Ricky Siahaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hasief (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Hasief (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Baris 42:
Setelah bergabung di Stepforward, Ricky menjadi akrab dengan Arian13, vokalis Puppen yang juga teman baiknya Jill Van Diest, vokalis Stepforward. Ricky dan Arian cocok karena sama-sama memiliki selera musik yang luas, dan sejak itu kalau Arian datang ke Jakarta, biasanya ia menginap di rumah Ricky yang menjemputnya di Stasiun Gambir. Sebaliknya, ketika Ricky pergi ke Bandung untuk mengedarkan kaset album Stepforward, ia menginap di rumah Arian yang membantunya berkeliling ke toko-toko yang akan menjual kasetnya.<ref name=Agordiclub></ref>
 
Setelah Puppen bubar di tahun 2002, Arian pindah ke Jakarta untuk bermukim dan bekerja. Ricky dan Arian pun memiliki ide untuk membuat band baru yang musiknya berbeda dengan apa yang pernah mereka buat sebelumnya. Bersama gitaris Adhitya Ardinugraha dari [[Pure Saturday]], bassis Regina Citra Arini dari Traxap, dan drumer Edy Khemod yang sempat bermain bersama Arian menjelang bubarnya Puppen di band berumur pendek bernama Aparat Mati,<ref>{{cite web|url=https://supermusic.id/superexclusive/supernoize/khemod-seringai-berhenti-di-15|title=Khemod 'Seringai': Berhenti di 15|first=Edy|last=Khemod|publisher=Supermusic|date=22 April 2018|accessdate=5 Juli 2020}}</ref> mereka membentuk Derai yang musiknya terinspirasi oleh [[At the Drive-In]], [[Texas is the Reason]] dan [[Kiss It Goodbye]].<ref name=Agordiclub></ref>
 
Umur Derai tidak panjang, karena Ricky dan Arian merasa bahwa musik yang sedang mereka buat tidak sesuai dengan kemampuan mereka. Lalu ketika memainkan lagu-lagu [[Black Sabbath]] dan [[Black Flag]] untuk bersenang-senang, barulah mereka menemukan konsep band yang cocok.<ref name=Agordiclub></ref> Maka lahirlah Seringai, dengan tetap melibatkan Edy Khemod pada drum, ditambah Toan Sirait pada bas yang kemudian digantikan oleh Sammy Bramantyo.<ref>{{cite web|url=http://hai.grid.id/read/07595381/begini-penampakan-seringai-di-tahun-2003-dulu-ada-yang-beda-nggak|title=Begini Penampakan Seringai di Tahun 2003 dulu, Ada Yang Beda Nggak?|first=Alvin|last=Bahar|publisher=Hai|date=19 Mei 2017|accessdate=24 Juni 2020}}</ref> Seringai pun menjadi salah satu dari gelombang baru band kancah independen Jakarta yang turut meramaikan bar yang bernama BB’s<ref>{{cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20160123172747-227-106195/bar-blues-rumah-kedua-musisi-independen-indonesia|title=Bar Blues, Rumah Kedua Musisi Independen Indonesia|first=Fadli|last=Adzani|publisher=CNN Indonesia|date=24 Januari 2016|accessdate=24 Juni 2020}}</ref> dan kemudian didokumentasikan melalui kompilasi ''[[JKT:SKRG]]'' yang dirilis pada Juni 2004.<ref>{{cite web|url=https://tirto.id/skena-jaksel-di-antara-cinta-dan-benci-cXMg|title=Skena Jaksel di antara Cinta dan Benci|first=Faisal|last=Irfani|publisher=Tirto|date=10 September 2018|accessdate=24 Juni 2020}}</ref>