Rabb: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diatas +di atas)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231109)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(18 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Short description|Arabic word used to refer to God as the "lord" or "master"}}
'''Rabb''' dalam [[bahasa Arab]] adalah raja, penguasa, pemilik yang dalam konteks [[Islam]] merujuk kepada [[Allah]]. Di dalam Al-Qur'an, Rabb adalah nama yang umum untuk Tuhan.
"'''Rabb''' ({{lang-ar|رب}}, atau ''Rabbሀ'', terkadang "''Rabbi'' (-i/-u/-a)"), sering digunakan untuk merujuk pada Tuhan Semesta dalam bahasa Arab (''[[Allah]]'') sebagai "[[Tuhan]]" atau "Tuan".<ref name="Yuskaev2017">{{cite book |last1=Yuskaev |first1=Timur R. |title=Speaking Qur'an: An American Scripture |date=18 October 2017 |publisher=Univ of South Carolina Press |isbn=978-1-61117-795-4 |language=English |quote=Indeed, "lord" is a direct translation of the Arabic word ''rabb''.}}</ref> Istilah ini digunakan oleh umat Islam; Demikian pula umat Kristen menggunakannya untuk Yesus, umat Hindu menggunakan ishwar atau parmeshwar, dan umat Sikh menggunakan waheguru di [[Timur Tengah]] dan [[anak benua India]] untuk merujuk pada Yang Maha Tinggi.<ref name="Wan2004">{{cite book |last1=Wan |first1=Enoch |title=Christian Witness in Pluralistic Contexts in the 21st Century |url=https://archive.org/details/christianwitness0000unse_w7s0 |date=2004 |publisher=William Carey Library |isbn=978-0-87808-385-5 |page=[https://archive.org/details/christianwitness0000unse_w7s0/page/35 35] |language=English |quote=After the rise of Islam, Jews, Christians, and Muslims used "Allah" for Elohim and "theos" when they quoted or translated the Bible in Arabic as they did in their dialogues together. Arabicish versions have tended to transliterate Yahweh or use the word ''rabb'' (Lord) as Jews used ''adonai''.}}</ref><ref name="Singh1990"/>
Kata "Rabb" atau "Rabbi" atau "Robbuna" hanya dinisbahkan / dikaitkan kepada [[Allah]] sedangkan untuk sesuatu selain Allah, mesti disambungkan dengan kata lain.
 
== Etimologi ==
:1:2 "Segala Puji milik Allah, Rabb seluruh semesta alam."
Arti harfiah dari kata tersebut adalah “Pemelihara“, atau Pemilik, Penguasa, Pemberi Kasih Sayang, Tuan, Pemberi Makan”, yang dalam pengertian itu laki-laki adalah ''rabb'' tuan rumahnya. Kata Arab [[Akar (linguistik)|akar]] mempunyai beberapa arti tergantung lagi pada konteksnya, namun dalam hal ini mengacu pada [[kata kerja]] ''yurabbu'', yang berarti "menjadi lebih besar, bertambah, bertambah banyak, berkembang , makmur, naikkan". Ada yang menjelaskannya sebagai suatu hal yang membina sedemikian rupa sehingga mencapai kondisi demi kondisi hingga mencapai tujuan penyelesaiannya. Dengan demikian, hal ini tidak hanya menyampaikan gagasan tentang membina, membesarkan atau memelihara, tetapi juga tentang mengatur, menyelesaikan, mencapai, menghargai, menopang dan membawa ke kedewasaan melalui evolusi dari keadaan paling awal hingga kesempurnaan tertinggi.
 
== Terminologi ==
:114:1 "Katakanlah, aku berlindung kepada Rabb manusia."
Dalam [[Al-Quran]], Allah menyebut dirinya sebagai "Rabb" di beberapa tempat. Jika digunakan dengan kata sandang pastinya disebut ''Ar'' (''Ar-Rabb''), kata Arabnya berarti "Tuan (Tuhan)". Dalam kasus lain, konteksnya memperjelas siapa yang dimaksud dengan kata tersebut, dalam hal ini "Rabb" mengacu pada "Pemilik, Tuan", misalnya Rabb Ad-Dar (رَبُّ ٱلْدَّار), berarti " tuan rumah/pemilik tempat tinggal”. Rabb juga merupakan nama depan dan/atau belakang yang umum dan dapat diterima di seluruh dunia. Dalam Islam, Allah disebut sebagai "yang mempunyai banyak kualitas dan sifat" ([[Pluralisme]] dari [[Monisme]]), dalam [[Surah]] pertama al-[[Fatihah]] dari [[Quran]], memperkenalkan gelar "''Rabb''" ini pada ayat pertama, "Segala puji dan syukur hanya milik Allah (Tuhan), ''Rabb'' (Pemilik dan Penguasa) seluruh alam yakni Alam Semesta”, dengan demikian menyatakan dengan jelas bahwa Allah (Tuhan) yang memelihara, yang memiliki, yang mencipta, dan membina sesuatu melalui setiap tahap keberadaan atau peringkat, dimana segala sesuatu di antara itu tetap wujud.
 
== Istilah Di Wilayah Lain ==
"Alhamdu lillahi rabbil ‘alamiin" (segala puji milik Allah, Rabb seluruh semesta alam), rabb di sana diterjemahkan sebagai Pengatur, Pemelihara dan Penguasa, tapi secara tata bahasa, arti rabb adalah pengatur. Sesuatu dikatakan pengatur kalau memiliki aturan (seperti penulis dengan tulisannya, pengarang dengan karangannya). Kepengaturan Allah di alam semesta selanjutnya diistilahkan sebagai [[Rubbubiyah]]
Di [[Dataran Indo-Gangga]], khususnya di [[wilayah Punjab]], istilah "Rabb" atau "Rab" digunakan oleh umat Islam, Sikh, Hindu, dan Kristen untuk menyebut Tuhan.<ref name="Singh1990">{{cite book |last1=Singh |first1=Wazir |title=Sikhism and Punjab's Heritage |date=1990 |publisher=Punjabi University |language=en |quote=For instance 'Rabb' is the most popular name of God in Punjabi. Hindus, Muslims and Sikhs frequently use this Arabic word which means Lord or Master.}}</ref>
 
[[Arab Pra-Islam|Pra-Islam]] Orang-orang Arab dulu percaya bahwa, meskipun ada banyak ''<nowiki/>'aalihah'' (<big>آلهة</big>, "dewa, dewa"), namun hanya "Tuhan" sahaja adalah "''Rabb''" yakni (Tuhan/Pemelihara) bumi dan langit. Di era [[Jahiliyyah]] di Arab Pra-Islam, pemujaan kepada Tuhan dikaitkan dengan satu dewa di antara dewa-dewa lain yang lebih rendah, mengacu pada satu dewa untuk masing-masing 365 hari dalam setahun dan oleh karena itu, "Tuhan" yang diyakini sebagai bentuk "Makhluk Tertinggi" abstrak yang tidak ada kemiripannya dan yang memerintah langit dan bumi.
Hampir seluruh [[doa]] yang di dalam [[Al-Qur'an]] dimulai dengan Rabb, Robbi, Robbana, Rubbuna, disini apabila kita tilik dengan teliti dengan menggunakan pemahaman yang mendalam ternyata ada terdapat rahasia-nya rahasia, rahasia di atas rahasia.
 
== Pengasas ==
Baru kemudian setelah Muhammad '''ﷺ''' memperkenalkan tauhid yang berbeda yang berpusat pada gagasan tentang Tuhan Yang Maha Esa (satu Tuhan – al-Wahid,) “Keesaan atau Keunikan (Allah) – yang mana Allah adalah satu-satunya Tuhan yang tidak lahir dari apa jua atau dilahirkan dari apa jua, atau yang diasosiasikan dengan dewa lain. Salah satu tujuan Muhammad '''ﷺ''' adalah memperkenalkan kembali Tuhan sebagai "''Rabbi 'l-'Ālamīn''" atau "رَبِّ الْعَالَمِينَ", yang diterjemahkan sebagai "Penguasa Alam Semesta", yang tidak hanya sekedar Pencipta, tetapi juga satu-satunya Tuhan yang patut diakui oleh semua umat manusia.
 
== Referensi ==
Berdasarkan* kamus[[Kamus Arab Indonesia.]]
 
== Lihat pula ==
* [[Rabi]]
 
{{Qur'an-stub}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Islam]]