Sakramen (Katolik): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k +templat & kategori |
Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(43 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{for|tanda suci (objek materi atau tindakan) yang memiliki kemiripan dengan Sakramen|Sakramentali}}
'''Sakramen''' ({{lang-en|sacrament}}) —dengan kata sifatnya '''sakramental''' ({{lang-en|sacramental}}), sebagaimana
[[Berkas:Seven Sacraments Rogier.jpg|
Meskipun tidak semua
Gereja Katolik mengajarkan bahwa
Gereja katolik mengajarkan adanya tujuh sakramen, dan diurutkan dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) sebagai berikut:
* [[Baptisan|Pembaptisan]]: [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P3G.HTM KGK 1213–1284]
* [[Penguatan]], juga disebut Krisma (KGK 1289): [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P3P.HTM KGK 1285–1321]
* [[Sakramen Ekaristi (Gereja Katolik)|Ekaristi]]: [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P3W.HTM KGK [1322–1419][123 4567 890]
* [[Sakramen Tobat (Gereja Katolik)|Rekonsiliasi]](umumnya disebut "Pengakuan Dosa"):[http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P46.HTM KGK 1422–1498]
* [[Pengurapan orang sakit]]: [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P4J.HTM KGK 1499–1532]
* [[Sakramen Imamat (Gereja Katolik)|Imamat]]: [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P4R.HTM KGK 1536–1600]
* [[
Penjelasan tiap sakramen tersebut berikut ini terutama didasarkan atas ''Kompendium Katekismus Gereja Katolik''.
[Saat dibabtis berarti dosa kita sudah dihapus dan menjadi anggota YESUS KRISTUS]
== Sakramen-sakramen Inisiasi ==
=== Pembaptisan ===
{{utama|Baptisan}}
[[Berkas:BaptismalFontStRaphaelDubuque.jpg|
Pembaptisan adalah sakramen pertama dan mendasar dalam inisiasi Kristiani. Sakramen ini dilayankan dengan cara menyelamkan si penerima ke dalam air atau dengan mencurahkan (tidak
Dalam keadaan darurat, siapapun yang berniat untuk melakukan apa yang dilakukan Gereja, bahkan jika orang itu bukanlah seorang [[Kristiani]], dapat membaptis.
Pembaptisan membebaskan penerimanya dari [[dosa asal]] serta semua dosa pribadi dan dari hukuman akibat dosa-dosa tersebut, dan membuat orang yang dibaptis itu mengambil bagian dalam kehidupan [[Tritunggal]] Allah melalui "rahmat yang menguduskan" (rahmat pembenaran yang mempersatukan pribadi yang bersangkutan dengan [[Kristus]] dan Gereja-Nya).
Pembaptisan juga membuat penerimanya mengambil bagian dalam [[imamat]] Kristus dan merupakan landasan [[Komuni#Gereja Katolik|komuni]] (persekutuan) antar semua orang Kristen.
Pembaptisan menganugerahkan [[kebajikan teologal|kebajikan-kebajikan "teologis"]] ([[Iman dalam Kekristenan|iman]], [[Harapan (kebajikan)|harapan]] dan [[Kasih (kebajikan)|kasih]]) dan karunia-karunia Roh Kudus. Sakramen ini menandai penerimanya dengan suatu meterai rohani yang berarti orang tersebut secara permanen telah menjadi milik Kristus.
=== Penguatan ===
{{utama|Penguatan}}
Penguatan
Seperti pembaptisan, penguatan hanya diterima satu kali, dan si penerima harus dalam keadaan layak (artinya bebas dari dosa-maut apapun yang diketahui dan yang belum diakui) agar dapat menerima efek sakramen tersebut. Pelayan sakramen ini adalah seorang [[uskup]] yang ditahbiskan secara sah; jika seorang imam (presbiter) melayankan sakramen ini — sebagaimana yang biasa dilakukan dalam Gereja-Gereja Timur dan dalam keadaan-keadaan istimewa (seperti pembabtisan orang dewasa atau seorang anak kecil yang sekarat) dalam Gereja Ritus-Latin (KGK 1312–1313) — hubungan dengan jenjang imamat di atasnya ditunjukkan oleh minyak (dikenal dengan nama '''''krisma''''' atau '''''myron''''') yang telah diberkati oleh uskup dalam perayaan [[Kamis Putih]] atau pada hari yang dekat dengan hari itu. Di Timur sakramen ini dilayankan segera sesudah pembaptisan. Di Barat, di mana administrasi biasanya dikhususkan bagi orang-orang yang sudah dapat memahami arti pentingnya, sakramen ini ditunda sampai si penerima mencapai usia awal kedewasaan; biasanya setelah yang bersangkutan diperbolehkan menerima sakramen [[Ekaristi]], sakramen ketiga dari inisiasi Kristiani. Kian lama kian dipulihkan urut-urutan tradisional sakramen-sakramen inisiasi ini, yakni diawali dengan pembaptisan, kemudian penguatan, barulah Ekaristi.
=== Ekaristi ===
{{utama|
Ekaristi adalah sakramen (yang kedua dalam inisiasi Kristiani) yang dengannya umat Katolik mengambil bagian dari [[Tubuh]] dan [[Darah]] [[Yesus Kristus]] serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya. Aspek pertama dari sakramen ini (yakni mengambil bagian dari Tubuh dan Darah Yesus Kristus) disebut pula [[Komuni Suci]]. Roti (yang harus terbuat dari gandum, dan yang tidak diberi [[ragi]] dalam [[ritus Latin]], [[Armenia]] dan [[Ethiopia]], namun diberi ragi dalam kebanyakan [[Ritus Timur]]) dan anggur (yang harus terbuat dari buah anggur) yang digunakan dalam [[ritus]] Ekaristi, dalam iman Katolik, ditransformasi dalam segala hal kecuali wujudnya yang kelihatan menjadi Tubuh dan Darah Kristus, perubahan ini disebut [[transubstansiasi]]. Substansiasi adalah perubahan seluruh substansi roti kedalam substansi tubuh kristus (saat konsegrasi).
Hanya [[uskup]] atau [[imam]] yang dapat menjadi pelayan Sakramen Ekaristi, dengan bertindak selaku pribadi Kristus sendiri. [[Diakon]] serta imam biasanya adalah pelayan Komuni Suci, umat awam dapat diberi wewenang dalam lingkup terbatas sebagai pelayan luar biasa Komuni Suci. Ekaristi dipandang sebagai "sumber dan puncak" kehidupan Kristiani, tindakan pengudusan yang paling istimewa oleh Allah terhadap umat beriman dan tindakan penyembahan yang paling istimewa oleh umat beriman terhadap Allah, serta sebagai suatu titik dimana umat beriman terhubung dengan liturgi di surga. Betapa pentingnya sakramen ini sehingga partisipasi dalam perayaan Ekaristi ([[Misa]]) dipandang sebagai kewajiban pada setiap hari Minggu dan hari raya khusus, serta dianjurkan untuk hari-hari lainnya. Dianjurkan pula bagi umat yang berpartisipasi dalam Misa untuk, dalam kondisi rohani yang layak, menerima Komuni Suci. Menerima Komuni Suci dipandang sebagai kewajiban sekurang-kurangnya setahun sekali selama masa [[Paskah]].
Baris 50 ⟶ 48:
== Sakramen-sakramen Penyembuhan ==
=== Rekonsiliasi ===
{{utama|
"Banyak dosa yang merugikan sesama. Seseorang harus melakukan melakukan apa yang mungkin dilakukannya guna memperbaiki kerusakan yang telah terjadi (misalnya, mengembalikan barang yang telah dicuri, memulihkan nama baik seseorang yang telah difitnah, memberi ganti rugi kepada pihak yang telah dirugikan). Keadilan yang sederhana pun menuntut yang sama. Akan tetapi dosa juga merusak dan melemahkan si pendosa sendiri, serta hubungannya dengan Allah dan sesama. Si pendosa yang bangkit dari dosa tetap harus memulihkan sepenuhnya kesehatan rohaninya dengan melakukan lagi sesuatu untuk memperbaiki kesalahannya: dia harus 'melakukan silih bagi' atau 'memperbaiki kerusakan akibat' dosa-dosanya. Penyilihan ini juga disebut '[[penitensi]]'" (KGK 1459). Pada awal abad-abad Kekristenan, unsur penyilihan ini sangat berat dan umumnya mendahului absolusi, namun sekarang ini biasanya melibatkan suatu tugas sederhana yang harus dilaksanakan oleh si peniten, untuk melakukan beberapa perbaikan dan sebagai suatu sarana pengobatan untuk menghadapi pencobaan selanjutnya.
Imam yang bersangkutan terikat oleh "[[Meterai Pengakuan (Gereja Katolik)|meterai pengakuan dosa]]", yang tak boleh dirusak. "Oleh karena itu, benar-benar salah bila seorang konfesor (pendengar pengakuan) dengan cara apapun mengkhianati peniten, untuk alasan apapun, baik dengan perkataan maupun dengan jalan lain" (kanon 983 dalam [[Kitab Hukum Kanonik 1983|Hukum Kanonik]]). Seorang konfesor yang secara langsung merusak meterai sakramental tersebut otomatis dikenai [[ekskomunikasi]] (hukuman pengucilan) yang hanya dapat dicabut oleh [[Tahta Suci]] (kanon 1388).
=== Pengurapan Orang Sakit ===
Baris 61 ⟶ 59:
Pengurapan Orang Sakit adalah sakramen penyembuhan yang kedua. Dalam sakramen ini seorang imam mengurapi si sakit dengan [[Perminyakan (agama)|minyak]] yang khusus diberkati untuk upacara ini. "Pengurapan orang sakit dapat dilayankan bagi setiap umat beriman yang, karena telah mencapai penggunaan akal budi, mulai berada dalam bahaya yang disebabkan sakit atau usia lanjut" (kanon 1004; KGK 1514). Baru menderita sakit ataupun makin memburuknya kondisi kesehatan membuat sakramen ini dapat diterima berkali-kali oleh seseorang.
Dalam tradisi Gereja [[Barat]], sakramen ini diberikan hanya bagi orang-orang yang berada dalam [[sakratul maut]], sehingga dikenal pula sebagai "Pengurapan Terakhir", yang dilayankan sebagai salah satu dari "Ritus-Ritus Terakhir". "Ritus-Ritus Terakhir" yang lain adalah pengakuan dosa (jika orang yang sekarat tersebut secara fisik tidak memungkinkan untuk mengakui [[dosa (kristen)|
== Sakramen-sakramen Panggilan ==
Baris 76 ⟶ 74:
Orang-orang yang berkeinginan menjadi imam dituntut oleh [[Hukum kanon|Hukum Kanonik]] (Kanon 1032 dalam Kitab Hukum Kanonik) untuk menjalani suatu program [[seminari]] yang selain berisi studi filsafat dan teologi sampai lulus, juga mencakup suatu program formasi yang meliputi pengarahan rohani, berbagai retreat, pengalaman apostolat (semacam Kuliah Kerja Nyata), dst. Proses pendidikan sebagai persiapan untuk pentahbisan sebagai diakon permanen diatur oleh Konferensi Wali Gereja terkait.
===
{{utama|Sakramen
Sakramen ini menganugerahkan kepada pasangan yang bersangkutan rahmat yang mereka perlukan untuk mencapai kekudusan dalam kehidupan perkawinan mereka serta untuk menghasilkan dan mengasuh anak-anak mereka dengan penuh tanggung jawab. Sakramen ini dirayakan secara terbuka di hadapan imam (atau saksi lain yang ditunjuk oleh Gereja) serta saksi-saksi lainnya, meskipun dalam tradisi [[teologis]] Gereja Latin yang melayankan sakramen ini adalah kedua pasangan yang bersangkutan.
Baris 85 ⟶ 83:
== Validitas dan keabsahan pelayanan sakramen-sakramen ==
{{see also|Valid tetapi tidak licit}}
Sebagaimana dijelaskan di atas, efek dari sakramen-sakramen timbul ''[[ex opere operato]]'' (oleh kenyataan bahwa sakramen-sakramen tersebut dilayankan). Karena Kristus sendiri yang bekerja melalui sakramen-sakramen, maka efektivitas sakramen-sakramen tidak tergantung pada kelayakan si pelayan.
Meskipun demikian, sebuah pelayanan sakramen yang dapat dipersepsi akan invalid, jika orang yang bertindak selaku pelayan tidak memiliki kuasa yang diperlukan untuk itu, misalnya jika seorang diakon merayakan [[Misa]]. Sakramen-sakramen juga invalid jika
Sebuah sakramen dapat dilayankan secara valid atau sah, namun tidak
Hukum [[Hukum kanon|kanonik]] merinci halangan-halangan (impedimenta) untuk menerima sakramen imamat dan pernikahan. Halangan-halangan sehubungan dengan sakramen imamat hanya menyangkut soal keabsahannya, tetapi "suatu halangan yang bersifat membatalkan dapat menjadikan seseorang tidak berkapasitas untuk secara valid untuk mengikat suatu janji pernikahan" (kanon 1073).
Dalam [[Gereja Latin]], hanya Tahta Suci yang secara otentik dapat mengeluarkan pernyataan bilamana hukum ilahi melarang atau membatalkan suatu pernikahan, dan hanya [[Tahta Suci]] yang berwenang untuk menetapkan bagi orang-orang yang sudah dibaptis halangan-halangan pernikahan (kanon 1075). Adapun masing-masing [[Ritus Timur|Gereja Katolik Ritus Timur]], setelah memenuhi syarat-syarat tertentu termasuk berkonsultasi dengan (namun tidak harus memperoleh persetujuan dari) [[Tahta Suci]], dapat menetapkan halangan-halangan ([[Kitab Hukum Kanonik Gereja-Gereja Timur]], kanon 792).
Jika suatu halangan timbulnya hanya karena persoalan hukum Gerejawi belaka, dan bukannya menyangkut hukum [[ilahi]], maka Gereja dapat memberikan dispensasi dari halangan tersebut.
Baris 99 ⟶ 98:
Syarat-syarat bagi validitas pernikahan seperti cukup umur (kanon 1095) serta bebas dari paksaan (kanon 1103), dan syarat-syarat bahwa, normalnya, mengikat janji pernikahan dilakukan di hadapan pejabat Gereja lokal atau imam paroki atau diakon yang mewakili mereka, dan di hadapan dua orang saksi (kanon 1108), tidaklah digolongkan dalam Hukum Kanonik sebagai halangan, tetapi sama saja efeknya.
Ada tiga sakramen yang tidak boleh diulangi: Pembaptisan, Penguatan dan Imamat: efeknya bersifat permanen. Ajaran ini telah diekspresikan di Barat dengan citra-citra dari karakter atau tanda, dan di Timur dengan sebuah meterai ([[KGK]] 698). Akan tetapi, jika ada keraguan mengenai validitas dari pelayanan satu atau lebih sakramen-sakramen tersebut, maka dapat digunakan suatu formula kondisional pemberian sakramen misalnya: "Jika engkau belum dibaptis, aku membaptis engkau …"
== Para Pelayan-Sakramen Biasa dan Luar Biasa ==
Baris 149 ⟶ 148:
== Pranala luar ==
* (id) [http://ekaristi.org/kat ''Katekismus Gereja Katolik'' mengenai Ketujuh Sakramen] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111104103735/http://www.ekaristi.org/kat/ |date=2011-11-04 }}
* (id) [http://www.ekaristi.org/dokumen/dokumen.php?subaction=showfull&id=1140381976&archive=&start_from=&ucat=1& Referensi Sakramen dalam Kitab Suci]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{en}}[http://www.americancatholic.org/Features/Sacraments/default.asp Tanda-Tanda dan Instrumen-Instrumen Rahmat Allah dari Ketujuh Sakramen Katolik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110228191933/http://www.americancatholic.org/Features/Sacraments/default.asp |date=2011-02-28 }}
{{Sakramen gereja Katolik}}
Baris 158 ⟶ 157:
[[Kategori:Sakramen Katolik| ]]
[[Kategori:Istilah dalam Gereja Katolik Roma]]
[[hr:Sedam svetih sakramenata]]
|