Protes Penduduk asli Republik Tiongkok di Adimarga Ketagalan

Revisi sejak 14 Mei 2022 11.06 oleh Agus Damanik (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox Civil Conflict|title=Protes penduduk asli Republik Tiongkok di Ketagalan Boulevard protest (凱道部落)|person1=|map_type=|fined=|charged=|detentions=|arrests=|fatalities=|casualties2=|casualties1=|strength2=|strength1=|person2=|leadfigures2=<li>Tsai Ing-wen (蔡英文), Presiden dari Republik Tiongkok<li>Dewan Penduduk Asli|partof=|leadfigures1=<li>Panay Kusui (巴奈·庫穗)<li>Nabu Husungan Istanda (那布...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Protes Penduduk asli Republik Tiongkok di Ketagalan Boulevard merupakan protes yang dilakukan oleh penduduk asli Republik Tiongkok yang dilakukan pertama kali di Ketagalan Boulevard di Kota Taipei oleh penduduk asli Taiwan pada bulan Februari 2017 untuk meminta pengakuan resmi atas tanah yang menjadi tempat tinggal mereka sebagai tanah adat yang lebih resmi atas tanah yang menjadi tempat tinggal mereka sebagai tanah adat.[1] khususnya untuk wilayah milik pribadi yang dikecualikan untuk juga ditunjuk sebagai wilayah adat berdasarkan peraturan yang diajukan oleh Dewan Masyarakat Adat pada bulan Februari 2017.[2]

Protes penduduk asli Republik Tiongkok di Ketagalan Boulevard protest (凱道部落)
TanggalHingga 23 Februari 2017 (2619 hari)
Lokasi
  • Ketagalan Boulevard
    25°02′22″N 121°30′55″E / 25.03944°N 121.51528°E / 25.03944; 121.51528(sampai 3 Juni 2017)
  • Stasiun Rumah Sakit Universitas Republik Tiongkok Exit 1
    25°02′27.49″N 121°30′56.77″E / 25.0409694°N 121.5157694°E / 25.0409694; 121.5157694(hingga 3 Juni 2017)
  • Metode
  • Protes
  • Pendudukan
  • Tanpa kekerasan
  • Pihak terlibat
    Tokoh utama
  • Panay Kusui (巴奈·庫穗)
  • Nabu Husungan Istanda (那布)
  • Mayaw Biho (馬躍·比吼)
  • Beberapa tokoh yang memimpin protes adalah aktivis Panay Kusui (巴奈·庫穗) bersama suaminya Nabu Husungan Istanda (那布)[3] serta sutradara film dokumenter, Mayaw Biho (馬躍·比吼).[1] Salah satu slogan gerakan ini adalah "Tidak ada orang luar" ( Hanzi: 沒有人是局外人) . [4] [5]

    Sejarah

    Pada tanggal 14 Februari 2017, Dewan Penduduk Asli mengadakan konferensi pers terkait "Peraturan Pembatasan Wilayah Tanah Adat" ( Hanzi: 原住民族土地或部落範圍土地劃設辦法 ) yang dilanjutkan pada 18 Februari 2017 dengan secara resmi mengumumkan peraturan tersebut. Dikarenakan peraturan ini mengecualikan tanah pribadi sebagai bagian dari tanah adat sesuai dalam rancangan proposal peraturan, hanya sekitar delapan ratus ribu hektar tanah yang akan bisa diakui sebagai tanah adat dari sekitar 1,8 juta hektar lahan yang ditemukan dari survei yang dilakukan pada tahun 2007.[6]

    Referensi

    1. ^ a b Hioe, Brian (5 Maret 2017). "Indigenous Demonstrate For Return Of Traditional Lands". New Bloom Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 Mei 2022. 
    2. ^ Horton, Chris (25 Juli 2017). "Protesters dig in against Taiwan mining rules". Nikkei Asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 Mei 2022. 
    3. ^ Quartly, Jules (17 Maret 2017). "Betrayal and Pain in Taiwan's Indigenous Rights Battle". The News Lens International Edition (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 Mei 2022. 
    4. ^ "莎瓏、馬躍:容不下「一個藝術車道」的小英政府". 蘋果日報. 25 April 2017. 
    5. ^ Simon., Scott (9 Oktober 2017). "The Roots of Taiwan's Indigenous Peoples Protests". Taiwan Insight (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 Mei 2022. 
    6. ^ Gerber, Abraham (24 Februari 2017). "Protesters decry Aboriginal land policy proposal - Taipei Times". www.taipeitimes.com. Diakses tanggal 14 Mei 2022.