Sejarah Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Kekhalifahan Umayyah: Mengembangkan ringkasan konten.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 113:
Kurangnya sumber tidak menjadikan kajian periode awal-awal sejarah Islam sulit.{{sfn|Donner|2010|p=628}} Misalnya, sumber historiografis paling penting untuk asal-usul Islam adalah karya [[al-Thabari]].{{sfn|Robinson|2010|p=6}} Meskipun al-Thabari dianggap sejarawan cakap menurut acuan zaman dan tempatnya, dia menggunakan secara bebas sajian-sajian mistis, legenda, stereotip, terdistorsi, dan polemik mengenai materi subyek—yang bagaimanapun juga secara [[Islam]] bisa diterima—dan dia menjelaskan permulaan Islam padahal dia terpaut beberapa generasi setelah peristiwanya; al-Thabari meninggal 923.{{sfn|Robinson|2010|p=2}}{{sfn|Hughes|2013|p=56}}
 
Beragamnya pandangan mengenai bagaimana menangani sumber-sumber tersedia memicu berkembangnya empat pendekatan berbeda terhadap sejarah awal Islam. Masing-masingnya memiliki pengikut sampai hari ini.{{sfn|Donner|2010|p=633}}<ref>Lihat pula {{harvnb|Hughes|2013|pp=6 & 7}}, yang mengaitkan praktek kritik tradisi dan sumber sebagai satu pendekatan.</ref><ref name="Van-Ess 2017" />
*Metode ''deskriptif'' menggunakan garis besar tradisi Islam, sambil disesuaikan untuk cerita-cerita mukjizat dan pengakuan yang berpusat pada keyakinan dalam sumber-sumber tersebut.{{sfn|Donner|2010|pp=629, 633}} [[Edward Gibbon]] dan Gustav Weil mewakili beberapa sejarawan awal yang mengikuti metode deskriptif.
*Pada metode ''kritik sumber'', ada pencarian komparasi terhadap semua sumber untuk mengenali informan-sumber mana yang lemah dan karenanya membedakan material yang palsu.{{sfn|Donner|2010|p=630}} Karya [[William Montgomery Watt]] dan [[Wilferd Madelung]] adalah dua contoh kritik sumber.