Radjiman Wedyodiningrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(45 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|name = {{PAGENAME}}
|image = Radjiman Wediodiningrat, Kami Perkenalkan (1952), p77.jpg
|imagesize =
|caption = Radjiman Wedyodiningrat
|order =
|office = Ketua Badan Penyelidik Usaha-
|president =
|term_start = 29 April 1945
Baris 14:
|successor =
|birth_date = {{birth date|1879|4|21}}
|birth_place =
|death_date = {{death date and age|1952|9|20|1879|4|21}}
|death_place =
|nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
|party =
|spouse =
Baris 22 ⟶ 23:
|residence =
|alma_mater =
|occupation = Pejuang, dokter, aktivis, politisi
|religion =
}}
'''
Pada tahun 1950, setelah menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]], ia memimpin sidang pleno pertamanya. Dua tahun kemudian, Radjiman meninggal dan dimakamkan di Yogyakarta. Ia dianugerahi gelar [[Pahlawan nasional|Pahlawan Nasional]] pada tahun 2013 oleh Presiden RI ke-6 [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Dikenal sebagai tokoh politik, ia merupakan lulusan Sekolah Dokter Djawa atau School tot Opleiding Van Indicshe Artsen (STOVIA) pada Desember 1898.<ref>{{Cite web|last=Teguh|first=Irfan|title=Radjiman Wedyodiningrat, Dokter Keraton Solo yang Jadi Ketua BPUPKI|url=https://tirto.id/radjiman-wedyodiningrat-dokter-keraton-solo-yang-jadi-ketua-bpupki-gjBw|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-08-24}}</ref>
== Asal usul ==
Radjiman memiliki darah [[Suku Gorontalo|Gorontalo]] dari ibunya. Ayah dari dr. Radjiman bernama Sutodrono. Pamannya, [[Wahidin Soedirohoesodo]], membiayai pendidikannya di [[Batavia]].
== Pendidikan ==
Dimulai dengan model pembelajaran hanya dengan mendengarkan pelajaran di bawah jendela kelas saat mengantarkan putra Dr. [[Wahidin Soedirohoesodo]] ke sekolah, kemudian atas belas kasihan guru Belanda disuruh mengikuti pelajaran di dalam kelas sampai akhirnya di usia 20 tahun ia sudah berhasil mendapatkan gelar dokter dan mendapat gelar Master of Art pada usia 24 tahun. Ia juga pernah belajar di Belanda, Prancis, Inggris dan Amerika.▼
[[File:Dokter Radjiman = Raden Toemenggoeng Wediodiningrat, hofarts, met zijn familie, Java, KITLV 31932.tiff|jmpl|Dokter Radjiman Wedyodiningrat dan keluarga (1909).]]
▲Dimulai dengan model pembelajaran hanya dengan mendengarkan pelajaran di bawah jendela kelas saat mengantarkan putra
Pilihan belajar ilmu kedokteran yang diambil berangkat dari keprihatinannya ketika melihat masyarakat Ngawi saat itu dilanda penyakit pes, begitu pula ia secara khusus belajar ilmu kandungan untuk menyelamatkan generasi ke depan di mana saat itu banyak ibu-ibu yang meninggal karena melahirkan. Karena keprofesionalannya, pada masa pemerintahan [[Pakubuwana X|Susuhunan Pakubuwana X]] di [[Kesunanan Surakarta]], dr. Radjiman diangkat sebagai dokter keraton, dan sempat berkarier serta mengabdikan diri di beberapa rumah sakit di [[Surakarta]].
Sejak tahun 1934 ia memilih tinggal di [[Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi|Dusun Dirgo]], [[Kauman, Widodaren , Ngawi|Desa Kauman]], [[Kecamatan Widodaren]], Ngawi dan mengabdikan dirinya sebagai dokter ahli penyakit pes, ketika banyak warga Ngawi yang meninggal dunia karena dilanda wabah penyakit tersebut. Rumah kediamannya yang sekarang telah menjadi situs sudah berusia 134 tahun. Begitu dekatnya Radjiman dengan Bung Karno sampai-sampai Bung Karno pun telah bertandang dua kali ke rumah tersebut.
==
== BPUPKI ==
Dalam perjalanan sejarah menuju kemerdekaan Indonesia, dr. Radjiman adalah satu-satunya orang yang terlibat secara aktif dalam kancah perjuangan berbangsa dimulai dari munculnya Boedi Utomo sampai pembentukan BPUPKI. Manuvernya di saat memimpin Budi Utomo yang mengusulkan pembentukan milisi rakyat di setiap daerah di Indonesia (kesadaran memiliki tentara rakyat) dijawab Belanda dengan kompensasi membentuk [[Volksraad]] dan dr. Radjiman masuk di dalamnya sebagai wakil dari Boedi Utomo.▼
[[File:KITLV A325 - Een dwergkind door een keizersnee ter wereld gebracht in de kliniek Kadipolo te Solo, KITLV 37496.tiff|jmpl|Dokter Radjiman (ketika itu masih bergelar Wedyodipuro) seusai menangani persalinan [[Operasi sesar|sesar]] salah seorang perempuan [[kerdil]] di Rumah Sakit Kadipolo, [[Surakarta]] (1915).]]
Pada sidang BPUPKI 29 Mei|(29 Mei 1945), ia mengajukan pertanyaan “apa dasar negara Indonesia jika kelak merdeka?” Pertanyaan ini dijawab oleh [[Soekarno|Bung Karno]] dengan [[Pancasila]]. Jawaban dan uraian Bung Karno tentang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia ini kemudian ditulis oleh Radjiman selaku ketua BPUPKI dalam sebuah pengantar penerbitan buku Pancasila yang pertama tahun [[1948]] di Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Terbongkarnya dokumen yang berada di Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi ini menjadi temuan baru dalam sejarah Indonesia yang memaparkan kembali fakta bahwa Soekarno adalah Bapak Bangsa pencetus Pancasila.▼
▲Dalam perjalanan sejarah menuju kemerdekaan Indonesia, dr. Radjiman adalah satu-satunya orang yang terlibat secara aktif dalam kancah perjuangan berbangsa dimulai dari munculnya Boedi Utomo sampai pembentukan BPUPKI.
▲Pada sidang BPUPKI
Pada tanggal 9 Agustus 1945, ia membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke [[Saigon]] dan [[Da Lat]] untuk menemui pimpinan tentara Jepang untuk Asia Timur Raya terkait dengan pengeboman [[Hiroshima]] dan [[Nagasaki]] yang menyebabkan Jepang berencana menyerah tanpa syarat kepada [[Sekutu]], yang akan menciptakan kekosongan kekuasaan di Indonesia.
== Karier selanjutnya ==
Pada masa setelah kemerdekaan RI Radjiman pernah menjadi anggota [[Dewan Pertimbangan Agung|DPA]], [[Komite Nasional Indonesia Pusat|KNIP]], dan pemimpin sidang DPR pertama di saat Indonesia kembali menjadi negara kesatuan dari RIS.▼
[[Berkas:Sukarno at funeral Suara Rakyat 24 Sep 1952 p1.jpg|jmpl|[[Soekarno|Presiden Soekarno]] hadir saat pemakaman Radjiman Wedyodiningrat.]]
▲Pada masa setelah kemerdekaan RI Radjiman pernah menjadi anggota [[Dewan Pertimbangan Agung|DPA]], [[Komite Nasional Indonesia Pusat|KNIP]], dan pemimpin sidang DPR pertama
== Referensi ==
{{reflist}}
{{BPUPKI}}
{{PPKI}}
Baris 57 ⟶ 74:
{{DEFAULTSORT:Wedyodiningrat, Radjiman}}
[[Kategori:Anggota BPUPKI]]▼
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
▲[[Kategori:BPUPKI]]
[[Kategori:Tokoh dari Kota Yogyakarta]]▼
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]▼
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
▲[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Ngawi]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Widodaren]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Mantingan]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
|