Rudini: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(35 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15:
* ''Benny Akbar Fatah''
}}[[Nazaruddin Sjamsuddin]] (2001)
|office1 = Lembaga Pemilihan Umum{{!}}Ketua Lembaga PemiihanPemilihan Umum
|order1 = ke-3
|term_start1 = Januari 1991
Baris 29:
|predecessor2 = [[Soepardjo Rustam]]
|successor2 = [[Yogie Suardi Memet]]
|office3 = Kepala Staf TNI Angkatan Darat
|order3 = ke-14
|term_start3 = 1 Maret 1983
|term_end3 = 7 Juni 1986
|predecessor3 = [[Poniman]]
|successor3 = [[Try Sutrisno]]
|birth_date = {{birth date|1929|12|15}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Malang]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|2006|1|21|1929|12|15}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|rank = [[Berkas:Pdu_jendtni_staf.png|25px]] [[Jenderal]]
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
Baris 38 ⟶ 44:
| serviceyears = 1955—1987
| unit = [[Infanteri]]
| commands = [[Batalyon Infanteri 400/Raider]]<br>[[Kontingen_GarudaKontingen Garuda#Kontingen_Garuda_VIKontingen Garuda VI|Kontingen Garuda VI]]<br>[[Brigade Infanteri Lintas Udara 18]]<br>[[Divisi Infanteri 1/Kostrad|Komando Tempur Lintas Udara]]<br>[[Kodam XIII/Merdeka]]<br>[[Kostrad]]<br>[[TNI Angkatan Darat]]
| battles = [[Negara Islam Indonesia#Gerakan_DIGerakan DI/TII_Kahar_MuzakkarTII Kahar Muzakkar|Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan]]<br>[[Operasi Seroja]]
|party =
|spouse = {{marriage|Oddyana Rudini|1959}}
Baris 46 ⟶ 52:
|alma_mater = [[:en:Koninklijke Militaire Academie|Koninklijke Militaire Academie (KMA)]] [[Breda]] (1955)
}}
'''[[Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) H. Rudini''' ({{lahirmati|[[Malang]], [[Jawa Timur]]|15|12|1929|[[Jakarta]]|21|1|2006}}) adalah seorang purnawirawan [[TNI Angkatan Darat]] dan [[politikus]] [[Indonesia]] yang pernah menjabat sebagai [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] (1983-1986) dan [[Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia]] dalam [[Kabinet Pembangunan V]] ([[1988]]-[[1993]]).
 
Nama Rudini digunakan sebagai nama [[balairung]] di [[Institut Pemerintahan Dalam Negeri]] (IPDN) [[Jatinangor]]. Selain itu, namanya beserta istri juga digunakan sebagai nama organisasi [[Gerakan Pramuka]] di IPDN (Gugus Depan Racana Rudini-Oddyana 15.073 - 15.074).
Meskipun dikenal secara umum dengan [[mononim]] Rudini, majalah ''ASEAN Forecast'' meletakkan nama ayah Rudini, Poespohandojo di belakang namanya, sehingga namanya menjadi Rudini Poespohandojo. Hal ini dikarenakan [[mononim]] tidak lazim digunakan secara internasional dalam korespondensi resmi.<ref>{{Cite news|date=Februari 1986|title=Leadership Profile: Rudini Poespohandojo|url=http://www.asiandialogue.com/wp-content/uploads/2014/12/Feb1986.pdf|work=ASEAN Forecast|volume=6|issue=2|page=24|access-date=17 Maret 2021}}</ref>
 
Meskipun dikenal secara umum dengan [[mononim]] Rudini, majalah ''ASEAN Forecast'' meletakkan nama ayah Rudini, Poespohandojo di belakang namanya, sehingga namanya menjadi Rudini Poespohandojo. Hal ini dikarenakan [[mononim]] tidak lazim digunakan secara internasional dalam korespondensi resmi.<ref>{{Cite news|date=Februari 1986|title=Leadership Profile: Rudini Poespohandojo|url=http://www.asiandialogue.com/wp-content/uploads/2014/12/Feb1986.pdf|work=ASEAN Forecast|volume=6|issue=2|page=24|access-date=17 Maret 2021|archive-date=2022-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220416121710/http://www.asiandialogue.com/wp-content/uploads/2014/12/Feb1986.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Riwayat Hidup ==
Baris 71 ⟶ 79:
Pada masa awal pendidikannya di KMA Breda, Rudini memilih kesatuan perhubungan. Namun, setelah mengikuti psikotes, ia dipindahkan ke kesatuan infanteri.<ref name=":0" />
 
Selama mengikuti pendidikan di KMA Breda, fisik Rudini ditempa melalui latihan-latihan militer yang berat. Pada tahun kedua di KMA Breda, Rudini dan kadet lainnya melakukan ''long march'' tanpa henti selama 4 hari, dengan menempuh 60 &nbsp;km setiap harinya. ''Long march'' tersebut dilaksanakan melalui jalur-jalur di bukit dan sungai yang terletak di wilayah selatan Belanda. Menurut Karma Soeparman, teman seangkatan Rudini di KMA Breda, kaki Rudini sempat terluka parah selama long march tersebut. Ia tetap berhasil menyelesaikan garis akhir kendati kondisi kakinya yang luka berat.<ref name=":0" />
 
Postur tubuh Rudini yang pendek sering kali menjadi bahan perhatian dan ejekan kadet-kadet di KMA. Karma Soeparman menggambarkan bahwa penampilan Rudini selama di KMA Breda "sungguh tak meyakinkan" karena "tubuhnya yang kecil, suaranya yang pelan, dan wajahnya [yang] masih seperti anak-anak". Postur tubuhnya yang pendek menyebabkan Rudini harus meletakkan bantal di bawah bokongnya setiap menyetir mobil agar ia lebih tinggi.<ref name=":0" />
Baris 79 ⟶ 87:
=== Karier militer ===
==== Penugasan di Sulawesi Selatan ====
Beberapa saat setelah Rudini menjadi danton di Yonif 511, peleton Rudini ditugaskan sebagai bagian dari Resimen Tim Pertempuran yang bertugas untuk menumpas [[Negara Islam Indonesia#Gerakan_DIGerakan DI/TII_Kahar_MuzakkarTII Kahar Muzakkar|pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan]]. Pada awal penugasannya, Rudini sering kali direndahkan secara diam-diam oleh anak buahnya.<ref name=":0" /> Beberapa saat kemudian, Rudini pun menginstruksikan pasukannya untuk berpatroli di daerah yang dianggap masih terdapat banyak pemberontak DI/TII. Rudini hanya mengajak lima tentara saja. Anak buahnya awalnya ketakutan dengan perintah Rudini, karena biasanya patroli dilakukan dengan jumlah anggota minimal satu regu. Patroli Rudini tersebut berhasil kembali dari patroli dengan selamat.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=53}}
 
Dalam kejadian lainnya, pasukan Rudini sempat diberondong tembakan dari pasukan DI/TII akibat kesalahan strategi dalam menyerbu suatu daerah berbukit. Rudini menilai bahwa bukit-bukit di daerah tersebut harus dikuasai terlebih dahulu, sedangkan atasannya memerintahkan untuk langsung masuk ke daerah tersebut. Penilaian Rudini tersebut diacuhkan dan berakibat pada gugurnya sejumlah pasukan Rudini. Jip yang ditumpangi Rudini sendiri terkena 27 tembakan dari pihak musuh namun ia tetap bertahan hidup. Setelah peristiwa tersebut, Rudini dijuluki sebagai "Letnan Antipeluru" oleh kawan-kawannya.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=54}}
 
==== Instruktur AMN ====
Setelah ditugaskan di Sulawesi Selatan selama tiga tahun, pada tahun 1959 Rudini dipindahtugaskan ke pulau Jawa sebagai instruktur di Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang. Rudini menduga bahwa pemindahtugasannya ini berkaitan dengan surat yang dikirimkan oleh ibunya kepada Mas Efendi, seorang teman Rudini, yang kemudian meneruskannya kepada komandan resimennya.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=60}}
 
Selama menjadi instruktur, Rudini hanya mendapatkan gaji yang sangat sedikit. Menurutnya, gaji yang diterimanya pada masa itu—Rp 750 per minggu—hanya bisa dibelikan beras lima kilogram. Saking rendahnya, Rudini merasa bahwa selama menjadi instruktur, ia menjadi "dhuafa dalam baju tentara". Namun, Rudini tetap merasa bahwa dirinya harus tetap bisa menjadi teladan bagi anak didiknya. Beberapa anak didiknya yang mencapai pangkat jenderal adalah [[Edi Sudradjat]], [[Feisal Tanjung]], [[T. B. Silalahi]], dan [[Basofi Sudirman]].{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=67-68}}
 
Selain menjadi instruktur, Rudini juga menduduki sejumlah jabatan struktural di AMN. Beberapa jabatan yang dipegangnya diantaranya Koordinator Korps Taruna, Komandan Kompi Batalyon Taruna, dan Kepala Seksi II.{{sfn|The Editors|||1983|p=127}}
Baris 93 ⟶ 101:
 
==== Wakil Komandan dan Komandan Batalyon 401/Banteng Raiders ====
Tugas pertama yang diberikan kepada Rudini sebagai wadanyon adalah melakukan pembersihan internal terhadap pengikut-pengikut PKI yang masih berada di dalam struktur batalyon tersebut. Ia pun harus memecat tiga orang yang terkena pembersihan tersebut.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=71-72}}
 
Jabatan wakil komandan tersebut dipegangnya tidak lama karena beberapa saat kemudian, dia diperintahkan untuk mengikuti Kursus Lanjutan Perwira di Bandung. Setelah lulus dari kursus tersebut, ia dipromosikan menjadi Komandan Batalyon (Danyon) 401/Banteng Raiders. Pemilihannya sebagai danyon didasarkan pada pengalaman tempurnya di Sulawesi Selatan. [[Surono Reksodimedjo]], Panglima Kodam VII/Diponegoro pada saat itu, memang menunjuk danyon berdasarkan pada pengalaman tempurnya.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=72}}
Baris 102 ⟶ 110:
Setelah tiga tahun menjabat sebagai Komandan Batalyon 401/Banteng Raiders, Rudini diminta untuk mengikuti pendidikan di [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat]] (Seskoad). Setelah lulus dari Seskoad pada tahun 1969, Rudini dinaikkan pangkatnya menjadi letnan kolonel. Setahun kemudian, pada tahun 1970, Rudini dijadikan Kepala Staf [[Brigade Infanteri Linud 18/Kostrad]]. Karena brigade infanteri tersebut bermarkas di Malang, Rudini menyatakan bahwa ia merasa "pulang kampung" setelah menjadi kepala staf.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=73}} Ia memperoleh jatah rumah dinas selama menjadi kepala staf.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=74}}
 
Dua tahun kemudian, pada tahun 1972, Rudini dijadikan Komandan Brigade Infanteri Linud 18/Kostrad.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=75-76}} Tak lama setelah itu, pangkatnya dinaikkan menjadi kolonel. {{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=72}} Selama menjadi komandan batalyon, pada tahun 1973, Rudini dipromosikan untuk mengikuti kursus Manajemen Pertahanan Internasional (International Defense Management) di Montgomery, Amerika Serikat. Setelah mengikuti kursus tersebut, Rudini pulang ke Indonesia pada tanggal 15 Oktober 1973. Beberapa hari kemudian, pada pukul 20.30 tanggal 4 November, Rudini ditelpon melalui interlokal oleh staf dari G-3 Hankam agar segera ke Jakarta. Keesokan harinya, Rudini diberitahu bahwa dia akan memimpin [[Kontingen_GarudaKontingen Garuda#Kontingen_Garuda_VIKontingen Garuda VI|Kontingen Garuda VI]] dalam rangka gencatan senjata di Timur Tengah.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=76-77}}
 
[[Berkas:PCJ_Kien_with_Colonel_Rudini_in_an_audit.jpg|jempol|Direktur Internal Audit dari Markas Besar PBB di New York PCJ Kien didampingi Kolonel Rudini sedang melakukan pemeriksaan di markas Kontingen Indonesia.]]
Baris 113 ⟶ 121:
 
==== Kepala Staf dan Panglima Komando Tempur Lintas Udara ====
Setelah menjalani jabatan di Brigade Infanteri Linud 18/Kostrad, pada tanggal 20 Januari 1975, Rudini diberi jabatan sebagai Kepala Staf Komando Tempur Lintas Udara (Kaskopurlinud, sekarang menjadi [[Divisi Infanteri 1/Kostrad]]). Rudini langsung dikirimkan ke Timor Timur dan ikut serta dalam Operasi Komodo, sebuah operasi rahasia dalam rangka invasi wilayah Timor Timur. Dalam penugasannya tersebut, Rudini hanya mengenakan baju batik dan sandal.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=86}}
 
Beberapa bulan kemudian, pada bulan September 1975, terjadi perubahan rencana dan operasi rahasia tersebut berubah menjadi invasi besar-besaran. Operasi Komodo berubah menjadi [[Operasi Seroja]] dan Rudini kembali mengenakan seragam militernya.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=87}} Rudini memimpin pasukan yang terdiri dari lulusan AMN tahun 1965 yang belum pernah bertempur. Akibatnya, sekitar 247 anggota Kostrad gugur dan 35 di antaranya tewas pada hari pertama pertempuran.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=88-89}}
Baris 119 ⟶ 127:
Selama operasi tersebut, Komando Tempur Lintas Udara (Kopurlinud) yang dipimpin oleh Rudini bertugas untuk menduduki sejumlah kota-kota strategis di Timor Timur yang masih dikuasai oleh Fretilin, seperti [[Dili]], [[Ailiu]], [[Maubesse]], [[Bobonaro]], [[Suai]], [[Atsabe]], [[Ainaro]], [[Letepako]], dan [[Ermera]]. Rudini menghadapi penghadangan berat dari Fretilin ketika berupaya menduduki Ailiu. Hal tersebut dikarenakan kesalahan pemberitahuan dari pasukanyang sudah lebih dahulu bahwa daerah tersebut sudah aman. Akibatnya, banyak anak buah Rudini yang menjadi korban jiwa dari Fretilin.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=89}} Pasukan Rudini akhirnya bisa menduduki kota tersebut dan bergerak ke selatan Timor Timur. Rudini juga mampu menduduki sejumlah kota lain selama pergerakan tersebut, yakni [[Same]], [[Ainaro]], [[Maubisse]], dan [[Soibada]].{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=91}}
 
Sebagai balas jasa dari penugasannya, Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen [[Leo Lopulisa]] menaikkan pangkat Rudini menjadi [[brigadir jenderal]] pada bulan September 1975. Beberapa bulan kemudian, Rudini pun menjadi Panglima Komando Tempur Lintas Udara (Pangkopurlinud). Koran Kompas menulis bahwa dengan kenaikan pangkatnya sebagai brigadir jenderal, promosi karier Rudini terbilang cepat.{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=91-92}}
 
Selama menjadi Pangkopurlinud, Rudini ditunjuk sebagai Komandan Upacara HUT ABRI ke-31 pada tanggal 5 Oktober 1976.<ref>{{Cite news|date=Oktober/November 1976|title=Ulang Tahun ABRI ke-XXI Diperingati Dengan Sederhana: Laporan Pandangan Mata|url=https://books.google.co.id/books?id=EaYD6rQTmI0C&pg=RA5-PA5|work=Dharmasena|issue=34|access-date=31 Maret 2021}}</ref>
Baris 125 ⟶ 133:
 
==== Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat ====
Dari Komando Tempur Lintas Udara, Rudini dipromosikan menjadi orang nomor dua di Kostrad, yakni sebagai kepala staf (Kaskostrad) pada bulan September 1977. Jabatan tersebut dipegangnya hingga November 1978. Meskipun singkat, tetapi Rudini menyaksikan pergantian tampuk kepemimpinan Kostrad dari Mayjen Leo Lopulisa ke Mayjen [[Wiyogo Atmodarminto]].{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=92}} Selama menjadi Kaskostrad, Rudini menempuh pendidikan di [[Lembaga Ketahanan Nasional]] (Lemhannas). Setelah sembilan bulan menjalani kursus di Lemhannas, Rudini lulus dengan prestasi yang sangat baik dan menerima Piagam Wibawa Garuda Nugraha dari Gubernur Lemhannas [[Sayidiman Suryohadiprojo]].{{sfn|Hendrajit|Abriyanto|Hasibuan|2005|p=94}}
 
==== Panglima Komando Daerah Militer XIII/Merdeka ====
Baris 161 ⟶ 169:
 
=== Menteri Dalam Negeri ===
[[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] Jenderal Rudini adalah tokoh yang pernah menjabat sebagai [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri Indonesia]] [[kabinet Pembangunan V]] dari 21 Maret 1988 sampai 17 Maret 1993. Pada tahun 1990 ia membentuk Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Nasional di [[Jatinangor, Sumedang]], [[Jawa Barat]]. Pada tahun 1992, Presiden Soeharto meresmikan dan meningkatkan status perguruan tinggi ini menjadi STPDN (kini menjadi [[IPDN]]).<ref>https://www.merdeka.com/rudini/profil/</ref>
 
=== Ketua Komisi Pemilihan Umum ===
Baris 167 ⟶ 175:
 
== Kehidupan pribadi ==
[[Berkas:Rudini - TMP Kalibata.jpeg|jmpl|Nisan Rudini di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta]]
Rudini menikah dengan Oddyana Rudini pada tahun 1959.<ref>{{Cite book|date=1997|url=https://books.google.co.id/books?id=4XNtwLEbl7wC&dq=Oddyana+Rudini|title=The International Who's Who, 1997-98|publisher=Europa Publications|isbn=978-1-85743-022-6|pages=1300|language=en|url-status=live}}</ref> Pernikahannya melahirkan satu anak laki-laki yang bernama Arif Haristiono dan dua anak perempuan yang bernama Mirna Adriani dan Dewi Nandiri.<ref name=":0" />
 
== KematianWafat ==
Rudini wafat pada tanggal 21 Januari 2006 dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]].
Ia meninggal dunia pada 21 Januari 2006 karena [[serangan jantung]] dalam usia 76 tahun, meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak. Jenderal TNI Rudini dimakamkan di TMP Kalibata
 
== Riwayat jabatan ==
Baris 178 ⟶ 187:
* Instruktur di Akademi Militer Nasional (1959—1967)
; [[Kapten]]
* Komandan [[Batalyon 401/Banteng Raiders]] (1967—1968)
; [[Mayor]]
* Komandan Batalyon 401/Banteng Raiders (1968)
Baris 196 ⟶ 205:
* Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (1981—1983)
; [[Letnan Jenderal]]
* Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (1983—1984)
; [[Jenderal]]
* Kepala Staf Angkatan Darat (1984—1986)
Baris 206 ⟶ 215:
 
== Penghargaan ==
=== Tanda Jasa dan Brevet{{sfn|Dinas Sejarah TNI AD|2017|p=232}} <ref>{{Cite web|title=merdeka.com|url=https://www.merdeka.com/rudini|website=www.merdeka.com|access-date=2023-12-22}}</ref> ===
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|colspan="3"|[[File:Brevet Para Dasar (Versi Lama).png|200px]]
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Utama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=SatyalencanaKartika KesetiaanEka XXIVPaksi Pratama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Nararya.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|width=100|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=SatyalancanaSatyalencana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana SerojaG.O.M. V.pnggif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalancana Dwidya Sistha - Ulangan II.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Seroja.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Nishan-e-ImtiazPita (Ribbon) BarSatyalencana Seroja.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Santi Dharma.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=UNEFME Ribbon Bar.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Panglima Gagah Angkatan Tentera.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Panglima Gagah Angkatan Tentera.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=ROK Order of National Security Merit (Tong-il) Ribbon.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Nishan-e-Imtiaz Ribbon Bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=US Legion of Merit Commander rib.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Nishan-e-Imtiaz Ribbon Bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of the Crown of Thailand - 1st Class (Thailand) ribbon.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=FRA Grand Officer of National Order of Merit Ribbon Bar.png|width=100}}
|}
 
{| class="wikitable" width="70%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Brevet
| colspan="9"|Brevet Para Dasar
|-
!Baris ke-1
| colspan="91"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (6 Agustus 1986)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]] (1984)<ref>{{Cite web|last=Administrator|date=1984-02-04|title=Menerima bintang kartika eka paksi|url=https://majalah.tempo.co/read/album/42175/menerima-bintang-kartika-eka-paksi|website=Tempo|language=en|access-date=2023-04-19}}</ref>
|colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Pratama]] (1985)<ref>{{Cite book|last=Indonesia. Angkatan Bersenjata|first=Indonesia|date=1985|url=https://www.google.co.id/books/edition/Mimbar_kekaryaan_ABRI/PB65AAAAIAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=jenderal+terima+bintang&pg=RA4-PA69&printsec=frontcover|title=Mimbar kekaryaan ABRI.
Edisi 177-189|location=Indonesia|publisher=Departemen Pertahanan Keamanan, Staf Pembinan Karyawan|pages=69|url-status=live}}</ref>
|-
!Baris ke-2
| colspan="31"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi UtamaNararya]]
| colspan="31"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
| colspan="31"|[[Satyalancana G.O.M IV]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="31"|[[Satyalancana DwidyaG.O.M SisthaV]] (Ulangan II)
| colspan="31"|[[Satyalancana PenegakDwidya Sistha]] (Ulangan II)
| colspan="31"|[[Satyalancana SerojaPenegak]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="31"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Satyalancana_Militer|Satyalancana Santi DharmaSeroja]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Satyalancana Militer|Satyalancana Santi Dharma]]
| colspan="3"|[[:en:United Nations Medal#United Nations Medal ribbons|United Nations Emergency Force in Middle East (UNEFME) Medal]]
| colspan="31"|[[:en:Orders,United decorations,Nations andMedal#United medalsNations ofMedal Malaysia#Militaryribbons|United ordersNations andEmergency medals|PanglimaForce Gagahin AngkatanMiddle TenteraEast (P.G.A.T.UNEFME) Medal]] - Malaysia
|-
!Baris ke-5
| colspan="31"|[[:en:OrderOrders, ofdecorations, Nationaland Securitymedals Meritof Malaysia#Grades|OrderMilitary oforders Nationaland Securitymedals|Panglima MeritGagah - 1stAngkatan ClassTentera (Tong-il MedalP.G.A.T.)]] - KoreaMalaysia Selatan(1983)
| colspan="1"|[[:en:Order of National Security Merit#Grades|Order of National Security Merit - 1st Class (Tong-il Medal)]] - Korea Selatan (1984)
| colspan="3"|[[:en:Nishan-e-Imtiaz|Nishan-e-Imtiaz]] - Pakistan
| colspan="31"|[[:en:Legion of Merit|Commander of the Legion of Merit]] - Amerika Serikat (1985)
|-
!Baris ke-6
| colspan="31"|[[:en:Nishan-e-Imtiaz|Nishan-e-Imtiaz]] - Pakistan (1985)
| colspan="1"|[[:en:Order of the Crown of Thailand|Knight Grand Cross of the Most Noble Order of the Crown of Thailand]] - Thailand (22 Agustus 1985)<ref>{{Cite book|last=Pewarta Departemen Luar Negeri RTNI-AD|first=Indonesia|date=1985|url=https://www.google.co.id/books/edition/Yudhagama/5ec8d_odbroC?hl=id&gbpv=1&dq=order+of+the+crown+of+thailand&pg=RA2-PA91&printsec=frontcover|title=Yudhagama Edisi 21-27|location=Indonesia|publisher=Angkatan Darat Indonesia|pages=91|url-status=live}}</ref>
| colspan="1"|[[:en:Ordre national du Mérite|Grand Officer of the National Order of Merit]] - Prancis (1987)<ref>{{Cite web|last=Administrator|date=1987-02-28|title=Menerima bintang penghargaan|url=https://majalah.tempo.co/read/album/30840/menerima-bintang-penghargaan|website=Tempo|language=en|access-date=2023-04-18}}</ref>
|}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Bibliografi ==
* {{Citation|authorlast=The EditorsAnderson|first=Ben|date=19831985|title=Current Data on the Indonesian Military Elite|url=https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/5377753820/INDO_36_0_1107018600_99_134INDO_40_0_1107007213_131_164.pdf|journal=Indonesia|issue=3640|pages=99–134131–164|issn=0019-7289}}
* {{Citation|last=Dinas Sejarah Militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|date=1979|url=https://books.google.co.id/books?id=ICc-jde8A98C|title=Sejarah TNI-AD, 1945-1973: Peranan TNI-AD dalam mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia|location=Bandung|publisher=|language=id|url-status=live}}
* {{Citation|author=Dinas Sejarah TNI AD|date=2011|title=Profil Kepala Staf Angkatan Darat Ke-1 s.d.Ke-26|volume=I|pages=|url=https://drive.google.com/file/d/1Ih0ChoFC3Mm-wzOxnZxg12y2oNzBAlPq/view|language=id}}
* {{Citation|author=Dinas Sejarah TNI AD|date=2017|title=Rudini: Potret Pengabdian Prajurit TNI AD|volume=I|pages=|url=https://drive.google.com/file/d/1V4dbvxXqI4kG61rUcwT-HbUA0-M3K7ek/view|isbn=978-602-7846-27-2|language=id}}
* {{Citation|last1=Hendrajit|last2=Abriyanto|first2=M.|last3=Hasibuan|first3=Imran|date=2005|url=
https://books.google.co.id/books?id=36FwAAAAMAAJ|title=Rudini, Jejak Langkah Sang Perwira|publisher=Q Communication|location=Jakarta|isbn=978-979-98281-8-7|language=id}}
* {{Citation|last=Honna|first=Jun|date=1999|title=Military Ideology in Response to Democratic Pressure during the Late Suharto Era: Political and Institutional Contexts|url=https://ecommons.cornell.edu/handle/1813/54173|journal=Indonesia|issue=67|pages=77–126|doi=10.2307/3351378|issn=0019-7289}}
* {{Citation|last=Dinas Sejarah Militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|date=1979|url=https://books.google.co.id/books?id=ICc-jde8A98C|title=Sejarah TNI-AD, 1945-1973: Peranan TNI-AD dalam mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia|location=Bandung|publisher=|language=id|url-status=live}}
*{{Citation|author=The Editors|date=1983|title=Current Data on the Indonesian Military Elite|url=https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/53777/INDO_36_0_1107018600_99_134.pdf|journal=Indonesia|issue=36|pages=99–134|issn=0019-7289}}
*{{Citation|last=Lucas|first=Anton|date=1992|title=Land Disputes in Indonesia: Some Current Perspectives|url=https://ecommons.cornell.edu/handle/1813/53980|journal=Indonesia|issue=53|pages=79–92|doi=10.2307/3351117|issn=0019-7289}}
*{{Citation|lastauthor=Anderson|first=BenThe Editors|date=19851983|title=Current Data on the Indonesian Military Elite|url=https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/5382053777/INDO_40_0_1107007213_131_164INDO_36_0_1107018600_99_134.pdf|journal=Indonesia|issue=4036|pages=131–16499–134|issn=0019-7289}}
*{{Citation|last=Honna|first=Jun|date=1999|title=Military Ideology in Response to Democratic Pressure during the Late Suharto Era: Political and Institutional Contexts|url=https://ecommons.cornell.edu/handle/1813/54173|journal=Indonesia|issue=67|pages=77–126|doi=10.2307/3351378|issn=0019-7289}}
* {{Citation|author=Dinas Sejarah TNI AD|date=2017|title=Rudini: Potret Pengabdian Prajurit TNI AD|volume=I|pages=|url=https://drive.google.com/file/d/1V4dbvxXqI4kG61rUcwT-HbUA0-M3K7ek/view}}
* {{Citation|author=Dinas Sejarah TNI AD|date=2011|title=Profil Kepala Staf Angkatan Darat Ke-1 s.d.Ke-26|volume=I|pages=|url=https://drive.google.com/file/d/1Ih0ChoFC3Mm-wzOxnZxg12y2oNzBAlPq/view}}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
Baris 281 ⟶ 297:
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/r/rudini/index.shtml Profil di tokohindonesia.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100205090909/http://tokohindonesia.com/ensiklopedi/r/rudini/index.shtml |date=2010-02-05 }}
* {{id}} http://www.rudininet.com{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}|years=1999–2001}}
 
{{S-aft|after=[[Nazaruddin Sjamsuddin]]}}
{{S-offkotak mulai}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi|pendahulu=[[Soepardjo Rustam]]|pengganti=[[Yogie Suardi Memet]]|tahun=1988–1993|jabatan=[[Menteri Dalam Negeri Indonesia]]}}
{{S-mil}}
Baris 290 ⟶ 307:
 
{{lifetime|1929|2006|}}
 
{{Kabinet Pembangunan V}}
{{Menteri Dalam Negeri Indonesia}}
{{Kepala Staf TNI Angkatan Darat}}
{{Pangkostrad}}
 
{{DEFAULTSORT:Rudini}}