SMA Taruna Nusantara Magelang

sekolah menengah atas di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

SMA Taruna Nusantara (biasa juga disebut Tarnus atau TN) adalah sebuah sekolah menengah tingkat atas berasrama penuh yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara Magelang
Informasi
Didirikan14 Juli 1990
JenisSwasta
AkreditasiA
Nomor Statistik Sekolah384030810043
Kepala SekolahMayjen TNI (Purn.) Tono Suratman
Jumlah kelas
  • X MIPA: 12 kelas
  • XI MIPA: 11 kelas, XI IPS: 1 kelas
  • XII MIPA: 10 kelas, XII IPS: 2 kelas
KurikulumKurikulum 2013
Jumlah siswa1147[butuh rujukan]
Alamat
LokasiJalan Raya Purworejo Km. 5, Banyurojo, Mertoyudan 56172, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Tel./Faks.+62-293-364195
Fax: +62-293-364047
Koordinat7°30′58″S 110°11′53″E / 7.516245°S 110.197971°E / -7.516245; 110.197971
Situs webtarunanusantara.sch.id
Lain-lain
LulusanIKASTARA
Moto
MotoSatu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa

Etimologi

"Taruna Nusantara" berasal dari dua kata, yaitu "Taruna" yang diserap dari bahasa Pali yang berarti muda,[1] dan Nusantara, yang memiliki arti sebagai Sekolah menengah atas para pemuda nusantara.

Sejarah

Ide pembuatan sekolah menengah atas berbasis semi-militer ini dicetuskan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan saat itu, Jenderal LB Moerdani pada tanggal 20 Mei 1985 di Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta. Ia memiliki visi luhur yakni untuk membangun sekolah yang mendidik manusia-manusia terbaik dari seluruh Indonesia dan menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan cita-cita para Proklamator. Ide ini kemudian ditindaklanjuti dengan nota kesepakatan antara ABRI dan Taman Siswa, yang merupakan organisasi kependidikan pertama di Indonesia, untuk membuat suatu lembaga bernama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN). Lembaga inilah yang menjadi kristalisasi dari visi Jenderal Moerdani yang selanjutnya mengawasi proses pelaksanaan SMA TN.

SMA TN diresmikan oleh Pangab (Panglima Angkatan Bersenjata) saat itu, Jenderal Try Sutrisno, pada tanggal 14 Juli 1990. Kampus yang menempati lahan seluas 18,5 hektar dan terdiri dari kelas, asrama siswa, dan komplek perumahan pamong (guru) berdiri di atas tanah milik Akademi Militer. Selama enam tahun pertama, SMA TN hanya menerima laki-laki sebagai siswanya dengan jumlah sekitar 245 orang per angkatan. Namun mulai tahun 1996, LPTTN membuat kebijakan baru dengan menerima angkatan putri pertama sebanyak 70 orang. Untuk mengakomodasi perubahan ini, area sekolah ini pun diperluas menjadi 23 hektar.

Untuk menarik pemuda-pemudi terbaik dari seluruh strata sosial, LPTTN menawarkan beasiswa penuh kepada pelajar yang diterima dengan dukungan dana dari ABRI yang saat itu mempunyai latar belakang politik dan keuangan yang kuat. Para tenaga pengajar (pamong) juga mendapat gaji yang di atas rata-rata serta fasillitas lain seperti sekolah lanjutan S2/S3 dan rumah dinas. Namun, setelah krisis ekonomi dan perubahan politik pada tahun 1997, LPTTN mengalami kesulitan keuangan sehingga pada tahun 2001 menghentikan kebijakan beasiswa penuh bagi para siswa. Sekarang, pelajar terpilih yang mempunyai kesulitan keuangan tetap mendapatkan beasiswa yang bersumber dari donatur individu, perusahaan, maupun pemerintah daerah.

Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler

  1. Olahraga bela diri: Karate, Pencak Silat, Taekwondo
  2. Olahraga lain: Renang, Tenis, Bulu tangkis, Sepak bola, Atletik, Basket, Tenis Meja, Voli, Takraw, Panjat Tebing
  3. Seni: Marching Band (GBNMB), Paduan Suara (Nusantara Voice), Teater Taruna Nusantara (Tetanus), Gendang Rampak, Tari dan Karawitan, Band (Dream Band), Buletin Prasasti, Pembawa acara (Dragon Voice), Tari Modern (Eternite)
  4. Lain: Pramuka, Palang Merah Remaja

Selain ekstrakurikuler di atas, terdapat juga beberapa tim siswa:

  1. Tim Dekorasi (Dacota) (bertugas dalam dekorasi event-event besar)
  2. Tim Kaplog (bertugas mempersiapkan logistik dalam event-event besar)
  3. Tim Prasasti (bertugas menerbitkan majalah intern sekolah)
  4. Tim Sound System (bertugas dalam mempersiapkan perlengkapan sound dalam event-event besar)
  5. Tim Kosinus (bertugas dalam pelayanan koperasi intern siswa)

Kepala Sekolah

  1. Prof. Dr. Tarwotjo Tjitrosoedjono, M.Sc. (1990-1994)
  2. Mayjen Bambang Hartoyo, M.B.A (1994)
  3. Brigjen Drs. Sadja Moeljoredjo (1994-1998)
  4. Brigjen Bambang Pradjuritno, S.H. (1998-2004)
  5. Brigjen Drs. Untung Susoro (2005-2006)
  6. Brigjen Purn. Djuwari Sarmyanto M.Sc. (2006-2010)
  7. Laksamana Pertama Purn. Ir. Djoko Sasongko (2010-2011)
  8. Brigjen Purn. Bambang Sumaryanto, M.M. (2011-2013)
  9. Brigjen Purn. Wahid Hidayat, S.IP. (2013-2015)
  10. Brigjen Purn. Adi Wijaya, M.Sc. (2015-2016)
  11. Drs. Usdiyanto. M.Hum. (2016 - 2018)
  12. Brigjen Purn. Soebagio, S.IP. (2018-2019)
  13. Mayjen Purn. Tono Suratman, S.IP. (2019-sekarang)

Lulusan Terbaik

Daftar lulusan terbaik:

Organisasi Alumni

Organisasi resmi bagi alumni SMA Taruna Nusantara adalah Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara). Ikastara berdiri pada tanggal 11 Juni 1994 di Magelang dan secara rutin setiap tiga tahun menyelenggarakan pemilihan Pengurus Pusat (PP) Ikastara.

Pada Munas 2020, anggota Ikastara memilih Prof. Teuku Faisal Fathani sebagai Ketua Umum Ikastara periode 2020-2023.[4]

Insiden kematian Kresna Wahyu Nurrachmad

Pembunuhan Kresna Wahyu Nurrachmad terjadi pada tanggal 31 Maret 2017 di SMA Taruna Nusantara Magelang. Peristiwa ini diduga merupakan pembunuhan berencana.[5] Kersna Wahyu Nurrachmad merupakan siswa kelas X di sekolah tersebut.

Sehari kemudian, Kepolisian menetapkan Andi Muhammad Ramadhan yang merupakan teman korban, sebagai pelaku pembunuhan. Penetapan ini dilakukan setelah melalui proses olah tempat kejadian perkara (TKP), keterangan saksi, hasil interogasi, dan hasil otopsi jenazah korban.[6] Terjadinya peristiwa ini, membuat pihak SMA Taruna Nusantara berencana melakukan kajian ulang, dimulai dari sektor penjagaan hingga para petugas yang bersangkutan.[7] Mereka juga mengonfimasi bahwa Andi dikeluarkan dari sekolah.[8]

Referensi

Pranala luar