Rolls-Royce: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Mobil: penambahan sub bahasan di sejarah, diterjemahkan dari en.wp
Tag: Suntingan aplikasi seluler
→‎Pesawat: penambahan sub bahasan di sejarah, diterjemahkan dari en.wp
Tag: Suntingan aplikasi seluler
Baris 119:
*[[Rolls-Royce Thrust Measuring Rig]]
*[[Rolls-Royce Mustang Mk.X]]
 
===Mesin Pesawat===
[[File:Rolls-Royce Eagle VIII.jpg|thumb|right|[[Rolls-Royce Eagle|Rolls-Royce Eagle VIII]]]]
[[File:Rolls-Royce Merlin.jpg|thumb|right|[[Rolls-Royce Merlin]]]]
[[File:Rolls-Royce Dart Fokker F 27.jpg|thumb|right|[[Rolls-Royce Dart]], dipasang di [[Fokker F.27 Friendship]]]]
[[File:Rolls Royce Nene.jpg|thumb|right|[[Rolls-Royce Nene]]]]
[[File:Airbus A380 Rolls-Royce Trent 900 P1230160.jpg|thumb|right|[[Rolls-Royce Trent 900]], dipasang di [[Airbus A380]]]]
 
Pada tahun 1907, Charles Rolls yang mulai tertarik pada dunia dirgantara, gagal meyakinkan Royce dan direktur lain untuk mulai memproduksi mesin pesawat. Tetapi pada saat [[Perang Dunia I]] meletus, Rolls-Royce (dan beberapa perusahaan lain) pun dibujuk oleh pemerintah Inggris agar dapat memproduksi mesin pesawat, dibawah lisensi dari [[Renault]].<ref name="The_Magic_Of_A_Name"/> Selanjutnya, Rolls-Royce pun diminta untuk mendesain mesin pesawat baru. Walaupun awalnya menolak, Rolls-Royce akhirnya menyanggupi permintaan tersebut, dan dihasilkanlah mesin pesawat pertama buatan mereka, yakni [[Rolls-Royce Eagle]]. Eagle pun segera disusul dengan diluncurkannya mesin-mesin lain, yakni [[Rolls-Royce Hawk|Hawk]], [[Rolls-Royce Falcon|Falcon]], dan juga [[Rolls-Royce Condor|Condor]].
 
Selama Perang Dunia I, Rolls-Royce pun bersusah payah untuk memenuhi permintaan mesin pesawat dari Inggris. Walaupun begitu, Rolls-Royce enggan melisensikan produksi mesin pesawatnya ke perusahaan lain, karena takut kualitas mesin-mesinnya menurun. Sehingga Rolls-Royce pun memperluas pabrik Derby untuk memenuhi permintaan.<ref name="The_Magic_Of_A_Name"/>
 
Saking banyaknya, hampir separuh dari seluruh mesin pesawat yang dipakai oleh Sekutu pada Perang Dunia I diproduksi oleh Rolls-Royce{{citation needed|date=April 2014}}. Pada akhir dekade 1920an, produksi mesin pesawat inipun menjadi aktivitas bisnis utama Rolls-Royce.
 
Mesin pesawat terakhir yang didesain oleh Henry Royce adalah [[Rolls-Royce Merlin]], yang pertama kali terbang pada tahun 1935, karena ia meninggal dunia pada tahun 1933. Merlin dikembangkan dari [[Rolls-Royce R]], yang sebelumnya berhasil memecahkan rekor dunia, dengan melaju hampir {{convert|400|mi/h|km/h|abbr=on}}, saat dipasang di [[Supermarine]] [[Supermarine S.6B|S.6B]] pada ajang [[Schneider Trophy]] tahun 1931. Merlin pun dipasang pada beberapa jenis pesawat tempur di saat [[Perang Dunia II]], termasuk [[Hawker Hurricane]], [[Supermarine Spitfire]], [[de Havilland Mosquito]], [[Avro Lancaster]], [[Vickers Wellington]], dan juga [[North American P-51 Mustang]], dimana Merlin dirakit oleh [[Packard]] dibawah lisensi. Tercatat, lebih dari 160.000 unit Merlin berhasil diproduksi, termasuk 30.000 unit yang berhasil diproduksi oleh [[Ford]] di Trafford Park, Manchester. Selama perang, Rolls-Royce menguji sebagian besar mesinnya di [[Hucknall Aerodrome]]. Merlin juga dikembangkan untuk digunakan di kendaraan darat, dan diberi nama [[Rolls Royce Meteor|Meteor]].
 
Rolls-Royce lalu memasuki bisnis mesin jet turbin melalui pertukaran aset dengan [[Rover]], dan pasca [[Perang Dunia II]], Rolls-Royce pun berhasil membuat kemajuan dalam hal perancangan dan perakitan mesin turbin. ''[[Rolls-Royce Dart|Dart]]'' dan ''[[Rolls-Royce Tyne|Tyne]]'' adalah salah satu jajaran produk mesin turbin Rolls-Royce yang sangat penting bagi bisnis penerbangan, karena dengan mesin ini penerbangan jarak pendek dapat dipersingkat waktu tempuhnya. Dart pun tercatat dipasang di [[Armstrong Whitworth AW.660 Argosy]], [[Avro 748]], [[Fokker F27 Friendship]], [[Handley Page Herald]], dan [[Vickers Viscount]], sementara Tyne dipasang di [[Breguet Atlantique]], [[Transall C-160]], dan [[Vickers Vanguard]].
 
Contoh lain mesin jet yang diproduksi pada masa ini adalah [[Rolls-Royce Spey|RB163 Spey]], yang dipasang di [[Hawker Siddeley Trident]], [[BAC One-Eleven]], [[Grumman Gulfstream II]], dan [[Fokker F28]].
 
Selama dekade 1950an hingga 1960an, pemerintah Inggris melakukan banyak upaya rasionalisasi di bisnis dirgantara. Sehingga pada tahun 1966, Rolls-Royce diharuskan mengakuisisi [[Bristol Siddeley]] (yang juga berasal dari penggabungan antara [[Armstrong Siddeley]] dan [[Bristol Aeroplane Company|Bristol Aero Engines]] pada tahun 1959). Bristol Siddeley, sebelumnya juga telah memilki catatan baik dalam hal produksi mesin pesawat militer, seperti dengan memproduksi [[Rolls Royce Olympus|Olympus]], [[Armstrong Siddeley Viper|Viper]], [[Rolls-Royce Pegasus|Pegasus]], dan [[Bristol Orpheus|Orpheus]].
 
[[Leavesden Aerodrome]], Watford awalnya dimiliki oleh Kementerian Pertahanan Inggris, dan digunakan untuk memproduksi Mosquito dan Halifax. Untuk beberapa tahun, Rolls-Royce juga menggunakan tempat ini untuk memproduksi mesin helikopter, hingga tempat ini ditutup pada bulan Juni 1993. Tempat ini saat ini lebih dikenal sebagai [[Warner Bros. Studios, Leavesden|Leavesden Film Studios]] dan telah digunakan untuk memproduksi beberapa film terkenal, seperti [[James Bond]], ''[[Star Wars]]'', dan [[Harry Potter]].
 
== Prototipe ==