Ratu Emma Norma
{{Infobox officeholder | honorific-prefix = | name = Ratu Emma Norma | image = | caption = | office = Istri Wakil Presiden Indonesia ke-5 | term_start = 11 Maret 1988 | term_end = 11 Maret 1993 | predecessor = Karlinah Djaja Atmadja Wirahadikusumah | successor = Tuti Sutiawati | birth_date = 3 Maret 1928 | birth_place = [[Purwakarta, Purwakarta|Purwakarta, Jawa Barat, Hindia Belanda | death_date = 18 Juli 2012 (umur 84) | death_place = Jakarta, Indonesia | spouse = Soedharmono | mother = Ubaid Djubaedah | father = Tubagus Ilyas Angkawidjaja | religion = Islam }}
Ratu Emma Norma | |
---|---|
Istri Wakil Presiden Republik Indonesia | |
Masa jabatan 11 Maret 1988 – 11 Maret 1993 | |
Wakil Presiden | Soedharmono |
Informasi pribadi | |
Lahir | Purwakarta, Hindia Belanda | 3 Maret 1928
Meninggal | 18 Juli 2012 | (umur 84)
Suami/istri | |
Orang tua | Tubagus Ilyas Angkawidjaja dan Ubaid Djuabedah |
Sunting kotak info • L • B |
Hj. (3 Maret 1928 – 18 Juli 2012) adalah Istri Wakil Presiden Indonesia kelima yang menjabat selama periode 1988–1993
Profil
Ratu Emma Norma dilahirkan pada 3 Maret 1928 putri dari pasangan Tubagus Ilyas Angkawidjaja dan Ubaid Djubaedah. Beliau menikah dengan Soedharmono dan dikaruniai tiga anak, delapan cucu, serta tujuh cicit. Beliau juga pernah mengenyam pendidikan guru agama dan pernah bekerja di kantor pengacara.
Wafat
Ratu Emma Norma wafat di Jakarta pada 18 Juli 2012 pada usia 84 tahun. Almarhumah meninggalkan 3 anak, 8 cucu, dan 7 cicit. Beliau dimakamkan keesokan harinya pada 19 juli 2012 di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara kemiliteran yang dipimpin oleh Wapres Boediono selaku inspektur upacara. Wapres Boediono dalam sambutannya mengatakan berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas mangkat nya almarhumah dan turut menyampaikan doa kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Wapres Boediono juga menilai mendiang Ratu Emma Norma sebagai sososk yang memebrikan keteladanan yang besar bagi bangsa dan negara yaitu berupa kesabara, kestiaan, dan ketabahan selama mendapingi suaminya. Dalam upcara pemakaman ini juga turut dihadiri Mensesneg Sudi Silalahi, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo Mantan Wapres Try Sutrisno dan istri Tuti Sutiawati, Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Ginandjar Kartasasmita, serta beberapa tokoh era pemerintahan Presiden Soeharto dan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Riwayat Organisasi
- Ketua Presidium Dharma Wanita ke-1
- Anggota DPR-RI
Penghargaan
Semasa hidupnya beliau pernah mendapat tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana (12 Agustus 1992)[1] dan dari beberapa negera seperti Kuwait, Kamboja, Korea Selatan, dan Venezuela.
- ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.