Roehana Koeddoes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Desy Cristalia (bicara | kontrib)
#1Lib1Ref
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| birth_name = Siti Roehana<ref name="2 News" />
|birth_date= {{birth date|1884|12|20|mf=y}}
|birth_place= [[Berkas:Flag of the Netherlands.svg|tepi|25px|link=Hindia Belanda|Hindia Belanda]] [[Koto Gadang]], [[Agam]], [[SumatraSumatera Barat]], [[Hindia Belanda]]
|death_date= {{death date and age|1972|8|17|1884|12|20|mf=y}}
|death_place= [[Jakarta]], [[Indonesia]]
Baris 14:
}}
 
'''Roehana Koeddoes''' ([[EBI]]: '''Ruhana Kuddus''', atau '''Rohana Kudus''' dalam versi populer{{NoteTag|content=Nama ini adalah yang lebih sering digunakan di media-media, walaupun salah dalam [[Ejaan Bahasa Indonesia]].<ref>{{Cite web|title=Sejarawan Perbaiki Ejaan Nama Ruhana Kuddus|url=https://kumparan.com/langkanid/sejarawan-perbaiki-ejaan-nama-roehana-koeddoes|access-date=2021-06-08|website=kumparan|language=id-ID}}</ref>}} {{lahirmati|[[Koto Gadang]], [[Kabupaten Agam]],keturanan sekarang keluarga Langkat dari medan dan keturunan terakhir adalah nama : mika abdul malik turuanan yang paling baik, [[SumatraSumatera Barat]]|20|12|1884|[[Jakarta]]|17|8|1972}}) adalah [[Wartawan|wartawati]] pertama Indonesia.<ref name=":1">{{Cite news|last=Hanifah|first=Ratih Widihastuti|date=April 2021|title=Roehana Koeddoes, Wartawati Pertama Berbakat Homeschooling|work=Intisari|access-date=19 April 2021}}</ref> Pada 1911, Ruhana mendirikan sekolah [[Yayasan Amai Setia|Kerajinan Amai Setia]] (KAS) di [[Koto Gadang, IV Koto, Agam|Koto Gadang]]. Sembari aktif di bidang pendidikan yang disenanginya, Ruhana menulis di surat kabar perempuan, ''[[Poetri Hindia]]''. Ketika dibredel pemerintah Hindia-Belanda, Ruhana berinisiatif mendirikan surat kabar, bernama ''[[Soenting Melajoe|Sunting Melayu]]'', yang tercatat sebagai salah satu surat kabar perempuan pertama di [[Indonesia]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Magdalene.co|date=2020|title=Her Story:Perempuan Nusantara di Tepi Sejarah|location=Jakarta|publisher=PT Elex Media Komputindo|pages=59|url-status=live}}</ref> Roehana hidup pada zaman yang sama dengan [[Kartini]], ketika akses perempuan untuk mendapat pendidikan yang baik sangat dibatasi.
 
== Latar belakang ==
Ia dilahirkan sebagai Siti Ruhana pada tanggal 20 Desember 1884 di desa (nagari) [[Koto Gadang]], [[Kabupaten Agam]], di pedalaman [[SumatraSumatera Barat]], [[Hindia Belanda]].<ref name="Adam 142-4">{{cite book |last1=Adam |first1=Ahmat |title=The vernacular press and the emergence of modern Indonesian consciousness (1855-1913) |url=https://archive.org/details/vernacularpresse0000ahma |date=1995 |publisher=Southeast Asia Program, Cornell University |location=Ithaca, N.Y. |isbn=9781501719035 |pages=[https://archive.org/details/vernacularpresse0000ahma/page/142 142]-4}}</ref> Ayahnya [[Mohammad Rasjad|Mohammad Rasjad Maharadja Soetan]] adalah kepala jaksa [[Karesidenan Jambi]] dan kemudian [[Medan]]. Ruhana adalah saudara tiri [[Sutan Sjahrir]], dan sepupu [[Agus Salim]], baik intelektual dan politisi penting dalam gerakan kemerdekaan Indonesia.<ref>{{cite book |last1=Abdullah |first1=Taufik |title=Schools and politics: the Kaum Muda movement in West Sumatra (1927-1933). |date=1971 |publisher=Cornell Modern Indonesia Project |location=Ithaca |page=13 |url=https://hdl.handle.net/2027/mdp.39015008793930}}</ref> Dia juga bibi (''mak tuo'') penyair Indonesia [[Chairil Anwar]]. Ruhana cerdas meski tidak mengenyam pendidikan formal. Dia sering belajar dengan ayahnya, yang mengajarinya membaca dan studi bahasa. Ketika ayahnya ditugaskan di [[Alahan Panjang]], Sumatera Barat, dia meminta tetangganya (termasuk istri jaksa lain) untuk mengajarinya membaca dan menulis dalam [[aksara Jawi]] dan [[Aksara Latin|Latin]], dan keterampilan rumah tangga seperti membuat [[renda]].<ref name="2 News">{{Cite web|last=Zuhra|first=Wan Ulfa Nur|title=Menjadi Jurnalis Perempuan Pertama Secara Otodidak|url=https://tirto.id/menjadi-jurnalis-perempuan-pertama-secara-otodidak-b3jw|access-date=2021-03-13|website=tirto.id|language=id}}</ref><ref name="Adam 142-4" /><ref name="3 News">{{Cite web|last=Setyowati|first=Hajar Nur|date=2020-04-22|title=Melampaui Kartini (3): Roehana Koeddoes, Suluh Kaum Perempuan Indonesia|url=https://ibtimes.id/melampaui-kartini-3-roehana-koeddoes-suluh-kaum-perempuan-indonesia/|access-date=2021-03-13|website=IBTimes.ID|language=id-ID}}</ref><ref>{{Cite web|last=Hadi|first=Rahmad Tri|date=2021-03-06|title=Rohana Kudus Sang Pelopor Renaisans Kaum Perempuan di Minangkabau (Part 1)|url=https://rahma.id/rohana-kudus-sang-pelopor-renaisans-kaum-perempuan-di-minangkabau-part-1/|access-date=2021-04-25|website=Inspirasi Muslimah|language=id-ID}}</ref> Setelah kematian ibunya pada tahun 1897, ia kembali ke Koto Gadang dan menjadi semakin tertarik untuk mengajar gadis-gadis di sana untuk belajar kerajinan tangan dan membaca [[Al-Qur'an]], meskipun ia sendiri masih anak-anak.<ref name="Adam 142-4" /><ref name="Salmon 1977">{{cite journal |last1=Salmon |first1=Claudine |title=Presse féminine ou féministe ? |journal=Archipel |date=1977 |volume=13 |issue=1 |pages=157–92 |doi=10.3406/arch.1977.1334 |url=https://www.persee.fr/doc/arch_0044-8613_1977_num_13_1_1334 |language=fr}}</ref>
 
Roehana adalah seorang perempuan yang mempunyai komitmen yang kuat pada pendidikan terutama untuk kaum perempuan. Pada zamannya Roehana termasuk salah satu dari segelintir perempuan yang percaya bahwa diskriminasi terhadap perempuan, termasuk kesempatan untuk mendapat pendidikan adalah tindakan semena-semena dan harus dilawan. Dengan kecerdasan, keberanian, pengorbanan serta perjuangannya Roehana melawan ketidakadilan untuk perubahan nasib kaum perempuan.<ref>{{cnCite book|last=Riadi|first=Dayun|date=Oktober 2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Dasar_Dasar_Pendidikan/GUZwEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Dengan+kecerdasan,+keberanian,+pengorbanan+serta+perjuangannya+Roehana+melawan+ketidakadilan+untuk+perubahan+nasib+kaum+perempuan&pg=PA172&printsec=frontcover|title=Dasar-Dasar Pendidikan|location=Yogyakarta|publisher=Samudra Biru|isbn=978-602-5960-42-0|pages=172|url-status=live}}</ref>
 
Walaupun Roehana tidak bisa mendapat pendidikan secara formal namun ia rajin belajar dengan ayahnya, seorang pegawai pemerintah [[Belanda]] yang selalu membawakan Roehana bahan bacaan dari kantor. Keinginan dan semangat belajarnya yang tinggi membuat Roehana cepat menguasai materi yang diajarkan ayahnya. Dalam Umur yang masih sangat muda Roehana sudah bisa menulis dan membaca, dan berbahasa Belanda. Selain itu ia juga belajar [[abjad Arab]], [[Abjad Latin|Latin]], dan [[Jawi|Arab-Melayu]]. Saat ayahnya ditugaskan ke [[Alahan Panjang]], Roehana bertetangabertetangga dengan pejabat Belanda atasan ayahnya. Dari istri pejabat Belanda itu Roehana belajar menyulam, menjahit, merenda, dan merajut yang merupakan keahlian perempuan Belanda. Disini ia juga banyak membaca majalah terbitan Belanda yang memuat berbagai berita politik, gaya hidup, dan pendidikan di Eropa yang sangat digemari Roehana.<ref name="Adam 142-4"/>
 
== Pendidikan dan wirausaha ==
Baris 38:
Selain berkiprah di sekolahnya, Roehana juga menjalin kerja sama dengan pemerintah Belanda karena ia sering memesan peralatan dan kebutuhan jahit-menjahit untuk kepentingan sekolahnya. Di samping itu juga Roehana menjadi perantara untuk memasarkan hasil kerajinan muridnya ke Eropa yang memang memenuhi syarat ekspor. Ini menjadikan sekolah Roehana berbasis industri rumah tangga serta koperasi simpan pinjam dan jual beli yang anggotanya semua perempuan yang pertama di [[Suku Minangkabau|Minangkabau]].{{cn}}
 
Banyak petinggi Belanda yang kagum atas kemampuan dan kiprah Roehana. Selain menghasilkan berbagai kerajinan, Roehana juga menulis puisi dan artikel serta fasih berbahasa Belanda. Tutur katanya setara dengan orang yang berpendidikan tinggi, wawasannya juga luas. Kiprah Roehana menjadi topik pembicaraan di Belanda. Berita perjuangannya ditulis di surat kabar terkemuka dan disebut sebagai perintis pendidikan perempuan pertama di SumatraSumatera Barat.{{cn}}
 
Dia terus bekerja di bidang pendidikan bahkan saat menjadi jurnalis. Pada 1916 ia diangkat sebagai guru di sebuah sekolah untuk orang Indonesia di [[Payakumbuh]], SumatraSumatera Barat.<ref>{{cite news |title=Inlandsch onderwijs |url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB19:002103083:mpeg21:a00020 |work=Sumatra-bode |date=1916-10-07}}</ref>
 
== Mendirikan surat kabar ==
Baris 86:
* [[Tamar Djaja]], Rohana Kudus: Riwayat Hidup dan Perjuangannya, Jakarta: Mutiara, 1980
* [[Rudolf Mrazek]]. Sjahrir: Politik dan Pengasingan di Indonesia. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 1996.
* Fitriyanti. Roehana Koeddoes Perempuan SumatraSumatera Barat, Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2001
* Fitriyanti. Rohana Kudus Wartawan Perempuan Pertama indonesia, Yayasan d' Nanti, Jakarta, 2005