Puputan Margarana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k typo satu huruf. |
||
(16 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Infobox Military Conflict
|conflict = Pertempuran Puputan Margarana
|partof = [[Sejarah Indonesia (1945-1949)|
|image =
|caption =
|date = [[20 November]] [[1946]]
|place = [[Marga, Marga, Tabanan|Desa Marga]], [[Marga, Tabanan|Kecamatan Marga]], [[Tabanan]], [[Bali]], [[Indonesia]]
|casus =
|territory =
Baris 12:
|combatant1= {{negaranama|Indonesia}}
|combatant2= {{negaranama|Belanda}}
|commander1= {{flagdeco|Indonesia}} [[Letnan Kolonel]] [[I Gusti Ngurah Rai]]{{KIA}}
|commander2= {{flagdeco|Netherlands}} [[Letnan Kolonel]] [[F. Mollinger]]<br/>{{flagdeco|Netherlands}} [[Kapten]] [[J.B.T König]]
|units1 = [[Kodam Udayana|Batalyon Ciung Wanara]]
|units2 = Brigade-Y<ref>{{cite web|url=http://www.indie-1945-1950.nl/web/ybrigade.htm|title=Y-Brigade}}</ref>
* [[KNIL|8 (IV) Bataljon Stoottroepen]]<ref>{{cite web|url=http://www.indie-1945-1950.nl/web/48rs.htm|title=8 (IV) Bataljon Stoottroepen}}</ref>
Baris 28:
}}
'''Pertempuran Puputan Margarana''' merupakan salah satu pertempuran antara [[Indonesia]] dan [[Belanda]] dalam masa [[Perang kemerdekaan Indonesia]] yang terjadi pada [[20 November]] [[1946]]. Pertempuran ini dipimpin oleh Kepala Divisi Sunda Kecil [[Kolonel]] [[I Gusti Ngurah Rai]]. Dimana Pasukan [[TKR]] di wilayah ini bertempur dengan habis habisan untuk mengusir Pasukan Belanda yang kembali datang setelah kekalahan Jepang, untuk menguasai kembali wilayahnya yang direbut Jepang pada [[Perang Dunia II]], mengakibatkan gugurnya seluruh pasukan termasuk [[I Gusti Ngurah Rai]] yang kemudian dikenang sebagai salah-satu [[Puputan]]
==
Pertempuran ini juga memiliki keterkaitan dengan '''[[Perundingan Linggarjati]].''' Perlu diketahui bahwa Perjanjian Linggarjati tidak memasukkan Bali sebagai bagian dari Republik Indonesia yang membuat rakyat Bali kecewa dan kemudian memicu perlawanan. Kedatangan Belanda di Bali memiliki tujuan untuk mengamankan Bali dalam tangan Belanda agar dapat disatukan dengan Negara Indonesia Timur (NIT). == Pertempuran == Pada 20 November 1946 sejak pagi-pagi buta tentara Belanda mulai nengadakan pengurungan terhadap Desa Marga. Kurang lebih pukul 10.00 pagi mulailah terjadi tembak-menembak antara pasukan NICA dengan pasukan Ngurah Rai. Pada pertempuran tersebut pasukan bagian depan Belanda banyak yang mati tertembak. Oleh karena itu, Belanda segera mendatangkan bantuan dari semua tentaranya yang berada di Bali ditambah [[pesawat pengebom]] yang didatangkan dari [[Kota Makassar|Makassar]]. Di dalam pertempuran yang sengit itu semua anggota pasukan Ngurah Rai bertekad tidak akan mundur sampai titik darah penghabisan. Di sinilah pasukan Ngurah Rai mengadakan "[[Puputan]]" atau perang habis-habisan di Desa Margarana. ==Akibat== Pasukan == Referensi ==
|