Reinkarnasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k WPCleaner v1.40 - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Subbagian tanpa akhiran "=")
Vandalisme
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(36 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|judul film|Reinkarnasi (film)}}
[[Berkas:Reincarnation_AS.jpg|thumbjmpl|200px|Sebuah seni yang menjelaskan reinkarnasi pada manusia.]]
'''Reinkarnasi''' (dari [[bahasa Latin]] untuk "lahir kembali" atau "kelahiran semula"<ref>Istilah terakhir ini lazim digunakan di Malaysia.</ref>) atau '''t(um)itis''', merujuk kepada kepercayaan bahwa seseorang itu akan mati dan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain. Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini. Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil wujud tertentu sesuai dengan hasil pebuatannya terdahulu.
 
'''Reinkarnasi''' (dari [[bahasa Latin]] untukyang berarti "lahir kembali" atau "kelahiran semula"<ref>{{efn|Istilah terakhir ini lazim digunakan di [[Malaysia]].</ref>)}}, atau '''t(um)itistitisan'''<ref name="KBBID titisan">{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode: titis|WIKI}}|title=Arti kata titis|website=KBBI Daring|department=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, merujukKemendikbud|access-date=31 kepadaAgustus 2020}}</ref> ) adalah suatu [[kepercayaan]] bahwa seseorang itu akan mati dan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain. Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini. Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil wujud tertentu sesuai dengan hasil pebuatannya terdahulu.
Terdapat dua aliran utama yaitu pertama,mereka yang mempercayai bahwa manusia akan terus menerus lahir kembali. Kedua,mereka yang mempercayai bahwa manusia akan berhenti lahir semula pada suatu ketika apabila mereka melakukan kebaikan yang mencukupi atau apabila mendapat kesadaran agung ([[Nirvana]]) atau menyatu dengan [[Tuhan]] ([[moksha]]). Agama Hindu menganut aliran yang kedua.
 
Terdapat dua aliran utama. yaitu pertamaPertama, mereka yang mempercayai bahwa manusia akan terus -menerus lahir kembali. Kedua, mereka yang mempercayai bahwa manusia akan berhenti lahir semula pada suatu ketika apabila mereka melakukan kebaikan yang mencukupi atau apabila mendapat kesadaran agung ([[Nirvananirwana]]) atau menyatu dengan [[Tuhan]] ([[mokshamoksa]]). [[Agama Hindu]] menganut aliran yang kedua.
Kelahiran kembali adalah suatu proses penerusan kelahiran di kehidupan sebelumnya. Dalam [[agama Hindu]] dan [[agama Buddha|Buddha]], filsafat reinkarnasi mengajarkan manusia untuk sadar terhadap kebahagiaan yang sebenarnya dan bertanggung jawab terhadap nasib yang sedang diterimanya. Selama manusia terikat pada siklus reinkarnasi, maka hidupnya tidak luput dari duka. Selama jiwa terikat pada hasil perbuatan yang buruk, maka ia akan bereinkarnasi menjadi orang yang selalu duka. Dalam [[filsafat Hindu]] dan [[Buddhisme|Buddha]], proses reinkarnasi memberi manusia kesempatan untuk menikmati kebahagiaan yang tertinggi. Hal tersebut terjadi apabila manusia tidak terpengaruh oleh kenikmatan maupun kesengsaraan duniawi sehingga tidak pernah merasakan duka, dan apabila mereka mengerti arti hidup yang sebenarnya.
 
Kelahiran kembali adalah suatu proses penerusan kelahiran di kehidupan sebelumnya. Dalam [[agama Hindu]] dan [[agama Buddha|Buddha]], filsafat reinkarnasi mengajarkan manusia untuk sadar terhadap kebahagiaan yang sebenarnya dan bertanggung jawab terhadap nasib yang sedang diterimanya. Selama manusia terikat pada siklus reinkarnasi, maka hidupnya tidak luput dari duka. Selama jiwa terikat pada hasil perbuatan yang buruk, maka ia akan bereinkarnasi menjadi orang yang selalu duka. Dalam [[filsafat Hindu]] dan [[Buddhismefilsafat Buddha|Buddha]], proses reinkarnasi memberi manusia kesempatan untuk menikmati kebahagiaan yang tertinggi. Hal tersebut terjadi apabila manusia tidak terpengaruh oleh kenikmatan maupun kesengsaraan duniawi sehingga tidak pernah merasakan duka, dan apabila mereka mengerti arti hidup yang sebenarnya.
== Reinkarnasi dalam agama Buddha ==
 
== Reinkarnasi dalam agama Buddha ==
Dalam agama Buddha dipercayai bahwa adanya suatu proses kelahiran kembali (Punabbhava). Semua makhluk hidup yang ada di alam semesta ini akan terus menerus mengalami tumimbal lahir selama makhluk tersebut belum mencapai tingkat kesucian [[Arahat]]. Alam kelahiran ditentukan oleh [[karma]] makhluk tersebut; bila ia baik akan terlahir di alam bahagia, bila ia jahat ia akan terlahir di alam yang menderitakan. Kelahiran kembali juga dipengaruhi oleh Garuka Kamma yang artinya karma pada detik kematiannya, bila pada saat ia meninggal dia berpikiran baik maka ia akan lahir di alam yang berbahagia, namun sebaliknya ia akan terlahir di alam yang menderitakan, sehingga segala sesuatu tergantung dari [[karma]] masing-masing.
{{Utama|Kelahiran kembali (Buddha)}}
Dalam agama Buddha dipercayai bahwa adanya suatu proses kelahiran kembali (Punabbhava). Semua makhluk hidup yang ada di alam semesta ini akan terus -menerus mengalami tumimbal lahir selama makhluk tersebut belum mencapai tingkat kesucian [[Arahat]]. Alam kelahiran ditentukan oleh [[karma]] makhluk tersebut; bila ia baik akan terlahir di alam bahagia, bila ia jahat ia akan terlahir di alam yang menderitakan. Kelahiran kembali juga dipengaruhi oleh Garuka Kamma yang artinya karma pada detik kematiannya, bila pada saat ia meninggal dia berpikiran baik maka ia akan lahir di alam yang berbahagia, namun jika sebaliknya ia akan terlahir di alam yang menderitakan, sehingga segala sesuatu tergantung dari [[karma]] masing-masing.
 
== Reinkarnasi dalam Hinduisme ==
 
Dalam filsafat [[agama Hindu]], reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Pada saat manusia hidup, mereka banyak melakukan perbuatan dan selalu membuahkan hasil yang setimpal. Jika manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya yang belum sempat dinikmati. Selain diberi kesempatan menikmati, manusia juga diberi kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya (kualitas). Jadi, lahir kembali berarti lahir untuk menanggung hasil perbuatan yang sudah dilakukan. Dalam filsafat ini, bisa dikatakan bahwa manusia dapat menentukan baik-buruk nasib yang ditanggungnya pada kehidupan yang selanjutnya. Ajaran ini juga memberi optimisme kepada manusia. Bahwa semua perbuatannya akan mendatangkan hasil, yang akan dinikmatinya sendiri, bukan orang lain.
 
Menurut [[Hinduisme]], yang bisa berinkarnasi itu bukanlah hanya jiwa manusia saja. Semua jiwa mahluk hidup memiliki kesempatan untuk berinkarnasi dengan tujuan menikmati hasil perbuatannya pada masa lalu dan memperbaiki kulaitas hidupnya. Dalam kehidupan di dunia, manusia menempati strata yang paling tinggi sehingga reinkarnasi yang tertinggi adalah hidup sebagai manusia, bahkan dewa atau malaikat yang ingin sempurna hidupnya, harus turun ke dunia untuk menyempurnakan ''[[atman|jiwatman]]''-nya sehingga mencapai [[moksa]], bersatu dengan [[Brahman]]. Makhluk hidup selain manusia memiliki ''jiwatman'' yang sama. ''Jiwatman'' memiliki memori untuk mencatat dan mengenang peristiwa yang dilakukan atau dialami dalam kehidupan sewaktu masih bersatu dengan raga. Memori tersebut menghasilkan kemelekatan terdadap dunia yang terus dibawa walaupun terjadi kematian yang menyebabkan ''jiwatman'' berpisah dengan badan. Suatu saat jiwatman tersebut akan mencari raga baru yang sesuai dengan kemelekatannya pada konsepsi (janin) yang siap dimasuki roh (atman). Bila manusia mampu meniadakan kemelekatannya terhadap kehidupan dunia, maka ia akan mencapai moksa dan bersatu dengan [[Brahman]].
Baris 20 ⟶ 22:
Pada saat [[jiwa]] lahir kembali, roh yang utama kekal namun raga kasarlah yang rusak, sehingga [[roh]] harus berpindah ke badan yang baru untuk menikmati hasil perbuatannya. Pada saat memasuki badan yang baru, roh yang utama membawa hasil perbuatan dari kehidupannya yang terdahulu, yang mengakibatkan baik-buruk nasibnya kelak. Roh dan jiwa yang lahir kembali tidak akan mengingat kehidupannya yang terdahulu agar tidak mengenang duka yang bertumpuk-tumpuk di kehidupan lampau. Sebelum mereka bereinkarnasi, biasanya jiwa pergi ke [[surga]] atau ke [[neraka]].
 
Dalam filsafat agama yang menganut fahampaham reinkarnasi, neraka dan sorga adalah suatu tempat persinggahan sementara sebelum jiwa memasuki badan yang baru. Neraka merupakan suatu pengadilan agar jiwa lahir kembali ke badan yang sesuai dengan hasil perbuatannya dahulu. Dalam hal ini, manusia bisa bereinkarnasi menjadi makhluk berderajat rendah seperti hewan, dan sebaliknya hewan mampu bereinkarnasi menjadi manusia setelah mengalami kehidupan sebagai hewan selama ratusan, bahkan ribuan tahun.<!--
 
********************
 
CATATAN: ada jangka waktu tertentu untuk hidup sebagai hewan, jadi hewan tidak selamanya menjadi hewan, kelak ia akan menjadi manusia
 
********************
Baris 32 ⟶ 34:
=== Akhir proses reinkarnasi ===
 
Selama [[jiwa]] masih terikat pada hasil perbuatannya yang terdahulu, maka ia tidak akan mencapai kebahagiaan yang tertinggi, yakni lepas dari siklus reinkarnasi. Maka, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi tersebut, [[roh]] yang utama melalui badan kasarnya berusaha melepaskan diri dari belenggu duniawi dan harus mengerti hakikat kehidupan yang sebenarnya. Jika tubuh terlepas dari belenggu duniawi dan jiwa sudah mengerti makna hidup yang sesungguhnya, maka perasaan tidak akan pernah duka dan jiwa akan lepas dari siklus kelahiran kembali. Dalam keadaan tersebut, jiwa menyatu dengan [[Tuhan]] ([[Moksha]] <ref>{{efn|"Kebahagiaan Abadi" (Istilah Agama Hindu untuk akhir proses reinkarnasi)</ref> }}).
 
== Lihat pula ==
Baris 41 ⟶ 43:
* [[Nirwana]]
 
== Catatan kaki Referensi==
{{reflist}}
 
=== Catatan kaki ===
{{notelist}}
 
== Pranala luar ==
 
* {{en}} [http://www.chabad.org/multimedia/media.asp?AID=456599 Audio file of Jewish view of reincarnation]
* {{en}} [http://www.lauralee.com/index.cgi?pid=3330 Carol Bowman, "Families Reincarnating Together"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070813001045/http://www.lauralee.com/index.cgi?pid=3330 |date=2007-08-13 }}
* {{en}} [http://www.healthsystem.virginia.edu/internet/personalitystudies/ Division of Perceptual Studies, University of Virginia] {{Webarchive|url=http://arquivo.pt/wayback/20091015071449/http%3A//www.healthsystem.virginia.edu/internet/personalitystudies/ |date=2009-10-15 }}
* {{en}} [http://www.ial.goldthread.com In Another Life, reincarnation documentary project]
* {{en}} [http://baharna.com/karma/mystknow.htm Problems in the Theory of Karma: Karma & Reincarnation - a philosophical examination]
Baris 56 ⟶ 61:
 
{{Buddhisme-topik}}
{{agama-stub}}
 
[[Kategori:Filsafat Hindu]]