Proletariat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: io:Proletariaro
Trbiyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(41 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{primary sources|date=Agustus 2018}}
'''Proletariat''' (dari [[Bahasa Latin|Latin]]: {{lang|la|''proles''}}) adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasikan [[kelas sosial]] rendah; anggota kelas tersebut disebut '''proletarian'''. Awalnya istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan orang tanpa kekayaan; istilah ini biasanya digunakan untuk menghina atau merendahkan. Di era [[Roma Kuno]] penamaan ini memang sudah ada dan bukan hanya orang tanpa kekayaan saja, melainkan juga kelas terbawah masyarakat tersebut. Hal ini terjadi sampai [[Karl Marx]] mengubahnya menjadi istilah sosiologi yang merujuk pada kelas pekerja.
 
== Pengertian Proletar ==
Istilah proletar dalam ilmu sosiologi sebenarnya bukan barang baru lagi saat [[Karl Marx]] pertama kali merujuknya sebagai salah satu kelas proletar. Kelas ini sebenarnya sudah banyak muncul sebagai sebuah rujukan kelas dengan nama-nama yang berbeda. Dalam artian [[Karl Marx]], proletar adalah masyarakat kelas kedua setelah kelas kapitalis yang hidup dari gaji hasil kerjanya. Banyak streotipstereotip yang memandang bahwa proletar hanya terbatas sebagai masyarakat kelas rendah. Pekerjaan mereka tak lepas dari buruh, petani, nelayan atau orang-orang yang berkutat dengan pekerjaan tangan - baca pekerjaan kasar-.
 
Ada beberapa contoh kaum proletar di Dunia. Di masyarakat Eropa, khususnya saat sebelum [[Revolusi PerancisPrancis]] terjadi, proletar dapat diartikan ''peasant''. Dimana waktu itu jumlah masyarakat ini mendominasi [[PerancisPrancis]], namuntetapi tidak memiliki kekuatan. Kekuatan dibawa oleh kaum Bangsawan yang biasanya juga dianggap sebagai masyarakat pemerintah dan pemegang kapital bersama kaum Pendeta. Di [[India]] masyarakat dibatasi dengan adanya [[kasta]] yang dilegalisasi oleh agama mereka. Kaum proletar disana dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah kaum [[sudra]] yang merupakan kelas orang-orang pekerja dan pelayan. Kedua adalah [[PariahDalit]], sebenarnya kelas ini adalah kelas terbuang dari kelas-kelas sebelumnya bahkan bisa dibilang kelas ini merupakan kelompok masyarakat yang tidak diakui dalam kasta. Pekerjaan kaum pariah adalah yang paling memilukan dari segala pekerjaan yang diemban oleh kelas lainya, karena tugas mereka adalah tugas-tugas yang dianggap tidak layak untuk dilakukan. Di [[Indonesia]], terutama di [[Jawa]] era kolonial, masyarakat proletar dipegang oleh kaumpenduduk pribumiasli [[pulau Jawa]]. Mereka adalah orang yang paling tereksploitasi dalam era-era kolonial Hindia Belanda. Menurut peraturan yang dibuat pemerintah kolonial, mereka benar-benar dikurangi haknya sampai batas minimal.
 
=== Pemikir Barat ===
Baris 10 ⟶ 11:
Dalam pemikiran [[Karl Marx]], ini adalah kelas kedua dalam stratifikasi sosial yang ia ciptakan. Proletar adalah kelas yang menerima gaji oleh kelas pertama yaitu kelas majikan. Mereka bekerja guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Sedang kelas majikan bekerja dengan mencari untung atau laba. Kelas Proletar sering menjadi target eksploitasi para majikan yang berorientasi [[kapitalis]] ini. Untuk itu mereka sering diperas tenaganya dan diberikan [[gaji]] yang rendah guna kepentingan meraup laba sebesar-besarnya. Para proletar ingin hidup dengan tenang, maka dia yang hidup untuk bekerja akan mengalami [[alienasi]] atau keterasingan. Mereka adalah orang-orang yang tak bisa menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga menumpang pada para pemodal untuk menciptakan barang dengan [[nilai lebih]]. [[Nilai lebih]] ini tercipta dari rumusan nilai barang dikurangi nilai seluruh hasil produksi dan menciptakan untung.
 
Oleh karena itu, proletar yang kehilangan kebebasanyakebebasannya akan memprotes [[tirani]] [[kapitalis]] tersebut dengan demonstrasi dan hal-hal lain yang diperlukan. Namun para [[kapitalis]] tersebut akan menolaknya. Mereka dipihak [[pemerintah]] karena merekalah yang memberi kekayaan [[negara]], terutama di negara-negara berideologi [[liberalisme]]. Jika [[pemerintah]] tidak mengimbangi hak-hak kaum proletar dan mengejar untung dari para majikan tersebut, sebuah gerakan [[anarkisme]] pun terjadi dan mungkin akan menciptakan [[revolusi]]. Pasca [[revolusi]] maka terciptalah perubahan dari [[kapitalisme]] yang mencekik menjadi negara [[sosialis]] yang mendukung rakyat atau kaum proletar.
 
==== Pandangan Arnold J. Toynbee ====
[[Arnold J. Toynbee]] menggunakan dua [[terminologi]] dalam kata proletariat yakni "internal protelariat" dan "external protelatriat" dalam karyanya "A Study of History" guna menggambarkan kelompok yang ada didalamdi dalam dan diluardi luar suatu negeri yang ada dalam [[konflik]] tertentu.
 
=== Pendapat Proletariat Di Masyarakat Indonesia ===
Di kalangan masyarakat [[Indonesia]], pendapat tentang proletar lahir di dalam perkembangan [[sosialisme]] pada era politik etis. Banyak pendapat tentang proletar di dalam masyarakat Indonesia. Di dalam pendapat-pendapat itu, ada yang mengikuti pendapat [[Marxisme]], adapula yang dipengaruhi paham-paham lainya seperti [[Pan Islamisme]]. Pengikut pendapat Marxis adalah mereka yang masuk ke dalam tubuh Partai KomunismeKomunis IndiaIndonesia atau [[PKI]]. Dan mereka yang tidak mengikutinya bisa dibilang dari anggota paham lainya, seperti contohnya [[islam]] atau [[nasionalisme]]. Di antara mereka ialah [[Soekarno]], [[Tan Malaka]], [[H.O.S. Tjokroaminoto]], dan [[Semaoen]].
 
==== Soekarno ====
:''Untuk lebih jelasnya lihat [[{{main|Marhaenisme]].''}}
 
[[Soekarno]] adalah presiden [[Indonesia]] pertama kali, sekaligus salah satu dari pendiri negara Indonesia. Soekarno adalah seorang presiden yang berhaluan kiri namun tak takluk pada [[komunisme]] [[internasional]]. Prinsipnya tentang proletar berbeda dengan Marxisme. Pemikirannya dinamakan [[Marhaenisme]]. Konon ini dimulai saat perjalanannya di [[Bogor]] ketika dia masih muda. Soekarno bertemu seorang petani bernama Pak Marhaen dan berbincang denganyadengannya. Dari sinilah ia memberikan nama idenya sesuai dengan petani yang ia temui tersebut. Dasar proletariat dalam MarhaeinismeMarhaenisme adalah seseorang yang memiliki peralatan kerja dan bisa menggunakanyamenggunakannya sesuai dengan keiinginanyakeiinginannya sendiri. Dia dapat melakukan apa yang dia inginkan dalam bekerja dan menikmati seperti apa yang ia mau dengan hasil yang dia dapatkan. Namun kenapa kemiskinan yang mereka dapatkan? Jawabannya adalah sistem yang membuat kemiskinan di tubuh mereka. Sistem tersebut baik berasal dari pemerintahan seperti [[kolonialisme]] atau konsep adat seperti [[feodalisme]]. Hal ini berbeda dengan Marx yang beranggapan bahwa proletar adalah orang yang seolah direbut alatnya oleh kapitalis dan diharuskan bekerja sebagai orang yang digaji. Memang dalam perjalananyaperjalanannya, Marhaenisme tidak mau disamakan dengan Marxisme karena dalam konsep mereka merasa berbeda.
 
==== H.O.S. Tjokroaminoto ====
H.O.S. Tjokroaminoto adalah tokoh pergerakan Indonesia dibawahdi bawah bendera [[Sarekat Islam]]. PemikiranyaPemikirannya mungkin lahir dari gabungan antara banjirnya pemikiran sosialisme Marxisme baik di Indonesia maupun Internasional dan bangkitnya gerakan pembaharuan islam atau yang biasa disebut dengan [[Pan Islamisme]].
 
Bagi Tjokroaminoto dan beberapa pengikut Sarekat Islam, sosialisme yang terbenar adalah sosialisme yang berjalan dan menganut agama Islam. Mereka percaya bahwa gerakan awal Islam yang dimulai dari Nabi [[Muhammad]] dan [[Khalifah Rasyidin]] adalah sebuah zaman emas terbesar dalam [[sejarah islam]] terbesar di keseluruhan zaman Islam. Berbeda dengan Marxisme yang berfikirberpikir bahwa Kapitalis selalu menginjak-injak harga diri kaum proletar, Islam memberi suatu rangka peraturan kewajiban dan hak antara keduanya. Keadilan, saling memberi dan saling memahami menjadi bagian yang wajib mereka lakukan. Kaum pemodal tak bisa seenaknya mengatur buruhnya, dan buruh tak bisa menolak apa yang menjadi kewajibanyakewajibannya. Hubungan timbal balik ini diatur dalam [[Al Qur'an]], kitab suci kaum [[muslimin]].
 
==== Pandangan Kaum Komunis Indonesia ====
Berawal dari [[PKI|ISDV]], lalu ke [[SI Semarang]] dan kemudian ke Partai Komunisme India atau Partai KomunismeKomunis Indonesia ([[PKI]]), Pandanganpandangan kaum komunis di Indonesia cukup beragam dalam menghadapi apa arti dari proletariat. Setidaknya hal ini terjadi karena akar yang kuat dan sulit untuk di patahkan dari adat dan agama Islam di setiap insan orang Indonesia yang beraliran komunis. Ada beberapa tokoh yang berpengaruh dalam PKI, antara lain [[Tan Malaka]] dan [[Semaoen]] dipada era awal PKI, [[Muso]] pada zaman [[Revolusi Indonesia]], dan [[D.N. Aidit]] dipada era pasca perang kemerdekaan. Dari tokoh-tokoh tersebut, Tan Malaka memiliki pandangan yang berbeda tentang komunisme di Indonesia tentang bagaimana proletar bergerak. Tan Malaka memandang perlu adanya ikut serta kaum [[priyayi]] yang mempunyai streotip sama dengan kaum [[borjuis]], Sedangsedang kaum fanatik [[Uni SovyetSoviet]] setuju kalau proletar harus bergerak sendiri karena priyayi atau borjuis akan mendukung pemerintah (dalam hal ini Kolonial [[Belanda]]). Namun tentang bagaimana mereka mendeskripsikan tentang kaum proletar adalah sama.
 
== Referensi ==
Baris 40 ⟶ 41:
[[Kategori:Marxisme]]
[[Kategori:Kelas sosial]]
 
[[an:Proletariato]]
[[ar:بروليتاريا]]
[[arz:بروليتاريا]]
[[ast:Proletariáu]]
[[be:Пралетарыят]]
[[ca:Proletariat]]
[[cs:Proletariát]]
[[da:Proletariat]]
[[de:Proletariat]]
[[el:Προλεταριάτο]]
[[en:Proletariat]]
[[eo:Proleto]]
[[es:Proletariado]]
[[et:Proletariaat]]
[[eu:Proletargo]]
[[fa:پرولتاریا]]
[[fi:Proletariaatti]]
[[fr:Prolétariat]]
[[gl:Proletariado]]
[[he:מעמד הפועלים]]
[[hr:Proleteri]]
[[hu:Proletariátus]]
[[hy:Պրոլետարիատ]]
[[io:Proletariaro]]
[[it:Proletariato]]
[[ja:プロレタリアート]]
[[ka:პროლეტარიატი]]
[[ko:프롤레타리아트]]
[[ku:Prolêtar]]
[[lt:Proletariatas]]
[[lv:Proletariāts]]
[[ms:Proletariat]]
[[nl:Proletariaat]]
[[pl:Proletariat]]
[[pnb:پرولتاریہ]]
[[pt:Proletariado]]
[[ro:Proletariat]]
[[ru:Пролетариат]]
[[sh:Proletarijat]]
[[simple:Proletariat]]
[[sk:Proletariát (marxizmus)]]
[[sl:Proletariat]]
[[sr:Пролетаријат]]
[[sv:Proletariat]]
[[tr:Proletarya]]
[[uk:Пролетаріат]]
[[wuu:无产阶级]]
[[zh:无产阶级]]
[[zh-min-nan:Bû-sán-kai-kip]]