Reconquista: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
Konsep penaklukan kembali Jazirah Iberia oleh umat Kristen pertama kali mengemuka pada akhir abad ke-9<ref name=CambridgeMedieval>{{cite book |title= The New Cambridge Medieval. History 1|last=McKitterick |first=Rosamond |author-link= Rosamond McKitterick |author2=Collins, R. |year= 1990 |publisher= Cambridge University Press |isbn= 9780521362924|page= 289|access-date=26 Juli 2012|url=https://books.google.com/books?id=ZEaSdNBL0sgC&pg=PA272}}</ref> di dalam ''[[Chronica Prophetica]]'' (883–884), karya tulis yang mengungkit kesenjangan budaya dan agama di antara umat Kristen dan umat Islam di Hispania serta menandaskan perlunya mengusir umat Islam sebagai wujud upaya memulihkan [[kerajaan Visigoth|kedaulatan bangsa Visigoth]] di wilayah yang direbut kembali.<ref name="EB2020">{{cite web |title=Spain – The rise of Castile and Aragon |url=https://www.britannica.com/place/Spain/The-rise-of-Castile-and-Aragon |website=Encyclopedia Britannica |access-date=16 Agustus 2020 |language=en|quote=Pada kurun waktu inilah tawarikh-tawarikh Kristen tertua mengenai Reconquista ditulis. Tawarikh-tawarikh tersebut dengan sengaja berusaha menunjukkan keterkaitan sejarah antara monarki Visigoth dan monarki Asturias. Dengan mengaku sebagai ahli waris sah kewenangan dan adat-istiadat bangsa Visigoth, para menak Asturias secara sadar menyatakan diri sebagai pihak yang bertanggung jawab merebut kembali negeri Hispania dari umat Islam}}</ref>
 
[[File:Almohad1200.png|thumb|270px|[[Muwahhidun|Negara KhilafatulKhilafah Muwahidin]] dan negara-negara tetangganya, termasuk kerajaan Kristen [[Kerajaan Portugal|Portugal]], [[Kerajaan León|Leon]], [[Kerajaan Kastila|Kastila]], [[Kerajaan Navarra|Navara]], dan [[Mahkota Aragon|Aragon]], sekitar tahun 1200]]
Para penguasa Kristen di Jazirah Iberia saling berseteru, demikian pula para penguasa Islam. Tidak jarang terjalin persekutuan di antara penguasa Islam dan penguasa Kristen,<ref name=CambridgeMedieval/> malah ada prajurit-prajurit bayaran beragama Kristen maupun Islam yang rela berperang bagi pihak mana pun yang sanggup membayar paling banyak tanpa pandang agama. Masa-masa itu sekarang dipandang sebagai kurun waktu penuh babak-babak panjang toleransi relatif dalam kehidupan beragama.<ref>María Rosa Menocal, ''The Ornament of the World: How Muslims, Jews and Christians Created a Culture of Tolerance in Medieval Spain'', Back Bay Books, 2003, {{ISBN|0316168718}}, dan baca juga artikel [[Abad keemasan kebudayaan Yahudi di Spanyol]].</ref> Meskipun demikian, pandangan tersebut sudah disanggah para sarjana.<ref>{{Cite book|title=The Myth of the Andalusian Paradise: Muslims, Christians, and Jews under Islamic Rule in Medieval Spain|last=Fernandez-Morera|first=Dario}}</ref><ref>{{Cite book|title=Caliphs and Kings: Spain, 796-1031|last=Collins|first=Roger}}</ref><ref>{{Cite book|title=Reconquest and Crusade in Medieval Spain|last=O'Callaghan|first=Joseph F.}}</ref>
 
Perang-[[perang Salib]], yang bermula jelang akhir abad ke-11, melahirkan ideologi religius Kristen tentang penaklukan kembali, bertentangan dengan ideologi [[jihad]] Muslim di [[Al-Andalus|Al Andalus]] yang dicetuskan para penguasa [[Murabithun|Al Murabatin]] dan digembar-gemborkan para khalifah [[Muwahhidun|Al Muwahidin]]. Dokumen-dokumen yang lebih awal dari abad ke 10 dan ke-11 nyata-nyata tidak memuat gagasan "penaklukan kembali".<ref>{{cite book|last=O'Callaghan|first=Joseph F.|title=Reconquest and Crusade in Medieval Spain|url=https://books.google.com/books?id=6fPSBQAAQBAJ&pg=PA18|access-date=23 Oktober 2017|year=2013|publisher=University of Pennsylvania Press|isbn=978-0-8122-0306-6|page=18}}</ref> Keterangan-keterangan tertulis tentang perseteruan Muslim-Kristen baru belakangan dimunculkan untuk mendukung gagasan tersebut, teristimewa ''[[Chanson de Roland]]'', versi fiksi Prancis abad ke-11 dari [[Pertempuran Jalur Gunung Roncevaux|riwayat pertempuran di Jalur Roncevaux]] melawan [[Saracen|orang Sarasen]] Iberia ([[moor|orang Moro]]) yang diajarkan sebagai fakta sejarah di sekolah-sekolah Prancis sejak tahun 1880.<ref>{{cite journal|title='Pagans are wrong and Christians are right': Alterity, Gender, and Nation in the ''Chanson de Roland''|last=Kinoshita|first=Sharon|s2cid=143132248|journal=Journal of Medieval and Early Modern Studies|volume=31|issue=1|date=Winter 2001|pages=79–111|doi=10.1215/10829636-31-1-79}}</ref><ref>{{cite journal |last1=DiVanna |first1=Isabel N. |year=2010 |title=Politicizing national literature: the scholarly debate around La Chanson de Roland in the nineteenth century |journal=Historical Research |volume=84 |issue=223 |pages=109–134 |doi=10.1111/j.1468-2281.2009.00540.x }}</ref>
 
== Latar belakang ==
Baris 143:
Raja Alfonso VI alias Alfonso Pemberani memberi lebih banyak kewenangan kepada ''fueros'' serta merepopulasi [[Segovia]], [[Ávila (provinsi)|Ávila]], dan [[Salamanca]]. Sesudah mengamankan batas-batas wilayah Kastila, ia menaklukkan [[Taifa of Toledo|negara taifa di Toledo]] pada tahun 1085. [[Toledo, Spanyol|Toledo]], bekas ibu kota kerajaan bangsa Visigoth, adalah kota yang sangat terpandang, sehingga aksi penaklukan tersebut membuat nama Alfonso termasyhur ke seluruh Dunia Kristen. Meskipun demikian, "penaklukan" ini sesungguhnya terjadi sedikit demi sedikit, lebih banyak lewat jalan damai, dan berlangsung selama beberapa dasawarsa. Toledo baru benar-benar takluk sesudah terlaksananya pemukiman kembali.
 
Alfonso VI adalah kepala monarki yang memilih untuk memahami jalan pikiran raja-raja taifa dan memprakarsai usaha-usaha diplomasi yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk meraih kemenangan politik sebelum menggunakan cara-cara kekerasan. Ia menyandang gelar ''[[Imperator totius Hispaniae]]'' (Kaisar Seluruh [[Hispania]], maksudnya seluruh kerajaan Kristen di Jazirah Iberia, bukan hanya negara Spanyol sekarang ini). Kebijakan Alfonso yang lebih agresif terhadap negara-negara taifa menimbulkan kekhawatiran para kepala negaranya. Mereka akhirnya meminta pertolongan kaum [[Murabithun|Al Murabatin]] dari Afrika.
 
=== Kerajaan Navara (tahun 824–1620) ===
Baris 170:
{{Main|Kerajaan Portugal}}
[[File:GeraldoGeraldesSemPavor.jpg|thumb|left|upright=0.8|Patung [[Geraldo Si Megak|Geraldo Sem Pavor]] (Geraldo Si Megak), pahlawan rakyat Portugis, mengacungkan kepala orang Moro]]
Pada tahun 1139, sesudah menang telak darimelawan pasukan [[Murabitun|Al Murabatin]] dalam [[Pertempuran Ourique]], [[Afonso Henriques]] dimasyhurkan sebagai [[Daftar kepala monarki Portugis|Raja Portugal]] yang pertama oleh pasukannya. Menurut legenda, jasa-jasa besar Afonso diumumkan Kristus dari langit, oleh karena itu ia menggelar [[Cortes Portugal|''Cortes de Portugal'']] (Sidang Raya Portugal) yang pertama di [[Lamego]] dan dinobatkan menjadi Raja Portugal oleh [[Uskup Agung Braga]]. Di dalam [[Perjanjian Zamora]] tahun 1143, [[Alfonso VII dari León dan Kastila|Alfonso VII, Raja Leon dan Kastila]], mengakui kemerdekaan bangsa Portugis dari Kerajaan Leon.
 
Pada tahun 1147, Portugal [[Penaklukan Santarém|mendaulat kota Santarém]], dan berhasil merebut kota [[Pengepungan Lisboa Lisboa]] tujuh bulan kemudian. Melalui [[bulla kepausan|bula]] [[Manifestis Probatum]], [[Paus Aleksander III]] mengakui Afonso Henriques sebagai Raja Portugal pada tahun 1179.
Baris 190:
Bentrok-bentrok dan aksi-aksi penyerbuan di daerah Andalusia tidak mampu menyadarkan kerajaan-kerajaan Kristen agar berhenti saling memerangi maupun bersekutu dengan raja-raja Muslim. Sejumlah raja Muslim memperistri atau dilahirkan perempuan yang terlahir Kristen. Beberapa pahlawan Kristen, misalnya [[El Cid]], diupah raja-raja [[taifa]] untuk berperang melawan negeri-negeri tetangga mereka. Bahkan pengalaman tempur El Cid yang pertama didapatkannya lewat keikutsertaan sebagai pejuang di pihak salah satu negara Islam dalam perang melawan salah satu negara Kristen. Dalam [[Pertempuran Graus]] tahun 1063, El Cid dan sejumlah tokoh Kastila lainnya berjuang di pihak [[Ahmad al-Muqtadir|Al Muqtadir]], [[Sultan]] [[Zaragoza]], melawan [[Ramiro I dari Aragon|Ramiro I, Raja Aragon]]. Malah pernah ada Perang Salib melawan raja Kristen lain di Hispania.<ref name="JosephCallaghan">Joseph O'Callaghan (2003). ''Reconquest and Crusade in Medieval Spain'', Philadelphia: University of Philadelphia Press. hlm. 62.</ref>
 
Sesudah [[Alfonso VIII]], Raja Kastila, mengalami kekalahan dalam [[Pertempuran Alarcos]], [[Alfonso IX]], Raja Leon, dan [[Sancho VII]], Raja Navara, menjalin persekutuan dengan [[Muwahhidun|neraganegara KhilafatulKhilafah Muwahidin]] dan menginvasi Kastila pada tahun 1196. Pada akhir tahun itu, Raja Sancho VII menarik diri dari keikutsertaan di dalam perang tersebut karena ditekan Sri Paus. Pada awal tahun 1197, atas permintaan [[Sancho I dari Portugal|Sancho I]], Raja Portugal, [[Paus Selestinus III]] memaklumkan perang melawan Raja Alfonso IX, dan membebaskan rakyat Leon dari ikatan pengabdian kepada raja mereka, dengan mengumumkan bahwa "orang-orang di negerinya akan dilepaskan dari ikatan prasetia mereka maupun dari kedaulatannya atas kewenangan Takhta Apostolik."<ref name="JosephCallaghan" /> Raja Portugal, Raja Kastila, dan [[Kerajaan Aragon|Raja Aragon]] bersama-sama menginvasi Leon. Invasi tersebut, ditambah lagi dengan tekanan Sri Paus, berhasil memaksa Raja Alfonso IX untuk mengupayakan kesepakatan damai pada bulan Oktober 1197.
 
Pada tahun-tahun terakhir ''Al Andalus'', Kastila cukup mampu menaklukkan sisa-sisa Kerajaan [[Granada]], tetapi raja-raja Kastila memutuskan untuk menahan diri dan hanya menuntut pembayaran ''[[parias]]'' dari pihak Muslim. Perdagangan barang-barang buatan Granada dan ''parias'' merupakan saluran-saluran utama pada Abad Pertengahan yang mengalirkan emas Afrika ke bumi Eropa.