Rumbia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kresna Rahayu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kresna Rahayu (bicara | kontrib)
konten
Baris 62:
<p align="justify">Potensi tanaman sagu di Indonesia cukup besar, diperkirakan sekitar 1.128 juta ha atau 51.3% dari luas areal sagu dunia, dengan daerah penyebaran utama adalah Maluku, Papua dan beberapa daerah lain seperti di Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan. Sebagian besar dalam bentuk hutan sagu, yaitu sekitar 1.067.590 ha atau 90,3% dan tanaman sagu yang dibudidayakan secara tradisional sekitar 114.000 ha atau 9,7%<ref>Budianto J. 2003. Teknologi sagu bagi agribisnis dan ketahanan pangan. Di dalam : Rahawarin H. Akuba et al., penyunting. Sagu untuk Ketahanan Pangan, Prosiding Seminar Nasional Sagu ; Manado, 6 Okt 2003. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. hlm 5-15.</ref>.</p>
 
<p align="justify">Provinsi dengan jumlah produksi sagu dan luasaluas lahan tanam terbesar di Indonesia pada PR selama tahun 2015 adalah Provinsi Riau yaitu dengan luas lahan sebesar 63.491 ha dengan produksi 219.215 ton. Begitu pula pada PBS, Provinsi Riau memiliki luas lahan tanam dan produksi sagu terbesar bahkan menjadi satu-satunya provinsi yang memiliki PBS sagu di Indonesia, luas lahan sebesar 20.200 ha dan produksi 146.817 ton<ref name=":6" />. Lahan sagu dunia seluas 2,5 juta Ha, terdapat di Indonesia seluas 1,25 juta Ha (50 %), dan dari luas tersebut 1,2 juta Ha terdapat di Papua dan Papua Barat<ref name=":5" />. Jawa Barat bukan salah satu provinsi penghasil sagu di Indoensia namun Jawa Barat mempunyai pabrik tepung sagu yang salah satunya berada di Tangkil, Cintamekar, Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.</p>
 
<p align="justify">Salah satu Kabupaten di Riau yang memiliki potensi sagu terbesar adalah Kepulauan Meranti. Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kepulauan Meranti, produksi sagu pertahunnya mencapai 205.051896 ton dengan jumlah lahan sebesar 39.000 hektar kebun masyarakat. Sebagian besar kebun rumbia di Meranti merupakan perkebunan rakyat yang dikelola secara turun temurun dan belum secara budidaya. Meranti bahkan memiliki lebih dari 300 kuliner berbahan dasar sagu. Tak salah jika produksi sagu di Kepulauan Meranti bisa menjadi yang terbaik di Indonesia bahkan dunia. Untuk pasar dalam negeri, pasar di Cirebon jadi andalan utama dari Meranti. Dari Kota Terasi tersebut, sagu Meranti didistribusikan ke daerah lainnya di Nusantara. Sagu dari Meranti pun sudah berhasil menembus pasar ekspor. Tercatat, Meranti mengekspor 32.000 ton sagu kebeberapa negara tetangga dari total produksi. Ekspor sagu itu baru mencapai 15 persen dari total produksi komoditas tersebut dan akan terus ditingkatkan. Pasar ekspor utama dari Sagu Meranti adalah Jepang, setidaknya 50 ton sagu terbang langsung ke Negeri Matahari Terbit tersebut<ref>Sinartani. 2018. Sagu Riau Siap Jadi Komoditas Pangan Strategis Indonesia dan Dunia. [online] <nowiki>https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/pangan/6763-sagu-riau-siap-jadi-komoditas-pangan-strategis-indonesia-dan-dunia</nowiki> (diakses pada tanggal 5 April 2019, pukul 06.30 WIB).</ref>.</p>