Saridjah Niung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrangKalideres (bicara | kontrib)
Tokoh ini harus disertai referensi yang jelas jika dia keturunan Tionghoa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(17 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
|othernames = Saridjah Niung Bintang Soedibjo, Ibu Soed
|birth_date = {{Birth date|1908|03|26}}
|birth_place = [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]], [[Jawa Barat]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1993|5|26|1908|3|26}}
|death_place = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]
|resting_place = [[Kabupaten Bandung Barat|Bandung Barat]], [[Jawa Barat]], Indonesia
|occupation = Staf pengajar [[HIS|Hollandsch-Inlandsche School (HIS)]], Petojo, Jalan Kartini, dan Arjuna.
|language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|nationality =
|ethnicity = Sunda-Bugis-Tionghoa
|citizenship =
|organization =* Indonesia Muda (1926).
* Tonil Amatir.
|years active = [[1927]]–[[1993]]
|education = [[Kweekschool|''Hoogere Kweek School'']] [[Bandung]] (Pendidikan [[penyanyi|Seni Suara]] dan [[Musik]])
|known_for = [[Pemusik]], [[guru]] [[musik]], [[komponis]], [[penyiar radio]], [[dramawan]], [[seniman]] [[batik]]
|alma_mater =
|period =
|genre =
|subject =
|movement =
|notableworks = ''Tanah Airku''
|spouse = [[Raden Mas Bintang Soedibjo]]
|parents = Mohammad Niung (ayah)
|children = Raden Ayu Sri Sufinati Bintang Soedibjo (1927-1979), menikah dengan Drs. Raden Panji Purnomo Tedjokusumo<br />Raden Ajeng Winarni Bintang Soedibjo (1929-1931), meninggal ketika bayi<br />Raden Ayu Krisnani Bintang Soedibjo (1931-1980), menikah dengan GF. Mambu
|relatives = Mang Udel (menantu)
|religion = Islam
|influences =
|influenced =
|awards =* [[Satyalancana Kebudayaan]]
* '''Empu Lagu Anak-Anak Indonesia'''. Penghargaan [[Museum Rekor Indonesia]]. Menciptakan 480 lagu anak-anak Indonesia antara lain; ''[[Burung Kutilang]], [[Naik Delman]], [[Kupu-Kupu]], [[Naik-Naik ke Puncak Gunung]], [[Desaku]], [[Hai Becak]], [[Berkibarlah Benderaku]], [[Bendera Merah Putih]], dan [[Tanah Airku]].''
* '''Perintis Batik Terang Bulan Konsepsi Bung Karno'''. Penghargaan [[Museum Rekor Indonesia]]. Mewujudkan konsepsi [[Soekarno|Bung Karno]] untuk menciptakan [[batik]] khas Indonesia yang diberi nama [[Batik Terang Bulan]].<ref>{{cite web|url=http://muri.org/index.phparcyear=2008&arcmonth=9|title=Perintis Batik Terang Bulan Konsepsi Bung Karno|accessdate=20 Januari 2009}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2018 kategori Pencipta Lagu Anak Legendaris (Penghargaan Khusus)
|signature =
|signature_alt =
|website =
|portaldisp =
}}
'''Saridjah Niung''' atau lebih dikenal dengan nama '''Ibu Soed''' ({{Lahirmati|[[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]]|26|3|1908|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|26|5|1993}}) adalah seorang [[pemusik]], [[guru]] [[musik]], [[komponis|pencipta]] [[Daftar lagu Anak|lagu anak-anak]], [[penyiar radio]], [[dramawan]] dan [[seniman]] [[batik]] [[Indonesia]]. Lagu-lagu yang diciptakan Ibu Soed sangat terkenal di kalangan pendidikan [[Taman Kanak-kanak]] Indonesia.<ref>{{cite book|url=http://books.google.com.au/books?id=YhadepD2zwwC&pg=PA126&lpg=PA126&dq=%22ibu+sud%22+wafat+1994&source=bl&ots=RxkMRR0U_J&sig=bTrnuU_JYm4ohB9wuatk_48quPM&hl=en&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result#PPA127,M1|title=Seni dan Budaya|year=2006|publisher=Grafindo Media Utama|accessdate=20 Januari 2009}}</ref>
Baris 49:
Kemahiran Saridjah di bidang [[musik]], terutama bermain [[biola]], sebagian besar dipelajari dari [[ayah angkat]]nya, Prof. Dr. Mr. J.F. Kramer, seorang pensiunan [[Wakil Ketua]] ''Hoogerechtshof'' ([[Kejaksaan Tinggi]]) di [[Jakarta]] pada masa itu, yang selanjutnya menetap di [[Sukabumi]] dan mengangkatnya sebagai anak. J.F. Kramer adalah seorang [[Eropa-Indonesia|indo-Belanda]] beribukan keturunan [[Jawa]] [[ningrat]], latar belakang inilah yang membuat Saridjah dididik untuk menjadi patriotis dan mencintai bangsanya.
 
Saridjah lahir sebagai putri bungsu dari dua belas orang bersaudara. Ayah kandung Saridjah adalah Mohamad Niung, seorang [[pelaut]] asal [[Bugis]] yang menetap lama di [[Sukabumi]] kemudian menjadi [[pengawal]] J.F. Kramer. Selepas mempelajari seni suara, seni musik dan belajar menggesek biola hingga mahir dari ayah angkatnya, Saridjah melanjutkan sekolahnya di [[Kweekschool|''Hoogere Kweek School'']] (HKS) [[Bandung]] untuk memperdalam ilmunya di bidang [[penyanyi|seni suara]] dan [[musik]]. Setelah tamat, ia kemudian mengajar di ''[[Hollandsch-Inlandsche School]]'' (HIS). Dari sinilah titik tolak dasar Saridjah untuk mulai mengarang lagu. Pada tahun [[1927]], ia menjadi Istri [[R. Bintang Soedibjo|Raden Mas Bintang Soedibjo]], dan ia pun kemudian dikenal dengan panggilan Ibu Soed, singkatan dari Soedibjo. Ibu Soed, ketika menciptakan lagu Nenek Moyangku seorang pelaut, terinspirasi dari ayah kandungnya yang berasal dari perantau [[pelaut]] dari [[Bugis]].
 
== Karier ==
Baris 134:
# Tik Tik Bunyi Hujan
# Waktu Sekolah Usai
# Naik Kereta Api
{{EndDiv}}
 
== Kehidupan pribadi ==
Saridjah menikah dengan Raden Mas Bintang Soedibjo pada Bulan November 1925, dan Pernikahan Ini dilangsungkan secara besar-besaran menggunakan adat Jawa di Pendapat Kabupaten Semarang. Raden Mas Bintang Soedibjo merupakan seorang [[pengusaha]]Bangsawan padaasal tahunSemarang. Beliau merupakan Putra dari Patih Semarang, Raden Mas Soedibjo & Raden Ayu Sapinah Notonegoro. Dari Garis Ibunya, Raden Mas Bintang Soedibjo juga merupakan Cucu dari Bupati Kendal Raden Mas Adipati Ario Kamal Notonegoro (Memerintah 1891-1914), Buyut dari Bupati Kendal Pangeran Ario Notohamiprojo (Memerintah 1857-1891), Udeg-Udeg (Keturunan Ke-6) dari Sri Susuhunan Pakubuwana III (Memerintah 1749-1788), dan Gantung Siwur (Keturunan Ke-7) dari Mangkunegara I (Memerintah 1757-1795). Raden Mas Bintang Soedibjo juga merupakan seorang [[1927pengusaha]]. Sejak itulahmenikah dengan Raden Mas Bintang Soedibjo, iaSaridjah lebih dikenal dengan sebutan Ibu Soed. Pada tahun [[1954]], suami Ibu Soed tertimpa musibah kecelakaan pesawat [[BOAC]] di [[Singapura]]. Di usia tuanya, Ibu Soed hidup ditemani cucu dan cicitnya. Ia bertekad untuk tetap mencipta lagu dan membatik tanpa mempedulikan usia. Meskipun bukan pengusaha [[batik]], Ia ingin tetap menghargai nilai seni di balik budaya nasional tersebut. Di hari tuanya ia juga masih gemar berolahraga, jalan kaki setiap pagi sekitar tiga kilometer. Ibu Soed tutup usia pada tahun [[1993]], di usia 85 tahun.
 
== Lihat pula ==