Salat Tarawih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibensis (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 8110542 oleh 125.167.116.177 (bicara)
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Salat Tarawih''' (kadang-kadang disebut teraweh'''Teraweh''' atau taraweh'''Taraweh''') adalah [[salat sunnat]] yang dilakukan khusus hanya pada bulan [[ramadan]]. Tarawih dalam [[bahasa Arab]] adalah bentuk jama’ dari
تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunnat ini adalah selepas [[isya']], biasanya dilakukan secara berjama'ahberjamaah di [[masjid]]. Fakta menarik tentang salat ini ialah bahwa [[Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam]] hanya pernah melakukannya secara berjama'ah dalam 3 kali kesempatan. Disebutkan bahwa ''Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam'' kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat [[muslim]] (lihat sub seksi [[hadits]] tentang tarawihTarawih).
 
== Raka'atRakaat Salatsalat ==
Terdapat beberapa praktik tentang jumlah raka'atrakaat dan jumlah salam pada salat tarawihTarawih. Pada masa ''[[Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam]]'' shalat tarawihTarawih hanya dilakukan tiga atau empat kali saja, tanpa ada satu pun keterangan yang menyebutkan jumlah raka'atnyarakaatnya. Kemudian shalat tarawihTarawih berjamaah dihentikan, karena ada kekhawatiran akan diwajibkan. Barulah pada zaman khalifah Umar shalat tarawihTarawih dihidupkan kembali dengan berjamaah, dengan jumlah 20 raka'at dilanjutkan dengan 3 raka'at [[witir]].
 
Sejak saat itu umat Islam di seluruh dunia menjalankan shalat tarawihTarawih tiap malam-malam bulan Ramadhan dengan 20 rakaat. Empat mazhab yang berbeda, yaitu mazhab Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah, Asy-Syafi'iyah serta Al-Hanabilah, semua sepakat menetapkan jumlah 20 rakaat sebagai bilangan shalat tarawihTarawih. Sedangkan Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah dari Bani Umayyah di Damaskus menjalankan shalat tarawihTarawih dengan 36 rakaat. Dan Ibnu Taimiyah menjalankan 40 rakaat.
 
Yang pertama kali menetapkan shalat tarawihTarawih hanya 8 atau 11 rakaat dalam sejarah adalah pendapat orang-orang di akhir zaman, seperti Ash-Shan’ani (w.1182 H), Al-Mubarakfury (w. 1353 H) dan
Al-Albani. Ash-Shan’ani Penulis  ''Subulus-salam'' sebenarnya tidak sampai mengatakan shalat tarawihTarawih hanya 8 rakaat, beliau hanya mengatakan bahwa shalat tarawihTarawih itu tidak dibatasi jumlahnya. Sedangkan Al-Mubarakfury memang lebih mengunggulkan shalat tarawihTarawih 8 rakat, tanpa menyalahkan pendapat yang 20 rakaat.
di akhir zaman, seperti Ash-Shan’ani (w.1182 H), Al-Mubarakfury (w. 1353 H) dan
Al-Albani. Ash-Shan’ani Penulis  ''Subulus-salam'' sebenarnya tidak sampai
mengatakan shalat tarawih hanya 8 rakaat, beliau hanya mengatakan bahwa shalat tarawih itu tidak dibatasi jumlahnya. Sedangkan Al-Mubarakfury memang lebih mengunggulkan shalat tarawih 8 rakat, tanpa menyalahkan pendapat yang 20 rakaat.
 
Tetapi yang paling ekstrim adalah pendapat Al-Albani yang sebenarnya tidak termasuk kalangan ahli
fiqih. Dia mengemukakan pendapatnya yang menyendiri dalam kitabnya, ''Risalah Tarawih'', bahwa shalat tarawihTarawih yang lebih dari 8 plus witir 3  rakaat, sama saja dengan shalat Dzhuhur 5 rakaat. Selain tidak sah juga dianggap berdosa besar bila dikerjakan.
 
Perbedaan pendapat menyikapi boleh tidaknya jumlah raka'at yang mencapai bilangan 20 itu adalah tema [[klasik]] yang bahkan bertahan hingga saat ini, seperti yang dilakukan sebagian besar pengikut [[Nahdlatul Ulama]]{{fact}}. Sedangkan mengenai jumlah salam praktik umum adalah salam tiap dua raka'at namun ada juga yang salam tiap empat raka'at. Sehingga bila akan menunaikan tarawihTarawih dalam 8 raka'at maka formasinya adalah salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at sebagaimana yang dilakukan sebagian besar pengikut [[Muhammadiyah]]{{fact}}.
 
== Niat Salatsalat ==
[[Niat]] salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena [[Allah]] [[Ta'ala]] semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan [[Ridho]] Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana.
 
Secara lengkap, niat salat tarawihTarawih 2 rakaat adalah:
{{cquote|َ'''أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا/إِمَامًا للهِ تَعَالَى'''
"''Ushalli sunnatat taraawiihi rak'ataini (ma'muman/imaaman) lillahi ta'aalaa.''"}}
Baris 32 ⟶ 30:
Artinya: " Aku niat Salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala"
 
Walaupun demikian, ada beberapa cara dalam mengerjakan salat Tarawih, salah satunya dengan formasi 2 kali 4 rakaat masing masing dengan sekali salam setiap selesai 4 rakaat. Oleh karena itu, dalam niat salat tarawihTarawih, niatnya disesuaikan menjadi "arba'a raka'atin".
 
== Beberapa Hadits Terkait ==
Baris 41 ⟶ 39:
 
== Referensi ==
* {{id}} [http://www.dzikir.org/b_salat14.htm Tuntunan salat sunnat, Dzikir.org]
* Kumpulan Salat-Salat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993
* {{id}} [http://www.dzikir.org/b_salat14.htm Tuntunan salat sunnat, Dzikir.org]
* {{id}} [http://haditsbukhari.net/category/shalat-tarawih/ Hadits Bukhari tentang Shalat Tarawih], HaditsBukhari.net
* {{id}} [http://www.assunnah.or.id/artikel/masalah/15tarawih.php Assunnah Tentangtentang Tarawih]
* {{id}} [http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1007&Itemid=14 Pesantren Virtual Panduan Puasa Ramadan]
* {{id}} [http://eramuslim.com/ks/rm/4b/14820,1,v.html Eramuslim, Konsultasi Seputar Jumlah Rakaat dan Salam Salat Tarawih]
 
== Bacaan lannjutan ==
* Kumpulan Salat-Salat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993
 
{{Salat}}
{{Islam-stub}}