Seng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TXiKiBoT (bicara | kontrib)
k bot Menambah: su:Séng
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 47:
{{Elementbox_footer | color1=#ffc0c0 | color2=black }}
 
'''Seng''' ({{lang-nl|'''zink'''}}) adalah [[unsur kimia]] dengan lambang kimia '''Zn''', [[nomor atom]] 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama [[golongan 12]] pada [[tabel periodik]]. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan [[magnesium]]. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki [[keadaan oksidasi]] +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima [[isotop]] stabil. [[Bijih]] seng yang paling banyak ditambang adalah [[sfalerit]] ([[seng sulfida]]).
 
[[Kuningan]], yang merupakan campuran aloi tembaga dan seng, telah lama digunakan paling tidak sejak abad ke-10 SM. Logam seng tak murni mulai diproduksi secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Para [[alkimia]]wan membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman [[Andreas Sigismund Marggraf]] umumnya dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya [[Luigi Galvani]] dan [[Alessandro Volta]] berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun 1800. Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi utama seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi. Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti [[seng karbonat]] dan [[seng glukonat]] (suplemen makanan), [[seng klorida]] (pada deodoran), [[seng pirition]] (pada sampo anti ketombe), [[seng sulfida]] (pada cat berpendar), dan seng metil ataupun [[seng dietil]] di laboratorium organik.
 
Seng merupakan zat [[mikronutrien|mineral esensial]] yang sangat penting bagi tubuh.<ref name=Hambridge2007>{{cite journal|author=Hambidge, K. M. and Krebs, N. F.|title=Zinc deficiency: a special challenge|journal=J. Nutr.|volume=137|page=1101|year=2007|pmid=17374687}}</ref> Terdapat sekitar dua milyar orang di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan seng. Defisiensi ini juga dapat menyebabkan banyak penyakit.<ref name=Prasad2003/> Pada anak-anak, defisiensi ini menyebabkan gangguan pertumbuhan, mempengaruhi pematangan seksual, mudah terkena infeksi, diare, dan setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak-anak di seluruh dunia.<ref name=Hambridge2007/> Konsumsi seng yang berlebihan dapat menyebabkan [[ataksia]], lemah lesu, dan defisiensi tembaga.
 
Seng tidak diperoleh dengan bebas di alam, melainkan dalam bentuk terikat. [[Mineral]] yang mengandung seng di alam bebas antara lain ''kalamin, franklinit, smithsonit, willenit'' dan ''zinkit''.