Seni grafis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 115.178.220.197 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tag: Pengembalian
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(17 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Seni grafis''' adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik [[cetak]], biasanya di atas [[kertas]]. Kecuali pada teknik ''[[Monotype]]'', prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai "''impression''" (kesan). [[Lukisan]] atau [[drawing|gambar]], di sisi lain, bertujuan untuk menciptakan karya seni orisiniltulen yang unik. CetakanSeni cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya dari tembaga atau seng untuk cara ''[[engraving]]'' atau [[etsa]]; batu digunakan untuk cara [[litografi|cetak batu]]; papan kayu untuk cara ''woodcut''/ ([[cukil kayu]]). Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisiniltulen, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.[[Berkas:Katsushika Hokusai -fuji7 Fine Wind, Clear Morning (Gaifū kaisei) - Google Art Project.pngjpg|jmpl|420px300px|Gunung Fuji,jepang dari ''[[Tiga puluh Enam Pemandangan Gunung Fuji]]''), cukilan kayu berwarna karya [[Katsushika Hokusai]]]]
 
== Media ==
Baris 22:
Teknik lain dalam seni grafis yang tidak temasuk dalam kelompok ini adalah 'kolografi' (teknik cetak menggunakan [[kolase]]), proses digital termasuk ''[[giclée]]'', medium fotografi serta kombinasi proses digital dan konvensional.
 
Kebanyakan dari teknik di atas bisa juga dikombinasikan, khususnya yang berada dalam kategori sama. Misalnya, karya cetak Rembrandt biasanya secara mudah disebut dengan "etsa", tetapi seringkalisering kali dipakai juga teknik engraving dan drypoint, dan bahkan kadang-kadang tidak ada etsa-nya sama sekali.
 
=== Cukil Kayu ===
{{main|cukil kayu}}
[[Cukil kayu]] , adalah salah satu teknik [[cetak relief]], merupakan teknik seni grafis paling awal, dan merupakan satu-satunya yang dipakai secara tradisional di Asia Timur. Kemungkinan pertama kali dikembangkan sebagai alat untuk menciptakan pola cetak pada kain, dan pada abad ke-5 dipakai di Tiongkok untuk mencetak teks dan gambar pada kertas. Teknik cukil kayu di atas kertas dikembangkan sekitar tahun 1400 di Eropa, dan beberapa waktu kemudian di Jepang. Di dua tempat ini, teknik cukil kayu banyak digunakan untuk proses membuat gambar tanpa teks.
 
[[Seniman]] membuat skets terlebih dulu pada sebidang papan kayu, atau di kertas yang kemudian ditransfer ke papan kayu. Tradisionalnya, seniman kemudian menyerahkan rancangannya ke ahli cukil khusus, yang menggunakan peralatan tajam untuk mencukil bagian papan yang tidak akan terkena tinta. Bagian permukaan tinggi dari papan kemudian diberi tinta dengan menggunakan ''roller'', lalu lembaran [[kertas]], yang mungkin sedikit lembap, ditaruh di bawah papan. Kemudian papan digosok dengan ''[[baren]]'' (alat yang digunakan di Jepang) atau [[sendok]], atau melalui alat press. Jika memakai beberapa warna, papan yang terpisah dipakai untuk tiap [[warna]].
Baris 46:
Pembuat engraving memakai alat dari logam yang diperkeras yang disebut dengan ''burin'' untuk mengukir desain ke permukaan logam, tradisionalnya memakai plat tembaga. Alat ukir tersebut memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran menghasilkan jenis garis yang berbeda-beda.
 
Seluruh permukaan plat diberi tinta, kemudian tinta dibersihkan dari permukaan, yang tertinggal hanya tinta yang berada di garis yang diukir. Kemudian plat ditaruh pada alat press bertekanan tinggi bersama dengan lembaran kertas (seringkalisering kali dibasahi untuk melunakkan). Kertas kemudian mengambil tinta dari garis engraving (bagian yang diukir), menghasilkan karya cetak.
 
=== Etsa ===
Baris 54:
'''[[Etsa]]''' adalah bagian dari kelompok teknik [[intaglio]] bersama dengan [[engraving]], [[drypoint]], [[mezzotint]] dan [[aquatint]]. Proses ini diyakini bahwa penemunya adalah [[Daniel Hopfer]] (sekitar 1470-1536) dari Augsburg, Jerman, yang mendekorasi baju besinya dengan teknik ini. Etsa kemudian menjadi tandingan engraving sebagai medium seni grafis yang populer. Kelebihannya adalah, tidak seperti engraving yang memerlukan ketrampilan khusus dalam pertukangan logam, etsa relatif mudah dipelajari oleh seniman yang terbiasa menggambar.
 
Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkalisering kali memiliki detail dan kontur halus. [[Garis]] bervariasi dari halus sampai kasar. Teknik etsa berlawanan dengan teknik cukil kayu, pada etsa bagian permukaan tinggi bebas tinta, bagian permukaan rendah menahan tinta. Mula-mula selembar plat logam (biasanya tembaga, seng atau baja) ditutup dengan lapisan semacam lilin. Kemudian seniman menggores lapisan tersebut dengan jarum etsa yang runcing, sehingga bagian logamnya terbuka. Plat tersebut lalu dicelupkan dalam larutan asam atau larutan asam disapukan di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat yang digores (bagian logam yang terbuka/tak terlapisi). Setelah itu, lapisan yang tersisa dibersihkan dari plat, dan proses pencetakan selanjutnya sama dengan proses pada engraving.
 
[[Berkas:Rembrandt The Three Crosses 1653.jpg|jmpl|kiri|340px|Tiga Salib, [[etsa]] karya [[Rembrandt]]]]
Baris 106:
 
[[Berkas:Toulouse-Lautrec - Moulin Rouge - La Goulue.jpg|jmpl|kiri|''La Goulue'', Poster litografi karya [[Toulouse-Lautrec]].]]
[[Litografi]] adalah teknik yang ditemukan pada tahun [[1798]] oleh [[Alois Senefelder]] dan didasari pada sifat kimiawi minyak dan air yang tak bisa bercampur. Digunakan permukaan berpori, biasanya sejenis batu yang disebut [[limestone]]/batu kapur; gambar dibuat pada permukaan batu dengan medium berminyak. Kemudian dilakukan pengasaman , untuk mentransfer minyak ke batu, sehingga gambar 'terbakar' pada permukaan. Lalu dilapisi gum arab, bahan yang larut air, menutupi permukaan batu yang tidak tertutupi medium gambar (yang berbasis minyak). Batu lantas dibasahi, air akan berada pada bagian permukaan yang tidak tertutup medium gambar berbasis minyak tadi; selanjutnya batu di-roll dengan tinta berbasis minyak ke seluruh permukaan; karena air menolak sifat minyak pada tinta maka tinta hanya menempel pada bagian gambar yang berminyak. Kemudian selembar kertas lembap diletakkan pada permukaan, image/gambar ditransfer ke kertas dengan menggunakan alat press. Teknik litografi dikenal dengan kemampuannya menangkap [[gradasi]] halus dan detail yang sangat kecil.
 
Variasi dari teknik ini adalah foto-litografi, di mana gambar ditangkap lewat proses fotografis pada [[plat logam]]; kemudian pencetakan dilakukan dengan cara yang sama.
Baris 201:
 
<!--interwiki ends-->
<!--interwiki-->
 
[[Kategori:Seni grafis| ]]
 
<!--interwiki-->