Pura Maospahit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Userjaleeverse (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 19:
 
== Sejarah ==
Sejarah Pura Maospahit tercatat dalam [[Babad]] [[Wongayah Dalem]], sebuah batu [[prasasti]] yang menyebutkan kisah [[Sri Kbo Iwa]], seorang arsitektur religius asal Bali. Sri Kbo Iwa membangun sebuah struktur kuil yang dikenal sebagai Candi Raras Maospahit, pada 1200 [[Kalender Bali|tahun Saka]] (atau 1278 [[Kalender Gregorius|kalender Gregorian]]). Candi Raras Maospahit disebutkan sebagai "''pelinggih'' (tempat suci) dalam bentuk bangunan bata merah besar dengan dua patung [[terakota]] yang mengapit pintu masuk utama". Hingga kini, bangunan bata merah Candi Raras Maospahit masih ada dan menjadi kuil utama dari kompleks candi Pura Maospahit.{{Sfn|I Putu Suyatra|2017}}
 
Selama masa pemerintahan [[kerajaan Badung]] di kota [[Kota Denpasar|Denpasar]], seorang arsitek I Pasek diperintahkan untuk membangun candi lain yang akan digunakan untuk pertunjukan wayang. Sebelum pembangunan dimulai, I Pasek pergi ke [[Majapahit]] untuk mempelajari proporsi yang tepat untuk kuil baru. Setelah I Pasek menyelesaikan desain kuil baru, ia kembali ke Denpasar dan membangun kuil baru tersebut pada 1475 Tahun Saka (atau tahun 1553) yang dikenal sebagai Candi Raras Majapahit. Bangunan tersebut berdiri di samping Candi Raras Maospahit sebelumnya.{{Sfn|I Putu Suyatra|2017}}
Baris 31:
Mandala keempat dikenal sebagai ''jaba tengah'' atau ''madya mandala'', dapat diakses melalui sebuah gerbang [[candi bentar]] melalui sisi timur dari halaman mandala ketiga. Mandala keempat digunakan untuk menampilkan kesenian sakral yang hanya ditampilkan selama festival di Pura Maospahit. Mandala keempat adalah di mana beberapa bale berada misalnya ''bale pesucian'', ''bale tajuk'', dan ''bale sumanggen''.{{Sfn|I Putu Suyatra|2017}}
 
Mandala kelima dikenal sebagai ''jero'' atau ''utamaning mandala'' ("mandala utama") adalah pusat mandala yang paling suci di mana candi utama berada: candi bata merah Candi Raras Maospahit dan Candi Raras Majapahit. Masing-masing kuil yang didedikasikan untuk Ratu Ayu Mas Maospahit dan Ida Bhatara Lingsir Sakti. pelinggih kuil Lainnya sama dibangun dengan [[batu bata]] merah dan atap yang dihiasi utamaning mandala, masing-masing didedikasikan kepada dewa lokal .{{Sfn|I Putu Suyatra|2017}}
 
== Festival kuil ==
Baris 39:
{{reflist|30em}}
 
=== Lihat juga ===
* [[Pura|Pura bali]]