Preposisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Widwi Astuti2 (bicara | kontrib)
k Kosa kata
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
== Penggolongan ==
Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan:
# Preposisi yang menandai tempat., Misalnyamisalnya: ''di'', ''ke'', ''dari''.
# Preposisi yang menandai waktu., Misalnyamisalnya: ''hingga'', ''hampir''.
# Preposisi yang menandai sebab., Misalnyamisalnya: ''demi'', ''atas''.
# Preposisi yang menandai arah asal, yaitu;misalnya: ''dari''.
# Preposisi yang menandai arah tujuan, yaitu;misalnya: ''ke'', ''kepada'', ''akan'', dan ''terhadap''.
# Preposisi yang menandai pelaku, yaitu;misalnya: ''oleh''.
# [[Preposisi]] yang menandai alat, yaitu;misalnya: ''dengan'', dan ''berkat''.
# Preposisi yang menandai perbandingan, yaitu;misalnya: ''daripada''.
# Preposisi yang menandai hal atau masalah, yaitu;misalnya: ''tentang dan mengenai''.
# Preposisi yang menandai akibat, yaitu;misalnya: ''hingga'', dan ''sampai''.
# Preposisi yang menandai maksud dan tujuan, yaitu;misalnya: ''untuk'', ''agar'', ''buat'', ''guna'', dan ''bagi''.
 
=== Di, ke, dari ===
Baris 19:
 
Perkecualian untuk hal ini adalah:
* dimana
* kemana
* kepada
* keluar (sebagai lawan kata "[[masuk]]", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke luar")
Baris 31 ⟶ 29:
Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah ''who'', ''whom'', ''which'', atau ''where'') atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya).<ref name="di mana">[[s:Buku Praktis Bahasa Indonesia 1/Kata#Pemakaian_di_mana|Buku Praktis Bahasa Indonesia 1 terbitan Pusat Bahasa]]</ref>
 
Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari,<ref name="di mana" /> termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki [[kosakata]] yang cukup untuk menerjemahkan ''who'', ''where'', ''which'', atau ''whom'' tanpa menggunakan kata "di mana". Contohnya seperti::<ref>[http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa19.html Di mana....], dan [http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa21.html yang mana]</ref>
 
* di mana → tempat