SCTV: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Raafianisme (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Sejarah: +gambar kantor pusat SCTV sekarang |
||
(42 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 31:
|affiliates = ''lihat [[#Jaringan siaran]]''
|former_affiliations=
|key_people = [[Sutanto Hartono]] (Direktur Utama)<br>
[[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]] (Komisaris Utama)
|test_card =
|test_of-transmission =
|picture format = [[1080i]] [[HDTV]] [[16:9]]
|servicename1 = Satelit
|service1 = {{plainlist|
* [[Telkom-4]] (gratis):
* [[K-Vision]]: 101
* [[MNC Vision]]: 89
* [[Nex Parabola]]: 127 (SD), 102 (HD)
* [[Transvision]]: 807 (HD)
}}
|servicename2 = Kabel
|service2 = [[First Media (telekomunikasi)|First Media]]: 10 (SD), 413 (HD)
|servicename3 = [[IPTV]]
|service3 = {{plainlist|
Baris 82 ⟶ 83:
{{Infobox broadcast <!--khusus untuk stasiun lokal/induk di Jakarta-->
| call_letters = SCTV
| above = PT Surya Citra Televisi<br>
| station_logo =
| logo_size = 200px
Baris 114 ⟶ 115:
* [[Moji]] (2004-sekarang)
* [[Indosiar]] (2011-sekarang)
* [[Mentari TV]] (2021-sekarang)<br />Sebelumnya:
* [[RCTI|RCTI Jakarta]] (1990-1993)
Baris 151:
=== Televisi nasional ===
[[Berkas:Liputan 6.jpg|jmpl|ka|Studio [[Liputan 6]] di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta]]
[[Berkas:SCTV Tower, Senayan City - Jakarta.jpg|jmpl|ka|Kantor Pusat SCTV saat ini - SCTV Tower, Senayan City, Jakarta (sejak 2007)]]
Pada tanggal [[30 Januari]] 1993, berbekal SK [[Menteri Penerangan Republik Indonesia|Menteri Penerangan]] No. 04A/1993 (18 Januari 1993), SCTV mendapatkan izin mengudara secara nasional (bernomor 206/RTF/K/I/1993).<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=207/RTF/K/I/1993&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwinr4-c0Mv7AhXxlOYKHRI5DbQQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=207%2FRTF%2FK%2FI%2F1993&f=false |title=Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi: Edisi 2 |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126102548/https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=207/RTF/K/I/1993&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwinr4-c0Mv7AhXxlOYKHRI5DbQQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=207%2FRTF%2FK%2FI%2F1993&f=false |dead-url=no }}</ref> Namun, siarannya secara nasional baru resmi dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1993 pukul 21.00 WIB, tepat saat SCTV berulang tahun yang ke-3. Terdapat 8 kota awal di Indonesia (selain Surabaya, Denpasar dan Mataram) dimana SCTV dapat dinikmati setelah bersiaran nasional, yaitu [[Banjarmasin]], [[Kota Ambon|Ambon]], [[Dili]], [[Balikpapan]], Jakarta, [[Bandung]], [[Solo]], [[Yogyakarta]] dan [[Semarang]],<ref>{{Cite web |url=https://mobile.twitter.com/museumiklanindo/status/1562418902881079296/photo/2 |title=Iklan SCTV siaran nasional |access-date=2022-11-26 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025200/https://twitter.com/museumiklanindo/status/1562418902881079296/photo/2 |dead-url=no }}</ref> yang selanjutnya pada akhir 1993 diperluas ke beberapa kota lain seperti [[Medan]], [[Kota Malang|Malang]], [[Pontianak]], [[Batam]], dan [[Palembang]]. Sebelum siaran nasional itu dimulai, SCTV melakukan siaran percobaan dengan memperpanjang jam siarnya (dari 12.00-01.00 WIB) menjadi 06.00-01.30/02.30 WIB selama 3 hari, yaitu mulai 20-23 Agustus 1993 dan membangun sejumlah stasiun transmisi di berbagai kota.<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p419.html |title=RCTI DAN SCTV MENGUDARA SECARA NASIONAL |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044302/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p419.html |dead-url=no }}</ref><ref name=siapsiaran>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |title=Rcti-sctv siap siaran nasional |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044301/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p449.html |title=SCTV, MULAI 25 AGUSTUS 1993 TAMPIL MANDIRI, 24 AGUSTUS 1993 MALAM BERPISAH DGN RCTI |access-date=2021-02-08 |archive-date=2021-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210214224820/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p449.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |title=Pertelevisian di indonesia: "saat rcti 'bercerai' dengan sctv" |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044301/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |dead-url=no }}</ref>
Baris 157 ⟶ 158:
Setelah itu, secara bertahap mulai tahun 1993 sampai dengan [[1998]], SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke [[Jakarta]]. Mulanya, hanya kantor pusat yang berpindah (ke Wisma AKR, Kebon Jeruk, Jakarta Barat) ketika SCTV mulai bersiaran nasional,<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=hnT23OkTHlMC&dq=SCTV+AKR&focus=searchwithinvolume&q=AKR |title=Proses pembahasan rancangan undang-undang tentang penyiaran menjadi undang-undang |access-date=2022-11-30 |archive-date=2022-11-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221130015550/https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=hnT23OkTHlMC&dq=SCTV+AKR&focus=searchwithinvolume&q=AKR |dead-url=no }}</ref> sedangkan operasional (seperti studio dan produksi program) masih berada di Surabaya (Jalan Darmo Permai) dengan alasan telah menanamkan investasi yang tidak kecil.<ref name="SCTVUbahCitra">{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p275.html |title=SCTV UBAH CITRA, AKHIR TAHUN 1997 OPERASIONAL DARI JAKARTA |access-date=2021-02-09 |archive-date=2021-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210214231311/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p275.html |dead-url=no }}</ref> Seiring biaya yang makin besar, khususnya di bidang transportasi dan untuk memudahkan komunikasi, dicanangkan pada akhir 1997, SCTV sudah memusatkan seluruh operasionalnya di Jakarta.<ref name="sctvterancam">{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p300.html |title=KEGIATAN OPERASIONAL AKAN DIPINDAHKAN KE JAKARTA, SURYA CITRA TELEVISI (SCTV) TERANCAM |access-date=2021-02-09 |archive-date=2022-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220406104240/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p300.html |dead-url=no }}</ref> Namun, baru pada tahun 1998 kegiatan ini bisa dilaksanakan,<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=Ce1hAAAAMAAJ&q=Pertengahan+bulan+September+1998+,+semua+siaran+SCTV+sudah+harus+...&dq=Pertengahan+bulan+September+1998+,+semua+siaran+SCTV+sudah+harus+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjApOnzrdzuAhWDXSsKHUEqAtcQ6AEwAHoECAMQAg |title=Wacana gender & layar televisi: studi perempuan dalam pemberitaan televisi swasta |access-date=2021-02-09 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025217/https://books.google.co.id/books?id=Ce1hAAAAMAAJ&q=Pertengahan+bulan+September+1998+,+semua+siaran+SCTV+sudah+harus+...&dq=Pertengahan+bulan+September+1998+,+semua+siaran+SCTV+sudah+harus+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjApOnzrdzuAhWDXSsKHUEqAtcQ6AEwAHoECAMQAg |dead-url=no }}</ref> dan sejak 1999 seluruh operasional SCTV sudah dipusatkan di Jakarta.<ref>[https://web.archive.org/web/20080905085702/http://www.sctv.co.id/company/pages.php?id=1 Sejarah Perusahaan]</ref> Perpindahan operasional SCTV ke Jakarta ini juga diiringi dengan relokasi kantor pusat ke Wisma Indovision (sekarang MNC Vision Tower).
Dalam periode yang sama, tepatnya di tanggal 1 Juni 1997, juga dilakukan ''rebranding'' dengan penggunaan slogan "SCTV NgeTop!" yang dimaknai sebagai upaya SCTV dan karyawannya untuk melakukan dan memberikan yang terbaik kepada pemirsanya
Pada tahun 2002, SCTV (dengan induknya yang bernama [[Surya Citra Media]]), mulai mencatatkan saham perdananya di [[Bursa Efek Jakarta]]. Tahun 2004, kanal SCTV di Surabaya pindah ke 34 UHF hingga
Saat ini kantor pusat SCTV terletak di SCTV Tower, [[Senayan City]], Jalan Asia Afrika Lot 19, [[Tanah Abang, Jakarta Pusat]]. Sebelum [[23 November]] 2007, kantor pusat SCTV berada di Jalan Gatot Subroto Kav. 21, [[Setiabudi, Jakarta Selatan]] yang kini dihuni oleh perusahaan dibawah naungan [[Indika Group]]. Saat ditempati oleh SCTV, gedung tersebut bernama Graha SCTV (sekarang Graha Mitra), yang mulai digunakannya ketika menginjak usia ke-11 pada tahun 2001. SCTV juga memiliki studio khusus di Jalan Raya Kebon Jeruk No. 66, [[Jakarta Barat]], dan menara pemancar yang berlokasi di daerah yang sama. Kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup [[Elang Mahkota Teknologi]] melalui [[Surya Citra Media]] (SCM). Direktur Utama SCTV saat ini adalah Sutanto Hartono. Melalui 47 stasiun transmisi, SCTV kini mampu menjangkau 240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa.
== Kepemilikan ==
Sejarah SCTV bisa dikatakan terikat kuat dengan trah Soeharto selama awal beroperasinya. Pada awalnya, saat masih merupakan televisi lokal Surabaya, SCTV dikuasai oleh tiga pihak, yaitu [[Sudwikatmono]], [[Henry Pribadi]] dan [[Mohammad Noer]] (mantan gubernur [[Jawa Timur]]). Dalam perkembangannya, kepemilikan Noer kemudian menghilang dari SCTV dan digantikan oleh trah Cendana lain, yaitu [[Halimah Agustina Kamil]] (istri [[Bambang Trihatmodjo]]) sebanyak 25% dan [[Aziz Mochdar]] sebesar 20%. Pada 1993, [[Peter F. Gontha]] juga mendapatkan 2,5% saham SCTV, walaupun kepemilikan saham utama tetap berada di Henry dan Sudwikatmono.<ref name="indo"/><ref name="indo2"/>{{efn|Secara spesifik, struktur kepemilikan SCTV pada periode 1994-1997, seperti berikut:<br>Henry Pribadi: 25%<br>Sudwikatmono: 20%<br>Halimah Agustina Kamil: 25%<br>Aziz Mochdar: 20%<br>Peter F. Gontha: 2,5%<br>H. Noor Slamet Asmoprawiro: 7,5% (kemudian beralih ke Yoola Zuraida Hassan. Kepemilikan Yoola di tahun 1995 merosot menjadi 1,9%, di mana 5,6%-nya beralih ke PT Prima Interlokasi).<ref name="indo2"/>}} Kondisi ini berlangsung hingga 1997-1998, ketika pemilik saham yang sudah ada berupa individu-individu tersebut kemudian mengubah struktur kepemilikan menjadi lebih sederhana. Hasilnya, SCTV pada tahun 1998 dikuasai oleh dua perusahaan yaitu PT Mitrasari Persada (yang dikendalikan oleh Henry dan Sudwikatmono, sejak 14 Agustus 1997 sebesar 52,5%) dan PT [[Datakom Asia]] (yang dikuasai Bambang Tri, [[Peter F. Gontha]] ditambah beberapa pihak lain, sejak 31 Agustus 1998 sebesar 47,5%).<ref name="indbie"/>{{efn|Secara spesifik, struktur kepemilikan PT Datakom Asia terdiri dari:<br>PT Asriland ([[Bambang Trihatmodjo]]): 33,3%<br>PT Lembahsubur Adipertiwi ([[Anthony Salim]]): 28,57%<br>PT Persada Giri Abadi (Peter F. Gontha): 24,23%<br>PT Azbindo Nusantara (Aziz Mochdar): 6,88%<br>PT [[
Pada tahun 2000, masuklah [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]], dari grup [[Elang Mahkota Teknologi]] dengan bendera PT Abhimata Mediatama (Sariaatmadja pada saat itu menggandeng Singleton Group [[Australia]] dan beberapa pihak lainnya untuk menyuntik modal di PT Abhimata).<ref name="kancutmerah">{{Cite web |url=https://kancutmerah.wordpress.com/2006/11/28/sctv-satu-untuk-dijual/ |title=sctv, satu untuk dijual |access-date=2021-02-20 |archive-date=2022-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220406063121/https://kancutmerah.wordpress.com/2006/11/28/sctv-satu-untuk-dijual/ |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.andreasharsono.net/2006/02/televisi-batavia.html |title=Televisi Batavia |access-date=2021-02-26 |archive-date=2021-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211117123344/http://www.andreasharsono.net/2006/02/televisi-batavia.html |dead-url=no }}</ref> Sebagian saham PT Mitrasari di SCTV kemudian beralih tangan kepada PT Abhimata. PT Abhimata dan PT Mitrasari kemudian mendirikan PT Cipta Aneka Selaras (kemudian berganti nama menjadi PT [[Surya Citra Media]]/SCM) sebagai induk perusahaan SCTV. Dalam posisi ini di tahun 2001, pihak yang terkait dengan Cendana masih menguasai sebagian kepemilikan SCTV, di mana Henry dan Sudwikatmono lewat sebagian saham di PT Mitrasari (yang mengendalikan induk SCTV, PT Cipta Aneka Selaras) serta Bambang-Gontha lewat PT Datakom (sebanyak 27% saham langsung di SCTV). Namun, kemudian kepemilikan mereka berangsur-angsur dilepas di mana PT Datakom melepaskan kepemilikannya di SCTV kepada SCM pada 1 Mei 2002<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=g9TsAAAAMAAJ&q=DATAKOM+SCTV&dq=DATAKOM+SCTV&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjinLry7_ruAhV9ILcAHfdqADIQ6AEwAHoECAAQAg |title=Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 14,Masalah 21-24 |access-date=2021-02-21 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025714/https://books.google.co.id/books?id=g9TsAAAAMAAJ&q=DATAKOM+SCTV&dq=DATAKOM+SCTV&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjinLry7_ruAhV9ILcAHfdqADIQ6AEwAHoECAAQAg |dead-url=no }}</ref> dan Henry-Sudwikatmono melepaskan seluruh sahamnya di SCM (masing-masing Henry lewat PT Citrabumi Sacna sebanyak 25% dan Sudwikatmono lewat PT [[Indika Multimedia]] sebesar 14,42%) pada tahun 2005. Indika merupakan yang pertama melepas sahamnya, disusul Citrabumi pada 27 Juli 2005.<ref name="mail-archive.com">{{Cite web |url=https://www.mail-archive.com/[email protected]/msg20036.html |title=Re: [BolaML] SCTV payah & kampungan! Re: Titik Suharto bayar berapa ke SCTV?? |access-date=2022-08-17 |archive-date=2022-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220817184102/https://www.mail-archive.com/[email protected]/msg20036.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-411091/henry-pribadi-jual-semua-saham-di-sctv-ke-abhimata-mediatama |title=Henry Pribadi Jual Semua Saham di SCTV ke Abhimata Mediatama |access-date=2021-02-20 |archive-date=2021-08-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210805023823/https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-411091/henry-pribadi-jual-semua-saham-di-sctv-ke-abhimata-mediatama |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190310084713-4-59701/eddy-sariaatmadja-obama-dan-harta-rp-182-t |title=Eddy Sariaatmadja, Obama dan Harta Rp 18,2 T |access-date=2021-02-20 |archive-date=2021-04-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210416192157/https://www.cnbcindonesia.com/news/20190310084713-4-59701/eddy-sariaatmadja-obama-dan-harta-rp-182-t |dead-url=no }}</ref> Praktis, sejak saat itu SCTV berada di bawah kendali keluarga Sariaatmadja sampai sekarang.<ref name="indo"/><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=-DRZBwAAQBAJ&pg=PA14&dq=PT+Abhitama+mediatama&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiAgfve5q7uAhWGV30KHczxAr8Q6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=PT%20Abhitama%20mediatama&f=false |title=Politics and the Media in Twenty-First Century Indonesia: Decade of Democracy |access-date=2021-01-22 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025725/https://books.google.co.id/books?id=-DRZBwAAQBAJ&pg=PA14&dq=PT+Abhitama+mediatama&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiAgfve5q7uAhWGV30KHczxAr8Q6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=PT%20Abhitama%20mediatama&f=false |dead-url=no }}</ref> Kepemilikan Eddy Sariaatmadja makin diperkuat, ketika ''partner'' lamanya, Singleton, ikut melepas sejumlah sahamnya di SCTV (secara tidak langsung) pada akhir 2004 karena dirasa kurang prospektif.<ref>{{Cite web |url=https://www.smh.com.au/business/stw-completes-sale-of-sctv-20050104-gdkfgn.html |title=STW completes sale of SCTV |access-date=2022-08-17 |archive-date=2022-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220817184105/https://www.smh.com.au/business/stw-completes-sale-of-sctv-20050104-gdkfgn.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.afr.com/companies/singleton-offloads-sctv-stake-20041023-jlmrd |title=Singleton offloads SCTV stake |access-date=2022-08-17 |archive-date=2022-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220817184103/https://www.afr.com/companies/singleton-offloads-sctv-stake-20041023-jlmrd |dead-url=no }}</ref>
Baris 184 ⟶ 185:
| image1 = SCTV 1990.png
| caption1 = Logo pertama SCTV (20 Juli 1990-Juli 1993)
| image2 = SCTV
| caption2 = Logo kedua SCTV saat melakukan
| image3 = SCTV Indonesia 2003.svg
| caption3 = Logo ketiga SCTV (1 Agustus 2003-29 Januari 2005)
}}
Logo SCTV awalnya terdiri dari setengah sabit warna biru dan setengah lingkaran warna merah di atas serta persegi panjang berwarna abu-abu di bawah. Di tengah-tengah kedua bentuk tersebut, ada tulisan SCTV dengan [[fon komputer|jenis huruf]] [[Helvetica|Helvetica Black]]. Logo ini digunakan dari [[24 Agustus]] [[1990]] hingga [[29 Januari]] [[2005]]. Pertama kali dimunculkan pada siaran pertama SCTV, logo tersebut merupakan hasil sayembara ke publik. Dari 100 kandidat, kemudian terpilih 1 logo yang dirasa mampu merepresentasikan SCTV.<ref name=henrypr/> Sabit berwarna biru melambangkan langit dan setengah lingkaran merah melambangkan matahari, yang bermakna agar SCTV dapat memberikan pencerahan kepada pemirsa melalui tayangannya. Sabit tersebut membesar dari kanan ke kiri, yang merupakan simbol dari siaran SCTV yang menyebar ke berbagai tempat dan menasional.<ref name=ngetop/><ref>[https://web.archive.org/web/20050207005923/http://www.sctv.co.id/company/ LINTAS SEJARAH]</ref> Tercatat sempat terjadi beberapa perubahan minor pada logo ini, seperti pada 1997, di ''station identification''-nya digunakan logo yang menggunakan warna-warna lebih cerah (seperti matahari yang berubah dari merah menjadi kuning keemasan) sebagai cerminan semangat dan harapan;<ref name="sctvterancam"/> serta pada tahun 2003 dengan menghapuskan bayangan yang ada (sehingga warnanya solid) dengan tujuan agar lebih mudah diaplikasikan di layar televisi atau media promosi lainnya.<ref name=ngetop/>
Pada tanggal [[29 Januari]] [[2005]], dalam rangka penyegaran identitas, pada acara berjudul ''Satu Untuk Semua'',<ref>{{Cite web |url=https://koran.tempo.co/amp/budaya/32672/surya-citra-televisi-sctv-ganti-logo |title=Surya Citra Televisi (SCTV) Ganti Logo |access-date=2023-02-14 |archive-date=2023-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230214061300/https://koran.tempo.co/amp/budaya/32672/surya-citra-televisi-sctv-ganti-logo |dead-url=no }}{{subscription required}}</ref> SCTV mengubah logo barunya menjadi tulisan SCTV warna biru dengan jenis huruf
=== Slogan ===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+
!Judul Slogan
Baris 230 ⟶ 229:
|1 Juni 1997
|29 Januari 2005
|Kata "NgeTop!" masih digunakan sampai saat ini, pada kategori "Paling Ngetop" di [[SCTV Awards]] dan [[SCTV Music Awards]].
|-
|''Satu Untuk Semua''
|29 Januari 2005
|sekarang
|
Baris 240:
|1 Januari 2011
|31 Desember 2011
|Slogan ini dipakai di
|-
|''2012 Istimewa''
|1 Januari 2012
|31 Desember 2012
| rowspan="3" |Slogan ini dipakai di
|-
|''2013 Makin Istimewa''
Baris 256:
|}
===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+
!Nama
!Digunakan Tanggal
!Judul Slogan
|-
|''2 Tahun RCTI dan 1 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1991
|''Dari Lubuk Hati''
|-
|''3 Tahun RCTI dan 2 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1992
|''Menjalin Hasrat Melangkah Maju''
|-
|''4 Tahun RCTI dan 3 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1993
|''Melangkah Maju Mewujud Citra''
|-
|''4 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1994
|
|-
|''5 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1995
|
|-
|''6 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1996
| rowspan="2" |''Gemerlap Surya Citra''
|-
|''7 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1997
|-
|''8 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1998
| rowspan="4" |''Surya Gemilang''
|-
|''9 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1999
|-
|''10 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2000
|-
|''11 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2001
|-
|''12 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2002
|''Sejuta Warna Negeriku''
|-
|''13 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2003
|''Pesona 13 Tahun''
|-
|''14 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2004
|''Satu Dalam Kebersamaan''
|-
|''15 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2005
|''15 Tahun SCTV Satu Untuk Semua<br>Penuh Kemilau (sub-slogan)''
|-
|''16 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2006
|''Terima Kasih Untuk Semua''
|-
|''17 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2007
|
|-
|''18 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2008
|''Lintas Universal''
|-
|''19 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2009
|''Lintas Cinta''
|-
|''20 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2010
|''Pesona Wajah Indonesia''
|-
|''21 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2011
|''Harmoni Cinta Indonesia''
|-
|''22 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2012
|''22 Tahun Teristimewa''
|-
|''23 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2013
|''2 Dunia 3 Cerita''
|-
|''24 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2014
|''Teristimewa''
|-
|''25 Tahun SCTV''
|1 Juni 2015
|''Selalu Teristimewa''
|-
|''26 Tahun SCTV''
|1 Juni 2016
|''
|-
|''27 Tahun SCTV''
|1 Juni 2017
|''27 Tahun Satu Untuk Semua''
|-
|''28 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2018
|''Tetap Berkarya Untuk Indonesia''
|-
|''29 Tahun SCTV''
|1 Juni 2019
|''Cinta Indoneia''
|-
|''30 Tahun SCTV''
|1 Januari 2020
|''3xtra0rdinary''
|-
|''31 Tahun SCTV''
|1 Juni 2021
| rowspan="3" |''XtraOrdinary''
|-
|''32 Tahun SCTV''
|1 Juni 2022
|-
|''33 Tahun SCTV''
|1 Juni 2023
Baris 426 ⟶ 392:
== Acara ==
{{Informasi lebih lanjut|Daftar acara SCTV}}
Pada awal bersiaran, program SCTV tidak jauh berbeda dengan program RCTI sebagai hasil kerjasama mereka, namun jam penayangan acara-acaranya tidak sama. Setelah berpisah, SCTV kemudian memfokuskan siarannya pada acara-acara impor, terutama [[telenovela]] dan serial [[Mandarin]].<ref>{{Cite web |url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/4045807/hut-ke-29-inilah-5-telenovela-ngetop-yang-pernah-tayang-di-sctv |title=HUT ke-29, Inilah 5 Telenovela Ngetop yang Pernah Tayang di SCTV |access-date=2021-11-02 |archive-date=2021-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211102082309/https://www.liputan6.com/showbiz/read/4045807/hut-ke-29-inilah-5-telenovela-ngetop-yang-pernah-tayang-di-sctv |dead-url=no }}</ref> Berbagai [[sinetron]] juga mulai diperkenalkan, walaupun kurang populer dan lebih menargetkan pasar perempuan. Setelah perubahan pada 1997, program sinetron ini kemudian mulai dijadikan acara utama, dengan nama "Sinetron Prima". Berbagai acara ini, seperti ''[[Deru Debu]]'', ''[[Kisah Cinta Ratu Pantai Selatan]]'',<ref name="Ratu Pantai Selatan">{{cite web|title=''Ratu Pantai Selatan'': Seruni Tampil sebagai Dewa Penolong|url=http://bintang.com/140198/tv_bios/sinetron/ratu.htm|first= |last= |date= |accessdate=26 Mei 2023|language= |website=Tabloid Bintang |archive-date=3 November 1999|archive-url=https://web.archive.org/web/19991103233351/http://bintang.com/140198/tv_bios/sinetron/ratu.htm|dead-url=yes}}</ref> ''[[Tersayang (sinetron)|Tersayang]]'', ''[[Wah Cantiknya]]'', ''[[Si Cecep]]'', dan ''[[Dewi Fortuna]]'' cukup dikenal oleh penonton.<ref>{{Cite web |url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/2295961/25-sinetron-sctv-paling-fenomenal-bag-2 |title=25 Sinetron SCTV Paling Fenomenal (Bag. 2) |access-date=2021-11-02 |archive-date=2021-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211102082309/https://www.liputan6.com/showbiz/read/2295961/25-sinetron-sctv-paling-fenomenal-bag-2 |dead-url=no }}</ref> Selain acara diatas, SCTV juga memiliki acara berita di bawah bendera [[Liputan 6]].
Acara-acara ini kemudian semenjak perubahan ''image'' pada 30 Januari 2005, diubah menjadi bertema "Gala", seperti Gala Mandarin, Gala Bollywood, Gala Hollywood, Gala Sinema, Gala Keluarga dan Gala Sinetron, dengan Gala Sinetron adalah yang utama. Walaupun saat ini nama Gala sudah tidak dipakai, namun acara sinetron maupun [[film televisi]] (FTV) tetap menjadi acara utama jaringan televisi ini.
Baris 452 ⟶ 418:
''Keterangan: stasiun yang dicetak miring berarti masih berupa stasiun relai dan belum memiliki siaran lokalnya sendiri''.
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
!Nama Perusahaan
!Nama Stasiun
!Daerah
!Frekuensi Digital ([[DVB-T2]])<ref>{{Cite web |url=https://public.tableau.com/profile/tatahd#!/vizhome/PetaISRTVDigital_16131981145190/DashboardISRTVDigital |title=Peta ISR TV Digital - SDPPI Maps |access-date=2021-03-07 |archive-date=2021-04-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210419043030/https://public.tableau.com/profile/tatahd#!/vizhome/PetaISRTVDigital_16131981145190/DashboardISRTVDigital |dead-url=no }}</ref>
!Nama Multipleksing Digital (DVB-T2)<ref>{{Cite web|title=Dashboard TV Digital|url=https://digitaltv.kominfo.go.id/executive|website=[[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia]]|access-date=23 Januari 2022|archive-date=2022-01-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20220123112951/https://digitaltv.kominfo.go.id/executive|dead-url=no}}</ref>
Baris 462 ⟶ 427:
| PT Surya Citra Televisi
| SCTV
| [[DKI Jakarta]], [[Bogor]], [[Depok]], [[Tangerang]], [[Bekasi]]
| 24 UHF
|SCTV Jakarta
Baris 470 ⟶ 434:
|SCTV Gorontalo
|[[Kota Gorontalo|Gorontalo]]
|31 UHF
|[[Trans TV]] Gorontalo, Boliyohuto, Kwandang dan Tilamuta
Baris 476 ⟶ 439:
|SCTV Tanjung Selor
|[[Tanjung Selor]]
|33 UHF
|SCTV Tanjung Selor
Baris 483 ⟶ 445:
|SCTV Aceh
|[[Banda Aceh]]
|35 UHF
|Indosiar Banda Aceh
Baris 489 ⟶ 450:
|''SCTV Bireuen''
|''[[Sigli]], [[Bireuen]]''
|31 UHF
|Indosiar Bireuen / Indosiar Sigli
Baris 495 ⟶ 455:
|''SCTV Lhokseumawe''
|''[[Lhokseumawe]]''
|32 UHF
|Indosiar Lhokseumawe
Baris 502 ⟶ 461:
|[[SCTV Denpasar]]
|[[Kota Denpasar]], [[Singaraja]], [[Karangasem]]
|36 UHF
|[[MetroTV]] Denpasar / MetroTV Singaraja / MetroTV Karangasem
Baris 508 ⟶ 466:
|SCTV Mataram
|[[Kota Mataram|Mataram]], [[Lombok Tengah]]
|38 UHF
|SCTV Mataram / SCTV Lombok Tengah
Baris 515 ⟶ 472:
|SCTV Bengkulu
|[[Kota Bengkulu|Bengkulu]]
|31 UHF
|Indosiar Bengkulu
Baris 521 ⟶ 477:
|SCTV Lampung
|[[Bandar Lampung]], [[Kota Metro|Metro]]
|39 UHF
|MetroTV Bandar Lampung
Baris 528 ⟶ 483:
|SCTV Yogyakarta
|[[Yogyakarta]], [[Wonosari]], [[Solo]], [[Sleman]], [[Wates]]
|32 UHF
|Indosiar Yogyakarta / Indosiar Solo
Baris 535 ⟶ 489:
|SCTV Jambi
|[[Kota Jambi|Jambi]]
|29 UHF
|Indosiar Jambi
Baris 541 ⟶ 494:
|SCTV Palembang
|[[Palembang]], [[Lempuing, Ogan Komering Ilir|Lempuing]]
|32 UHF
|Indosiar Palembang / Indosiar Lempuing
Baris 548 ⟶ 500:
|SCTV Bandung
|[[Bandung]], [[Cimahi]], [[Padalarang]], [[Cianjur]]
|29 UHF
|Indosiar Bandung
Baris 554 ⟶ 505:
|''SCTV Cirebon''
|''[[Cirebon]], [[Indramayu]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]]''
|38 UHF
|Indosiar Cirebon / Indosiar Kuningan
Baris 560 ⟶ 510:
|''SCTV Garut''
|''[[Kabupaten Garut|Garut]]''
|34 UHF
|Indosiar Garut
Baris 566 ⟶ 515:
|''SCTV Ciamis''
|''[[Ciamis]], [[Tasikmalaya]]''
|37 UHF
|Indosiar Ciamis
Baris 572 ⟶ 520:
|''SCTV Sukabumi''
|''[[Sukabumi]]''
|38 UHF
|Indosiar Sukabumi
Baris 578 ⟶ 525:
|''SCTV Purwakarta''
|''[[Purwakarta]]''
|39 UHF
|Indosiar Purwakarta
Baris 584 ⟶ 530:
|''SCTV Sumedang''
|''[[Sumedang]], [[Majalengka]]''
|28 UHF
|Indosiar Sumedang
Baris 590 ⟶ 535:
|''SCTV Cianjur''
|''[[Cianjur]] Selatan''
|46 UHF
|Indosiar Cianjur
Baris 596 ⟶ 540:
|SCTV Serang
|[[Cilegon]], [[Kota Serang|Serang]]
|29 UHF
|SCTV Serang
Baris 602 ⟶ 545:
|''SCTV Pandeglang''
|''[[Pandeglang]]''
|34 UHF
|SCTV Pandeglang
Baris 608 ⟶ 550:
|''SCTV Lebak''
|''[[Malingping, Lebak]]''
|39 UHF
|SCTV Malingping
Baris 615 ⟶ 556:
|SCTV Semarang
|[[Semarang]], [[Ungaran]], [[Kendal]], [[Demak]], [[Jepara]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]]
|33 UHF
|Indosiar Semarang
Baris 621 ⟶ 561:
|''SCTV Tegal''
|''[[Brebes]], [[Kota Tegal|Tegal]], [[Pemalang]], [[Pekalongan]]''
|33 UHF
|Indosiar Tegal
Baris 627 ⟶ 566:
|''SCTV Purwokerto''
|''[[Purwokerto]], [[Banyumas]], [[Purbalingga]], [[Cilacap]]''
|31 UHF
|Indosiar Banyumas
Baris 633 ⟶ 571:
|''SCTV Kebumen''
|''[[Purworejo]], [[Kebumen]]''
|33 UHF
|Indosiar Purworejo
Baris 639 ⟶ 576:
|''SCTV Blora''
|''[[Blora]], [[Cepu]]''
|31 UHF
|Indosiar Blora
Baris 645 ⟶ 581:
|''SCTV Pati''
|''[[Kabupaten Pati|Pati]], [[Rembang]]''
|29 UHF
|Indosiar Rembang
Baris 651 ⟶ 586:
| ''SCTV Magelang''
| ''[[Magelang]]''
|28 UHF
|Indosiar Magelang
Baris 658 ⟶ 592:
|SCTV Pontianak
|[[Pontianak]]
|47 UHF
|Indosiar Pontianak
Baris 664 ⟶ 597:
|SCTV Palangkaraya
|[[Palangkaraya]]
|36 UHF
|SCTV Palangkaraya
Baris 671 ⟶ 603:
|SCTV Banjarmasin
|[[Banjarmasin]], [[Martapura]], [[Marabahan]]
|33 UHF
|SCTV Banjarmasin
Baris 677 ⟶ 608:
|SCTV Samarinda
|[[Samarinda]]
|37 UHF
|SCTV Samarinda
Baris 683 ⟶ 613:
|''SCTV Balikpapan''
|''[[Balikpapan]]''
|35 UHF
|SCTV Balikpapan
Baris 690 ⟶ 619:
|SCTV Jayapura
|[[Jayapura]]
|34 UHF
|[[Trans7]] Jayapura
Baris 696 ⟶ 624:
|SCTV Ambon
|[[Ambon]]
|45 UHF
|[[tvOne]] Ambon
Baris 702 ⟶ 629:
|''SCTV Manokwari''
|''[[Kabupaten Manokwari|Manokwari]]''
|34 UHF
|SCTV Manokwari
Baris 709 ⟶ 635:
|SCTV Pekanbaru
|[[Pekanbaru]]
|33 UHF
|Trans TV Pekanbaru
Baris 715 ⟶ 640:
|SCTV Batam
|[[Batam]]
|42 UHF
|SCTV Batam
Baris 722 ⟶ 646:
|SCTV Makassar
|[[Makassar]], [[Maros]], [[Sungguminasa]], [[Pangkajene, Pangkajene dan Kepulauan|Pangkajene]]
|34 UHF
|MetroTV Makassar
Baris 728 ⟶ 651:
|SCTV Kendari
|[[Kendari]]
|36 UHF
|SCTV Kendari
Baris 735 ⟶ 657:
|SCTV Palu
|[[Kota Palu|Palu]]
|38 UHF
|SCTV Palu
Baris 741 ⟶ 662:
|SCTV Manado
|[[Manado]]
|38 UHF
|MetroTV Manado
Baris 748 ⟶ 668:
|SCTV Padang
|[[Padang]], [[Pariaman]]
|rowspan=2|42 UHF
|rowspan=2|MetroTV Padang / MetroTV Bukittinggi / MetroTV Solok
Baris 754 ⟶ 673:
|''SCTV Bukittinggi''
|''[[Bukittinggi]], [[Padang Panjang]]''
|-
|SCTV Medan
|[[Medan]]
|34 UHF
|Indosiar Medan
Baris 764 ⟶ 681:
|''SCTV Pematangsiantar''
|''[[Pematangsiantar]], [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]]''
|32 UHF
|Indosiar Pematangsiantar
Baris 771 ⟶ 687:
|SCTV Surabaya<ref name=sctv />
|[[Surabaya]], [[Gresik]], [[Mojokerto]], [[Lamongan]], [[Pasuruan]], [[Bangkalan]]
|29 UHF
|SCTV Surabaya
Baris 777 ⟶ 692:
|''SCTV Malang''
|''[[Malang]], [[Probolinggo]]''
|28 UHF
|SCTV Malang / SCTV Probolinggo
Baris 783 ⟶ 697:
|''SCTV Kediri''
|''[[Kediri]], [[Pare, Kediri|Pare]], [[Kertosono]], [[Jombang]], [[Blitar]], [[Tulungagung]]''
|30 UHF
|SCTV Kediri
Baris 789 ⟶ 702:
|''SCTV Madiun''
|''[[Madiun]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]], [[Magetan]], [[Ponorogo]]''
|
|SCTV Madiun
|-
|''SCTV Jember''
|''[[Jember]]''
|rowspan=2|27 UHF
|SCTV Jember
Baris 801 ⟶ 712:
|''SCTV Bondowoso''
|''[[Bondowoso]]''
|SCTV Bondowoso
|-
|''SCTV Situbondo''
|''[[Situbondo]]''
|32 UHF
|SCTV Situbondo
Baris 812 ⟶ 721:
|''SCTV Banyuwangi''
|''[[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]]''
|31 UHF
|SCTV Banyuwangi
Baris 818 ⟶ 726:
|''SCTV Pacitan''
|''[[Kabupaten Pacitan|Pacitan]]''
|45 UHF
|SCTV Pacitan
Baris 824 ⟶ 731:
|''SCTV Sumenep''
|''[[Pamekasan]], [[Sumenep]]''
|30 UHF
|SCTV Sumenep dan SCTV Pamekasan
Baris 830 ⟶ 736:
| ''SCTV Tuban''
| ''[[Tuban]], [[Bojonegoro]]''
|25 UHF
|SCTV Tuban
Baris 837 ⟶ 742:
|''SCTV Kupang''
|''[[Kupang]]''
|41 UHF
|MetroTV Kupang
Baris 844 ⟶ 748:
|''SCTV Mamuju''
|''[[Mamuju]]''
|37 UHF
|[[RCTI]] Mamuju
Baris 851 ⟶ 754:
|''SCTV Ternate''
|''[[Ternate]]''
|40 UHF
|Trans TV Ternate
Baris 858 ⟶ 760:
|''SCTV Pangkalpinang''
|''[[Pangkal Pinang]]''
|39 UHF
|MetroTV Pangkalpinang
Baris 865 ⟶ 766:
Beberapa kota lain di Indonesia juga sempat menerima siaran SCTV dalam kanal VHF sebelum berpindah ke UHF, seperti Mataram, Banjarmasin, Balikpapan dan Ambon.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=vrUTAQAAMAAJ&q=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&dq=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJhYXs-sv7AhUc1DgGHWYyAosQ6AF6BAgHEAI |title=Tempo, Volume 23 |access-date=2023-01-14 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126135016/https://books.google.co.id/books?id=vrUTAQAAMAAJ&q=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&dq=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJhYXs-sv7AhUc1DgGHWYyAosQ6AF6BAgHEAI |dead-url=no }}</ref>
== Daftar komplek pemancar ==
Berikut ini adalah daftar alamat komplek pemancar stasiun transmisi dan relay televisi yang berada di kantor pusat SCTV.
{| class="wikitable sortable"
!Stasiun Transmisi/Relay
!Alamat
!Desa/Kecamatan
!Kabupaten/Kota
!Provinisi
!Kode Pos
|-
|Bandung
|Kampung Gandrung (RT 02/RW 10)
|Jambudipa, Cisarua
|Bandung Barat
|[[Jawa Barat]]
|
|-
|Cirebon
|Jl. Dukuh No. 1
|Padabeungliar, Pasawahan
|Cirebon
|Jawa Barat
|
|-
|Surabaya
|Jl. Pattimura
|
|Surabaya
|Jawa Timur
|
|}
== Manajemen ==
Baris 967 ⟶ 900:
|-
| 4
| [[
| Komisaris
|-
| 5
| [[Suryani Zaini]]
| Komisaris
Baris 994 ⟶ 923:
* {{facebook|sctv}}
* {{instagram|sctv}}
* {{tiktok|sctv_}}
* {{twitter|sctv}}
* {{youtube|user=SCTVIndonesia}}
|