Provinsi (Romawi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
[[Berkas:Roman Empire 125 political map.png|jmpl|ka|400px|Kekaisaran Romawi di bawah Kaisar [[Hadrian]] (125 M) menunjukkan pengaturan semua '''provinsi'''.]]
 
'''Provinsi''' ({{lang-la|provincia}}, <small>jamak:</small> ''provinciae'') adalah negeri jajahan, yakni daerah beserta penduduk yang berada di luar tapal batas [[Italia (Romawi)|negeri Italia]], [[Roma|tanah air bangsa Romawi]], tetapi dikuasai oleh negara [[Republik Romawi]], dan selanjutnya oleh negara [[Kekaisaran Romawi]]. Tiap-tiap provinsi diperintah oleh seorang wali negeri berkebangsaan Romawi, yang disebut [[Gubernur Romawi|''Rector Provinciae'']] (Pamong Provinsi). Kendati berbeda, provinsi sesungguhnya mirip dengan negara bagian di Australia dan Amerika Serikat, region di Inggris Raya dan Selandia Baru, maupun prefektur di Jepang. BeberapaSejumlah daerah tingkat I di Kanada juga disebut provinsi.
 
== Selayang pandang ==
Provinsi pada zaman [[Romawi]] kuno adalah unit administratif dan teritorial dasar terbesar di bawah kekaisaran untuk wilayah kekuasaan di luar [[Italia]]. Diterapkan sampai sistem [[Tetrarki]] (sekitar 296 M). Kata ''[[provinsi]]'' yang dipakai di [[Indonesia]] sekarang berasal dari istilah Romawi ini.
 
Provinsi umumnya dipimpin oleh seorang gubernurwali negeri, yaitu politikus dengan tingkat jabatan "[[Senator Romawi|Senator]]", biasanya bekas [[Konsul Romawi|konsul]] atau bekas [[praetor]]. Salah satu perkecualian adalah provinsi Mesir (''Egypt''), yang digabungkan oleh Augustus setelah kematian Cleopatra, dipimpin oleh gubernurwali negeri dari tingkatankalangan "''[[EquestrianEques]]"'' saja, mungkin untuk mencegah ambisi senatorial. Perkecualian ini unik, tetapi tidak bertentangan dengan hukum Romawi, karena Mesir dianggap milik pribadi Augustus, mengikuti tradisi raja-raja Helenistik sebelumnya.
 
== Provinsi Republik ==
Baris 14:
The territory of a people who were defeated in war might be brought under various forms of treaty, in some cases entailing complete subjection ''([[Jus gentium#Terminology|deditio]])''. The formal annexation of a territory created a "province" in the modern sense of an administrative unit geographically defined. Republican provinces were administered in one-year terms by the consuls and [[praetor]]s who had held office the previous year and who were invested with ''imperium''.<ref>[[Clifford Ando]], "The Administration of the Provinces," in ''A Companion to the Roman Empire'' (Blackwell, 2010), p. 179.</ref>
-->
Roma mulai berkembang ke luar Italia selama [[Perang Punik Pertama]]. Provinsi tetap yang direbut pertama kali adalah [[Sisilia]] (''Sicilia'') pada tahun 241&nbsp;SM dan [[Sardinia]] ''([[Corsica et Sardinia]])'' pada tahun 237&nbsp;SM. Ekspansi militer terus meningkatkan jumlah provinsi administratif ini, sampai jumlah personil yang berkualitas tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kekosongan jabatan.<ref>[[Andrew Lintott]], ''The Constitution of the Roman Republic'' (Oxford University Press, 1999), p. 113ff.; [[T. Corey Brennan]], ''The Praetorship in the Roman Republic'' (Oxford University Press, 2000), pp. 626–627.</ref> Masa jabatan "gubernurwali provinsi"negeri sering harus diperpanjang beberapa tahun ''([[prorogatio]])'', dan kadang kala Senat menganugerahkan ''imperium'' juga kepad warga privat ''([[privatus|privati]])'', yang terkenal adalah [[Pompey Agung]].<ref>Lintott, ''Constitution,'' p. 114; Brennan, ''Praetorship,'' p. 636.</ref> "Prorogatio" mengabaikan Konstitusi Republik Romawi yang prinsipnya memilih magistrat setiap tahun, dan jumlah kekayaan maupun kekuasaan militer yang tidak seimbang oleh beberapa orang melalui jabatan di tingkat provinsi merupakan faktor utama adanya transisi dari republik menjadi otokrasi imperial.<ref>Claude Nicolet, ''Space, Geography, and Politics in the Early Roman Empire'' (University of Michigan Press, 1991, originally published in French 1988), pp. 1, 15; Olivier Hekster and Ted Kaizer, preface to ''Frontiers in the Roman World,'' p. viii; Lintott, ''Constitution,'' p. 114; W. Eder, "The Augustan Principate as Binding Link," in ''Between Republic and Empire'' (University of California Press, 1993), p. 98.</ref>
 
=== Daftar provinsi Republik ===
Baris 38:
[[Berkas:RomanEmpire 117.svg|jmpl|350px|ka|Kekaisaran Romawi di bawah Kaisar [[Trajan]] pada tahun 117 M; Hijau: Provinsi Imperial; Merah muda: Provinsi Senatorial; Kelabu: negara-negara klien.]]
 
Pendirian [[Kekaisaran Romawi]] berdasarkan "Augustan Settlement" pada tahun 27&nbsp;SM, menyebabkan regulasi pemerintahan provinsi. [[Octavian Caesar]], setelah menjadi pemenang tanpa tandingan dari perang saudara Romawi dan menjadi penguasa negara Romawi, secara resmi meletakkan jabatan dan kekuasaanya, dan secara teori memulihkan otoritas [[Senat Romawi]]. Octavian sendiri mengambil gelar "[[Augustus]]" dan diberikan mandat untuk memerintah, di samping Mesir, juga provinsi-provinsi strategis penting yaitu [[Gaul]], [[Hispania]] dan [[Suriah]] (termasuk [[Kilikia]] dan [[Siprus]]). Di bawah pemerintaha Augustus, provinsi Romawi diklasifikasikan sebagai "senatorial" atau "imperial", artinya gubernur-gubernurnyawali negerinya ditunjuk oleh Senat atau oleh kaisar (''emperor''). Umumnya, provinsi-provinsi yang sudah ada pada zaman Republik merupakan "'''Provinsi Senatorial'''". Provinsi Senatorial, sebagaimana pada zaman Republik, diperintah oleh seorang [[prokonsul]], yang dipilih dengan undian di antara para senator yang dulunya bekas konsul atau bekas praetor, tergantung provinsi yang ditugaskan. "'''Provinsi Imperial'''" utama berada di bawah suatu a ''[[legatus Augusti pro praetore]]'', juga seorang senator dengan tingkat konsular atau praetorian. Mesir dan sejumlah provinsi kecil yang tidak memiliki markas legion dipimpin oleh seorang ''[[prokurator]]'' (''praefectus'' atau [[prefek]] di Mesir), yang dipilih oleh kaisar dari kalangan bukan-senator, dari tingkatan [[equestrian]]. Status suatu provinsi dapat berubah sewaktu-waktu. Pada tahun 68&nbsp;M, seluruhnya ada 36 provinsi, 11 di antaranya adalah senatorial dan 25 imperial. Di antara provinsi imperial, 15 dipimpin oleh ''legati'' dan 10 diperintah oleh ''procuratores'' ([[prokurator]]) atau ''praefecti'' ([[prefek]]).
<!--
During the Principate, the number and size of provinces also changed, either through conquest or through the division of existing provinces. The larger or more heavily garrisoned provinces (for example [[Syria (Roman province)|Syria]] and [[Moesia]]) were subdivided into smaller provinces to prevent any single governor from holding too much power.