Raja Pagaruyung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 13:
=== Kesultanan ===
Selepas masuknya [[agama Islam]] ke pedalaman Minangkabau, para Raja Alam mulai mengambil gelar Yang Dipertuan Sakti atau [[Yang Dipertuan Pagaruyung]]. Catatan sejarah pertama tentang perubahan gelar ini adalah surat [[Jacob Pits]], seorang pegawai [[Vereenigde Oostindische Compagnie|Kongsi Dagang Hindia Timur]] kepada "[[Ahmadsyah dari Pagaruyung|Sultan Ahmadsyah, Iskandar Zur-Karnain, Penguasa Minangkabau yang kaya akan emas]]" bertanggal 9 Oktober 1668. Catatan lanjutan Belanda memperkirakan bahwa Ahmadsyah memerintah sampai kematiannya pada tahun 1674.{{sfn|Dobbin}}
Baris 36 ⟶ 34:
{{quote|"Their government, in the abstract, however insignificant in itself, is there [in distant parts] an object of veneration. Indeed to such an unaccountable excess is this carried, that every relative of the sacred family, and many who have no pretensions to it assume that character, are treated wherever they appear, not only with the most profound respect by the chiefs who go out to meet them, fire salutes on their entering the dusuns, and allow them to level contributions for their maintenance; but by the country people with such a degree of superstitious awe, that they submit to be insulted, plundered, and even wounded by them, without making resistance, which they would esteem a
dangerous profanation. Their appropriate title ... is Yang de per-tuan, literally signifying Tie who ruleth."|[[William Marsden]], ''History of Sumatra'', 1783.{{sfn|Marsden-Sumatra|p=206}}}}
Para raja Pagaruyung adalah salah satu monarki yang berpengaruh di [[dunia Melayu]]. Meskipun kekuasaan teritorialnya sendiri terbatas kepada ''nagari'' Pagaruyung, tetapi mereka memiliki kekuasaan yang besar atas wilayah rantau Pagaruyung, dengan pengaruh yang mencapai hingga ke [[Semenanjung Melayu]].
=== Pembagian kekuasaan ===
Baris 60:
=== Hubungan luar negeri ===
Beberapa daerah yang berada di bawah pengaruh Pagaruyung tercatat beberapa kali meminta para raja Pagaruyung untuk ikut campur untuk menyelesaikan konflik internal mereka. Di [[Rao]], misalnya, raja Pagaruyung mengirimkan kerabatnya untuk memerintah sebagai [[Yang Dipertuan Padang Nunang]].{{citation needed}} Di [[Dua Koto, Pasaman|Duo Koto Cubadak]], raja Pagaruyung mengirimkan Tuanku Rajo Sontang, di [[Talamau, Pasaman Barat|Kabuntaran Talu]] Tuanku Bosa, di [[Pasaman, Pasaman Barat|Pasaman]] Yang Dipertuan Parik Batu, di [[Kinali, Pasaman Barat|Kinali]] Yang Dipertuan Kinali. Di [[Kerajaan Tambusai
=== Pergantian kekuasaan ===
Baris 76:
# Maharajadiraja '''[[Akarendrawarman]]''' di Parhyangan (k. 1316);
#Maharajadiraja '''[[Adityawarman]]''' di Malayapura dan Surawasa (1347-1375);
# Yuwaraja '''[[Ananggawarman]]'''
#Yuwaraja '''[[Bijayendrawarman]]''' di Parwatapuri (~abad ke-14);
# Maharajadiraja '''[[Wijayawarman]]''' di Malayapura (1417-1440).
=== Yand Dipertuan Sultan (Raja Alam) & Regent Tanah Datar ===
# Yang Dipertuan Sultan '''[[Ahmadsyah dari Pagaruyung|Ahmadsyah]]''' di Pagaruyung (1668-1674);
# Yang Dipertuan Sultan '''[[Indermasyah dari Suruaso|Indermasyah]]''' di Suruaso dan Pagaruyung (1674-1730);
|