Sallekhana

Revisi sejak 15 Januari 2020 14.23 oleh Akbar Soepadhi (bicara | kontrib) (menambahkan kalimat pelengkap pada paragraf kedua)

Sallekhana atau Santhara juga dikenal dengan nama lain seperti Samnyas-marana, Samadhi-marana[1] merupakan suatu ritual khusus yang mana seseorang akan berpuasa tanpa makan dan minum hingga kematian menjemputnya. Ritual ini merupakan bagian dari kepercayaan penganut Agama Jain (Jainisme)-salah satu agama tertua yang kini berkembang di India, total penganut ajaran jainisme adalah sebanyak 4,5 juta jiwa dari 1,2 miliar penduduk India[2]. Bagi para penganut ajaran jainisme, Sallekhana adalah simbol penyerahan diri menuju puncak ketenangan dan ketentraman apabila hendak meninggalkan keterikatannya terhadap hal-hal duniawi, termasuk meninggalkan keluarga, kerabat dan sahabatnya, serta semua harta yang ia miliki.[1]

Ritual ini mengharuskan pelakunya untuk mematuhi aturan-aturan selama pemenuhan sumpahnya. pada mulanya orang tersebut berpuasa seperti biasa dengan asupan makanan padat dan minuman dalam takaran yang sedikit, kemudian secara bertahap mereka akan mengurangi porsi makanan dan cukup dengan air minum saja-sampai mereka berhenti minum air. Kondisi normal perjalanan ritual ini adalah 30-35 hari, karena pada dasarnya kematian akan menghampiri secara alami. Selama masa-masa sulit tersebut mereka akan didengarkan dengan tulisan suci, meditasi, dan introspeksi diri hingga mereka benar-benar mati kelaparan.[3][4]

Terdapat pertentangan oleh sebagian para peneliti barat yang beranggapan bahwa Sallekhana merupakan ritual yang bermuatan tindakan kriminalisasi dan melanggar hukum yang berlaku. Hal itu dikarenakan seseorang harus merelakan dirinya untuk melakukan bunuh diri secara bertahap dan perlahan. Pada umumnya bunuh diri dilakukan karena sifat depresi, kekecewaan dan penyesalan yang tek terhenti, atau seseorang yang sedang berada dalam keadaan frustasi. Berlawanan dengan tujuan Sallekhana yang sebenarnya, seseorang yang telah mengambil sumpah dari ritual ini diawali dari pemurnian pikiran dengan melatih diri untuk tidak terpikat dengan hawa nafsu dan hanya bisa dilakukan atas izin dari guru spiritualnya. Bagaimanpun juga akhir dari perjalanan ritual ini adalah memurnikan tubuh dan pikiran[5] karena berhasil membebaskan diri dari kesengsaraan dan hawa nafsu, serta menghadapi kematian secara sukarela, berbeda dengan niat untuk bunuh diri.[1]

Sumpah Sallekhana

Selama menjalani ritual sallekhana, seseorang yang telah mengambil sumpahnya harus mematuhi aturan-aturan yang telah ia sepakati, yaitu :

  1. Tidak boleh mengharapkan kematian akan segera datang sesaat kemudian,
  2. Mengharapkan kematiannya dengan cepat,
  3. Menghibur diri untuk menghilangkan rasa takutnya bagaimana ia akan menghadapi kematian.
  4. Mengenang kerabat dan teman-temannya pada saat kematian, dan
  5. Mengharapkan imbalan /hadiah dari sumpah yang telah ia lakukan.[1]


Referensi

  1. ^ a b c d Mewada, Bhautik. "Sallekhana". Jainworld (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-15. 
  2. ^ "Fasting To The Death: Is It A Religious Rite Or Suicide?". NPR.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-15. 
  3. ^ "Santhara - The Jainist Ritual of Fasting to Death". www.odditycentral.com (dalam bahasa Inggris). 2014-12-16. Diakses tanggal 2020-01-15. 
  4. ^ Oct 13, M. T. Saju | TNN |; 2019; Ist, 8:59. "80-year-old farmer on santhara attains samadhi | Chennai News - Times of India". The Times of India (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-15. 
  5. ^ "Tandatangani Petisi". Change.org. Diakses tanggal 2020-01-15.