Psikologi eksperimental: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
k clean up
Baris 1:
'''Psikologi eksperimental''' adalah salah satu cabang [[psikologi]] yang secara khusus mengkaji tentang [[prosedur]] [[Percobaan|penelitian eksperimen]] dalam konteks penelitian psikologi. Ruang lingkup pembahasannya meliputi tahapan, jenis-jenis desain dan rancangan, validitas dan [[etika]] dari penelitian eksperimen yang berkaitan dengan psikologi. Psikologi eksperimental juga mencakup pengendalian [[variabel]] non-eksperimental di bidang psikologi.<ref>{{Cite book|last=Saifuddin|first=Ahmad|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Psikologi_Agama_Implementasi_Psikologi_u/2ce2DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=psikologi+eksperimen&pg=PA8&printsec=frontcover|title=Psikologi Agama: Implementasi Psokologi untuk Memahami Perilaku Agama|location=Jakarta Timur|publisher=Kencana|isbn=978-602-422-747-0|edition=1|pages=8|url-status=live}}</ref> Pengujian validitas dan realibilitas dari metode eksperimen di dalam psikologi ekperimental dilakukan dari aspke pengajaran, interaksi maupun administrasi. Pelaksanaan penelitian pada psikologi eksperimental dapat dilakukan di lingkungan laboratorium maupun di lingkungan masyarakat dan [[fasilitas umum]].{{Sfn|Taufiq|2006|p=230}}
 
Psikologi eksperimental mulai dirintis sebagai sebuah [[disiplin ilmiah]] oleh [[Wilhelm Wundt]] (1832–1920).{{Sfn|Prasetyo, dkk.|2020|p=2}}
 
== Ciri kelimuan ==
Baris 11:
 
==== Uji coba pada hewan ====
Di dalam laboratorium, sebagian besar penelitian di bidang psikologi menggunakan sampel percobaan berupa [[hewan]]. Topik yang umum dikaji dengan menggunakan hewan sebagai sampelnya antara lain mengenai motivasi dan metode pembelajaran. Pemilihan hewan sebagai sampel penelitian psikologi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perilaku hewan sambil membuatnya menjadi hewan yang dapat dilatih dan dikendalikan perilakunya. Penelitian psikologi pada hewan juga dilakukan untuk memililih dan memperbaiki perilaku dari suatu spesies tertentu. Kelebihan lain dari percobaan menggunakan hewan sebagai sampelnya yaitu banyak faktor yang dapat dikendalian sehingga jenis percobaan dapat berbeda-beda. Pada aspek ini, penelitian psikologi utamanya digunakan untuk menentukan faktor yang membedakan antara hewan dan manusia. Dari segi hukum dan moral, penggunaan hewan sebagai sampel bertujuan untuk menghindari penggunaan sampel berupa manusia.{{Sfn|Taufiq|2006|p=230}}
 
Pada psikologi eksperimental terdapat beberapa [[spesies]] hewan yang telah dijadikan sebagai sampel penelitian yang utama. Masing-masing spesies hewan ini dijadikan sebagai sampel oleh seorang psikolog. Beberapa diantaranya yaitu anjing (Ivan Pavlov), kucing (Edward Lee Thorndike), kecoa (Robert Yerkes), monyet (Wolfgang Köhler), dan tikus (Burrhus Frederic Skinner).{{Sfn|Taufiq|2006|p=231}}