deputi yang berkumpul untuk memilih [[kekuatan penuh]] untuk Pétain. Mereka menggunakan segala cara yang tersedia, jabatan menteri yang menjanjikan bagi beberapa orang sambil mengancam dan mengintimidasi orang lain. Mereka dibantu oleh tidak adanya tokoh-tokoh populer dan karismatik yang mungkin menentang mereka, seperti [[Georges Mandel]] dan [[Édouard Daladier]], kemudian naik kapal ''Massilia'' dalam perjalanan mereka ke Afrika Utara dan diasingkan. Pada tanggal 10 Juli, Majelis Nasional, yang terdiri dari Senat dan Kamar Deputi, memberikan suara dengan suara 569 menjadi 80, dengan 20 [[abstensi]] sukarela, untuk memberikan kekuasaan penuh dan luar biasa kepada Marsekal Pétain. Dengan suara yang sama, mereka juga memberinya wewenang untuk menulis konstitusi baru.<ref name=loi-1940>{{cite web|author=Jean-Pierre Maury |url=http://mjp.univ-perp.fr/france/co1940lc.htm |title=Loi constitutionnelle du 10 Juillet 1940 |publisher=Mjp.univ-perp.fr |accessdate=31 May 2011}}</ref> Dengan UU No. 2 pada hari berikutnya, Pétain mendefinisikan kekuatannya sendiri, dan membatalkan hukum Republik Ketiga yang bertentangan dengan mereka.<ref name=loi2-1940-07-11>{{cite web |title=Constitutional act no. 2, defining the authority of the chief of the French state |url=http://www.ibiblio.org/pha/policy/1940/1940-07-10b.html |publisher=Journal Officiel de la République française |date=11 July 1940 |volume=168}}</ref> (Tindakan ini kemudian dibatalkan pada bulan Agustus 1944.<ref name="law-1944-08-09" />)
 
 
 
Sebagian besar legislator percaya bahwa demokrasi akan terus berlanjut, meskipun dengan konstitusi baru. Meskipun [[Pierre Laval]] mengatakan pada tanggal 6 Juli bahwa "demokrasi parlementer telah kehilangan perang; demokrasi harus menghilang, menyerahkan tempatnya pada rezim otoriter, hierarkis, nasional dan sosial", mayoritas dipercaya di Pétain. Léon Blum, yang memberikan suara tidak, menulis tiga bulan kemudian bahwa "tujuan jelas Laval adalah untuk memotong semua akar yang mengikat Prancis ke masa republiken dan revolusionernya. 'Revolusi nasionalnya menjadi kontra-revolusi yang menghilangkan semua kemajuan dan hak manusia dimenangkan dalam seratus lima puluh tahun terakhir".<ref name="christofferson2006">{{cite book | title=France during World War II: From Defeat to Liberation | publisher=Fordham University Press |author1=Christofferson, Thomas R. |author2=Christofferson, Michael S. | year=2006 | pages=37–40 | isbn=978-0-8232-2562-0}}</ref> Minoritas dari kebanyakan [[Partai Radikal (Prancis)|Radikal]] dan [[Partai Pekerja Internasional Prancis|Sosialis]] yang menentang Laval dikenal sebagai [[Vichy 80]]. Deputi dan senator yang memilih untuk memberikan kekuasaan penuh kepada Pétain dikutuk secara individual setelah pembebasan.
Baris 200 ⟶ 201:
Prancis Vichy diakui oleh sebagian besar [[Blok Poros|Axis]] dan [[Kekuatan netral selama Perang Dunia II|kekuatan netral]], termasuk A.S. dan Uni Soviet. Selama perang, Vichy Prancis melakukan tindakan militer terhadap serbuan bersenjata dari Axis dan para pejuang Sekutu, sebuah contoh [[netralitas bersenjata]]. Tindakan paling penting seperti itu adalah [[penenggelaman armada Prancis di Toulon]] pada tanggal 27 November 1942, mencegah penangkapannya oleh Axis. Amerika Serikat memberikan [[pengakuan diplomatik|pengakuan diplomatik penuh]] Vichy, mengirim Laksamana [[William D. Leahy]] ke Prancis sebagai duta besar Amerika. Presiden [[Franklin Delano Roosevelt]] dan Sekretaris Negara [[Cordell Hull]] berharap untuk menggunakan pengaruh Amerika untuk mendorong elemen-elemen dalam pemerintahan Vichy menentang kolaborasi militer dengan Jerman. Amerika juga berharap untuk mendorong Vichy untuk menolak tuntutan perang Jerman, seperti pangkalan udara di Suriah yang dimandatkan Prancis atau untuk memindahkan pasokan perang melalui wilayah Prancis di Afrika Utara. Posisi penting Amerika adalah bahwa Prancis seharusnya tidak mengambil tindakan yang tidak secara eksplisit diminta oleh persyaratan Gencatan Senjata yang dapat mempengaruhi upaya Sekutu dalam perang.
 
Posisi Amerika Serikat terhadap Prancis Vichy dan de Gaulle sangat ragu-ragu dan tidak konsisten. Presiden Roosevelt tidak menyukai Charles de Gaulle, yang dia anggap sebagai "diktator magang".<ref name="Lacroix">[http://mondediplo.com/2003/05/05lacroix When the US wanted to take over France], Annie Lacroix-Riz, in ''[[Le Monde diplomatique]]'', May 2003 (English, French, etc.)</ref> [[Robert Daniel Murphy|Robert Murphy]], perwakilan Roosevelt di Afrika Utara, mulai mempersiapkan pendaratan di Afrika Utara pada bulan Desember 1940 (setahun sebelum AS memasuki perang). Amerika Serikat pertama kali mencoba mendukung Jenderal [[Maxime Weygand]], delegasi umum Vichy untuk Afrika hingga Desember 1941. Pilihan pertama ini gagal, mereka berpaling ke [[Henri Giraud]] sesaat sebelum pendaratan di Afrika Utara pada 8 November 1942. Akhirnya, setelah giliran [[Jean Louis Xavier Francois Darlan]] menuju Pasukan Kemerdekaan - Darlan telah menjadi presiden Konsili Vichy dari bulan Februari 1941 hingga April 1942 - mereka memainkannya melawan de Gaulle.<ref name=Lacroix/>
 
Jenderal Amerika Serikat, [[Mark W. Clark]] dari komando gabungan Sekutu membuat Laksamana Darlan menandatangani pada tanggal 22 November 1942 sebuah perjanjian yang menempatkan "Afrika Utara sebagai disposisi Amerika" dan menjadikan Prancis sebuah "negara vasal".<ref name=Lacroix/> Washington kemudian membayangkan, antara 1941 dan 1942, status protektorat untuk Prancis, yang akan diserahkan setelah Pembebasan kepada [[Pemerintah Militer Sekutu untuk Wilayah Pendudukan]] (AMGOT) seperti Jerman. Setelah pembunuhan Darlan pada tanggal 24 Desember 1942, Washington berbalik lagi ke arah Henri Giraud, yang telah mendukung [[Maurice Couve de Murville]], yang memiliki tanggung jawab keuangan di Vichy, dan [[Lemaigre-Dubreuil]], seorang mantan anggota ''[[La Cagoule]]'' dan pengusaha, serta [[Alfred Pose]], direktur jenderal ''[[Banque nationale pour le commerce et l'industrie]]'' (Bank Nasional Perdagangan dan Industri).<ref name=Lacroix/>
Baris 221 ⟶ 222:
{{main|Pasukan Kemerdekaan Prancis}}
 
Untuk melawan pemerintah Vichy, Jenderal Charles de Gaulle menciptakan [[Pasukan Kemerdekaan Prancis]] (FFL) setelah pidato [[Banding 18 Juni]] 1940 [https://en.oxforddictionaries.com/definition/wireless nirkabel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190111175824/https://en.oxforddictionaries.com/definition/wireless |date=2019-01-11 }}. Awalnya, [[Winston Churchill]] bersikap mendua tentang de Gaulle, dan Churchill memutuskan hubungan diplomatik dengan Vichy hanya ketika menjadi jelas bahwa pemerintah Vichy tidak akan bergabung dengan Sekutu.
 
==== Hindia dan Oseania ====
Baris 300 ⟶ 301:
Republik Ketiga pertama kali membuka kamp konsentrasi selama Perang Dunia I untuk penahanan [[musuh asing]], dan kemudian menggunakannya untuk tujuan lain. [[Kamp interniran Gurs]], misalnya, didirikan di Prancis barat daya setelah [[Ofensif Catalunya|jatuhnya Catalunya]], pada bulan-bulan pertama tahun 1939, selama [[Perang Saudara Spanyol]] (1936–1939), untuk menerima para pengungsi Republik, termasuk [[Brigade Internasional|Brigadis]] dari semua negara, melarikan diri dari [[Francois Spanyol#Francoisme|Francoisme]]. Setelah pemerintahan [[Edouard Daladier]] (April 1938 – Maret 1940) memutuskan untuk melarang [[Partai Komunis Prancis]] (PCF) setelah penandatanganan [[Pakta Molotov–Ribbentrop|pakta non-agresi Jerman-Soviet]] (pakta Molotov–Ribbentrop) pada bulan Agustus 1939, kamp-kamp ini juga digunakan untuk magang komunis Prancis. [[Kamp interniran Drancy]] didirikan pada tahun 1939 untuk penggunaan ini; kemudian menjadi kamp transit pusat di mana semua orang yang dideportasi melewati perjalanan mereka ke kamp konsentrasi dan [[Kamp pemusnahan|pemusnahan]] di Reich Ketiga dan Eropa Timur. Ketika [[Perang Palsu]] dimulai dengan deklarasi perang Prancis melawan Jerman pada 3 September 1939, kamp-kamp ini digunakan untuk menginternir musuh asing. Ini termasuk Yahudi Jerman dan [[Antifasisme]], tetapi setiap warga negara Jerman (atau [[Blok Poros|Axis]] nasional lain) juga dapat diinternir di Camp Gurs dan lainnya. Ketika Wehrmacht maju ke Prancis Utara, para tahanan biasa yang dievakuasi dari penjara juga ditahan di kamp-kamp ini. Kamp Gurs menerima kontingen tahanan politik pertama pada Juni 1940. Kamp itu termasuk aktivis sayap kiri (komunis, [[Anarkisme di Prancis|anarkis]], serikat buruh, [[Antimilitarisme|antimiliteris]]) dan [[Pasifisme]], namun juga [[Sejarah gerakan sayap kanan di Prancis|fasis Prancis]] yang mendukung [[Kerajaan Italia (1861–1946)|Italia]] dan Jerman. Akhirnya, setelah proklamasi Pétain tentang "Negara Prancis" dan dimulainya pelaksanaan "''[[Révolution nationale]]''" (Revolusi Nasional), pemerintah Prancis membuka banyak kamp konsentrasi, sampai pada titik itu, seperti yang ditulis oleh sejarahwan Maurice Rajsfus: pembukaan cepat kamp-kamp baru menciptakan lapangan kerja, dan [[Gendarmerie]] tidak pernah berhenti untuk dipekerjakan selama periode ini."<ref>[[Maurice Rajsfus]], ''Drancy, un camp de concentration très ordinaire'', Cherche Midi éditeur (2005).</ref>
 
Selain para tahanan politik yang sudah ditahan di sana, Gurs kemudian digunakan untuk menginternir orang-orang Yahudi asing, orang-orang [[Tak bernegara|tanpa kewarganegaraan]], Romani, homoseksual, dan pelacur. Vichy membuka kamp interniran pertamanya di zona utara pada tanggal 5 Oktober 1940, di [[Aincourt]], departemen [[Seine-et-Oise]], yang dengan cepat diisi dengan anggota PCF.<ref>[http://www.aloufok.net/article.php3?id_article=551 Aincourt, camp d'internement et centre de tri] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20060714215544/http://www.aloufok.net/article.php3?id_article=551 |date=14 July 2006 }}</ref> [[Saline royale d'Arc-et-Senans]], di [[Doubs]], digunakan untuk magang Romani.<ref>{{cite web|url=http://www.cheminsdememoire.gouv.fr/page/affichelieu.php?idLang=fr&idLieu=1207 |title=Saline royale d'Arc et Senans (25) – L'internement des Tsiganes |publisher=Cheminsdememoire.gouv.fr |accessdate=31 May 2011}}</ref> [[Kamp des Milles]], dekat [[Aix-en-Provence]], adalah kamp interniran terbesar di Prancis Tenggara; dua puluh lima ratus orang Yahudi dideportasi dari sana setelah Serangan Agustus 1942.<ref>{{cite web |url=http://www.jewishtraces.org/recherche.php |title=Listes des internés du camp des Milles 1941 |publisher=Jewishtraces.org |accessdate=31 May 2011 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110722112044/http://www.jewishtraces.org/recherche.php |archivedate=22 July 2011 |df=dmy-all }}</ref> Republik yang diasingkan, orang Spanyol anti-fasis yang mencari perlindungan di Prancis setelah kemenangan Nasionalis dalam [[Perang Saudara Spanyol]] kemudian dideportasi, dan 5,000 di antaranya meninggal di [[Kamp konsentrasi Mauthausen-Gusen]].<ref name="Cite">[http://www.histoire-immigration.fr/index.php?lg=fr&nav=20&flash=0 Film documentary] on the website of the ''[[Cité nationale de l'histoire de l'immigration]]'' {{fr icon}}</ref> Sebaliknya, tentara kolonial Prancis diinternir oleh Jerman di wilayah Prancis bukannya dideportasi.<ref name=Cite/>
 
Selain kamp konsentrasi yang dibuka oleh Vichy, Jerman juga membuka beberapa [[Ilag]] (''Internierungslager'') untuk penahanan musuh asing di wilayah Prancis; Di Alsace, yang berada di bawah administrasi langsung Reich, mereka membuka [[Natzweiler-Struthof|kamp Natzweiler]], satu-satunya kamp konsentrasi yang dibuat oleh Nazi di wilayah Prancis. Natzweiler termasuk [[Kamar gas]], yang digunakan untuk memusnahkan setidaknya 86 tahanan (kebanyakan Yahudi) dengan tujuan mendapatkan koleksi kerangka yang tidak rusak untuk penggunaan profesor Nazi [[August Hirt]].
Baris 311 ⟶ 312:
 
==== Kebijakan Eugenika ====
Pada tahun 1941, pemenanga [[Nobel Fisiologi atau Kedokteran|hadiah nobel]] [[Alexis Carrel]], pendukung awal [[Eugenika]] dan [[Eutanasia]], dan anggota [[Parti Populaire Français]] (PPF) [[Jacques Doriot]], mangadvokasi pembuatan ''Fondation Française pour l'Étude des Problèmes Humains'' (Fondation Yayasan Prancis untuk Studi Masalah Manusia), menggunakan koneksi ke kabinet Pétain. Diakui dengan "studi, dalam semua aspeknya, langkah-langkah yang bertujuan untuk melindungi, meningkatkan dan mengembangkan populasi Prancis dalam semua kegiatannya", Yayasan diciptakan oleh keputusan rezim Vichy kolaborator pada tahun 1941, dan Carrel ditunjuk sebagai 'pemangku takhta'.<ref name="Reggiani">See Reggiani, [http://fhs.dukejournals.org/cgi/reprint/25/2/331 Alexis Carrel, the Unknown: Eugenics and Population Research under Vichy], ''[[French Historical Studies]]'', 2002; 25: 331–356</ref> Yayasan ini juga pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal [[François Perroux]].
 
Yayasan berada di belakang Undang-Undang 16 Desember 1942 yang mengamanatkan "sertifikat pranikah", yang mengharuskan semua pasangan yang ingin menikah untuk tunduk pada pemeriksaan biologis, untuk memastikan "kesehatan yang baik" dari pasangan, khususnya yang berkaitan dengan [[Penyakit menular seksual]] (STD) dan "kebersihan hidup". Institut Carrel juga menyusun "buku sarjana" ("livret scolaire"), yang dapat digunakan untuk mencatat nilai siswa di [[Pendidikan di Prancis|sekolah menengah Prancis]], dan dengan demikian mengklasifikasikan dan memilihnya sesuai dengan kinerja skolastik. Selain kegiatan eugenic yang bertujuan untuk mengklasifikasikan populasi dan meningkatkan kesehatannya, Foundation juga mendukung hukum 11 Oktober 1946 yang melembagakan [[pekerjaan ilmu kedokteran]], ditetapkan oleh [[Pemerintahan Sementara Republik Prancis]] (GPRF) setelah Pembebasan.
Baris 319 ⟶ 320:
Alexis Carrel sebelumnya menerbitkan buku terlaris ''L'Homme, cet inconnu'' ("Man, This Unknown") pada tahun 1935. Sejak awal tahun 1930-an, Carrel telah menganjurkan penggunaan [[kamar gas]] untuk menghilangkan kemanusiaan dari "persediaan yang lebih rendah", mendukung wacana [[rasisme ilmiah]]. Salah satu pendiri teori [[ilmu semu|pseudosains]] ini adalah [[Arthur de Gobineau]] dalam esainya tahun 1853–1855 berjudul ''[[Essai sur l'inégalité des races humaines]]''. Dalam pengantar bukunya edisi 1936 di Jerman, Alexis Carrel telah menambahkan pujian pada kebijakan eugenik Reich Ketiga, menulis bahwa :
 
<blockquote>Pemerintah Jerman telah mengambil langkah-langkah energik terhadap penyebaran yang cacat, yang sakit jiwa, dan penjahat. Solusi yang ideal adalah penindasan dari masing-masing individu ini begitu dia membuktikan dirinya berbahaya.<ref>Quoted in Andrés Horacio Reggiani. ''[http://fhs.dukejournals.org/cgi/reprint/25/2/331 Alexis Carrel, the Unknown: Eugenics and Population Research under Vichy]'' (''[[French historical studies]]'', 25:2 Spring 2002), p. 339. Also quoted in French by [[Didier Daeninckx]] in {{cite web|title=Quand le négationnisme s'invite à l'université|url=http://www.amnistia.net/news/enquetes/negauniv/carrel/carrel.htm|title=Quand le négationnisme s'invite à l'université|website=amnistia.net|accessdate=28 January 2007|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20070316220837/http://www.amnistia.net/news/enquetes/negauniv/carrel/carrel.htm|archivedate=16 March 2007|deadurl=yes|accessdate=28 January 2007|df=dmy-all}}</ref></blockquote>
 
Carrel juga menulis di bukunya bahwa :
Baris 349 ⟶ 350:
 
=== Korban tewas Yahudi ===
Pada tahun 1940 sekitar 350.000 orang Yahudi tinggal di [[Prancis Metropolitan]], kurang dari setengahnya dengan kewarganegaraan Prancis (yang lain adalah orang asing, sebagian besar diasingkan dari Jerman selama tahun 1930-an).<ref>{{cite web|url=http://www.ushmm.org/wlc/article.php?lang=en&ModuleId=10005429 |title="France" in U.S. Holocaust Memorial Museum online Holocaust Encyclopedia |publisher=Ushmm.org |accessdate=31 May 2011}}</ref> Sekitar 200.000 dari mereka, dan sebagian besar Yahudi asing, tinggal di Paris dan sekitarnya. Di antara 150.000 orang Yahudi Prancis, sekitar 30.000, umumnya asli dari Eropa Tengah, telah [[naturalisasi|dinaturalisasi]] Prancis selama tahun 1930-an. Dari total itu, sekitar 25.000 orang Yahudi Prancis dan 50.000 orang Yahudi asing dideportasi.<ref>Azéma, Jean-Pierre and Bédarida, François (dir.), ''La France des années noires'', 2 vol., Paris, Seuil, 1993 [rééd. Seuil, 2000 (Points Histoire)]</ref> Menurut sejarahwan [[Robert Paxton]], 76.000 orang Yahudi dideportasi dan mati di kamp konsentrasi dan pemusnahan. Termasuk orang-orang Yahudi yang meninggal di [[Kamp interniran di Prancis#Kamp Perang Dunia II|kamp konsentrasi di Prancis]], ini akan membuat total 90.000 kematian Yahudi (seperempat dari total populasi Yahudi sebelum perang, menurut perkiraannya).<ref name="Paxtonnotes">[http://memoirenet.pagesperso-orange.fr/articlee507.html?id_article=132 Le rôle du gouvernement de Vichy dans la déportation des juifs], notes taken during a conference of [[Robert Paxton]] at Lyon on 4 November 2000 {{fr icon}}</ref> Angka Paxton menyiratkan bahwa 14.000 orang Yahudi tewas di kamp konsentrasi Prancis. Namun, sensus sistematis orang-orang Yahudi yang dideportasi dari Prancis (warga negara atau tidak) yang ditarik di bawah pimpinan [[Serge Klarsfeld]] menyimpulkan bahwa 3.000 orang tewas di kamp-kamp konsentrasi Prancis dan 1.000 lainnya telah ditembak. Dari sekitar 76.000 yang dideportasi, 2.566 selamat. Total yang dilaporkan sedikit di bawah 77.500 mati (agak kurang dari seperempat populasi Yahudi di Prancis pada tahun 1940).<ref>[[:fr:Shoah#Les victimes françaises|Summary from data compiled by the Association des Fils et Filles des déportés juifs de France, 1985.]]</ref>
 
Secara proporsional, jumlah keduanya membuat angka kematian yang lebih rendah daripada di beberapa negara lain (di Belanda, 75% populasi Yahudi terbunuh).<ref name=Paxtonnotes/> Fakta ini telah digunakan sebagai argumen oleh pendukung Vichy. Namun, menurut Paxton, angka itu akan jauh lebih rendah jika "negara Prancis" tidak sengaja bekerja sama dengan Jerman, yang kekurangan staf untuk kegiatan kepolisian. Selama [[Serangan Vel' d'Hiv]] pada bulan Juli 1942, Laval memerintahkan deportasi anak-anak, melawan perintah Jerman yang eksplisit. Paxton menunjukkan bahwa jika jumlah total korban tidak lebih tinggi, itu disebabkan oleh kekurangan kereta, resistensi penduduk sipil dan deportasi di negara-negara lain (terutama di Italia).<ref name=Paxtonnotes/>
Baris 395 ⟶ 396:
Retorika Vichy meninggikan pekerja terampil dan pengusaha kecil. Namun, dalam praktiknya, kebutuhan pengrajin untuk bahan baku diabaikan demi bisnis besar.<ref>{{cite journal |first=Steven M. |last=Zdatny |title=The Corporatist Word and the Modernist Deed: Artisans and Political Economy in Vichy France |journal=[[European History Quarterly]] |year=1986 |volume=16 |issue=2 |pages=155–179 |jstor= |doi=10.1177/026569148601600202 }}</ref> Komite Umum untuk Organisasi Perdagangan (CGOC) adalah program nasional untuk memodernisasi dan profesionalisasi bisnis kecil.<ref>{{cite journal |first=Joseph |last=Jones |title=Vichy France and Postwar Economic Modernization: The Case of the Shopkeepers |journal=[[French Historical Studies]] |year=1982 |volume=12 |issue=4 |pages=541–563 |jstor=286424 |doi=10.2307/286424 }}</ref>
 
Pada tahun 1940 pemerintah mengambil kendali langsung atas semua produksi, yang disinkronkan dengan tuntutan Jerman. Ia menggantikan serikat pekerja bebas dengan serikat pekerja wajib yang mendikte kebijakan buruh tanpa memperhatikan suara atau kebutuhan pekerja. Kontrol birokrasi yang terpusat dan terpusat terhadap ekonomi Prancis tidak berhasil, karena tuntutan Jerman semakin besar dan semakin tidak realistis, resistensi pasif dan inefisiensi berlipat ganda, dan pembom Sekutu menghantam pekarangan rel; Namun, Vichy membuat rencana jangka panjang komprehensif pertama untuk ekonomi Prancis. Pemerintah belum pernah mencoba ikhtisar yang komprehensif. Pemerintahan Sementara De Gaulle pada tahun 1944–1945 diam-diam menggunakan rencana Vichy sebagai basis untuk program rekonstruksi sendiri. [[Rencana Monnet]] 1946 didasarkan erat pada rencana Vichy.<ref>{{cite book |first=Douglas |last=Brinkley |title=Jean Monnet: The Path to European Unity |url=https://archive.org/details/jeanmonnetpathto00brin_0 |year=1992 |location=New York |publisher=St. Martin's Press |page=[https://archive.org/details/jeanmonnetpathto00brin_0/page/87 87] |isbn=978-0312047733 |display-authors=etal}}</ref> Jadi, kedua tim perencana perang dan pasca-perang awal menolak praktik-praktik sebelum perang ''laissez-faire'' dan merangkul penyebab perombakan ekonomi drastis dan ekonomi terencana.<ref>{{cite book |first=Frances M. B. |last=Lynch |title=France and the international economy: from Vichy to the Treaty of Rome |url=https://archive.org/details/franceinternatio00lync |year=1997 |location=London |publisher=Routledge |page=[https://archive.org/details/franceinternatio00lync/page/n205 185] |isbn=978-0415142199 }}</ref>
 
==== Kerja paksa ====
Baris 401 ⟶ 402:
 
==== Kekurangan pasokan makanan ====
Warga sipil menderita kekurangan semua jenis barang-barang konsumsi.<ref name="Diamond1999">{{cite book |first=Hanna |last=Diamond |title=Women and the Second World War in France, 1939–1948: Choices and Constraints |url=https://archive.org/details/womensecondworld0000diam |year=1999 |location=New York |publisher=Longman |isbn=978-0582299092 }}</ref> Sistem penjatahannya sangat ketat tetapi tidak dikelola dengan baik, menyebabkan kekurangan gizi, pasar gelap, dan permusuhan terhadap manajemen negara atas pasokan makanan. Jerman menangkap sekitar dua puluh persen dari produksi makanan Prancis, menyebabkan gangguan parah pada ekonomi rumah tangga Prancis.<ref>{{cite book |first=E. M. |last=Collingham |title=The Taste of War: World War Two and the Battle for Food |year=2011 |location=London |publisher=Allen Lane |isbn=9780713999648 }}</ref> Produksi pertanian Prancis turun hingga setengahnya karena kurangnya bahan bakar, pupuk, dan pekerja; meski begitu Jerman mengambil setengah dari daging, dua puluh persen dari hasil, dan dua persen dari sampanye.<ref>{{cite journal |first=Kenneth |last=Mouré |title=Food Rationing and the Black Market in France (1940–1944) |journal=French History |year=2010 |volume=24 |issue=2 |pages=262–282 [pp. 272–273] |jstor= |doi=10.1093/fh/crq025 |pmid=20672479}}</ref> Masalah pasokan dengan cepat memengaruhi toko-toko Prancis, yang kekurangan sebagian besar barang. Pemerintah menjawab dengan menjatah, tetapi para pejabat Jerman menetapkan kebijakan dan kelaparan menang, terutama mempengaruhi kaum muda di daerah perkotaan. Antrian memanjang di depan toko.
 
Beberapa orang — termasuk tentara Jerman — mendapat manfaat dari [[pasar gelap]], tempat makanan dijual tanpa tiket dengan harga sangat tinggi. Petani terutama mengalihkan daging ke pasar gelap, yang berarti jauh lebih sedikit untuk pasar terbuka. Tiket makanan palsu juga beredar. Pembelian langsung dari petani di pedesaan dan barter terhadap rokok menjadi hal biasa. Namun, kegiatan-kegiatan ini sangat dilarang, dan dengan demikian membawa risiko penyitaan dan denda. Kekurangan makanan paling akut di kota-kota besar. Di desa-desa yang lebih terpencil, pembantaian liar, kebun sayur-sayuran dan ketersediaan produk susu memungkinkan kelangsungan hidup yang lebih baik. Ransum resmi memberikan diet tingkat kelaparan seribu tiga belas atau lebih sedikit kalori sehari, ditambah dengan kebun rumah dan, terutama, pembelian pasar gelap.<ref>{{cite journal |first=Kenneth |last=Mouré |title=Food Rationing and the Black Market in France (1940–1944) |journal=French History |year=2010 |volume=24 |issue=2 |pages=262–282 |jstor= |doi=10.1093/fh/crq025 |pmid=20672479 }}</ref>
Baris 408 ⟶ 409:
Dua juta tentara Prancis yang ditahan sebagai tawanan perang dan pekerja paksa di Jerman selama perang tidak berisiko mati dalam pertempuran, tetapi kecemasan pemisahan bagi 800.000 istri mereka tinggi. Pemerintah memberikan tunjangan sederhana, tetapi satu dari sepuluh menjadi pelacur untuk menghidupi keluarga mereka.<ref>{{cite book |first=Sarah |last=Fishman |title=We Will Wait: Wives of French Prisoners of War, 1940–1945 |url=https://archive.org/details/wewillwaitwiveso0000fish |year=1991 |location=New Haven |publisher=Yale University Press |isbn=978-0300047745 }}</ref>
 
Sementara itu, rezim Vichy mempromosikan model peran perempuan yang sangat tradisional.<ref>{{cite book |first=Miranda |last=Pollard |title=Reign of Virtue: Mobilizing Gender in Vichy France |url=https://archive.org/details/reignofvirtuemob0000poll |year=1998 |location=Chicago |publisher=University of Chicago Press |isbn=978-0226673493 }}</ref> Ideologi resmi Révolution Nationale membina keluarga patriarkal, dipimpin oleh seorang pria dengan istri yang patuh yang mengabdi pada banyak anaknya. Ini memberi perempuan peran simbolis kunci untuk melakukan regenerasi nasional. Itu menggunakan propaganda, organisasi perempuan, dan undang-undang untuk mempromosikan kehamilan, tugas patriotik, dan kepatuhan perempuan untuk menikah, rumah, dan pendidikan anak-anak.<ref name="Diamond1999"/> Angka kelahiran yang jatuh tampaknya menjadi masalah besar bagi Vichy. Ini memperkenalkan tunjangan keluarga dan menentang KB dan aborsi. Kondisinya sangat sulit bagi ibu rumah tangga, karena kekurangan makanan dan juga sebagian besar kebutuhan.<ref>{{cite book |first=Francine |last=Muel-Dreyfus |first2=Kathleen A. |last2=Johnson |title=Vichy and the Eternal Feminine: A Contribution to a Political-Sociology of Gender |url=https://archive.org/details/vichyeternalfemi0000muel |year=2001 |location=Durham |publisher=Duke University Press |isbn=978-0822327776 }}</ref> Hari Ibu menjadi tanggal utama dalam kalender Vichy, dengan perayaan di kota-kota dan sekolah-sekolah menampilkan penghargaan medali kepada ibu-ibu dari banyak anak. Undang-undang perceraian dibuat jauh lebih ketat, dan pembatasan ditempatkan pada mempekerjakan perempuan yang sudah menikah. Tunjangan keluarga yang telah dimulai pada 1930-an diteruskan, dan menjadi jalur vital bagi banyak keluarga; itu adalah bonus tunai bulanan untuk memiliki lebih banyak anak. Pada tahun 1942 angka kelahiran mulai meningkat, dan [[Demografi Prancis#Setelah Perang Dunia II|pada tahun 1945 itu lebih tinggi daripada seabad yang lalu]].{{r|jackson2001}}{{rp|331–332}}
 
Di sisi lain wanita dari Perlawanan, banyak dari mereka yang terkait dengan kelompok-kelompok tempur yang berhubungan dengan Partai Komunis Prancis (PCF), memecahkan penghalang gender dengan bertempur berdampingan dengan laki-laki. Setelah perang, layanan mereka diabaikan, tetapi Prancis memberikan wanita suara pada tahun 1944.<ref>{{cite journal |first=Paula |last=Schwartz |title=Partisianes and Gender Politics in Vichy France |url=https://archive.org/details/sim_french-historical-studies_spring-1989_16_1/page/126 |journal=French Historical Studies |year=1989 |volume=16 |issue=1 |pages=126–151 |jstor=286436 |doi=10.2307/286436 }}</ref>
Baris 417 ⟶ 418:
Hitler memerintahkan Operasi Anton untuk menduduki Korsika dan kemudian seluruh zona selatan yang tidak dihuni sebagai reaksi langsung terhadap pendaratan Sekutu di Afrika Utara ([[Operasi Torch]]) pada tanggal 8 November 1942. Setelah penyelesaian operasi pada tanggal 12 November, sisa militer pasukan Vichy dibubarkan. Vichy terus menjalankan yurisdiksinya yang tersisa atas hampir semua metropolitan Prancis, dengan kekuatan residual dialihkan ke tangan Laval, sampai jatuhnya rezim secara bertahap setelah serangan Sekutu pada bulan Juni 1944. Pada tanggal 7 September 1944, menyusul serangan Sekutu ke Prancis. Prancis, sisa-sisa kabinet pemerintahan Vichy melarikan diri ke Jerman dan mendirikan [[negara boneka|pemerintahan boneka]] di pengasingan di wilayah yang disebut [[Sigmaringen#Kantong Prancis Vichy (1944-1945)|Kantong Sigmaringen]]. Pemerintahan tersebut akhirnya jatuh ketika kota itu diambil oleh tentara Prancis Sekutu pada bulan April 1945.
 
Bagian dari sisa legitimasi rezim Vichy dihasilkan dari berlanjutnya ambivalensi AS dan para pemimpin lainnya. Presiden Roosevelt terus mengembangkan Vichy, dan mempromosikan Jenderal [[Henri Giraud]] sebagai alternatif yang lebih disukai daripada de Gaulle, meskipun kinerja pasukan Vichy yang buruk di Afrika Utara — Laksamana [[Jean Louis Xavier Francois Darlan]] telah mendarat di [[Aljir]] sehari sebelum Operasi Torch. Aljir adalah markas besar Korps Angkatan Darat XIX Prancis Vichy, yang mengendalikan unit militer Vichy di Afrika Utara. Darlan dinetralkan dalam 15 jam oleh pasukan perlawanan Prancis yang berkekuatan 400 orang. Roosevelt dan Churchill menerima Darlan, bukan de Gaulle, sebagai pemimpin Prancis di Afrika Utara. De Gaulle bahkan belum diberitahu tentang pendaratan di Afrika Utara.<ref name="LDHNorthAfrica">[http://www.ldh-toulon.net/spip.php?article285 Extraits de l'entretien d'Annie Rey-Goldzeiguer] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131001080355/http://www.ldh-toulon.net/spip.php?article285 |date=1 October 2013 }} [1, avec Christian Makarian et Dominique Simonnet, publié dans ''l'Express'' du 14 mars 2002], on the [[Ligue des droits de l'homme|LDH]] website {{fr icon}}</ref> Amerika Serikat juga membenci Prancis Bebas yang mengambil kendali atas [[Saint Pierre dan Miquelon]] pada tanggal 24 Desember 1941, karena Sekretaris Negara [[Cordell Hull|Hull]] percaya, itu mengganggu perjanjian A.S.-Vichy untuk mempertahankan status quo sehubungan dengan kepemilikan wilayah Prancis di barat. belahan bumi.
 
Setelah serangan Prancis melalui Normandia dan Provence ([[Operasi Overlord]] dan [[Operasi Dragoon]]) dan kepergian para pemimpin Vichy, A.S., Inggris dan Uni Soviet akhirnya mengakui [[Pemerintahan Sementara Republik Prancis]] (GPRF) yang dikepalai oleh de Gaulle sebagai pemimpin pemerintah Prancis yang sah pada tanggal 23 Oktober 1944. Sebelum itu, kembalinya demokrasi pertama ke [[Prancis Metropolitan]] sejak tahun 1940 terjadi dengan deklarasi [[Maquis du Vercors|Republik Vercors]] pada tanggal 3 Juli 1944, atas perintah [[Pasukan Kemerdekaan Prancis|pemerintahan Prancis Bebas]]—namun tindakan [[Pasukan Kemerdekaan Prancis|perlawanan]] itu dibatalkan oleh serangan besar Jerman pada akhir bulan Juli.
Baris 467 ⟶ 468:
Eksekusi tanpa pengadilan dan bentuk-bentuk lain dari "keadilan rakyat" dikritik dengan keras segera setelah perang, dengan lingkaran dekat dengan [[Pétainisme|Pétainis]] meningkatkan angka 100,000, dan mencela "[[Teror Merah]]", "anarki", atau "pembalasan buta". Penulis dan interniran Yahudi [[Robert Aron]] memperkirakan eksekusi populer mencapai 40.000 pada tahun 1960. Ini mengejutkan de Gaulle, yang memperkirakan jumlahnya sekitar 10.000, yang juga merupakan angka yang diterima hari ini oleh para sejarahwan arus utama. Sekitar 9.000 dari 10.000 ini merujuk pada eksekusi ringkasan di seluruh negeri, yang terjadi selama pertempuran.
 
Beberapa menyiratkan bahwa Prancis melakukan terlalu sedikit untuk berurusan dengan kolaborator pada tahap ini, dengan secara selektif menunjukkan bahwa dalam nilai absolut (angka), ada lebih sedikit eksekusi hukum di Prancis daripada di negara tetangganya, Belgia, dan lebih sedikit interniran daripada di Norwegia atau Belanda. Namun, situasi di Belgia tidak dapat dibandingkan karena menggabungkan kolaborasi dengan unsur-unsur perang pemisahan diri: Serangan 1940 mendorong penduduk Flemish untuk secara umum berpihak pada Jerman dengan harapan mendapatkan pengakuan nasional, dan relatif terhadap populasi nasional yang jauh lebih tinggi proporsi orang Belgia daripada Prancis akhirnya berkolaborasi dengan Nazi atau menjadi sukarelawan untuk berjuang bersama mereka;<ref>{{cite web | title = Flemish Legion Military and Feldpost History | publisher=Axis and Foreign Volunteer Legion Military Awards & Postal History | url=http://axis101.bizland.com/FlemishFeldpost.htm | accessdate =23 May 2009}}</ref><ref>{{cite web | title = Accession Plans | publisher = german-foreign-policy.com | date = 11 December 2007 | url = http://www.german-foreign-policy.com/en/fulltext/56118/print?PHPSESSID=8vchae88fotkvc6tbv2ngjb717 | accessdate = 23 May 2009 | archive-date = 2011-07-23 | archive-url = https://web.archive.org/web/20110723112313/http://www.german-foreign-policy.com/en/fulltext/56118/print?PHPSESSID=8vchae88fotkvc6tbv2ngjb717 | dead-url = yes }}</ref> Populasi Walloon pada gilirannya menyebabkan pembalasan anti-Flemish besar-besaran setelah perang, beberapa di antaranya, seperti eksekusi [[:nl:Irma Laplasse|Irma Swertvaeger Laplasse]], tetap kontroversial.<ref>{{cite news | last = Helm | first = Sarah | title = War memories widen Belgium's communal rift | work=The Independent on Sunday | date = 16 February 1996 | url=https://www.independent.co.uk/news/world/war-memories-widen-belgiums-communal-rift-1319199.html | accessdate =23 May 2009}}</ref>
 
Proporsi kolaborator juga lebih tinggi di Norwegia, dan kolaborasi terjadi pada skala yang lebih besar di Belanda (seperti di Flandria) sebagian didasarkan pada kesamaan linguistik dan budaya dengan Jerman. Para interniran di Norwegia dan Belanda, sementara itu, [[Pembersihan resmi di Norwegia setelah Perang Dunia II|sangat sementara]] dan agak sembarangan; ada puncak interniran singkat di negara-negara ini karena interniran digunakan sebagian untuk tujuan memisahkan para Kolaborator dari non-Kolaborator.<ref name="Andenæs">{{cite book |last=Andenæs |first=Johs |authorlink=Johs. Andenæs |title=Det vanskelige oppgjøret |origyear=1979 |edition= 2nd |series= |year=1980 |publisher=Tanum-Norli |location=Oslo |language=Norwegian |isbn=978-82-518-0917-7 |oclc= |id= |page=59 |chapter= |url= |quote= }}</ref> Norwegia akhirnya hanya [[Pembersihan resmi di Norwegia setelah Perang Dunia II|mengeksekusi 37 Kolaborasionis]].
 
=== Pengadilan 1980-an ===
Beberapa terdakwa penjahat perang diadili, beberapa untuk kedua kalinya, dari tahun 1980-an dan seterusnya: [[Paul Touvier]], [[Klaus Barbie]], [[Maurice Papon]], René Bousquet (kepala polisi Prancis selama perang) dan wakilnya [[Jean Leguay]]. Bousquet dan Leguay keduanya dihukum karena tanggung jawab mereka dalam [[Pengumpulan Vel' d'Hiv]] pada bulan Juli 1942. Di antara lainnya, [[Pemburu Nazi]] [[Serge Klarsfeld]] menghabiskan sebagian dari upaya pasca-perang mereka untuk berusaha membawa mereka ke pengadilan. Sejumlah besar kolaborator kemudian bergabung dengan gerakan teroris [[Organisasi Senjata Rahasia|OAS]] selama [[Perang Kemerdekaan Aljazair]] (1954–62). [[Jacques de Bernonville]] melarikan diri ke Quebec, kemudian Brazil. [[Jacques Ploncard d'Assac]] menajdimenjadi penasihat diktator [[António de Oliveira Salazar]] di Portugal.<ref>{{cite web|title=Vichy France Facts|url=http://www.worldwar2facts.org/vichy-france-facts.html|work=World War 2 Facts|accessdate=12 January 2014}}</ref>
 
Pada tahun 1993, mantan pejabat Vichy [[René Bousquet]] dibunuh ketika ia menunggu penuntutan di Paris menyusul tuduhan tahun 1991 atas [[Kejahatan kemanusiaan]]; ia dituntut tetapi sebagian dibebaskan dan segera diampuni pada tahun 1949.<ref>[http://crdp.ac-reims.fr/memoire/enseigner/rene_bousquet/05_proces.htm René Bousquet devant la Haute Cour de Justice] {{fr icon}}</ref> Pada tahun 1994 mantan pejabat Vichy [[Paul Touvier]] (1915–1996) dihukum karena kejahatan terhadap kemanusiaan. [[Maurice Papon]] juga dinyatakan bersalah pada tahun 1998, dibebaskan tiga tahun kemudian karena sakit, dan meninggal pada tahun 2007.<ref>{{cite web |url=http://www.port.ac.uk/special/france1815to2003/chapter8/interviews/filetodownload,27676,en.pdf |title=Bousquet, Touvier and Papon: Three Vichy personalities |last1=Kitson |first1=Simon |accessdate=30 March 2011 |archive-date=2011-05-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110520113939/http://www.port.ac.uk/special/france1815to2003/chapter8/interviews/filetodownload,27676,en.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Baris 481 ⟶ 482:
Sementara perilaku kriminal Vichy Prancis secara konsisten diakui, sudut pandang ini menyangkal tanggung jawab negara Prancis, menuduh bahwa tindakan yang dilakukan antara tahun 1940 dan 1944 adalah tindakan inkonstitusional tanpa legitimasi.<ref>One of the first legal acts of the provisional government was to pass an ordinance reestablishing the rule of law: [http://mjp.univ-perp.fr/france/co1944-1.htm Ordonnance du 9 août 1944] relative au rétablissement de la légalité républicaine sur le territoire continental, article 1: "The form of government of France is and stays the Republic. In law, the Republic never ceased to exist." article 2: "Thus, all constitutional acts, statutes and regulations, and decisions taken for the execution thereof, taken after 16 June 1940 up to the reestablishment of the provisional government of the French Republic, are null and devoid of effects."</ref> Pendukung utama pandangan ini adalah [[Charles de Gaulle]] sendiri, yang bersikeras, seperti halnya sejarawan lain sesudahnya, pada kondisi yang tidak jelas dari pemungutan suara Juni 1940 yang memberikan kekuatan penuh kepada Pétain, yang ditolak oleh minoritas [[Vichy 80]].<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/?id=zFfp4IHbBkMC&pg=PA176&dq=De+Gaulle+Vichy+regime++Republic#v=onepage&q=De+Gaulle+Vichy+regime++Republic&f=false|title=Harnessing the Holocaust: The Politics of Memory in France|first=Joan Beth|last=Wolf|date=29 December 2017|publisher=Stanford University Press|via=Google Books|isbn=9780804748896}}</ref> Secara khusus, tindakan pemaksaan yang digunakan oleh Pierre Laval telah dikecam oleh para sejarahwan yang berpendapat bahwa pemungutan suara tidak, oleh karena itu, memiliki legalitas konstitusional ([[Vichy Prancis#Kondisi Gencatan Senjata dan pemilihan suara kekuatan penuh 10 Juli 1940|See subsection: ''Kondisi Gencatan Senjata dan pemilihan suara kekuatan penuh 10 Juli 1940'']]). Pada tahun-tahun berikutnya, posisi de Gaulle diulangi oleh presiden Mitterrand.<ref name="auto3"/> "Saya tidak akan meminta maaf atas nama Prancis. Republik tidak ada hubungannya dengan ini. Saya tidak percaya Prancis bertanggung jawab," katanya pada September 1994.<ref name="auto"/>
 
Presiden pertama yang menerima tanggung jawab atas penangkapan dan deportasi orang Yahudi dari Prancis adalah Jacques Chirac, dalam pidato tanggal 16 Juli 1995. Dia mengakui tanggung jawab "Negara Prancis"<ref name="auto1"/><ref name="auto3"/> karena mendukung "kebodohan kriminal negara pendudukan", khususnya polisi Prancis, yang dipimpin oleh René Bousquet (dituntut pada tahun 1990 dengan kejahatan terhadap kemanusiaan),<ref>{{Cite news|url=https://www.independent.co.uk/news/people/obituary-rene-bousquet-1490548.html|title=Obituary: Rene Bousquet|date=9 June 1993|work=The Independent|access-date=16 December 2017|language=en-GB}}</ref> yang membantu Nazi dalam pemberlakuan apa yang disebut "Solusi Akhir". [[Pengumpulan Vel' d'Hiv]] Juli 1942 adalah contoh tragis tentang bagaimana polisi Prancis melakukan pekerjaan Nazi, bahkan lebih jauh dari apa yang diminta perintah militer (dengan mengirim anak-anak ke kamp interniran Drancy, perhentian terakhir sebelum kamp pemusnahan).<ref>[http://www.lemonde.fr/web/article/0,1-0@2-3224,36-395520,0.html En 1995, la reconnaissance des « fautes commises par l'État »] {{Webarchive|url=https://wayback.archive-it.org/all/20100212144141/http://www.lemonde.fr/cgi-bin/ACHATS/acheter.cgi?offre=ARCHIVES&type_item=ART_ARCH_30J&objet_id=886000&clef=ARC-TRK-D_01 |date=2010-02-12 }} in ''[[Le Monde]]'', 26 January 2005 {{fr icon}}</ref>
 
Pernyataan Presiden Macron pada tanggal 16 Juli 2017 bahkan lebih spesifik, menyatakan dengan jelas bahwa rezim Vichy tentu saja adalah Negara Prancis selama Perang Dunia II, dan berperan dalam Holokaus. (Awal tahun itu, pidato yang dibuat oleh Marine Le Pen telah menjadi berita utama dengan menyatakan bahwa Pemerintah Vichy adalah "bukan Prancis.")<ref>{{Cite news|url=https://www.theguardian.com/world/2017/apr/09/marine-le-pen-denies-french-role-wartime-roundup-paris-jews|title=Marine Le Pen denies French role in wartime roundup of Paris Jews|last=|first=|date=9 April 2017|work=The Guardian|access-date=16 December 2017|language=en-GB|issn=0261-3077}}</ref> Macron membuat pernyataan berikut ketika membahas pertemuan orang-orang Yahudi di Vel' d'Hiv: "Adalah nyaman untuk melihat rezim Vichy lahir dari ketiadaan, kembali ke ketiadaan. Ya, itu nyaman, tetapi itu salah."<ref name="auto2"/><ref name="auto3"/>
Baris 510 ⟶ 511:
Namun, argumen ini telah ditolak oleh beberapa sejarahwan yang merupakan spesialis subjek, di antaranya sejarahwan Amerika Serikat [[Robert Paxton]], yang sangat terkenal, dan sejarahwan polisi Prancis [[Maurice Rajsfus]]. Keduanya disebut sebagai ahli selama sidang Papon pada tahun 1990-an.
 
Robert Paxton dengan demikian menyatakan, di depan pengadilan, pada tanggal 31 Oktober 1997, bahwa "Vichy berinisiatif ... Gencatan senjata memberinya ruang bernafas." <ref name="PaxtonPapontrial">''[[L'Humanité]]'', 1 November 1997, [https://www.humanite.fr/journal/1997-11-01/1997-11-01-790819 Robert Paxton donne une accablante leçon d'histoire]{{Pranala mati|date=Januari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} (Robert Paxton gives a damning lesson of history) {{fr icon}} and [https://www.humanite.fr/node/169724. ][[Robert Paxton]]<span>: History Lesson. Retrieved 29 August 2016.]</span></ref> Selanjutnya, Vichy sendiri memutuskan, di tanah air, untuk mengimplementasikan "Revolusi Nasional" ("Révolution nationale"). Setelah menyebutkan penyebab kekalahan tersebut ("demokrasi, parlementerisme, kosmopolitanisme, sayap kiri, orang-orang asing, Yahudi, ..."), Vichy menempatkan, pada tanggal 3 Oktober 1940, [[Legislasi anti-Yahudi Vichy|legislasi anti-Yahudi]] pertama. Sejak saat itu, orang-orang Yahudi dianggap "warga negara zona kedua<ref name="PaxtonPapontrial"/> ".
 
Secara internasional, Prancis "percaya perang akan selesai". Maka, pada bulan Juli 1940, Vichy bernegosiasi dengan pihak berwenang Jerman dalam upaya untuk mendapatkan tempat bagi Prancis dalam "Orde Baru" Reich Ketiga. Tetapi "Hitler tidak pernah melupakan kekalahan 1918. Dia selalu berkata tidak." Ambisi Vichy hancur sejak awal.<ref name="PaxtonPapontrial"/>
Baris 720 ⟶ 721:
* [http://library.duke.edu/digitalcollections/vica/ Vica Nazi Propaganda Comics – Duke University Libraries Digital Collections]—Pro-Nazi comics produced in Vichy France
* [http://histclo.com/essay/war/ww2/camp/eur/ger/dip/nd40m.html NAZI diplomacy: Vichy, 1940]
* [http://www.yadvashem.org/yv/en/holocaust/france/deportations.asp The Holocaust in France] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190222115305/https://www.yadvashem.org/yv/en/holocaust/france/deportations.asp |date=2019-02-22 }}, at [[Yad Vashem]] website
* [http://www.yadvashem.org/odot_pdf/Microsoft%20Word%20-%202026.pdf Liberty, Equality, Fraternity, But Not for All: France and the "Alien" Jews, 1933–1942]
{{refend}}
Baris 736 ⟶ 737:
[[Kategori:Negara dan teritorial yang didirikan pada 1940]]
[[Kategori:Holokaus di Prancis]]
[[Kategori:Hubungan Prancis-Jerman dengan Prancis]]
[[Kategori:Philippe Pétain]]