Sejarah pemikiran evolusi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Origenes dan Agustinus: Perbaikan terjemahan
→‎Abad Pertengahan: Perbaikan terjemahan
Baris 59:
 
== Abad Pertengahan ==
=== FilosofiFilsafat Islam dan perjuangan eksistensiuntuk hidup ===
{{See also|Filsafat Islam awal|Ilmu pengetahuan di dunia Islam pada abad pertengahan}}
[[Berkas:Al-Jahiz - pages from Kitaab al Hayawaan 4.jpg|jmpl|ka|Sebuah laman dari ''[[Kitāb al-Hayawān]]'' (Indonesia: ''Buku tentang Hewan'') karya [[al-Jahiz|al-Jāḥiẓ]] ]]
Meskipun gagasan evolusi Yunani dan Romawi ditinggalkan di Eropa setelah kejatuhan [[Kekaisaran Romawi]], merekagagasan ini tak ditinggalkan di kalangan [[filsafat Islam|filsuf]] dan [[ilmu pengetahuan di dunia Islam pada abad pertengahan|ilmuwan Islam]]. Pada [[Zaman Keemasan Islam]] dari abad ke-188 sampai ke-13, para filsuf mengeksplormenjelajahi berbagai gagasan tentang sejarah alam. Gagasan-gagasan tersebutini meliputi transmutasi dari benda tak hidup menjadi hidup: "dari mineral menjadi tumbuhan, dari tumbuhan menjadi hewan, dan dari hewan menjadi manusia."<ref>{{cite web |url=http://www.ucmp.berkeley.edu/history/medieval.html |title=Medieval and Renaissance Concepts of Evolution and Paleontology |last=Waggoner |first=Ben |publisher=[[University of California Museum of Paleontology]] |accessdate=2010-03-11}}</ref>
 
Di dunia Islam pada abad pertengahan, cendekiawan [[al-Al Jahiz|al-Jāḥiẓ]] (776 – s.sekitar 868) menulis dalam ''BukuKitab Hewanal-Hayawan'' buatannya(Buku tentang Hewan) pada abad ke-9. [[Conway Zirkle]], yang menulis tentang sejarah seleksi alam pada 1941, berkata bahwa seorang pakarkutipan dari karya tersebutini adalah satu-satunya pasalkutipan yang relevan [dengan seleksi alam] yang ia temukan dari seorang cendekiawan Arab. Ia menyediakanmemberikan sebuah kutipan (dari terjemahan Bahasa Spanyol) yang mendeskripsikan perjuangan untuk eksistensi, mengutip sebuah terjemahan Spanyol dari karya tersebuthidup: "Setiap makhlukhewan hiduplemah mengalahkanmemangsa makhlukhewan yang lebih lemah ketimbang dirinya sendiridarinya. Hewan-hewan yang kuat taktidak dapat melarikanmenghindari diripemangsaan dari hewan lain yang lebih kuat ketimbang merekadarinya. DanDalam dalamhal menanggapinyainilah, manusia taktidak berbedaada daribedanya dengan hewan, beberapa respekmirip dengandalam yanghal lainnya, meskipunwalaupun merekatidaklah tak datangsampai dengan keekstrimenekstrim yang sama. Singkatnya, Allah menyingkirkantelah beberapamengatur sebagian manusia sebagai sebabsumber kehidupan untukbagi yang lainnya, dan tampaknyademikian pula lah, IaAllah menyingkirkantelah yangmengatur manusia lainnya itu sebagai sebab kematian beberapabagi sebagian manusia tersebut."<ref name="Zirkle">{{cite journal |last=Zirkle |first=Conway |date=April 25, 1941 |title=Natural Selection before the 'Origin of Species' |journal=[[Proceedings of the American Philosophical Society]] |volume=84 |issue=1 |pages=71–123 |jstor=984852 |ref=harv}}</ref> Al-Jāḥiẓ juga menulis deskripsi mengenai [[rantai makanan]].<ref>{{cite journal |last=Egerton |first=Frank N. |date=April 2002 |title=A History of the Ecological Sciences, Part 6: Arabic Language Science—Origins and Zoological Writings |url=http://esapubs.org/bulletin/current/history_list/history_part6.pdf |format=PDF |journal=[[Bulletin of the Ecological Society of America]] |volume=83 |issue=2 |pages=142–146 |accessdate=2014-10-28}}</ref>
 
Menurut beberapa komentator, beberapa pemikiran [[Ibnu Khaldun|Ibnu Khaldūn]] juga menyiratkan teori evolusi biologi.<ref name="kiros">{{harvnb|Kiros|2001|p=55}}</ref> Pada tahun 1377, Ibnu Khaldūn menulis buku berjudul ''[[Muqaddimah]]'' dimana(''Pendahuluan''). Di dalamnya, ia menyatakan bahwa manusia berkembang dari "dunia monyet," dalam suatu proses dimanayang mengakibatkan "spesies menjadi bertambah banyak"<ref name="kiros" /> Dalam bab 1, ia menulis: "Dunia ini dengan seluruh hal yang diciptakan di dalamnya memiliki sebuah tatanan tertentu dan konstruksi solidyang kokoh. IniDunia ini menunjukkan pemakaian berkelanjutanhubungan antara sebab danmusabab hal yangdengan dihasilkanakibat-akibatnya, kombinasi beberapa bagian ciptaanpenciptaan dengan lainnya, dan transformasi beberapa galbenda yangwujud ada dengan yangmenjadi lainnya, dalam sebuahsuatu susunanpola yang menonjolajaib dan tiada akhir."<ref>{{harvnb|Ibn Khaldūn|1967|loc=[http://www.muslimphilosophy.com/ik/Muqaddimah/Chapter1/Ch_1_06.htm Chapter 1: "Sixth Prefatory Discussion"]}}</ref>
 
Dalam bab 6 ''Muqaddimah'', jugadinyatakan menyatakan dalam bab 6juga:
 
{{quote|"Kami menjelaskan disini bahwa seluruh eksistensi di (seluruh) dunia komposit dan sederhananya diaransemenkan dalam tatanan alami dari aksen dan turunan, sehingga setiap hal mengkonstitusikan sebuah kontinum tak terinterupsi. Esensi-esensi di akhir setiap tahap tertentu dari dunia melalui alam disiapkan untuk bertransformasi menjadi esensi yang mendekati mereka, baik atau maupun bawah mereka. Ini adalah kasus dengan unsur-unsur material sederhana; ini adalah kasus dengan pelam dan anggur, (yang mengkonstitusikan) tahap akhir tumbuhan, dalam hubungan mereka dengan siput dan kerang, (yang mengkonstitusikan) tahap hewan (terendah). Ini juga merupakan kasus dengan monyet, makhluk-makhluk yang mengkombinasikan kepandaian dan persepsi diri mereka sendiri, dalam hubungan mereka dengan manusia, makhluk yang memiliki kemampuan untuk berpikir dan berrefleksi. Ketersiapan (untuk transformasi) yang ada pada setiap pihak, di setiap tahap dunia, terjadi saat (kami berbicara tentang) koneksi mereka."<ref>{{harvnb|Ibn Khaldūn|1967|loc=[http://www.muslimphilosophy.com/ik/Muqaddimah/Chapter6/Ch_6_05.htm Chapter 6, Part 5: "The sciences (knowledge) of the prophets"]}}</ref>}}