Sejarah Mesir Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 150:
Mesir dipersatukan kembali oleh Wangsa Kedua Puluh Dua yang didirikan oleh [[Shoshenq I]] pada 945 SM (atau 943 SM), yang adalah keturunan para pendatang [[Meshwesh]] dari [[Libya Kuno]]. Penyatuan kembali Mesir menjadikan negeri ini tenteram selama satu abad. Setelah berakhirnya masa pemerintahan [[Osorkon II]], Mesir kembali terbagi dua dengan [[Shoshenq III]] dari Wangsa Kedua Puluh Dua memegang kendali atas Mesir Hilir sekitar 818 SM sementara [[Takelot II]] dan puteranya (kelak menjadi [[Osorkon III]]) memerintah Mesir tengah dan Mesir Hulu.
 
Setelah mundurnya Mesir dari [[Nubia]] di akhir zaman Kerajaan Baru, sebuah wangsa pribumi mengambil alih kendali atas Nubia. Di bawah kekuasaan Raja [[Piye]], orang Nubia pendiri [[Dinasti kedua puluh lima Mesir|Wangsa Kedua Puluh Lima]], bangsa Nubia menyerbu ke utara dengan maksud menghancurkan lawan-lawan Libya mereka yang memerintah di daerah muara. Piye berhasil merebut kekuasaan sejauh [[Memphis, Mesir|Memphis]]. Lawannya [[Tefnakht]] akhirnya bertekuk lutut namun diizinkan tetap berkuasa di Mesir Hilir dan mendirikan [[Dinasti kedua puluh empat Mesir|Wangsa Kedua Puluh Empat]] yang berumur pendek di [[Sais, Mesir|Sais]]. Kerajaan [[Kerajaan Kush|bangsa Kusy]] di selatan memanfaatkan keterpecahan Mesir dan kekacauan politik dan mengalahkan gabungan kekuatan beberapa pemimpin Mesir seperti [[Peftjaubast]], [[Osorkon IV]] dari Tanis, dan [[Tefnakht]] dari Sais. Piye mendirikan [[Dinasti kedua puluh lima Mesir|Wangsa Kedua Puluh Lima]] yang berkebangsaan Libya dan menjadikan para pemimpin taklukan sebagai kepala-kepala pemerintahan daerah. Ia pertama-tama digantikan oleh saudaranya, [[Shabaka]], dan kemudian oleh kedua puteranya [[Shebitku]] dan [[Taharqa]]. [[Taharqa]] mempersatukan kembali "Dua Negeri " di utara dan selatan Mesir serta menciptakan suatu kekaisaran yang sama besarnya dengan keadaannya dulu pada zaman [[Kerajaan Baru Mesir|Kerajaan Baru]]. [[Dinasti kedua puluh lima Mesir|Wangsa Kedua Puluh Lima]] menghadirkan suatu zaman pencerahan bagi Mesir Kuno.<ref>{{cite book|last=Diop|first=Cheikh Anta|title=The African Origin of Civilization|year=1974|publisher=Lawrence Hill Books|location=Chicago, Illinois|isbn=1-55652-072-7|pages=219–221}}</ref> Agama, seni rupa, dan rancang bangun dipulihkan kembali kejayaannya seperti sediakala yakni sebagaimana adanya pada zaman Kerajaan Lama, Kerajaan Pertengahan, dan Kerajaan Baru. Para firaun, seperti Taharqa, membangun atau memugar kuil-kuil dan monumen-monumen di seantero lembah Sungai Nil, termasuk di Memphis, Karnak, Kawa, Jebel Barkal, dan lain-lain.<ref>{{cite book|last=Bonnet|first=Charles|title=The Nubian Pharaohs|year=2006|publisher=The American University in Cairo Press|location=New York|isbn=978-977-416-010-3|pages=142–154}}</ref> Pada masa kekuasaan Wangsa Kedua Puluh Lima inilah, untuk pertama kalinya sejak zaman Kerajaan Pertengahan, Mesir menyaksikan pembangunan [[Piramida Nubia|piramida-piramida (sebagian besar terdapat di wilayah Sudan sekarang ini)]] secara besar-besaran.<ref>{{cite book|last=Mokhtar|first=G.|title=General History of Africa|year=1990|publisher=University of California Press|location=California, USA|isbn=0-520-06697-9|pages=161–163}}</ref><ref>{{cite book|last=Emberling|first=Geoff|title=Nubia: Ancient Kingdoms of Africa|year=2011|publisher=Institute for the Study of the Ancient World|location=New York|isbn=978-0-615-48102-9 |pages=9–11}}</ref><ref>{{cite book|last=Silverman|first=David|title=Ancient Egypt|year=1997|publisher=Oxford University Press|location=New York|isbn=0-19-521270-3|pages=36–37}}</ref>
 
Wibawa Mesir di mata bangsa-bangsa lain merosot tajam pada zaman ini. Sekutu-sekutu asing Mesir telah jatuh ke dalam lingkup pengaruh [[Asyur]] dan sejak sekitar 700 SM pertanyaannya bukan lagi “bagaimana jika”, melainkan “bilamana” kedua negeri itu saling berperang. Masa pemerintahan [[Taharqa]] dan penggantinya, [[Tantamani]], dipenuhi pententangan terus-menerus dengan bangsa Asyur yang banyak kali dimenangi pihak Mesir, namun pada akhirnya Thebes diduduki dan [[Memphis, Mesir|Memphis]] dijarah rayah oleh bangsa Asyur.
 
===Periode Akhir ===