Produksi pisang di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(35 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Indonesia]] dikenal sebagai '''produsen [[pisang]]''' di dunia, walau agak kecil. Indonesia dikenal sebagai produsen pisang nomor 7 di dunia. Pisang merupakan komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, karena sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah pisang. Pusat produksi pisang terdapat di [[Sumatra]], [[Jawa]], dan [[Bali]]. Di [[Indonesia]], terdapat lebih dari 230 varietas dan kultivar dari pisang-pisang. Karena selalu ada di setiap saat, maka pisang sering dimakan segar, di[[kolak]], dibakar, dikukus, atau dibuat tepung pisang. Buah pisang dapat dimakan dalam berbagai cara, mulai dari dibuat kue, digoreng, dan direbus. Umbut batangnya dimakan pula. Secara tradisional, batang pisang juga dipakai untuk bahan dekorasi, dan membungkus tembakau. Demikian pula daunnya.
== Sejarah
[[Indonesia]] merupakan salah satu negara
[[Karel Heyne]] dalam buku ''De nuttige''-nya jilid pertama, menyebut bahwa ada beberapa pisang pada zaman [[Hindia
== Produksi ==
Indonesia dikenal sebagai kawasan pusat asal-usul pisang di dunia.
Di [[Pulau Jawa]], daerah-daerah yang menghasilkan pisang adalah [[Jawa Barat]]. Yaitu, [[Sukabumi]], [[Cianjur]], [[Bogor]], dan lain-lain. Di [[Jawa Tengah]], [[Demak]], dikenal pula sebagai daerah penghasil pisang. [[Jawa Timur]], [[Sumatera Utara]], [[Sumatera Selatan|Selatan]] dan [[Sumatera Barat|Barat]], serta [[Lampung]] dikenal sebagai penghasil pisang di Indonesia.<ref name=anneahira/> Pasar pisang di dalam negeri sangat baik karena hampir semua masyarakat Indonesia mengonsumsi pisang. Umumnya masyarakat menginginkan pisang yang rasanya manis atau manis sedikit asam, serta beraroma harum. Di pasaran, pisang dijual dengan berbagai tingkatan mutu, dengan harga yang sangat bervariasi satu sama lain.<ref name=lembagapenelitian>{{cite news|author={{aut|Astawan, Made}}|title=Pisang Sebagai Buah Kehidupan|url=http://web.ipb.ac.id/~lppm/ID/index.php?view=warta/isinews&id=557|date=19 Agustus 2008|work=Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - IPB|accessdate=28 Desember 2013}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Sebagai komoditas yang diperdagangkan, varietas-varietas pisang dikembangkan lewat proses seleksi, [[persilangan (biologi)|persilangan]], [[pemuliaan tanaman|pemuliaan]], dan [[kultur jaringan]]. Sehingga, dihasilkan bibit unggul dengan sifat lekas tumbuh, berbuah besar dan manis, warna kuning emas, tahan penyakit, dan tahan cuaca kering. Pisang seperti pisang kepok, raja, mas, dan tanduk adalah yang termasum digemari. Pisang itulah yang dikembangkan terus varietasnya.<ref name=kompas1/>
Di [[Indonesia]], terdapat lebih dari 230 varietas dan kultivar dari pisang-pisang.<ref name=anneahira/> Pisang dikelompokkan menjadi beberapa jenis:<ref name=sas>Sastrapradja ''dkk.'' (1981) hal.104{{spaced ndash}}5.</ref><ref name=dalimartha>Dalimartha (2007) hal.98 dan 106{{spaced ndash}}7</ref>
* ''Musa sapientum'', digunakan sebagai [[buah meja]]. Lebih enak dimakan secara langsung, yakni pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang susu, dan pisang barangan.
* ''M. paradisiaca'', lebih enak diolah dahulu sebelum dimakan. Yakni, pisang oli, nangka, tanduk, kapas, batu, dan kepok.
* ''M. brachycarpa'', menghasilkan pisang batu atau [[pisang biji]]. Pisang biji berikut kulitnya sering dimakan bersama [[rujak]] untuk mengobati [[sakit perut]] atau mencegahnya.<ref name=astawan/> Termasuk pula dalam spesies ini satu keluarga dengan ''Musa acuminata'' Colla. Pisang ini memang sulit dimakan karena banyak berbiji, sering juga dinamakan pisang batu. Tapi demikian, daunnya masih bisa digunakan sebagai obat kulit melepuh, akarnya untuk [[anemia]], dan jantung pisangnya untuk melangsingkan badan.<ref>Sabara & Sopian (2011) hal.16</ref>
* ''M. textilis'', yang digunakan adalah [[serat]] yang terdapat dari batangnya. Dikenal dengan nama [[pisang manila]]. Dipergunakan sebagai pembuatan tekstil.
Dalam pengembangan pisang, masalah besar pembudidayaannya adalah soal hama. Di Indonesia, ada 24 organisme pengganggu pisang, dan penyakit paling utama penyerang pisang adalah [[penyakit layu]] yang disebabkan oleh ''[[Fusarium]]''. Penyakit ini dapat menekan produksi sampai 35%, dan yang lebih memprihatinkan penyakit ini bisa bertahan dalam tanah selama 30 tahun.<ref name=kompas1/> Hama ini mengganggu pisang, selain penyakit layu bakteri (''blood disease bacterium'').<ref name=kompas1/>
== Pengolahan ==
[[Berkas:Grilledbanana1.jpg|jmpl|185px|ka|Pisang yang telah dipanggang]]
Karena selalu ada di setiap saat, maka pisang sering dimakan segar, di [[kolak]], dibakar, dikukus, atau dibuat tepung pisang. Buah pisang dapat dimakan dalam berbagai cara, mulai dari dibuat kue, digoreng, dan direbus. Umbut batangnya dimakan pula. Secara tradisional, batang pisang juga dipakai untuk bahan dekorasi, dan membungkus tembakau. Demikian pula daunnya.<ref>Dalimartha (2007) hal.98; Sastrapradja ''dkk.'' (1981) hal.104{{spaced ndash}}5.</ref> Pisang selalu melakukan regenerasi badan sebelum mati, oleh karena filosofi itulah, maka penggunaan batang pisang mendasari sebagai simbol luhur pada upacara pernikahan.<ref name=astawan>Astawan & Kasih (2008) hal.114.</ref>
Bonggol tanaman pisang (berupa umbi batang) dan batang muda dapat diolah menjadi sayuran. Bunga pisang (dikenal sebagai jantung pisang) dapat digunakan untuk sayur, manisan, acar, maupun lalapan. Daunnya lazim digunakan untuk pembungkus makanan, yang dapat memberikan rasa harum spesifik pada nasi yang dibungkus dalam keadaan panas.<ref name=lembagapenelitian/>
== Referensi ==
Baris 14 ⟶ 30:
== Daftar pustaka ==
{{refbegin|30em}}
* {{Cite book
* {{Cite book
* {{Cite book
* {{Cite book
* {{Cite book|title=Membuat Aneka Olahan Pisang|url=http://books.google.co.id/books?id=EIa7sVVY8qsC&pg=PA5&dq=produksi+pisang+di+indonesia|author={{aut|Mudjajanto, Eddy Setyo; Kustiyah, Lilik}}|publisher=Agro Media|location=Jakarta|year=2006|isbn=979-006-004-1}}
* {{Cite book |author={{aut|Sastrapradja, Setijati; Soetisna, Usep; Panggabean, Gillmour; Mogea, Johanis Palar; Soekardjo, Soekristijono; Sunarto, Aloysius Tri}} |year=1981 |title=Buah-Buahan |volume=8 |publisher=[[LBN]]-[[LIPI]] bekerjasama dengan [[Balai Pustaka]] |location=[[Jakarta]]}}▼
* {{cite book|title=100 Tumbuhan Dilindungi di Gede Pangrango|author={{aut|Sabara, Edith; Sopian}}|year=2011|location=Jakarta|publisher=[[Green Radio]] - [[TNGGP]]|isbn=978-602-98815-0-9}}
▲* {{Cite book
{{Refend}}
[[Kategori:Perkebunan di Indonesia]]
▲[[Kategori:Perkebunan]]
|