Presbiter Yohanes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 31:
Uskup Akko memang tidak salah ketika mengabarkan bahwa seorang raja besar sudah menaklukkan Persia, tetapi bukan "Raja Daud" melainkan [[Jenghis Khan]], pemimpin Mongol [[Tengrisme|penyembah Tengri]]. Pada masa pemerintahan Jenghis Khan, legenda Presbiter Yohanes mengalami perubahan alur cerita. Mula-mula Jenghis Khan dipandang sebagai cambuk pelecut ''musuh-musuh'' iman Kristen, tetapi belakangan diketahui bahwa ia menoleransi agama apa saja asalkan pemeluknya rela dijajah bangsa Mongol. Jenghis Khan adalah penguasa Asia Timur pertama yang mengundang para pemuka tiga agama besar (Kristen, Islam, Buddha) untuk hadir dalam sebuah [[simposium]] yang ia manfaatkan sebagai ajang untuk mempelajari keyakinan mereka.<ref name="chua">{{cite book |title=Day of Empire: How Hyperpowers Rise to Global Dominance |last=Chua |first=Amy |authorlink=Amy Chua |publisher=Doubleday |year=2007 |isbn=978-0-385-51284-8 |series=Bab mengenai toleransi beragama yang tidak disangka-disangka ternyata ada di lingkungan istana Mongol, sebagaimana yang diuraikan Chua. Menurutnya, toleransi beragama ini adalah salah satu faktor penentu keberhasilan pemerintahan anak cucu Jenghis Khan. Chua menggambarkan debat unik di antara kaum rohaniwan Buddha, Kristen, dan Islam pada abad ke-13 tersebut th-century Buddhist, Christian and Muslim clerics as having been ultimately resolved over copious quantities of drink, with the Great Khan undecided, according to accounts by the first Christian visitors to the Mongol court |url=https://archive.org/details/dayofempirehowhy00chua_0 }}</ref> Konon salah seorang selir kesayangan Jenghis Khan adalah pemeluk agama Kristen Nestorian. Dalam imajinasi bangsa Eropa, selir Kristen ini punya andil besar dalam aksi penjarahan besar-besaran atas kota Bagdad yang dilancarkan bangsa Mongol.<ref name="chua" />
 
Bangkitnya [[Kekaisaran Mongol|kekaisaran bangsa Mongol]] membuka peluang bagi umat Kristen Barat untuk berkunjung ke negeri-ngerinegeri yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Mereka berbondong-bondong bertualang ke negeri-negeri Timur lewat lebuh-lebuh yang aman ditempuh karena dijaga angkatan bersenjata kekaisaran bangsa Mongol. Keyakinan bahwa kerajaan Kristen Nestorian yang hilang masih eksis di Timur, atau keyakinan bahwa keselamatan [[negara-negara Tentara Salib|negara-negara Laskar Salib]] bergantung pada [[Persekutuan Franka-Mongol|persekutuan dengan seorang raja Timur]], merupakan salah satu alasan diutusnya sejumlah besar duta dan misionaris Kristen kepada bangsa Mongol, antara lain kedua frater penjelajah dari tarekat [[Fransiskan]], [[Giovanni da Pian del Carpine]] (diutus tahun 1245) dan [[Willem van Ruysbroeck]] (diutus pada tahun 1253).<ref>Silverberg, hlm. 86.</ref>
 
Uraian terperinci mengenai kaitan antara Presbiter Yohanes dan Jenghis Khan muncul pada kurun waktu ini. Presbiter Yohanes diidentikkan dengan bapak angkat Jenghis, yakni [[Toghrul|Togrul]], raja [[Kerait|orang Kerait]] yang mendapatkan gelar "Wang Khan" dari [[Dinasti Jin (1115–1234)|kekaisaran wangsa Jin]] di Tiongkok. Para penulis tawarikh dan penjelajah yang cukup dapat dipercaya seperti [[Marco Polo]],<ref>[[Marco Polo|Polo, Marco]]; Latham, Ronald (penerjemah) (1958). ''[[Perjalanan Marco Polo|The Travels]]'', hlmn. 62–65. New York: Penguin Books. {{ISBN|0-14-044057-7}}.</ref> pejuang Laskar Salib sekaligus sejarawan [[Jean de Joinville]],<ref name="Joinville">Jean de Joinville; [[Geoffroi de Villehardouin|Geffroy de Villehardouin]]; dan Shaw, Margaret R. B. (penerjemah) (1963). ''Chronicles of the Crusades''. New York: Penguin. {{ISBN|0-14-044124-7}}.</ref> dan musafir Fransiskan [[Odorico da Pordenone]]<ref>Odorico da Pordenone; [[Henry Yule|Yule, Henry]] (penerjemah); Chiesa, Paolo (kata pengantar) (15 Desember 2001). ''The Travels of Friar Odoric''. Grand Rapids, Michigan: Wm. B. Eerdmans Publishing Company. {{ISBN|0-8028-4963-6}}.</ref> menghilangkan banyak citra adikodrati yang menyelubungi pribadi Presbiter Yohanes, dan menampilkannya sebagai sosok raja duniawi yang lebih realistis. Menurut keterangan Odorico da Pordenone, negeri Presbiter Yohanes terletak di sebelah barat [[Cathay|Kathai]], di jalan menuju Eropa, dan ibu kotanya bernama Kasan, yang mungkin ada kaitannya dengan [[Kazan]], ibu kota [[bangsa Tatar]] di dekat Moskwa. Dalam tawarikhnya, Jean de Joinville menggambarkan Jenghis Khan sebagai "orang bijak" yang mempersatukan seluruh suku Tartar dan memimpin mereka meraih kemenangan atas musuh mereka yang paling tangguh, yakni Presbiter Yohanes.<ref name="Joinville" /> Willem van Ruysbroeck melaporkan bahwa "Vut", yang dipertuan orang Kerait, saudara Yohanes, ''raja'' Kristen Nestorian itu, dikalahkan orang Mongol di bawah pimpinan Jenghis Khan. Anak gadis Vut dilarikan Jenghis Khan, lalu dikawinkan dengan putranya. Dari perkawinan ini lahirlah [[Möngke Khan|Möngke]], khan yang berkuasa ketika Willem menulis laporannya.<ref>William of Rubruck; Jackson, Peter; Ruysbroeck, Willem van; Morgan, David (penyunting) (1990). ''The Mission of Friar William of Rubruck''. London: Hakluyt Society. {{ISBN|0-904180-29-8}}.</ref> Menurut ''[[perjalanan Marco Polo|Kisah Petualangan]]'' Marco Polo, perang antara Presbiter Yohanes dan Jenghis Khan bermula ketika Jenghis, selaku pemimpin baru kaum pembangkang Tartar, meminang anak gadis Presbiter Yohanes. Raja Kristen itu murka melihat bawahannya yang hina berani meminang putrinya. Pinangan Jenghis ditolak mentah-mentah. Perang yang meletus akibat penolakan ini berakhir dengan kemenangan bagi Jenghis Khan dan kebinasaan bagi Presbiter Yohanes.<ref>[[Marco Polo]], hlm. 65.</ref>