Preposisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- diatas, + di atas)
Widwi Astuti2 (bicara | kontrib)
k Kosa kata
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(43 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
== Penggolongan ==
Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan:
# Preposisi yang menandai tempat., Misalnyamisalnya: ''di'', ''ke'', ''dari''.
# Preposisi yang menandai maksud dan tujuan.waktu, Misalnyamisalnya: ''untukhingga'', ''gunahampir''.
# Preposisi yang menandai waktu.sebab, Misalnyamisalnya: ''hinggademi'', ''hampiratas''.
# Preposisi yang menandai sebab.arah Misalnyaasal, ''demi'',misalnya: ''atasdari''.
# Preposisi yang menandai arah tujuan, misalnya: ''ke'', ''kepada'', ''akan'', ''terhadap''.
# Preposisi yang menandai pelaku, misalnya: ''oleh''.
# [[Preposisi]] yang menandai alat, misalnya: ''dengan'', ''berkat''.
# Preposisi yang menandai perbandingan, misalnya: ''daripada''.
# Preposisi yang menandai hal atau masalah, misalnya: ''tentang''.
# Preposisi yang menandai akibat, misalnya: ''hingga'', ''sampai''.
# Preposisi yang menandai maksud dan tujuan, misalnya: ''untuk'', ''agar'', ''buat'', ''guna'', ''bagi''.
 
=== Di, ke, dari ===
Penulisan preposisi ini ditulis terpisah, contoh: di rumah, ke kantor, dan dari Surabaya. Kesalahan yang paling umum adalah penulisan kata seperti "dimana", "disana", "disini", "di tempatditempat", "dibawah", "di atasdiatas", "ditengah", "kemana", "kesana", "kesini", "keatas", "kebawah" yang seharusnya ditulis "di mana", "di sana", "di sini", "di tempat", di bawah", "di atas", "di tengah", "ke mana", "ke sana", "ke sini", "ke atas", "ke bawah".
 
Perkecualian untuk hal ini adalah:
Baris 18 ⟶ 25:
 
=== Di mana, yang mana ===
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yang Disempurnakan "Katakata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada."
 
Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "''who"'', "''whom"'', "''which"'', atau "''where"'') atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya).<ref name="di mana">[[:s:Buku Praktis Bahasa Indonesia 1/Kata#Pemakaian di manaPemakaian_di_mana|Buku Praktis Bahasa Indonesia 1 terbitan Pusat Bahasa]]</ref>.
 
Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari,<ref name="di mana" />, termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki [[kosakata]] yang cukup untuk menerjemahkan "''who"'', "''where"'', "''which"'', "atau ''whom"'' tanpa menggunakan kata "di mana". Contohnya seperti::<ref>[http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa19.html Di mana....], dan [http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa21.html yang mana]</ref>:
 
* di mana → tempat
*# Kami ke restoran di mana teman merayakan pesta ulang tahunnya. (seharusnya) Kami ke restoran tempat teman merayakan pesta ulang tahunnya.
* di mana → dengan
*# Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” di mana Kris Aria sebagai presenternya. (seharusnya) Acara berikutnya adalah “Kuis KuisRemaja” Remaja”dengandengan Kris Aria sebagai presenternya.
* di mana → yang
*# Pemerintah memberi bantuan kepada korban di mana mereka tertimpa bencana alam. (seharusnya) Pemerintah memberi bantuan kepada korban yang tertimpa bencana alam.