Sastra Jawa Baru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
k +{{noref}}
 
(21 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{noref}}
{{Sastra Jawa}}
'''Sastra Jawa Baru''' kurang-lebih muncul setelah masuknya [[agama]] [[Islam]] di pulau [[Jawa]] dari [[Demak]] antara abad kelima belas dan keenam belas [[Masehi]].
Baris 4 ⟶ 5:
Dengan masuknya agama Islam, orang Jawa mendapatkan ilham baru dalam menulis karya sastra mereka. Maka, pada masa-masa awal, zaman Sastra Jawa Baru, banyak pula digubah karya-karya sastra mengenai agama Islam. [[Suluk Malang Sumirang]] adalah salah satu yang terpenting.
 
Kemudian pada masa ini muncul pula karya-karya sastra bersifat [[ensiklopedis]] seperti [[Serat Jatiswara]] dan [[Serat Centhini]]. Para penulis 'ensiklopedia' ini rupanya ingin mengumpulkan dan melestarikan semua ilmu yang (masih) ada di pulau Jawa, sebab karya-karya sastra ini mengandung banyak pengetahuan dari masa yang lebih lampau, yaitu masa sastra Jawa Kuno.
Gaya bahasa pada masa-masa awal masih mirip dengan [[Sastra Jawa Tengahan|Bahasa Jawa Tengahan]]. Setelah tahun ~ 1650, [[bahasa Jawa]] gaya [[Surakarta]] menjadi semakin dominan. Setelah masa ini, ada pula [[renaisans]] [[Sastra Jawa Kuna]]. Kitab-kitab kuna yang bernapaskan [[agama]] [[Hindu]]-[[Buddha]] mulai dipelajari lagi dan digubah dalam bahasa Jawa Baru.
 
Gaya bahasa pada masa-masa awal masih mirip dengan [[Sastra Jawa Tengahan|Bahasa Jawa Tengahan]]. Setelah tahun ~ 1650, [[bahasa Jawa]] gaya [[Surakarta]] menjadi semakin dominan. Setelah masa ini, ada pula [[renaisans]] [[Sastra Jawa KunaKuno]]. Kitab-kitab kunakuno yang bernapaskan [[agama]] [[Hindu]]-[[Buddha]] mulai dipelajari lagi dan digubah dalam bahasa Jawa Baru.
 
Sebuah jenis karya yang khusus adalah [[babad]], yang menceritakan [[sejarah]]. Jenis ini juga didapati pada [[Sastra Jawa-Bali]].
 
== Daftar Cuplikan Karya Sastra Jawa Baru ==
 
=== Masa Islam ===
* [[Kidung Rumeksa ing Wengi]]
* [[Kitab Sunan Bonang]]
* [[Primbon Islam]]
Baris 25 ⟶ 29:
* [[Serat Manik Maya]]
* [[Serat Ambiya]]
* [[Serat KandaKandha]]
 
=== Masa Renaisans dan Sesudahnyasesudahnya ===
* [[Serat Rama Kawi]]
* [[Serat Bratayuda]], Kyai [[Yasadipura]]
Baris 45 ⟶ 49:
* [[Serat Pustaka Raja]]
* [[Serat Cemporet]]
* [[Serat Damar Wulan]], [[Gelar Bangsawan Jawa|Raden Panji]] Jayasubrata, 1871
* [[Darmagandhul|Serat Darmagandhul]]
 
=== Babad-Babad ===
* [[Babad Giyanti]]
* [[Babad Prayut]]
Baris 53 ⟶ 58:
* [[Babad Tanah Jawi]]
 
==Lihat pulaPranala luar ==
* Sstra Jawa: Kapustakan Jawi http://www.sastra.org/bahasa-dan-budaya/45-pengetahuan-bahasa/1633-kapustakan-jawi-purbacaraka-1954-172 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170403193250/http://www.sastra.org/bahasa-dan-budaya/45-pengetahuan-bahasa/1633-kapustakan-jawi-purbacaraka-1954-172 |date=2017-04-03 }}
* [[Sastra Jawa-Bali]]
* Sastra Jawa: Kasusastran Jawi Enggal http://www.sastra.org/bahasa-dan-budaya/45-pengetahuan-bahasa/1564-kasusastran-jawi-enggal-sastrasuwignya-1938-732 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170312044029/http://www.sastra.org/bahasa-dan-budaya/45-pengetahuan-bahasa/1564-kasusastran-jawi-enggal-sastrasuwignya-1938-732 |date=2017-03-12 }}
 
 
[[msKategori:Sastra Jawa Baru| ]]