Prasasti Amoghapasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
k layout
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(25 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove}}
[[Berkas:Amoghapasa_Padang_Roco_Inscription_Front.JPG|thumb|right|300px|Arca Amoghapasa terukir di bagian depan prasasti.]]
[[Berkas:Amoghapasa Padang Roco Inscription Back.JPG|thumb300px|rightjmpl|200px|PrasastiTulisan terukir dipada bagian belakang arca[[Arca Amoghapasa]], sertasedangkan padabagian alasnya disebut dengan [[prasasti alasPadang arcaRoco]].]]
'''Prasasti Amoghapasa''' atau '''Prasasti Padang Roco''' adalah sebuah [[prasasti]] yang ditemukan di dekat sungai Langsat, hulu sungai [[Batanghari]], kompleks percandian Padangroco, Nagari [[Siguntur, Sitiung, Dharmasraya|Siguntur]], Kecamatan [[Sitiung, Dharmasraya|Sitiung]], [[Kabupaten Dharmasraya]], [[Sumatera Barat]].
 
'''Prasasti Amoghapasa''' adalah prasasti yang tertulis pada bagian belakang stela (sandaran) patung batu yang disebut [[Arca Amoghapasa|''pāduka Amoghapāśa'']] sebagaimana disebutkan dalam [[prasasti Padang Roco]]. Pada tahun 1347, [[Adityawarman]] menambah pahatan [[aksara]] pada bagian belakang patung tersebut untuk menyatakan bahwa patung ini melambangkan dirinya. Prasasti ini kini disimpan di [[Museum Nasional Indonesia]] di [[Jakarta]] dengan nomor inventaris D.198-6469 (bagian arca).
Prasasti ini berangka tahun 1208 Saka atau [[1286]] Masehi, sejaman dengan era kerajaan [[Singhasari]] di Jawa dan [[Kerajaan Melayu]] [[Dharmasraya]] di Sumatera. Prasasti ini menceritakan bahwa pada tahun 1208 Saka, atas perintah raja [[Kertanegara]] dari [[Singhasari]], sebuah arca Amoghapasalokeswara dipindahkan dari Bhumijawa ke Swarnabhumi untuk ditegakkan di Dharmasraya. Pemberian ini membuat rakyat Swarnabhumi bergirang hati dan bersuka cita, terutama rajanya yang bernama Tribhuwanaraja Mauliwarmmadewa.
 
== Asal usul ==
Pada tahun 1911 di dekat sungai Langsat, hulu sungai Batanghari, Padangroco, ditemukan sebuah alas arca Amoghapāśa yang pada empat sisinya terdapat prasasti (NBG 1911: 129, 20e). Prasasti ini dipahatkan 4 baris tulisan dengan aksara Jawa Kuna, dan memakai dua bahasa ([[Melayu Kuna]] dan [[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]) (Krom 1912, 1916; Moens 1924; dan Pitono 1966). Prasasti ini kini disimpan di [[Museum Nasional Indonesia]] di [[Jakarta]] dengan nomor inventaris D.198-6469.
Patung ini merupakan hadiah dari [[Kertanagara]] raja [[Singhasari]] kepada [[Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa|Tribhuwanaraja]] raja [[Kerajaan Malayu|Malayu]] di [[Dharmasraya]] pada tahun 1208 Saka atau 1286 Masehi. Pada bagian lapik (alas) arca ini terdapat manuskrip yang disebut [[prasasti Padang Roco]] yang menyebutkan penghadiahan arca ini.
 
Terdapat manuskrip yang dipahat kembali pada bagian belakang patung ini, yang dituliskan dalam [[bahasa Sanskerta]]. Tata bahasa dari pahatan manuskrip ini tidak terstruktur, sehingga menyulitkan dalam menerjemahkannya secara benar. Sebagian besar isinya merupakan puji-pujian kepada ''Ādityawarmodaya''.<ref>Kern, J.H.C., (1907), ''De wij-inscriptie op het Amoghapāça-beeld van Padang Candi(Batang Hari-districten); 1269 Çaka'', Tijdschrift voor Indische Taal-, Land-, en Volkenkunde.</ref>
== Isi prasasti ==
Isi dari prasasti tersebut adalah sebagaimana yang diterjemahkan oleh [[Slametmulyana|Prof. Slamet Muljana]]<ref>Muljana, Slamet, 1981, ''Kuntala, Sriwijaya Dan Suwarnabhumi'', Jakarta: Yayasan Idayu, hlm. 223.</ref>:
 
== IsiPenafsiran teks prasasti ==
# Bahagia ! Pada tahun Śaka 1208<ref>berarti 1286 Masehi</ref>, bulan Bādrawāda, hari pertama bulan naik, hari Māwulu wāge, hari Kamis, Wuku Madaṇkungan, letak raja bintang di baratdaya ...
Dari beberapa teks yang sudah jelas, dapat membantu untuk memperkirakan maksud dari manuskrip ini. Fokus utama adalah tentang pengukuhan atau ''pratista'', dari patung Amoghapasa oleh ''Ācārya'' (Pendeta Guru) ''Dharmaśekara'' atas perintah ''Ādityawarmodaya''.
# .... tatkalai itulah arca paduka [[Arca Amoghapasa|Amoghapāśa]] lokeśwara dengan empat belas pengikut serta tujuh ratna permata dibawa dari bhūmi jāwa ke swarnnabhūmi, supaya ditegakkan di dharmmāśraya,
Disebutkan pula, ''Ādityawarmodaya'' menyatakan dirinya menjadi ''Maharajadiraja'' dengan gelar ''Srīmat Srī Udayādityawarma Pratāpaparākrama Rājendra Maulimāli Warmadewa'' dengan ''memulihkan keadaan sebelumnya'' ([[Kerajaan Melayu|Kerajaan Malayapura]]) pada tahun 1347 Masehi.
# sebagai hadiah śrī wiśwarūpa kumāra. Untuk tujuan tersebut pāduka śrī mahārājādhirāja kṛtanagara wikrama dharmmottunggadewa memerintahkan rakryān mahā-mantri dyah adwayabrahma, rakryān śirīkan dyah sugatabrahma dan
# samagat payānan hań dīpankaradāsa, rakryān damun pu wīra untuk menghantarkan pāduka Amoghapāśa. Semoga hadiah itu membuat gembira segenap rakyat di bhūmi mālayu, termasuk brāhmaṇa, ksatrya, waiśa, sūdra dan terutama pusat segenap para āryya, śrī mahārāja śrīmat tribhuwanarāja mauliwarmmadewa.
 
== Transliterasi teks prasasti ==
== Referensi ==
* Salam sejahtera.
{{reflist}}
* Dia, yang memelihara keyakinan dengan benar, Dia, yang memiliki jiwa yang besar, Dia, yang berbudi luhur yang selalu dicintai, Dia, yang mengetahui isi kitab suci, Dia, yang paling unggul, yang sangat taat dan melatih diri, dan Dia yang berkarakter mulia, Dia, yang semua ini karena sandoha Anda dan harapan Anda, Dia yang mengetahui dan mengalahkan musuhnya, Dia yang membenci (kegelapan) perpecahan, Dia yang paling hebat, Dia adalah Ādityavarmodaya.
* Dia yang diberkahi dengan semua kebajikan, Dia yang sangat berpengalaman dalam perdagangan senjata, dan fasih dalam segala ilmu, Dia bagaikan lautan kebajikan seperti yang diharapkan oleh umat Buddha, Dia yang tahu bagaimana menangani hal-hal dengan bijaksana, Dia yang mengisi tubuh dan nafsunya dengan kemurnian, Dia yang [...]<ref group="Catatan" name="blank">beberapa kata yang belum dapat dipahami.</ref> mencapai apa-apa, Dia yang telah memperoleh kekayaan dan emas, Dia Deva (Kṣatriya) Tuhan, para Patih.
* Pratista kehormatan Buddha telah dilakukan oleh Acarya (Pendeta guru) Dharmaśekhara, atas nama Gagaṇagañja, Dia yang rendah hati seperti Mañjuśrī, telah ditahbiskan untuk keselamatan (persatuan) dan kebahagiaan dari semua makhluk oleh Devair Amoghapāśa, Dia Raja yang Mulia Ādityawarmman.
* saat Matahari pada orbitnya pada tahun 1269 Saka,<ref group="Catatan">pataṅga = 12, caraṇa = 6, nanda = 9.</ref> [...]<ref group="Catatan" name="blank"/> saat bulan purnama pada waktu posisi bintang di utara; yoga di Siddhi, dan setengah jam Kāruṇya; muhūrta svarāt; memulihkan keadaan sebelumnya;<ref group="Catatan">jīrṇam uddhṛtam = memulihkan keadaan sebelumnya.</ref> [...].<ref group="Catatan" name="blank"/>
* Salam (untuk anda), dari dukungan seluruh dunia, yang menguasai emas, yang mengetahui segala tingkatan hidup dan sosial.
* Dia yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Mahayana yang tiada terbatas, Dia yang telah menaklukan bahaya dan mengumpulkan seluruh permata dari jari-jari musuhnya, Dia di antara para penguasa di dunia ini, Dia yang telah mencapai keagungan.
* Maharājādhirāja Śrīmat Śrī-Udayādityavarmma Pratāpaparākrama Rājendra Maulimāli Varrmmadeva, Dia yang berkuasa untuk diketahui semua.
* di negeri yang memiliki emas, indah dengan kicauan burung dan gajah serta aroma hutan menyenangkan yang dihiasi oleh peri surga dengan kolam yang dikunjungi oleh Mātaṅginiśa dan Asura'.
* Tuan dari semua Dewa, sandoha yang sangat berlimpah hāhā [...].<ref group="Catatan" name="blank"/>
* hāhāhūhū, yang dinikmati [...],<ref group="Catatan" name="blank"/> indah bagaikan bulan purnama saat posisi rasi bintang yang baik, yang dihiasi oleh kebaikan hatinya, dan di bawah nama Udayawarmmagupta, pemimpin dari semua penguasa dunia, yang telah melepas dari bentuk Jina datang ke bumi untuk membantu dunia menghapus perasaan hampa di Mātaṅgini (ratu).
* Semoga [...]<ref group="Catatan" name="blank"/> dari Mātaṅgini yang melindungi bumi ini dari pembusukan, menikmati harta yang telah dikumpulkan karena prestasinya sebagai prajurit, dengan kekuatan kemurahan (pengampunan), Dia yang bersabar, Dia yang menahan diri, Dia yang rendah hati dari keturunan yang sangat baik, Dia, Patih [...]<ref group="Catatan" name="blank"/> yang telah menunjukkan keunggulannya dalam menghukum orang jahat.
* Patung yang berdiri ditempat pemujaan Buddha (Jina) ini adalah Tuan yang Mulia Amoghapasa sebagai sinar Udaya (Matahari terbit) yang indah.
* Dengan tangan (kekuasaan) [...]<ref group="Catatan" name="blank"/> yang setuju dengan kebenaran, mereka yang telah mencapai ketenaran dengan menaklukkan musuh-musuh kerajaan, yang memiliki penampilan bagaikan seperti anak panah Tuhan, demi kemenangan tertinggi untuk Malayapura, yang berpengalaman dalam segala hal, yang unggul dan diberkahi dengan banyak kebajikan, Dia adalah deva-tuhan, para (patih) raja muda.
* Udaya yang bersinar di atas gunung (Matahari terbit),<ref group="Catatan">tarūpati tidak sama dengan rupati, jadi kemungkinan adalah matahari.</ref> berbakti kepada Udaya [...]<ref group="Catatan" name="blank"/> Udaya yang rendah hati, yang ditakuti musuh, yang mulia di bumi ini.
{{wikisource|Prasasti Arca Amoghapasa}}
 
== Lihat pulajuga ==
* [[Arca Bhairawa]]
* [[Piagam Bukit Gombak]] (o.j.o. CXXI)
* [[ms:Batu BersuratPrasasti Padang Roco]]
 
== Catatan ==
{{DEFAULTSORT:Padang Roco}}
<references group="Catatan" />
 
== Referensi ==
[[Kategori:Prasasti di Indonesia]]
{{reflist}}
[[Kategori:Kerajaan Dharmasraya]]
[[Kategori:Kerajaan Melayu]]
 
[[Kategori:Kerajaan MelayuPatung]]
[[ms:Batu Bersurat Padang Roco]]
[[Kategori:Prasasti di Indonesia|Amoghapasa]]